*Maaf author baru sadar ada kesamaan dari segi nama,jadi untuk sahabat Ria author ganti namanya jadi (Arya) kalo cowo aneh tetap saja (Ken).MAAF SUDAH TELEDOR,semoga kalian tidak bingung ....
......................
...----------------...
......................
"Nih kartu nama gue,kalo ada perlu tinggal telpon!," titah Ken sembari memanggil taksi, setelah Taksi berhenti barulah ia masuk.
"Kok balik??" tanya Ria dengan heran melihat Ken kembali turun dari Taksi.
"Lupa gue,nih totebag perlengkapan bayi masa gue bawa pulang ...." ucap Ken memberikan totebag ke Ria, dengan terpaksa Ria mengambilnya padahal tangan Ria lumayan sangat penuh.
"Beneran gue ga bisa nebeng?," tanya Ria kembali.
"Ga bisa,Gue pulang bye ..." Motor Taksi berjalan melewati Ria yang masih tak percaya dengan ucapan dari seorang Ken.
"Dasar ... cowo aneh,masa cewe cantik begini ditinggalin" gerutu Ria.
"Eh,udah ngantuk ... kita pulang ya,tapi jalan kaki saja ga apa-apa kan?," tanya Ria yang diangguki oleh bangil, entah ia paham atau hanya sekedar mengangguk,yang pasti Ria hanya Terkekeh gemas melihatnya.
Ria berjalan menelusuri jalanan yang mulai sedikit ramai, jangan lupakan Bangil yang selalu menatap dirinya dengan wajah polos tak berdosa.
"Kenapa ada yang salah sama bunda?," ucap Ria dengan lembut sembari tertawa geli mendengar akhir kalimatnya,
Ya Ria memang mulai mengubah panggilan dirinya agar terlihat tidak canggung,namun Bangil tidak menjawab melainkan hanya tersenyum senang.
"Jangan sampai ya kamu punya ayah kek cowo aneh tadi ...." celetoh Ria,banyak lagi celotehan lainnya yang ia ucapkan sepanjang jalan,anehnya Bangil hanya diam mendengarkan,walau beberapa kali ia tersenyum bahkan tertawa mendengar celotehan Bundanya.
Setelah beberapa menit berjalan akhirnya Ria sampai didepan pintu kosan bak kontrakan,karena kos-kosan Ria hanya berisikan satu kamar berbeda dengan beberapa kosan yang dihuni oleh beberapa orang,jika dibilang kontrakan terlalu kecil jadinya Ria menyebut nya sebagai 'kosan'.
"Dimana yah Bunda naruh kuncinya,sayang bisakan duduk sebentar disini!," titah Ria menurunkan bangil dilantai, sebelum itu ia menaruh totebag nya terlebih dahulu.
Dan memang benar Bangil sudah bisa duduk walau masih belum terlalu tegak.
Untuk menjaga keamanan Bangil, Ria memegang dengan sebelah tangan yang kosong sedangkan tangan yang satunya lagi sibuk mencari kunci didalam sakunya,setelah dapat barulah Ria membuka pintunya.
Ria kembali menggendong Bangil dan mengambil totebag lalu membawa masuk, sebelum itu ia menaruh totebag terlebih dahulu diatas nakas.Setelah itu barulah Ria meletakkan Bangil ke atas kasur dengan guling sebagai pembatas agar tidak terjatuh, setelah merasa aman barulah Ria berganti pakaian tidur,wajar sudah tengah malam jadi tidak sempat bersih-bersih saking lelahnya.
"Ayo tidur sayang, Bunda sudah cape!," ucap Ria dengan lembut sembari menatap manik mata bangil,dengan cepat Bangil mengesot lalu meletakkan kepalanya disamping dirinya.
Ria yang melihat pun hanya bisa tersenyum.Entah kenapa ia merasa bangil sangat menurut dengannya??
Ria pun akhirnya bisa merebahkan tubuhnya yang lelah,saking lelahnya ia tertidur lebih dulu,karena Bangil belum tertidur ia menatap lekat muka lelah sang Bunda sembari mengelus dengan tangan mungilnya, karena hari sudah semakin larut dan Bangil juga sudah terlalu lama menatap sang Bunda akhirnya ia mulai memejamkan matanya sebelum menyusul mimpi sang Bunda barunya.
.
.
.
.
.
Berbeda dengan Ken, setelah sampai di mansion miliknya, bukannya tenang ia malah semakin kesal akibat Omelan yang diberikan sang Mami bak anak kecil telat pulang!
"Kemana saja kamu,baru pulang?" cecar sang Mami berdiri diambang pintu.
"Ada sedikit masalah!" terang Ken malas.
"Masalah apa?,terus mana mobil kamu?," cecar Mami Shinta setelah kemarahannya mereda.
"Dibengkel,tadi ban nya bocor ...." balas Ken tak berminat.
"Owh ... yasudah mandi dulu sana sudah bau kek terasi," Sindir sang Mami sembari menutup hidungnya.
"Bau ya?," ucap Ken dengan senyum jahilnya.
"Ken!!!" teriak sang Mami setelah mendapatkan pelukan hangat plus keringat dari seorang Ken.
Siapa yang ga marah coba,orang badan bau malah main peluk-peluk??
Sedangkan orang yang dipanggil malah acuh dan berlalu ke kamarnya.Setelah sampai dikamarnya Ken segera bersih-bersih, setelah merasa segar barulah ia berbaring dikasur empuk miliknya.
"Ga apa-apa kan gue tinggalin?," Gumam Ken berbaring sembari menatap langit-langit kamar dengan perasaan khawatir yang berkecamuk.
"Ga apa-apa pasti,kan kita juga beda arah" jawab Ken tak peduli sembari memejamkan matanya.
.
.
.
.
.
Drit ... dritt ....
"Apa!!"
..._HAPPY READING_...
...****************...
...****************...
...****************...
To be continued ...
Jangan lupa like, vote dan tinggalkan jejak kalian sahabat Author,salam hangat😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments