Apakah Salah Paham?

Ketika Fahri mencium bibir Dhita dengan mudahnya rupanya ada seseorang yang memerhatikan apa yang melihat adegan itu dan tentu saja orang itu adalah Hany. Hany begitu terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Fahri itu dan ruoanya Dhita memerhatikan kalau ada Hany yang melihat kejadian barusan maka kemudian Dhita pun mendorong Fahri untuk menjauh darinya yang mana kemudian Fahri akhirnya melihat kalau Hany ada di sana.

"Hany, tolong kamu jangan salah paham," ujar Dhita.

Namun Hany tak mengatakan apa pun pada Dhita justru pandangannya lebih tertuju pada Fahri. Hany berjalan menghampiri pria utu dan kemudian menampar wajah Fahri, hany mengatakan bahwa Fahri tak seharusnya melakukan itu pada kakaknya namun Fahri kemudoan mengatakan kalau ia mencintai Dhita yang mana tentu saja Hany terkejut dengan hal itu.

"Selain karena aku hanya ingin merusak hubunganmu dengan Alif karena aku juga menyukai kakakmu."

"Tidak Hany, jangan oercaya dengan yang dia katalan. Dia itu tidak waras!" seru Dhita.

"Hany, aku minta maaf karena baru jujur padamu mrngenai semua ini namun aku tak dapat untuk menahan atau menyembunyikannya lagi oleh sebab itu maka aku putuskan untuk mengakui semuanyabpada kakakmu."

"Tidak, aku sama sekali memercayai apa yabg kamu katakan! Ini semua pasti hanya dusta belaka!"

Fahri mengatakan bahwa ia mengatakan yang sesungguhnya dan Fahri tahu bahwa kejujurannya ini membuat Hany terluka namun ia ingin Hany tahu yang sesungguhnya namun Hany masih menolak semua itu.

"Jangan mengatakan kebohongan pada adikku! Aku tahu bahwa kamu melakukan itu karena disuruh oleh seseorang!" seru Dhita.

"Kenapa kamu masih saja mengatakan kalau aku disuruh oleh seseorang padahal aku sudah mengatakan yang sebenarnya?!"

Hany masih belum dapat menerima semua ini dan Hany memutuskan untuk masuk ke dalam rumah. Dhita sudah berusaha dalam memanggil adiknya namun Hany sama sekali tak mau mendengarkannya dan terus saja berlari masuk ke dalam rumah.

"Awas saja kamu! Ini semua belum berakhir!"

****

Semenjak Hany memergoki Fahri mencium Dhuta maka selama itu pula Hany mengurung diri di dalam kamarnya. Rohyati sudah berusaha membujuk Hany untuk keluar dari dlaam kamar namun bujukannya masih belum dapat membuat Hany mau beranjak dari kamar. Dhita merasa bersalah pada Hany karena akibat ulah Fahri maka kini Hany jadi salah paham padanya. Rohyati mengatakan kalau Dhita jangan merasa bersalah sedikit pun karena memang Dhita tidak salah namun Dhita mengatakan bahwa Hany menjadi seperti ini karena dirinya.

"Berhentilah untuk menyalahkan dirimu, Nak."

"Tidak, Bu. Senua ini adalah salahku."

Rohyati tentu saja merasa prihatin dengan apa yang dialami oleh Dhita ini. Rohyati memeluk Dhita dan berusaha menenangkan anaknya ini dan saat itulah Dimas dan Tiara tiba. Mereka menanyakan apa yang sudah terjadi namun Rohyati mengatakan bahwa Dhita sedang tidak baik-baik saja dan saat ini cucunya ini ia minta untuk jangan mengusik Dhita dulu.

"Kalian bisa mengerti kan?"

"Iya Nek."

"Cucuku memang pandai, Nenek sudah buat malan malam untuk kalian. Segera mandi dan ganti baju kalian kemudian makan."

"Baik Nek."

Kedua cucunya itu langsung masuk ke dalam kamar masing-masing dan kemudian Rohyati mengatakan kalau Dhita istirahat saja dan tak perlu untuk ikut makan malam bersama mereka.

"Tidak apa, kedua anakmu itu adalah anak yang pengertian."

****

Keesokan paginya Hany sudah mau keluar dari dalam kamar dan Dhita langsung menghampiri adiknya itu. Dhita menjelaskan pada Hany bahwa antara dirinya dan Fahri tak terjadi apa pun, Dhita juga tak mencintai Fahri, Dhita tak paham kenapa Fahri tiba-tiba mencium dan mengatakan bahwa pria itu menyukainya. Semua itu benar-benar diluar kendalinya dan oleh sebab itu Dhita meminta pada Hany untuk jangan salah paham padanya.

"Aku minta maaf karena sudah membuatmu salah paham kemarin, Kak. Aku bukannya matahbpadamu namun aku merasa bahwa Fahri sudah keterlaluan dan oleh sebab itu aku marah padanya. Aku tak habis pikir kenapa dia mengusik keluarga kita seperti ini padahal aku hanya ingin melanjutkan hidup dengan tenang tanpa dia."

"Iya Hany, aku sebenarnya yakin bahwa ia telah disuruh melakukan itu oleh seseorang."

"Menurutmu siapakah orang yang dapat mengendalikan Fahri?"

"Aku tak tahu siapa dia dan aku juga tak mau menuduh seseorang tanpa bukti."

"Semoga saja kita akan mendapatkan petunjuk mengenai siapa yang sudah menyuruh Fahri melakukan semua ini."

"Iya Hany, aku juga berharap begitu."

"Aku minta maaf karena telah membuat Kakak khawatir dan salah paham kemarin."

"Sudahlah Hany yang terpenting adalah sekarang kita bisa meluruskan semua kesalah pahaman ini kan?"

****

Musa dipanggil oleh orang tuanya datang ke rumah mereka nanti sore sepulang kerja. Musa sendiri nampak penasaran apakah gerangan yang akan dibicarakan oleh kedua orang tuanya. Musa sepulang bekerja kemudian langsung pergi ke rumah orang tuanya seperti yang diminta oleh mereka. Musa sudah tiba di rumah dan kedua orang tuanya langsung memasang wajah serius padanya.

"Ada apa ini?" tanya Musa penasran.

"Baiklah kita langsung saja masuk pada intinya. Mengenai permintaanmu waktu itu yabg mengatakan bahwa kamu dan wanita itu yang ingin menikah maka Mama dan Papa sudah membicarakan ini."

"Lantas bagaimana?"

"Mama dan Papa sama sekali tak ingin kamu menikah dengan dia."

Musa nampak terkejut ketika mendengar jawaban dari kedua orang tuanya yang rupanya sama sekali tidak mendukung rencananya untuk menikah dengan Myra. Tentu saja keputusan ini sangat membuat Musa kecewa dan Musa mengatakan bahwa apa pun yang terjadi dirinya akan tetap menikahi Myra.

"Kenapa kamu sangat ingin sekali menikahi wanita itu?"

"Karena aku sudah mengatakan bahwa aku akan menimahinya setelah aku dan Dhita resmi bercerai."

"Apakah wanita itu sudah hamil dna oleh sebab itu maka kau sepertinya ingin sekali menikahinya?"

"Mama ini bicara apa? Tentu saja semuanya tak seperti itu. Kalian sudah salah paham mengenai hal ini."

****

Alif sudah tahu di mana Hany tinggal dan kemarin ia diam-diam juga melihat drama yang tersaji di rumah itu. Alif nampak terkejut ketika melihat Fahri dan Dhita berciuman di depan mata Hany. Alif seketika merasa ingin memukul Fahri karena sudah mempermainkan Hany dan sesudahnya Alif juga mendengar bahwa selama ini rupanya Fahri tak sama sekali mencintai Hany. Alif mencoba menghubungi Hany namun wanita itu sama sekali tak menjawab telepon darinya.

"Kenapa dia tak mau menjawab telepon dariku?"

Alif kemudian mengirimkan pesan pada Hany bahwa ia ingin bicara dengan wanita itu namun lagi-lagi Hany tak menjawab.

"Kenapa dia tak menjawabnya? Kalau begini sepertinya aku tak memiliki pilihan lain."

Episodes
1 Curiga Pada Suami
2 Aku Harus Mencari Tahu
3 Mengikuti Suami Pergi
4 Kepergok Selingkuh
5 Menolak Tetap Bersama
6 Pergi Dari Rumah
7 Calon Mama Sambung
8 Permainan Sang Pelakor
9 Cobalah Mengerti
10 Menolak Pulang Ke Rumah
11 Menyelamatkan Adik
12 Aku Khawatir
13 Sang Pelakor Menipu
14 Dalam Pengaruh Jahat
15 Ketika Orang Jahat Bebas
16 Sebuah Foto
17 Jujur Pada Keluarga
18 Bertemu Mantan
19 Apakah Salah Paham?
20 Meminta Kembali Bersama?
21 Bicara Pada Mertua
22 Rencana Jahat Sang Pelakor
23 Memulai Kejahatan
24 Tawa Jahat Sang Pelakor
25 Nasib Baik Menghampiri
26 Masih Berharap
27 Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28 Kesombongan Suami dan Simpanannya
29 Penawaran Menarik
30 Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31 Syarat Dari Pria Ini
32 Kepedihan yang Tak Terkira
33 Kejutan di Pesta Pernikahan
34 Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35 Amarah Sang Pelakor
36 Suasana Gaduh Tak Terkendali
37 Respon yang Membuat Sedih
38 Mantan Suami yang Kepo
39 Anakku Tak Bisa Dihubungi
40 Tak Akan Lagi Sama
41 Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42 Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43 Terpaksa Bertahan
44 Sang Mantan Bicara
45 Meminta Rujuk
46 Semakin Dekat
47 Dendam Sampai Mati
48 Mendapatkan Izin Dari Anak
49 Mantan Suami Cemburu
50 Tindakan Kriminal Mantan Suami
51 Menikah Lagi
52 Membebaskan Mama
53 Jebakan yang Berhasil
54 Dendam Mantan Istri
55 Mengusir Istri yang Bermain Api
56 Kemalangan Datang
57 Hinaan Pelakor
58 Kekhawatiran Mama
59 Godaan Pria Tampan
60 Apa Pekerjaan Sekarang?
61 Meminta Pisah
62 Mungkin Ini yang Terbaik
63 Aku Tak Berubah
64 Mendekam di Penjara
65 Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66 Membenci Mama Sambung
67 Konflik Anak Dan Istri Kedua
68 Nasihat yang Tak Didengar
69 Obrolan Dengan Mama
70 Belum Bisa Berdamai
71 Tawaran Tak Diterima
72 Obrolan Pembawa Emosi
73 Dari Hati Ke Hati
74 Sikap Mantan Mertua
75 Suami Curiga
76 Mencari Alasan Saja?
77 Mendapatkan Kebahagiaan
78 Kedatangan Untuk Menyelidik
79 Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80 Rasa Cemburu?
81 Tekanan Mertua
82 Masih Begitu Sakit
83 Emosi yang Meledak
84 Kondisi Suami
85 Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86 Hentikan Dendam Itu
87 Masih Menyalahkan
88 Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89 Bimbang yang Melanda
90 Melepaskan Dendam
91 Suasana Haru Biru
92 Rekonsiliasi
93 Keputusan Besar Dibuat
94 Mengakhiri Dengan Baik
95 Mama Mertua yang Tak Baik
96 Mama yang Gelisah
97 Permintaan Pria Tua
98 Sama Sekali Tak Tersentuh
99 Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100 Mertua yang Semakin Menyebalkan
101 Suami yang Setia
102 Permintaan Terakhir Mama
103 Lidah Mertua yang Tajam
104 Pesona Pria Tampan
105 Bersedia Menjadi Pelakor
106 Aku Akui Mencintai Kamu
107 Rela Menjadi yang Kedua
108 Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109 Duka Jelang Pernikahan
110 Menyadari Kesalahan
111 Percaya Pada Takdir
112 Jalan Taubat
113 Syukuran
114 Kejutan Di Toko Baru
115 Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116 Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117 Halusinasi yang Membuat Kesal
118 Perasaan Apa Ini?
119 Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120 Ungkapan Hati Selama Ini
121 Relakan Aku Pergi
122 Semua Karena Dia
123 Ketika Anakku Lahir
124 Menimang Bayi
125 Keinginan Tulus
126 Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127 Diterima Keluarga
128 Kejutan Saat Tidur Siang
129 Masa Lalu yang Meminta Maaf
130 Perjuangan yang Baru Dimulai
131 Cobalah Untuk Menerima
132 Mulai Sadar
133 Pada Akhirnya Aku Sadar
134 Sosok Menawan Hati
135 Jodoh Sudah Diatur
136 Penjara Mengubah Segalanya
137 Hari Bahagia Tiba
138 Pengantin Baru
139 Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140 Meminta Tolong Pada Orang Itu
141 Jangan Bicara Kala Emosi
142 Suami Baik Hati
143 Tak Cukup Pantas
144 Wanita Asing yang Datang
145 Langkah Tegas
146 Si Wanita Sombong
147 Berulah yang Membuat Viral
148 Menuntut Sebuah Maaf
149 Akan Karam
150 Lobi Untuk Keselamatan
151 Ancaman Menjadi Miskin
152 Frustasi Dan Kecewa
153 Jurang Kemiskinan
154 Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155 Mendadak Dipenjara
156 Undangan Tak Terduga
157 Merancang Rencana Pembalasan
158 Pengantin Tak Tahu Diri
159 Disentuh Tanpa Izin
160 Tak Mau Mengalah
161 Ketika Suamiku Cemburu
162 Bukan Demi Uang
163 Seseorang Dari Masa Lalu
164 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165 Siasat Sang Wanita Licik
166 Kehilangan Suami
167 Sifat Tamak
168 Ujian Hidup
169 Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170 Aku Tidak Bodoh
171 Pada Akhirnya
172 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Curiga Pada Suami
2
Aku Harus Mencari Tahu
3
Mengikuti Suami Pergi
4
Kepergok Selingkuh
5
Menolak Tetap Bersama
6
Pergi Dari Rumah
7
Calon Mama Sambung
8
Permainan Sang Pelakor
9
Cobalah Mengerti
10
Menolak Pulang Ke Rumah
11
Menyelamatkan Adik
12
Aku Khawatir
13
Sang Pelakor Menipu
14
Dalam Pengaruh Jahat
15
Ketika Orang Jahat Bebas
16
Sebuah Foto
17
Jujur Pada Keluarga
18
Bertemu Mantan
19
Apakah Salah Paham?
20
Meminta Kembali Bersama?
21
Bicara Pada Mertua
22
Rencana Jahat Sang Pelakor
23
Memulai Kejahatan
24
Tawa Jahat Sang Pelakor
25
Nasib Baik Menghampiri
26
Masih Berharap
27
Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28
Kesombongan Suami dan Simpanannya
29
Penawaran Menarik
30
Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31
Syarat Dari Pria Ini
32
Kepedihan yang Tak Terkira
33
Kejutan di Pesta Pernikahan
34
Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35
Amarah Sang Pelakor
36
Suasana Gaduh Tak Terkendali
37
Respon yang Membuat Sedih
38
Mantan Suami yang Kepo
39
Anakku Tak Bisa Dihubungi
40
Tak Akan Lagi Sama
41
Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42
Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43
Terpaksa Bertahan
44
Sang Mantan Bicara
45
Meminta Rujuk
46
Semakin Dekat
47
Dendam Sampai Mati
48
Mendapatkan Izin Dari Anak
49
Mantan Suami Cemburu
50
Tindakan Kriminal Mantan Suami
51
Menikah Lagi
52
Membebaskan Mama
53
Jebakan yang Berhasil
54
Dendam Mantan Istri
55
Mengusir Istri yang Bermain Api
56
Kemalangan Datang
57
Hinaan Pelakor
58
Kekhawatiran Mama
59
Godaan Pria Tampan
60
Apa Pekerjaan Sekarang?
61
Meminta Pisah
62
Mungkin Ini yang Terbaik
63
Aku Tak Berubah
64
Mendekam di Penjara
65
Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66
Membenci Mama Sambung
67
Konflik Anak Dan Istri Kedua
68
Nasihat yang Tak Didengar
69
Obrolan Dengan Mama
70
Belum Bisa Berdamai
71
Tawaran Tak Diterima
72
Obrolan Pembawa Emosi
73
Dari Hati Ke Hati
74
Sikap Mantan Mertua
75
Suami Curiga
76
Mencari Alasan Saja?
77
Mendapatkan Kebahagiaan
78
Kedatangan Untuk Menyelidik
79
Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80
Rasa Cemburu?
81
Tekanan Mertua
82
Masih Begitu Sakit
83
Emosi yang Meledak
84
Kondisi Suami
85
Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86
Hentikan Dendam Itu
87
Masih Menyalahkan
88
Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89
Bimbang yang Melanda
90
Melepaskan Dendam
91
Suasana Haru Biru
92
Rekonsiliasi
93
Keputusan Besar Dibuat
94
Mengakhiri Dengan Baik
95
Mama Mertua yang Tak Baik
96
Mama yang Gelisah
97
Permintaan Pria Tua
98
Sama Sekali Tak Tersentuh
99
Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100
Mertua yang Semakin Menyebalkan
101
Suami yang Setia
102
Permintaan Terakhir Mama
103
Lidah Mertua yang Tajam
104
Pesona Pria Tampan
105
Bersedia Menjadi Pelakor
106
Aku Akui Mencintai Kamu
107
Rela Menjadi yang Kedua
108
Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109
Duka Jelang Pernikahan
110
Menyadari Kesalahan
111
Percaya Pada Takdir
112
Jalan Taubat
113
Syukuran
114
Kejutan Di Toko Baru
115
Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116
Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117
Halusinasi yang Membuat Kesal
118
Perasaan Apa Ini?
119
Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120
Ungkapan Hati Selama Ini
121
Relakan Aku Pergi
122
Semua Karena Dia
123
Ketika Anakku Lahir
124
Menimang Bayi
125
Keinginan Tulus
126
Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127
Diterima Keluarga
128
Kejutan Saat Tidur Siang
129
Masa Lalu yang Meminta Maaf
130
Perjuangan yang Baru Dimulai
131
Cobalah Untuk Menerima
132
Mulai Sadar
133
Pada Akhirnya Aku Sadar
134
Sosok Menawan Hati
135
Jodoh Sudah Diatur
136
Penjara Mengubah Segalanya
137
Hari Bahagia Tiba
138
Pengantin Baru
139
Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140
Meminta Tolong Pada Orang Itu
141
Jangan Bicara Kala Emosi
142
Suami Baik Hati
143
Tak Cukup Pantas
144
Wanita Asing yang Datang
145
Langkah Tegas
146
Si Wanita Sombong
147
Berulah yang Membuat Viral
148
Menuntut Sebuah Maaf
149
Akan Karam
150
Lobi Untuk Keselamatan
151
Ancaman Menjadi Miskin
152
Frustasi Dan Kecewa
153
Jurang Kemiskinan
154
Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155
Mendadak Dipenjara
156
Undangan Tak Terduga
157
Merancang Rencana Pembalasan
158
Pengantin Tak Tahu Diri
159
Disentuh Tanpa Izin
160
Tak Mau Mengalah
161
Ketika Suamiku Cemburu
162
Bukan Demi Uang
163
Seseorang Dari Masa Lalu
164
Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165
Siasat Sang Wanita Licik
166
Kehilangan Suami
167
Sifat Tamak
168
Ujian Hidup
169
Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170
Aku Tidak Bodoh
171
Pada Akhirnya
172
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!