Ketika Orang Jahat Bebas

Hany yang tengah menyapu halaman rumah nampak tak menyadari bahwa ada seseorang yang tengah memerhatikannya dari jauh dan kemudian ketika Hany mulai menyapu jalan depan rumah maka orang tersebut pun mulai berjalan menghampiri Hany. Awalnya Hany tak menyadari namun ketika melihat sepasang sepatu yang tengah berdiri tepat di depannya maka mau tak mau Hany mendongakan kepalanya dan ia mendapati sosok yang seharusnya mendekam di balik jeruji besi. Hany tentu saja tak dapat membendungbrasa terlejutnya dengan hal ini, ia masih tak dapat menerima kalau orang ini bebas dari penjara.

"Sepertinya kamu senang melihatku bisa bebas dari penjara, ya?"

"Bagaimana bisa kamu bebas?"

Fahri nampak menyeringai dan ia sama sekali tak mengatakan apa pun pada Hany mengenai kenapa dia bisa dibebaskan. Fahri mengatakan kalau ia datang ke sini sengaja untuk memberikan Hany sebuah kejutan dan tentu saja Hany tak mau tahu mengenai itu dirinya merasa takut kalau Fahri akan melakukan hal yang buruk padanya seperti apa yang pernah pria itu lakukan sebelumnya.

"Kenapa kamu malah menghindar begini? Bukankah akan jauh lebih baik kalau kamu mau mengobrol sejenak denganku?"

"Maaf namun aku sama sekali tak tertarik dengan semua ini."

"Aku janji tidak akan mengusikmu lagi dan aku juga akan setuju berpisah denganmu."

Hany nampak terkejut ketika mendengar ucapan Fahri itu, rasanya seperti mimpi saja ketika Fahri akhirnya mau mengabulkan permintaan cerai darinya. Hany namun tetap curiga kalau Fahri akan melakukan hal buruk padanya walaupun ia akan mengabulkan permintaan cerai darinya.

"Kenapa kamu tak memercayaiku?"

"Karena sepak terjangmu yang membuat aku ragu."

Fahri nampak tertawa mendengar ucapan Hanu barusan, Fahri mengatakan bahwa Hany terlalu berpikiran yang buruk padanya.

"Aku tak bisa memercayaimu setelah apa yang kamu lakukan padaku selama ini."

"Terserah saja kalau memang kamu tak mau memercayaiku maka aku tak akan memaksanya."

Setelah mengatakan itu Fahri berbalik badan meninggalkan Hany yang nampak masih bingung dengan apa yang Fahri katakan barusan.

****

Hany masuk kembai ke rumah dan Rohyati memerhatikan kalau sepertinya ada sesuatu yang tak beres dengan Hany maka Rohyati kemudkan bertanya pada Hany mengenai apa yang sudah terjadi pada anaknya ini.

"Hany, apa yang terjadi padamu?"

Hany menghela napasnya dan ia masih agak ragu untuk menceritakan ini pada mamanya namun setelah ia memikirkan ini dengan masak maka Hany memutuskan untuk menceritakan semuanya pada sang mama. Rohyati tentu saja terkejut saat ia mendengar Fahri sudah bebas dari penjara, ia pikir Hany tengah bercanda barusan namun agaknya Hany mengatakan hal yang serius karena mimik wajahnya sama sekali mengatakan bahwa ia mengatakan yang sebenarnya.

"Kamu serius, Nak?"

"Untuk apa aku berdusta untuk hal seprrti ini?"

Rohyati bingung sekali kenapa Fahri bisa bebas pasti ada seseorang yang sudah membebaskannya namun siapa orang itu? Tidak mungkin Fahri bisa bebas begitu saja setelah polisi menemukan banyak sekali barang bukti yang mengarah pada Fahri yang telah melakukan aksi kekerasan pada Hany.

"Apakah kamu tahu siapa yang sudah membuat dia bebas dari penjara?"

Hany menggelengkan kepalanya, ia mengatakan tak tahu menahu soal itu dan Hany juga telah mencoba bertanya pada Fahri namun Fahri enggan mengatakan apa pun padanya.

"Sejujurnya aku masih bingung, siapa yang sudah membebaskannya."

****

Dhita akhirnya juga mendengar bahwa Fahri sudah keluar dari penjara dan ia merasa heran, ada sesuatu yang janggal di sini dan ia yakin ada seseorang yang coba untuk membuat Fahri bebas dan kemudian dapat ia kendalikan namun Dhita masih belum tahu siapa orang itu. Dhita mendapatkan sebuah telepon dari Fahri dan itu membuatnya terkejut, Dhita menjawab telepon tersebut kemudian.

"Ada apa kamu menelponku?"

"Apakah kamu sudah tahu kalau aku bebas?"

"Aku sudah mendengarnya dari adikku. Kenapa kamu bisa bebas?"

"Tentu saja karena aku tak bersalah maka dari itu polisi membebaskanku."

Dhita tentu daja bukan orang yang bodoh, ia tahu bahwa ada sesuatu yang janggal di sini dan ia yakin kalau Fahri dibebaskan oleh seseorang.

"Katakan padaku siapa yang sudah membebaskanmu."

"Kenapa kamu tak percaya sekali dengan kata-kataku?"

"Karena kamu tak dapat untuk dipercaya."

Fahri mengatakan bahaa kalau Dhita ingin tahu maka Fahri mengundangnya makan malam bersama di sebuah tempat yang sudah ia siapkan. Dhita menanyakan apakah Hany juga diundang namun Fahri mengatakan bahwa hanya Dhita saja yang ia undang.

"Kenapa hanya aku saja?"

"Karena kamu spesial. Oleh sebab itu maka datanglah."

Setelah mengatakan itu Fahri langsung menutup sambungan teleponnya dan membuat Dhita bertanya-tanya ada apa gerangan dengan Fahri.

****

Musa nampak senyum-senyum sendiri sejak tadi hingga ia diperhatikan oleh Myra yang heran dengan tingkah laku Musa yang tak biasa ini. Myra menanyakan apakah gerangan yang membuat Musa begitu bahagia dan Musa mengatakan bahwa ia akan membuat Dhita membayar semuanya.

"Dhita? Kenapa dengan dia?"

"Dia sekarang merasa di atas angin karena anak-anak membelanya namun tidak lama lagi Dhita akan dibenci oleh anak-anak."

Myra yang mendengar itu tentu saja masih tak paham dengan apa yang dibicarakan oleh Musa namun Musa mengatakan pada Myra nanti juga wanita ini akan tahu apa yang tengah ia bicarakan ini. Musa kemudian mengatakan bahwa ia akan segera memperkenalkan Myra pada keluarganya dan tentu saja Myra bahagia sekali mendengarnya.

"Benarkah?"

"Tentu saja, tak lama lagi kan kamu akan menjadi istriku dan oleh sebab itu maka kau harus bertemu dengan keluargaku."

Myra menganggukan kepalanya dengan semangat dan kemudian Musa mengajak Myra untuk makan malam di luar dan tentu saja Myra sama sekali tidak menolak. Musa membawa Myra menuju sebuah restoran dan mereka sudah memesan makan malam mereka, sembari menunggu pesanan mereka datang nampak Musa mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan rupanya ia membawakan Myra sebuah cincin.

"Ini adalah bukti aku serius denganmu."

****

Dhita menceritakan bahwa Fahri ingin mengajaknya bertemu pada Hany dan mamanya, Hany sejujurnya khawatir dengan itu dan meminta Dhita jangan pergi namun Dhita mengatakan kalau dia tak pergi maka kemudian ia akan kehilangan kesempatan untuk mengorek informasi dari Fahri mengenai siapa yang telah membebaskannya. Hany mengatakan bahwa Dhita tak perlu sampai melakukan itu namun Dhita mengatakan ia perlu melakukan ini.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri. Kamu jangan khawatir."

Hany dan Rohyati sama sekali tak dapat membuat Dhita berubah pikiran dan Dhita tetap pergi menemui Fahri di sebuah restoran yang mana sudah Fahri kirimkan alamatnya.

"Akhirnya kamu datang juga, aku pikir kamu tak akan datang."

"Cepat katakan semuanya."

Episodes
1 Curiga Pada Suami
2 Aku Harus Mencari Tahu
3 Mengikuti Suami Pergi
4 Kepergok Selingkuh
5 Menolak Tetap Bersama
6 Pergi Dari Rumah
7 Calon Mama Sambung
8 Permainan Sang Pelakor
9 Cobalah Mengerti
10 Menolak Pulang Ke Rumah
11 Menyelamatkan Adik
12 Aku Khawatir
13 Sang Pelakor Menipu
14 Dalam Pengaruh Jahat
15 Ketika Orang Jahat Bebas
16 Sebuah Foto
17 Jujur Pada Keluarga
18 Bertemu Mantan
19 Apakah Salah Paham?
20 Meminta Kembali Bersama?
21 Bicara Pada Mertua
22 Rencana Jahat Sang Pelakor
23 Memulai Kejahatan
24 Tawa Jahat Sang Pelakor
25 Nasib Baik Menghampiri
26 Masih Berharap
27 Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28 Kesombongan Suami dan Simpanannya
29 Penawaran Menarik
30 Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31 Syarat Dari Pria Ini
32 Kepedihan yang Tak Terkira
33 Kejutan di Pesta Pernikahan
34 Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35 Amarah Sang Pelakor
36 Suasana Gaduh Tak Terkendali
37 Respon yang Membuat Sedih
38 Mantan Suami yang Kepo
39 Anakku Tak Bisa Dihubungi
40 Tak Akan Lagi Sama
41 Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42 Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43 Terpaksa Bertahan
44 Sang Mantan Bicara
45 Meminta Rujuk
46 Semakin Dekat
47 Dendam Sampai Mati
48 Mendapatkan Izin Dari Anak
49 Mantan Suami Cemburu
50 Tindakan Kriminal Mantan Suami
51 Menikah Lagi
52 Membebaskan Mama
53 Jebakan yang Berhasil
54 Dendam Mantan Istri
55 Mengusir Istri yang Bermain Api
56 Kemalangan Datang
57 Hinaan Pelakor
58 Kekhawatiran Mama
59 Godaan Pria Tampan
60 Apa Pekerjaan Sekarang?
61 Meminta Pisah
62 Mungkin Ini yang Terbaik
63 Aku Tak Berubah
64 Mendekam di Penjara
65 Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66 Membenci Mama Sambung
67 Konflik Anak Dan Istri Kedua
68 Nasihat yang Tak Didengar
69 Obrolan Dengan Mama
70 Belum Bisa Berdamai
71 Tawaran Tak Diterima
72 Obrolan Pembawa Emosi
73 Dari Hati Ke Hati
74 Sikap Mantan Mertua
75 Suami Curiga
76 Mencari Alasan Saja?
77 Mendapatkan Kebahagiaan
78 Kedatangan Untuk Menyelidik
79 Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80 Rasa Cemburu?
81 Tekanan Mertua
82 Masih Begitu Sakit
83 Emosi yang Meledak
84 Kondisi Suami
85 Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86 Hentikan Dendam Itu
87 Masih Menyalahkan
88 Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89 Bimbang yang Melanda
90 Melepaskan Dendam
91 Suasana Haru Biru
92 Rekonsiliasi
93 Keputusan Besar Dibuat
94 Mengakhiri Dengan Baik
95 Mama Mertua yang Tak Baik
96 Mama yang Gelisah
97 Permintaan Pria Tua
98 Sama Sekali Tak Tersentuh
99 Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100 Mertua yang Semakin Menyebalkan
101 Suami yang Setia
102 Permintaan Terakhir Mama
103 Lidah Mertua yang Tajam
104 Pesona Pria Tampan
105 Bersedia Menjadi Pelakor
106 Aku Akui Mencintai Kamu
107 Rela Menjadi yang Kedua
108 Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109 Duka Jelang Pernikahan
110 Menyadari Kesalahan
111 Percaya Pada Takdir
112 Jalan Taubat
113 Syukuran
114 Kejutan Di Toko Baru
115 Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116 Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117 Halusinasi yang Membuat Kesal
118 Perasaan Apa Ini?
119 Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120 Ungkapan Hati Selama Ini
121 Relakan Aku Pergi
122 Semua Karena Dia
123 Ketika Anakku Lahir
124 Menimang Bayi
125 Keinginan Tulus
126 Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127 Diterima Keluarga
128 Kejutan Saat Tidur Siang
129 Masa Lalu yang Meminta Maaf
130 Perjuangan yang Baru Dimulai
131 Cobalah Untuk Menerima
132 Mulai Sadar
133 Pada Akhirnya Aku Sadar
134 Sosok Menawan Hati
135 Jodoh Sudah Diatur
136 Penjara Mengubah Segalanya
137 Hari Bahagia Tiba
138 Pengantin Baru
139 Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140 Meminta Tolong Pada Orang Itu
141 Jangan Bicara Kala Emosi
142 Suami Baik Hati
143 Tak Cukup Pantas
144 Wanita Asing yang Datang
145 Langkah Tegas
146 Si Wanita Sombong
147 Berulah yang Membuat Viral
148 Menuntut Sebuah Maaf
149 Akan Karam
150 Lobi Untuk Keselamatan
151 Ancaman Menjadi Miskin
152 Frustasi Dan Kecewa
153 Jurang Kemiskinan
154 Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155 Mendadak Dipenjara
156 Undangan Tak Terduga
157 Merancang Rencana Pembalasan
158 Pengantin Tak Tahu Diri
159 Disentuh Tanpa Izin
160 Tak Mau Mengalah
161 Ketika Suamiku Cemburu
162 Bukan Demi Uang
163 Seseorang Dari Masa Lalu
164 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165 Siasat Sang Wanita Licik
166 Kehilangan Suami
167 Sifat Tamak
168 Ujian Hidup
169 Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170 Aku Tidak Bodoh
171 Pada Akhirnya
172 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Curiga Pada Suami
2
Aku Harus Mencari Tahu
3
Mengikuti Suami Pergi
4
Kepergok Selingkuh
5
Menolak Tetap Bersama
6
Pergi Dari Rumah
7
Calon Mama Sambung
8
Permainan Sang Pelakor
9
Cobalah Mengerti
10
Menolak Pulang Ke Rumah
11
Menyelamatkan Adik
12
Aku Khawatir
13
Sang Pelakor Menipu
14
Dalam Pengaruh Jahat
15
Ketika Orang Jahat Bebas
16
Sebuah Foto
17
Jujur Pada Keluarga
18
Bertemu Mantan
19
Apakah Salah Paham?
20
Meminta Kembali Bersama?
21
Bicara Pada Mertua
22
Rencana Jahat Sang Pelakor
23
Memulai Kejahatan
24
Tawa Jahat Sang Pelakor
25
Nasib Baik Menghampiri
26
Masih Berharap
27
Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28
Kesombongan Suami dan Simpanannya
29
Penawaran Menarik
30
Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31
Syarat Dari Pria Ini
32
Kepedihan yang Tak Terkira
33
Kejutan di Pesta Pernikahan
34
Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35
Amarah Sang Pelakor
36
Suasana Gaduh Tak Terkendali
37
Respon yang Membuat Sedih
38
Mantan Suami yang Kepo
39
Anakku Tak Bisa Dihubungi
40
Tak Akan Lagi Sama
41
Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42
Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43
Terpaksa Bertahan
44
Sang Mantan Bicara
45
Meminta Rujuk
46
Semakin Dekat
47
Dendam Sampai Mati
48
Mendapatkan Izin Dari Anak
49
Mantan Suami Cemburu
50
Tindakan Kriminal Mantan Suami
51
Menikah Lagi
52
Membebaskan Mama
53
Jebakan yang Berhasil
54
Dendam Mantan Istri
55
Mengusir Istri yang Bermain Api
56
Kemalangan Datang
57
Hinaan Pelakor
58
Kekhawatiran Mama
59
Godaan Pria Tampan
60
Apa Pekerjaan Sekarang?
61
Meminta Pisah
62
Mungkin Ini yang Terbaik
63
Aku Tak Berubah
64
Mendekam di Penjara
65
Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66
Membenci Mama Sambung
67
Konflik Anak Dan Istri Kedua
68
Nasihat yang Tak Didengar
69
Obrolan Dengan Mama
70
Belum Bisa Berdamai
71
Tawaran Tak Diterima
72
Obrolan Pembawa Emosi
73
Dari Hati Ke Hati
74
Sikap Mantan Mertua
75
Suami Curiga
76
Mencari Alasan Saja?
77
Mendapatkan Kebahagiaan
78
Kedatangan Untuk Menyelidik
79
Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80
Rasa Cemburu?
81
Tekanan Mertua
82
Masih Begitu Sakit
83
Emosi yang Meledak
84
Kondisi Suami
85
Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86
Hentikan Dendam Itu
87
Masih Menyalahkan
88
Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89
Bimbang yang Melanda
90
Melepaskan Dendam
91
Suasana Haru Biru
92
Rekonsiliasi
93
Keputusan Besar Dibuat
94
Mengakhiri Dengan Baik
95
Mama Mertua yang Tak Baik
96
Mama yang Gelisah
97
Permintaan Pria Tua
98
Sama Sekali Tak Tersentuh
99
Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100
Mertua yang Semakin Menyebalkan
101
Suami yang Setia
102
Permintaan Terakhir Mama
103
Lidah Mertua yang Tajam
104
Pesona Pria Tampan
105
Bersedia Menjadi Pelakor
106
Aku Akui Mencintai Kamu
107
Rela Menjadi yang Kedua
108
Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109
Duka Jelang Pernikahan
110
Menyadari Kesalahan
111
Percaya Pada Takdir
112
Jalan Taubat
113
Syukuran
114
Kejutan Di Toko Baru
115
Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116
Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117
Halusinasi yang Membuat Kesal
118
Perasaan Apa Ini?
119
Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120
Ungkapan Hati Selama Ini
121
Relakan Aku Pergi
122
Semua Karena Dia
123
Ketika Anakku Lahir
124
Menimang Bayi
125
Keinginan Tulus
126
Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127
Diterima Keluarga
128
Kejutan Saat Tidur Siang
129
Masa Lalu yang Meminta Maaf
130
Perjuangan yang Baru Dimulai
131
Cobalah Untuk Menerima
132
Mulai Sadar
133
Pada Akhirnya Aku Sadar
134
Sosok Menawan Hati
135
Jodoh Sudah Diatur
136
Penjara Mengubah Segalanya
137
Hari Bahagia Tiba
138
Pengantin Baru
139
Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140
Meminta Tolong Pada Orang Itu
141
Jangan Bicara Kala Emosi
142
Suami Baik Hati
143
Tak Cukup Pantas
144
Wanita Asing yang Datang
145
Langkah Tegas
146
Si Wanita Sombong
147
Berulah yang Membuat Viral
148
Menuntut Sebuah Maaf
149
Akan Karam
150
Lobi Untuk Keselamatan
151
Ancaman Menjadi Miskin
152
Frustasi Dan Kecewa
153
Jurang Kemiskinan
154
Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155
Mendadak Dipenjara
156
Undangan Tak Terduga
157
Merancang Rencana Pembalasan
158
Pengantin Tak Tahu Diri
159
Disentuh Tanpa Izin
160
Tak Mau Mengalah
161
Ketika Suamiku Cemburu
162
Bukan Demi Uang
163
Seseorang Dari Masa Lalu
164
Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165
Siasat Sang Wanita Licik
166
Kehilangan Suami
167
Sifat Tamak
168
Ujian Hidup
169
Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170
Aku Tidak Bodoh
171
Pada Akhirnya
172
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!