Dhita memergoki sang suami tengah bercumbu dengan wanita lain di dalam mobil dan tentu saja dengan pemandangan seperti itu membuatnya sangat hancur. Musa turun dari dalam mobilnya dan menghampiri Dhita yabg masih shock dengan apa yang baru saja ia lihat. Musa nampak marah karena aksinya dipergoki oleh Dhita namun Dhita justru lebih marah dan memonta Musa menjelaskan siapa wanita yang barusan bercumbu dengannya di dalam mobil.
"Kamu yabg harusnya berutang penjelasan padaku, Mas. Siapa wanita itu?! Kenapa kamu menciumnya di dalam mobil?!"
"Apakah aku perlu menjelaskan semuanya padamu, hah?!"
"Tentu saja kamu harus menjelaskan semuanya padaku, aku ini lan istrimu. Bagaimana bisa kamu melakukan hal ini padaku?!"
Myra kemudian dengan santainya turun dari dalam mobil menghampiri suami-istri yang tengah bertengkar ini. Myra nampak tersenyum dan kemudoan memperkenalkan dirinya pada Dhita bahwa ia adalah pacarnya Musa.
"Apa katamu? Pacarnya?!"
"Kenapa memangnya? Aku kan hanya mengatakan yang sebenarnya."
Dhita tak dapat menahan emosinya lagi, Dhita mengatakan bahwa Musa sudah menikah dan memiliki keluarga dan tak seharusnya Myra datang dan menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya dan Musa.
"Saya datang karena Mas Musa yang mengundang saya bukan karena saya yabg mendekatkan diri padanya."
Sontak saja Dhita meminta penjelasan pada Musa mengenai apa yang barusan dikatakan oleh Myra. Musa napak tak dapat berkata apa pun lagi dan Dhita makin mencecar suaminya ini untuk mengatakan yang sejujurnya padanya .
"Kenapa kamu hanya diam saja? Aku bertanya padamu!"
"Baiklah kalau memang kamu ingin tahu. Apa yang dikataoan oleh Myra memang benar adanya! Apakah kamu sudah puas sekarang?!"
Dhita menampar wajah Musa dengan berlinang air mata kemudoan Dhita pun pergi meninggalkan Musa dan Myra yang masih terdiam di tempat mereka. Myra nampak menahan Musa ketika pria itu hendak mencoba mengejar Dhita.
"Kamu jangan mengejarnya, dia sekarang butuh waktu untuk menerima semua ini."
Musa nampak menghela napasnya panjang dan sepertinya apa yang Myra katakan memang benar adanya.
****
Dhita kembali ke rumah dengan hati yang hancur, ia tak menyangka pada malam ini ia akan memergoki suaminya selingkuh dengan wanita lain. Dhita menangis di dalam kamar menumpahkan semua emosinya malam ini. Dhita terus menangis hingga tak menyadari kalau Musa sudah kembali ke rumah dan mengetuk pintu kamar. Dhita tak membukakan pintu dan.memilih untuk mendiamkan saja. Sampai keesokan paginya Dhita menemukan Musa yang tengah duduk di kursi meja makan namun Dhita nampak menghindari Musa.
"Dhita, ada yang ingin aku bicarakan denganmu."
"Ada apa lagi, Mas?"
"Ini menyangkut apa yang terjadi semalam. Aku minta maaf karena tak jujur padamu kalau tadi malam memang aku pergi untuk menemui Myra."
"Sejak kapan kamu dan wanita itu bersama?"
"Sejak dua tahun yang lalu."
Hati Dhita seperti teriris mendengar jawaban jujur Musa yang mengatakan kalau selama.2 tahun belakangan ini ia sudah mendua di belakang Dhita
"Kenapa kamu melakukan itu? Katakan di mana salahku sampai kau melakukan hal itu?!"
"Baiklah kalau memang kamu ingin tahu, aku muak denganmu dan aku sejujurnya sudah tak memiliki rasa cinta lagi padamu, oleh sebab itu maka aku memilih untuk diam-diam berpaling pada Myra."
Jawaban dari Musa membuat hati Dhita menjadi hancur, ia tak menyangka bahwa suaminya akan memberikan jawaban seperti itu.
****
Tak hanya sampai di situ namun Musa juga mengatakan bahwa ia akan menikah dengan Myra tak lama lahi seperti yang sudah pernah ia janjikan sebelumnya pada wanita itu. Tentu saja Dhita menolak semua itu, Dhita bukanlah wanita yang rela berbagi suami dan kalau memang Musa sudah bosan dengannya maka Misa dapat menceraikannya namun Musa menolak semua itu.
"Apa kata keluargaku kalau sampai aku dan kamu bercerai? Kita kan sudah 15 tahun bersama."
"Aku sama sekali tak.peduli dengan alasan apa yang akan kau pakai pada keluargamu. Aku pokoknya ingin berpisah darimu saja kalau kamu tetap nekat untuk menikahi wanita itu."
"Aku akan adil dalam memperlakukan kalian berdua, apakah kamu masih juga ingin bercerai denganku?"
"Aku sudah dengan tegas mengatakan bahwa aku tak akan mau untuk berpisah denganmu. Kita bisa tetap bersama walau aku dan Myra menikah."
"Mas, apakah kamu tak paham juga apa yang aku bicarakan ini? Kalau kamu ingin menikah dengan wanita itu maka tolong untuk menceraikanku saja karena aku karena aku tak akan sanggup untuk berbagi suamiku sendiri."
Setelah mengatakan itu Dhita langsung pergi namun Musa mengikuti Dhita pergi dan kebali menarik lengan istrinya.
"Jangan katakan ini pada siapa pun termasuk pada keluargamu sendiri, paham?!"
****
Rohyati mengatakan bahwa ia tak bisa membiarkan Fahri menjemput Hany karena ia tak rela jika anaknya diperlakukan dengan yak baik oleh Fahri. Fahri sudah menjelaskan semuanya pada sang mertua namun tetap saja Rohyati tak memberikan izin pada Fahri membawa Hany ikut dengannya.
"Bu, aku ini suaminya maka aku berhak untuk membawa pulang istriku bersamaku."
"Aku melakukan semua ini karena kamu, andai saja kau memperlakukan Hany dengan baik maka pasti Hany tak akan kabur dari rumah."
Fahri nampak kecewa karena ia tak dapat membawa Hany pulang bersamanya namun Fahri mengatakan bahwa apa pun yang terjadi dirinya akan tetap membuat Hany menjadi istrinya.
"Ibu tunggu dan lihat saja apa yang dapat aku lakukan setelah ini."
Setelah mengatakan itu Fahri bergegas pergi meninggalkan rumah. Hany yang melihat dari balik gorden jendela pun dapat menghela napasnya lega karena Fahri sudah kembali namun ia agak khawatir karena Fahri pasti akan kembali lagi besok.
"Kamu tak perlu khawatir, Mama akan melindungimu dan Mama sama sekali tak akan membiarkan kamu kembali padanya untuk alasan apa pun."
"Terima kasih banyak, Ma."
Maka kemudian Hany dan Rohyati masuk ke dalam rumah dan mereka langsung menyiapkan makan malam untuk mereka berdua namun tak lama kemudian ada suara pintu diketuk dari luar.
****
Dhita merasa tak sanggup lagi menghadapi kenyataan pahit yang harus ia terima akibat yang Musa lakukan padanya. Dhita pergi ke rumah mamanya dan memilih menceritakan semua yang menjadi masalah rumah tangganya dengan Musa.
"Dhita? Apa yang membawamu ke sini, Nak?"
Rohyati mempersilakan Dhita masuk ke dalam rumah dan Rohyati membuatkan Dhita miniman walaupun Dhita mengatakan bahwa ia tak perlu minum.
"Sudahlah jangan sungkan di rumah sendiri. Sekarang coba kamu katakan pada Mama apa yang sebenarnya terjadi padamu."
"Sebenarnya aku datang ke sini karena aku ingin memberitahu Mama bahwa ada sesuatu dalam rumah tanggaku dengan mas Musa."
"Ada apa, Nak?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments