Semua warga terdiam tak terkecuali Ken dan Ria, sedangkan bayi mungil digendongan Ria hanya terdiam menatap semua orang dengan muka polos,dari tadi dia memang tidak tidur.
"kalo gitu kita bawa ke kantor polisi saja biar jelas!!" usul salah satu warga yang diangguki semuanya kecuali Ria dan Ken.
"Ga bisa pa,kita ga salah loh!" tegas Ken menolak.
"Iya pa,saya saja ga kenal sama dia ..." timpal Ria menunjuk seseorang yang tak lain Ken.
"Yasudah kita bawa saja biar cepat kelar,bawa itu barang bukti!!" titah salah satu warga yang disetujui warga lainnya.
"Habis riwayat gue" monolog Ria meneguk saliva dalam-dalam.
Ken melirik ke arah gadis yang sedang ketakutan disampingnya dengan raut wajah yang sulit di artikan.
"Ngapain loe takut,tadi katanya 'mau',kok sekarang panik" bisik Ken dengan senyum misteriusnya.
"Apasih loe,Tadi beda cerita kalo ga tau pikiran gue lebih baik diam aja,ini lagi tegang malah ditambah!" terang Ria tak kalah pelannya.
Alhasil mereka berdua hanya menurut agar permasalahan cepat kelar, sesampainya di kantor polisi yang lumayan dekat.Mereka segera menjelaskan alasan mereka kemari,bayi ditangan Ria pun diambil alih Oleh salah satu polwan lalu dibawa keruangannya sementara waktu untuk ia meminum dot yang sudah dibuatkan sang polwan.
bayi mungil masih meminum dot belum dikasih makan karna baru 8bulan, mungkin sekiranya 1 bulan lagi baru bisa makan itupun masih harus dipilih apasaja yang bisa dimakan bayi.
"Jadi bagaimana Pakpol??," tanya ketua Patroli malam,
"Apa ditangkap saja ..." ucap dari mereka yang mendapat kan tatapan tajam dari Ria begitu juga Ken.
"Mereka mau buang bayi loh Pakpol" tuduh warga lainnya tanpa bukti.
"Bapak-bapak tenang dulu,jangan nuduh sembarangan tanpa bukti!," ucap Pakpol menenangkan warga yang mulai mengamuk.
"Maaf Pa ..." sahut warga dengan patuh.
Pakpol terdiam sejenak untuk berpikir sembari memijat pelipisnya, setelah itu ....
"Saya mau tanya,siapa disini orang tua dari bayi itu?," tanya Pakpol dengan nada mengintimidasi.
Semua orang yang berada disana hanya menggeleng begitu juga dengan Ria.
"Siapa yang menemukannya?,"tanya Pakpol lagi dengan serius.
Semua terdiam beberapa saat baru ada yang berani menjawab,"mereka berdua Pak!" tunjuk salah satu dari mereka ke arah Ria&Ken.
"Jadi kalian yang menemukannya??," tanya Pakpol memastikan.
"Bukan saya Pak ..." sanggah Ken.
"Terus siapa??"
"Saya Pa,tapi dia juga Pa ...." ucap Ria lirih sembari menatap Ken.
"Lah kenapa jadi gue" bisik Ken kesal, sedangkan yang diajak ngobrol hanya diam tak menyahut.
"Haha,siapa suruh daritadi nuduh gue Ibunya," Batin Ria penuh kemenangan.
"Yasudah,saya akan urus orangtua dari anak ini,namun akan membutuhkan waktu yang tidak cepat,jadi siapa yang berkenan untuk menjaga bangil(bayi mungil) sementara waktu, sebelum saya menemukan orangtuanya ..." terang Pakpol memutuskan.
Tidak ada diantara mereka yang bersedia ingin menjaga bangil,semua warga hanya menatap Ria meminta jawaban.
"Kok perasaan gue ga enak ..." batin Ria melihat semua orang sedang menatap ke arah dirinya.
"Loh kok pada ngeliatin saya,jangan bilang nyuruh saya!" tanya Ria terkekeh, yang diangguki semua orang disana.
"Tuhkan bener firasat gue" Batin Ria kesal.
"Jangan saya pa!!" tegas Ria tak terima.
"Kenapa?,cuma Anda yang bisa menjaganya," tanya Pakpol meminta jawaban.
"Saya harus kuliah sama kerja Pa, jadi ga bisa ngurus bayi," terang Ria apadanya.
"Terus siapa,kami juga tidak bisa, sudah berumur belum lagi kena marah istri" terang beberapa warga yang diangguki warga lainnya.
"kamu juga masih muda kan,jadi masih pantes,ga kaya kita-kita sudah karatan," timpal dari mereka.
"Dia saja Pa!" ucap Ria menyarankan.
"Enggak!!" Ken hanya membalas dengan nada dingin tak berminat.
"Ck ... terus siapa,emang kamu tega ninggalin bayi ini!" terang Ria membujuk Ken.
"Ogah,lagian gue cowo ga bisa jaga tu bayi,kan loe cewe harusnya loe lah yang ngurus" kekeh Ken menolak dengan alasan yang logis.
"Gue ga bisa" sahut Ria dingin.
"Harus bisa dong" balas Ken.
"Udah gue bilang ga bisa,ya gabisa" sahut Ria mulai kesal.
"Keras kepala banget sih loe" jawab Ken menyentil Ria.
"Apa!!" pekik Ria tak terima atas perkataan yang Ken lontarkan kepadanya.
Beberapa warga dan pakpol hanya bisa diam menyaksikan perdebatan pasangan kekasih ini,eh ralat maksud nya dua manusia aneh hehe.
"Diamm!!" sentak Pakpol.
Semua orang Terdiam saking kagetnya mendengar teriakan Pakpol.
"Saya putuskan yang mengurus bayi ini,kalian berdua!!" tegas Pakpol tak ingin dibantah.
"Tapi pa,saya tidak bisa saya juga ga kenal sama ni orang" tolak Ria meminta keadilan.
"Ga bisa gini pa" ucap Ken dengan ketus.
"Cuma ngurus bayi doang susah amat!," ucap salah satu warga yang mendapatkan tatapan tajam semua orang yang berada disana.
"Maaf salah ngomong" ralatnya.
"Keputusan saya sudah bulat, tidak bisa dibantah ataupun dirubah, kecuali kalo kalian mau tinggal disini jadi saksi untuk sementara waktu" ancam Pakpol tidak main-main.
"Yasudah saya mau ...." Bukan Ria yang menjawab melainkan Ken.
"Wwhat??,gak salah loe" Ria tersentak mendengar jawaban dari Ken.
"Emang loe mau nginep disini,kalo gue mah ogah" bisik Ken.
"Gue juga ga mau kali" balas Ria berbisik.
"Yaudah Pa,saya juga bersedia" ucap Ria dengan malas.
"Yasudah,kalian boleh bubar" terang Pakpol.
"Saya juga Pa" tanya Ria antusias.
"Kalo kalian tunggu sebentar disini" ucap Pakpol, sedangkan Ria hanya menghembuskan nafas kasar.
"Terimakasih Pak,kami pamit!," ucap warga serempak.
Semua warga sudah pulang,yang tersisa hanyalah mereka bertiga sekarang.
"Ini mba,bayinya ...." ucap polwan memindahkan bangil kegendongan Ria.
"Dan ini juga perlengkapan bayinya sudah saya pindahkan ke totebag" terang polwan yang diambilkan oleh Ken karena tangan Ria sudah penuh.
"Saya minta nomor hp kalian, untuk memberitahu kabar lebih lanjut soal orangtua bayi ini!," pinta Pakpol.
Mereka berdua segera memberikan nomor handphone masing-masing, setelah itu barulah berpamitan.Ria,Bangil and Ken mulai menuju ke Halte yang sedikit lebih jauh tanpa ada yang berbicara.
.
.
.
Sesampainya mereka didepan Halte ....
"Elo yang urus yah" pinta Ria ingin memberikan sang bayi ketangan Ken,namun dengan cepat Ken menyilang kan tangannya.
"Elo aja" ucap Ken sembari memutar bola matanya malas.
"Ck,Gue ga bisa ngurus bayi,lagian kan loe duluan yang nerima permintaan Pakpol tadi!," terang Ria cemberut.
"Kan kita jaganya sama-sama,jadi loe aja yang ngurus" imbuh Ken.
"Oke tapi ada satu syarat!!" ucap Ria menatap Ken.
"Apa??" balas Ken jengah.
"Loe bisa anterin gue pulang ga?," pinta Ria dengan wajah melas.
"Gak gue sibuk" Jawab Ken Dingin.
"Yaudah,tapi kok gue curiga ya kalo loe memang sengaja ngikutin gue, soalnya kan tu jalan sepi,kok loe bisa-bisanya ada di Sono??" tuduh Ria memicingkan mata.
"Geer ..." balas Ken dengan ketus.
"Terus ngapain loe ada disana,kan tempat itu sepi" tanya Ria sedikit curiga,karena ia paling tidak suka hal yang kebetulan.
"Loe juga ngapain disana?" ucap Ken mengalihkan pembicaraan.
"Ya,kalo gue mah karena memang sering lewat jalan situ" jawab Ria dengan alasan yang logis.
"kalo loe kan bukan anak situ,masa tau ada jalan disana,perasaan tu jalan hanya sedikit yang tau, soalnya banyak yang bilang angker ...." jelas Ria.
"Ck,Kalo gue karena lagi apes aja makanya bisa lewat jalan Sono" ucap Ken sekenanya.
..._Flashback on_...
"Lah kok mobilnya berhenti??"
Ken segera turun untuk memeriksa keadaan mobil milik nya,tidak disangka ternyata ban mobilnya bocor.
"Ck ... ngapain sih pake acara bocor mana sepi lagi" kesel Ken menendang kasar mobilnya.
"lagian juga kenapa gue malah milih ni jalan?,cepat sih cepat tapi tetap aja jadinya lama kalo sudah begini!!," gerutu Ken menatap jalan yang sepi.
"Halo kesini,bawa mobil gue ke bengkel,entar gue sharelock" Ucap Ken menelpon sekretaris kepercayaan nya.
Setelah selesai menelpon Ken pergi meninggalkan mobilnya lalu berjalan menyusuri jalanan sepi berharap ada taksi yang lewat,tapi ternyata keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya.
Sepanjang perjalanan sama sekali tidak terlihat lalu lalang mobil,yang ada hanyalah jalanan sepi nan mencekam, mungkin karna bukan jalan besar.
Ken terus menelusuri jalanan dengan mulut yang selalu bersumpah serapah, dia sempat terdiam setelah menangkap seseorang yang mencurigakan menurutnya,ia berjalan sedikit mendekat supaya lebih jelas melihat nya.
"Mencurigakan!,"
..._Flashback off_...
..._HAPPY READING_...
...****************...
...****************...
...****************...
To be continued ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments