Bertemu Mantan

Ketika Musa memperkenalkan Mura pada keluarga besarnya respon keluarga besarnya agak fingin. Bahkan kedua orang tua Myra nampak memandang rendah Myra, mereka menanyakan pekerjaan apa yang Myra lakukan. Musa tak tinggal diam dan ia meminta keluarganya untuk jangan menyudutkan Myra karena tentu saja hal tersebut sungguhbmembuat Mura menjadi tak nyaman. Kedua orang tua Musa menanyakan lebih lanjut mengenai alasan kenapa Musa dan Dhita bercerai namun Musa tak mau menjawab dengan gamblang karena Musa takut jika ia menjawab dengan jujur maka orang tuanya akan marah dan tak mau mendukung pernikahannya dengan Myra.

"Katakan pada kami yang sejujurnya. Apa yang terjadi pada rumah tanggamu dengan Dhita?"

"Kami baik-baik saja, Ma. Hanya saja kami memutuskan untuk berpisah karena sudah tak ada lagi kecocokan antara kami."

"Benarkah itu alasannya? Apakah kamu dan Dhita bercerai akibat kehadiran wanita ini?"

"Papa ini bicara apa? Aku kan sudah mengatakannya barusan bahwa aku dan Dhita berpisah karena aku dan dia sudah tak ada kecocokan lagi."

Namun kedua orang tuanya nampak tak dapat menerima alasan Musa itu. Mereka masih menganggap bahwa kedatangan Myra dalam biduk rumah tangga Musa dan Dhita adalah penyebab utama kenapa Musa dan Dhita bisa sampai bercerai. Musa mengatakan bahwa orang tuanya terlalu memaksakan pendapatnya dan ia megatakan bahwa kalau memang merka gak percaya maka ia pun tak akan masalah dengan itu semua. Musa membawa Myra pergi dari sana karena suasana rumah itu sudah sangat tak baik untuk Myra.

"Kamu baik-baik saja?"

"Bagaimana bisa aku baik-baik saja ketika keluargamu mengatakan hal yang bukan-bukan mengenai aku?!"

"Aku minta maaf karena mereka menuduhmu yang bukan-bukan."

"Apakah setelah ini kamu akan memutuskan untuk tidak menikah denganku?"

"Tentu saja tidak, aku akan tetap menikah denganmu, Myra."

"Apakah kamu dapat berjanji akan hal itu?"

"Tentu saja. Aku berjanji padamu."

Myra tersenyum dan kemudoan Musa memeluk Myra untuk menenangkan wanita ini.

****

Keesokan harinya Dhita dibuat terkejut oleh kedatangan mertuanya ke rumah ini. Dhita mempersilakan mertuanya untuk masuk dan duduk di ruang tamu sebelum ia menjamu mertuanya dengan minuman.

"Apa yang membawa Papa dan Mama ke sini?"

"Dhita kemarin Musa datang ke rumah kami dan dia membawa seorang wanita. Ia memperkenalkan wanita itu sebagai calon istrinya. Apakah kamu tahu akan itu?"

Dhuta nampak terkejutbketika mertuanya menanyakan utunpadanya namun keudian Dhita mengatakan bahwa apa yang Musa katakan itu memang benar adanya. Dhita juga terbuka mengenai rumah tangganya dan Musa sudah berada di ujung tanduk dan tidak lama lagi mereka akan segera bercerai.

"Apakah kamu dan Musa berpisah karena adanya wanita itu?"

"Iya Pa, aku memang ingin berpisah dari mas Musa karena adanya orang ketiga dalam rumah tabgga kami. Sebelumnya mas Musa memintaku untuk setuju jika dia menjadi istri keduanya karena ia merasa sayang harus mengakhiri 15 tahun pernikahan kami namun aku menolaknya. Aku tak sanggup jika harus berbagi suami dengan orang lain."

"Kami mengerti apa yang kamu rasakan saat ini. Kami minta maaf atas apa yangbtelah Musa lakukan padamu selama ini."

"Papa dan Mama tak perlu sampai meminta maaf begini padaku."

"Tentu saja kami haurs meminta maaf atas apa yang sudah Musa lakukan."

****

Rohyati ikut buka suara pada besannya, Rohyati mengatakan bahwa ia tak rela jika anaknya diperlakukan buruk oleh Musa apalagi Musa sampai sekarang masih suka mengusik kehidupan anaknya. Rohyati meminta besannya ini untuk memberitahu Musa bahwa tak lama lagi Musa dan Dhita akan bercerai jadi sudah seharusnya mereka akan melalui kehidupan masing-masing tanpa adanya intervensi pihak lain.

"Kami mengerti, terima kasih karena anda sudah mau buka suara."

Akhirnya besannya pun segera pergi meninggalkan rumah ini dan Rohyati meminta Dhita untuk tenang karena ia yakin bahwa besannya itu pasti akan membantu mereka dalam menghadapi perceraian Musa dan Dhita. Dhita mengatakan bahwa ia juga percaya bahwa mertuanya akan ada di pihaknya dan oleh sebab itu ia merasa sedikit tenang. Namun sejujurnya Musa pasti tak akan terima dengan itu dan Dhita harus lagi-lagi menerima konsekuensinya.

"Kita berdoa saja semoga Tuhan akan membukakan jalan untuk kita."

"Iya Ma."

Dhita kemudian pergi mencuci piring kotor di dapur dan setelahnya oonselnya berdering, ia melihat sebiah nama yang tertera di ponselnya utu dan orang yang menelponnya saat ini tidak lain dan tidak bukan adlaah Fahri.

"Mau apa dia menelponku?"

Dhita segera menjawab telepon dari Fahri ini, ia meminta Fahri segera mengatakan apa yang ingin dia bicarakan karena ia tak mau basa-basi dengannya.

****

Orang yang bersama Hany ini adalah Alif, dia adalah cinta pertama Hany dan cinta mereka saat itu harus terhalang oleh restu orang tua Alif yabg tak setuju jika anak mereka menjalin cinta dengan Hany namun pada akhirnya Alif terus saja membujuk orang tuaya untuk mau menerima Hany dan merkea pun luluh. Saat Hany dan Alif bahagia mempersiapkan pernikahan mereka maka muncul Fahri yang mengacaukan segalanya. Fahri meniduri Hany dan membuat wanita itu menjadi hamil, Alif dan keluarganya kecewa dan membuat Alif pergi ke Amerika dan Hany terpaksa menikah dengan Fahri. Tak terasa waktu berlalu cepat dan kini mereka kembali dipertemukan di tempat ini.

"Ngomong-ngomong anakmu pasti sudah besar sekarang, ya?"

"Anakku sudah meninggal dunia. Dia tak bisa aku selamatkan karena lahir secara prematur."

"Aku minta maaf, aku tidak tahu kalau anakmu harus pergi."

"Tidak apa, aku harus segera pergi dari sini karena masih ada yang perlu aku kerjakan."

Ketika Hany hendak pergi nampak Alif menahan tangan Hany dan mengatakan bahwa dirinya ingin mengantarkan Hany namun Hany menolak.

"Aku tak ingin siapa pun salah paham jika melihat kita bersama."

"Aku minta maaf, sepertinya aku masih terbawa masa lalu kita."

****

Fahri datang ke rumah dan ia menemui Dhita, Fahri meminta maaf atas apa yang sudahbia perbuatbpada Dhita malam itu namun Dhita meminta Fahri mengatakan kenapa Fahri tega melakukan semua ini padanya.

"Aku melakukannya aku menyukaimu."

"Tidak, aku tahu bahwa kamu memiliki alasan lain. Katakan padaku yang sejujurnya!"

"Aku sudah mengatakan yang sejujurnya padamu barusan. Kenapa kamu tak dapat memercayaiku?"

"Tidak, aku tahu bahwa kamu tidak jujur. Katakan siapa yang telah menyuruhmu melakukan ini. Apakah Musa yang menyuruhmu melakukan ini? Katakan padaku sekarang juga!"

Dhita sudah benar-benar emosi saat ini dan secara mengejutkan Fahri malah mencium bibirnya dan saat Fahri mencium bibirnya itu ada sepasang mata yang melihat adegan itu.

Episodes
1 Curiga Pada Suami
2 Aku Harus Mencari Tahu
3 Mengikuti Suami Pergi
4 Kepergok Selingkuh
5 Menolak Tetap Bersama
6 Pergi Dari Rumah
7 Calon Mama Sambung
8 Permainan Sang Pelakor
9 Cobalah Mengerti
10 Menolak Pulang Ke Rumah
11 Menyelamatkan Adik
12 Aku Khawatir
13 Sang Pelakor Menipu
14 Dalam Pengaruh Jahat
15 Ketika Orang Jahat Bebas
16 Sebuah Foto
17 Jujur Pada Keluarga
18 Bertemu Mantan
19 Apakah Salah Paham?
20 Meminta Kembali Bersama?
21 Bicara Pada Mertua
22 Rencana Jahat Sang Pelakor
23 Memulai Kejahatan
24 Tawa Jahat Sang Pelakor
25 Nasib Baik Menghampiri
26 Masih Berharap
27 Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28 Kesombongan Suami dan Simpanannya
29 Penawaran Menarik
30 Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31 Syarat Dari Pria Ini
32 Kepedihan yang Tak Terkira
33 Kejutan di Pesta Pernikahan
34 Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35 Amarah Sang Pelakor
36 Suasana Gaduh Tak Terkendali
37 Respon yang Membuat Sedih
38 Mantan Suami yang Kepo
39 Anakku Tak Bisa Dihubungi
40 Tak Akan Lagi Sama
41 Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42 Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43 Terpaksa Bertahan
44 Sang Mantan Bicara
45 Meminta Rujuk
46 Semakin Dekat
47 Dendam Sampai Mati
48 Mendapatkan Izin Dari Anak
49 Mantan Suami Cemburu
50 Tindakan Kriminal Mantan Suami
51 Menikah Lagi
52 Membebaskan Mama
53 Jebakan yang Berhasil
54 Dendam Mantan Istri
55 Mengusir Istri yang Bermain Api
56 Kemalangan Datang
57 Hinaan Pelakor
58 Kekhawatiran Mama
59 Godaan Pria Tampan
60 Apa Pekerjaan Sekarang?
61 Meminta Pisah
62 Mungkin Ini yang Terbaik
63 Aku Tak Berubah
64 Mendekam di Penjara
65 Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66 Membenci Mama Sambung
67 Konflik Anak Dan Istri Kedua
68 Nasihat yang Tak Didengar
69 Obrolan Dengan Mama
70 Belum Bisa Berdamai
71 Tawaran Tak Diterima
72 Obrolan Pembawa Emosi
73 Dari Hati Ke Hati
74 Sikap Mantan Mertua
75 Suami Curiga
76 Mencari Alasan Saja?
77 Mendapatkan Kebahagiaan
78 Kedatangan Untuk Menyelidik
79 Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80 Rasa Cemburu?
81 Tekanan Mertua
82 Masih Begitu Sakit
83 Emosi yang Meledak
84 Kondisi Suami
85 Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86 Hentikan Dendam Itu
87 Masih Menyalahkan
88 Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89 Bimbang yang Melanda
90 Melepaskan Dendam
91 Suasana Haru Biru
92 Rekonsiliasi
93 Keputusan Besar Dibuat
94 Mengakhiri Dengan Baik
95 Mama Mertua yang Tak Baik
96 Mama yang Gelisah
97 Permintaan Pria Tua
98 Sama Sekali Tak Tersentuh
99 Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100 Mertua yang Semakin Menyebalkan
101 Suami yang Setia
102 Permintaan Terakhir Mama
103 Lidah Mertua yang Tajam
104 Pesona Pria Tampan
105 Bersedia Menjadi Pelakor
106 Aku Akui Mencintai Kamu
107 Rela Menjadi yang Kedua
108 Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109 Duka Jelang Pernikahan
110 Menyadari Kesalahan
111 Percaya Pada Takdir
112 Jalan Taubat
113 Syukuran
114 Kejutan Di Toko Baru
115 Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116 Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117 Halusinasi yang Membuat Kesal
118 Perasaan Apa Ini?
119 Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120 Ungkapan Hati Selama Ini
121 Relakan Aku Pergi
122 Semua Karena Dia
123 Ketika Anakku Lahir
124 Menimang Bayi
125 Keinginan Tulus
126 Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127 Diterima Keluarga
128 Kejutan Saat Tidur Siang
129 Masa Lalu yang Meminta Maaf
130 Perjuangan yang Baru Dimulai
131 Cobalah Untuk Menerima
132 Mulai Sadar
133 Pada Akhirnya Aku Sadar
134 Sosok Menawan Hati
135 Jodoh Sudah Diatur
136 Penjara Mengubah Segalanya
137 Hari Bahagia Tiba
138 Pengantin Baru
139 Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140 Meminta Tolong Pada Orang Itu
141 Jangan Bicara Kala Emosi
142 Suami Baik Hati
143 Tak Cukup Pantas
144 Wanita Asing yang Datang
145 Langkah Tegas
146 Si Wanita Sombong
147 Berulah yang Membuat Viral
148 Menuntut Sebuah Maaf
149 Akan Karam
150 Lobi Untuk Keselamatan
151 Ancaman Menjadi Miskin
152 Frustasi Dan Kecewa
153 Jurang Kemiskinan
154 Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155 Mendadak Dipenjara
156 Undangan Tak Terduga
157 Merancang Rencana Pembalasan
158 Pengantin Tak Tahu Diri
159 Disentuh Tanpa Izin
160 Tak Mau Mengalah
161 Ketika Suamiku Cemburu
162 Bukan Demi Uang
163 Seseorang Dari Masa Lalu
164 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165 Siasat Sang Wanita Licik
166 Kehilangan Suami
167 Sifat Tamak
168 Ujian Hidup
169 Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170 Aku Tidak Bodoh
171 Pada Akhirnya
172 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Curiga Pada Suami
2
Aku Harus Mencari Tahu
3
Mengikuti Suami Pergi
4
Kepergok Selingkuh
5
Menolak Tetap Bersama
6
Pergi Dari Rumah
7
Calon Mama Sambung
8
Permainan Sang Pelakor
9
Cobalah Mengerti
10
Menolak Pulang Ke Rumah
11
Menyelamatkan Adik
12
Aku Khawatir
13
Sang Pelakor Menipu
14
Dalam Pengaruh Jahat
15
Ketika Orang Jahat Bebas
16
Sebuah Foto
17
Jujur Pada Keluarga
18
Bertemu Mantan
19
Apakah Salah Paham?
20
Meminta Kembali Bersama?
21
Bicara Pada Mertua
22
Rencana Jahat Sang Pelakor
23
Memulai Kejahatan
24
Tawa Jahat Sang Pelakor
25
Nasib Baik Menghampiri
26
Masih Berharap
27
Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28
Kesombongan Suami dan Simpanannya
29
Penawaran Menarik
30
Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31
Syarat Dari Pria Ini
32
Kepedihan yang Tak Terkira
33
Kejutan di Pesta Pernikahan
34
Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35
Amarah Sang Pelakor
36
Suasana Gaduh Tak Terkendali
37
Respon yang Membuat Sedih
38
Mantan Suami yang Kepo
39
Anakku Tak Bisa Dihubungi
40
Tak Akan Lagi Sama
41
Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42
Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43
Terpaksa Bertahan
44
Sang Mantan Bicara
45
Meminta Rujuk
46
Semakin Dekat
47
Dendam Sampai Mati
48
Mendapatkan Izin Dari Anak
49
Mantan Suami Cemburu
50
Tindakan Kriminal Mantan Suami
51
Menikah Lagi
52
Membebaskan Mama
53
Jebakan yang Berhasil
54
Dendam Mantan Istri
55
Mengusir Istri yang Bermain Api
56
Kemalangan Datang
57
Hinaan Pelakor
58
Kekhawatiran Mama
59
Godaan Pria Tampan
60
Apa Pekerjaan Sekarang?
61
Meminta Pisah
62
Mungkin Ini yang Terbaik
63
Aku Tak Berubah
64
Mendekam di Penjara
65
Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66
Membenci Mama Sambung
67
Konflik Anak Dan Istri Kedua
68
Nasihat yang Tak Didengar
69
Obrolan Dengan Mama
70
Belum Bisa Berdamai
71
Tawaran Tak Diterima
72
Obrolan Pembawa Emosi
73
Dari Hati Ke Hati
74
Sikap Mantan Mertua
75
Suami Curiga
76
Mencari Alasan Saja?
77
Mendapatkan Kebahagiaan
78
Kedatangan Untuk Menyelidik
79
Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80
Rasa Cemburu?
81
Tekanan Mertua
82
Masih Begitu Sakit
83
Emosi yang Meledak
84
Kondisi Suami
85
Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86
Hentikan Dendam Itu
87
Masih Menyalahkan
88
Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89
Bimbang yang Melanda
90
Melepaskan Dendam
91
Suasana Haru Biru
92
Rekonsiliasi
93
Keputusan Besar Dibuat
94
Mengakhiri Dengan Baik
95
Mama Mertua yang Tak Baik
96
Mama yang Gelisah
97
Permintaan Pria Tua
98
Sama Sekali Tak Tersentuh
99
Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100
Mertua yang Semakin Menyebalkan
101
Suami yang Setia
102
Permintaan Terakhir Mama
103
Lidah Mertua yang Tajam
104
Pesona Pria Tampan
105
Bersedia Menjadi Pelakor
106
Aku Akui Mencintai Kamu
107
Rela Menjadi yang Kedua
108
Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109
Duka Jelang Pernikahan
110
Menyadari Kesalahan
111
Percaya Pada Takdir
112
Jalan Taubat
113
Syukuran
114
Kejutan Di Toko Baru
115
Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116
Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117
Halusinasi yang Membuat Kesal
118
Perasaan Apa Ini?
119
Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120
Ungkapan Hati Selama Ini
121
Relakan Aku Pergi
122
Semua Karena Dia
123
Ketika Anakku Lahir
124
Menimang Bayi
125
Keinginan Tulus
126
Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127
Diterima Keluarga
128
Kejutan Saat Tidur Siang
129
Masa Lalu yang Meminta Maaf
130
Perjuangan yang Baru Dimulai
131
Cobalah Untuk Menerima
132
Mulai Sadar
133
Pada Akhirnya Aku Sadar
134
Sosok Menawan Hati
135
Jodoh Sudah Diatur
136
Penjara Mengubah Segalanya
137
Hari Bahagia Tiba
138
Pengantin Baru
139
Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140
Meminta Tolong Pada Orang Itu
141
Jangan Bicara Kala Emosi
142
Suami Baik Hati
143
Tak Cukup Pantas
144
Wanita Asing yang Datang
145
Langkah Tegas
146
Si Wanita Sombong
147
Berulah yang Membuat Viral
148
Menuntut Sebuah Maaf
149
Akan Karam
150
Lobi Untuk Keselamatan
151
Ancaman Menjadi Miskin
152
Frustasi Dan Kecewa
153
Jurang Kemiskinan
154
Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155
Mendadak Dipenjara
156
Undangan Tak Terduga
157
Merancang Rencana Pembalasan
158
Pengantin Tak Tahu Diri
159
Disentuh Tanpa Izin
160
Tak Mau Mengalah
161
Ketika Suamiku Cemburu
162
Bukan Demi Uang
163
Seseorang Dari Masa Lalu
164
Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165
Siasat Sang Wanita Licik
166
Kehilangan Suami
167
Sifat Tamak
168
Ujian Hidup
169
Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170
Aku Tidak Bodoh
171
Pada Akhirnya
172
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!