Cobalah Mengerti

Dimas dan Tiara sudah tak tahan lagi dengan perilaku papa mereka yang tak mau mendengarkan mereka karena lebih mendengarkan kata pelakor itu. Dimas dan Tiara sepulang sekolah nekat pergi ke rumah Rohyati karena mereka tahu Dhita tinggal di sana. Rohyati sendiri nampak terkejut dan tak percaya ketika melihat kedua cucunya datang ke rumahnya. Tentu saja sebagai nenek Rohyati senang karena kedua cucunya mau datang menjenguknya di sini. Dimas dan Tiara mengatakan bahwa mereka datang ke sini karena ingin menemui mama mereka.

"Mama tinggal di sini kan, Nek?"

"Iya mama kalian memang tinggal di sini namun sekarang dia sedang keluar sebentar karena ada keperluan. Kalian tunggu dulu sebentar."

Maka kemudian Rohyati membuatkan minuman untuk kedua cucunya sembari menantikan Dhita oulang ke runah. Tak lama kemudian akhirnya yabg anak-anak nantikan sejak tadi pulang juga. Ketika masuk ke dalam rumah napak Dhita terkejut karena menemukan kedua anaknya ada di rumah ini.

"Anak-anak?"

Dimas dan Tiara langsung memeluk Dhita dengan penuh kerinduan begitu pula dengan Dhita yang membalas pelukan kedua anaknya ini. Dhita juga sabgat merindukan kedua anaknya ini.

"Kenapa kalian berdua bisa sampai ke sini?"

Dimas dan Tiara kemudian menceritakan suasana rumah setelah Dhita pergi yabg mana membuat mereka menjadi tak nyaman karena Myra kerap kali datang dan malah mengejek mereka. Wanuta itu jadi besar kepala karena Musa selalu membelanya dan tak mau memercayai kedua anaknya padahal Dimas dan Tiara mengatakan yang sebenarnya.

"Kami sudah berusaha mengatakan pada papa bahwa wanita itu sama sekali tak mencintai papa namun papa sama sekali tak mau mendengarkan apa yang kami katakan."

Dhita yang mendengar kedua anaknya bercerita pun turut merasakan kesedihan itu. Dhita tak menyangka bahwa suaminya akan sangat dibutakan oleh Myra hingga ia tak mau mendengarkan cerita kedua anaknya.

"Papa juga melarang kami tinggal bersama Mama padahal kami ingin tinggal bersama Mama."

****

Musa tuba di rumah dan mendapatkan laporan dari Myra bahwa anak-anak belum kembali dari sekolah padahal hari sudah malam. Musa tentu saja curiga bahwa kedua anaknya itu pergi menemui Dhita di rumah mertuanya. Musa kemudian mengantarkan Myra ke apartemennya terlebih dahulu sebelum pergi ke rumah mertuanya untuk menjemput kedua anaknya.

"Jangan marahi mereka ketika kamu sudah bertemu."

"Aku tahu itu."

Myra mencium Musa sekilas sebelum akhirnya wanitabutu pun keluar dari dalam mobil Musa. Setelah Myra turun dari dalam mobilnya maka Musa pun bergegas pergi menuju rumah Rohyati karena Musa sangat yakin bahwa kedua anaknya ada di sana. Musa akhirnya tiba juga di rumah mertuanya dan langsung saja ia menggedor pintu rumah tersebut dengan bar-bar. Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampakan Rohyati di sana.

"Apakah kamu tak punya sopan santun ketika bertamu ke rumah orang lain?"

"Aku tak mau berbasa basi dengan Mama. Katakan di mana Dimas dan Tiara."

"Aku tak tahu ke mana mereka. Kamu kan papanya masa tak tahu di mana anakmu."

Namun Musa sama sekali tak memercayai apa yang Rohayti katakan padanya barusan. Musa yakin bahwa Dimas dan Tiara ada di dalam rumah dan oleh sebab itu ia memaksa untuk masuk ke dalam rumah.

"Jangan masuk ke dalam!"

****

Maka kemudian terjadilah cekcok antara Musa dan Rohyati, Musa menganggap mertuanyabini tebgah mencoba menghalanginya bertemu dengan dengan Dimas dan Tiara. Rohyati masih berkeras bahwa kedua cucunya tak ada di dalam sambil mengusir Musa pergi.

"Kalau memang Dimas dan Tiara tak ada di dalam kenapa wajah Mama panik?"

"Panik? Siapa yang panik!"

Ketika Rohyati lengah maka Musa langsung menerobos masuk ke dalam rumah. Rohyati tentu saja langsung mengejar Musa sebelum Musa menemukan anaknya. Namun ternyata Musa sudah bertemu dengan Dhita dan dua anaknya.

"Kalian berdua, sudah aku duga kalau kalian ada di sini!"

"Mas, bisakah kamu jangan buat keributan di sini? Hari sudah malam dan kamu bisa saja mengganggu tetangga yang tengah istirahat."

"Aku tak akan tenang sebelum mereka berdua ikut pulang bersamaku."

"Kami tak mau pulang bersama Papa," ujar Tiara.

Ucapan Tiara barusan membuat Musa marah dan ia hendak menarik paksa kedua anaknya supaya mau ikut pulang dengannya namun mereka menolak dan Rohyati serta Dhita tak tinggal diam. Mereka tidak memberikan izin Musa pergi dengan membawa kedua anak ini.

"Kalau kamu memang mau pergi maka jangan libatkan anak-anak. Mereka sudah menentukan ingin tinggal dengan siapa."

"Kamu bisa mengatakan itu karena anak-anak ada di pihakmu kan?! Kalau mereka tak memilihmu maka aku yakin bahwa kamu juga pasti akan melakukan hal yang sama seperti apa yang aku lakukan ini!"

****

Rohyati tak bisa membiarkan kegilaan ini semakin menjadi maka ia memanggil tetangga untuk databg supaya Musa pergi dari sini. Musa pun akhirnya pergi dari sini namun Musa bersumpah bahwa kedua anak mereka harus tinggal bersamanya. Setelah Musa pergi maka semua dapat bernapas lega, Dimas dan Tiara mengatakan bahwa mereka tak mau tinggal bersama Musa karena Myra akan memerlakukan mereka dengan buruk. Dhita paham bagaimana perasaan kedua anaknya dan kemudian Dhita mengatakan bahwa ia akan mencoba bicara dengan Musa mengenai hal ini akan tetapi Rohyati nampak ragu dengan semua ini. Rohyati mengatakan bahwa Dhita akan melakukan hal yang sia-sia saja karena pria itu sama sekali tak akan mau mendengarkan mereka.

"Kamu dapat melihat sendiri bagaimana perangainya barusan."

"Ma, aku akan mencobanya bagaimanapun caranya. Aku tak mau kalau ini bisa menjadi konflik berkepanjangan dan oleh sebab itu maka aku harus bicara dengannya."

Walaupun keberatan namun Rohyati tentu saja tak memiliki banyak pilihan seperti yang dikatakan okeh Dhita barusan bahwa ia juga tak ingin ada konflik berkepanjangan dengan Musa dan oleh sebab itu maka konflik mereka harus bisa segera diselesaikan.

****

Dhita datang untuk menemui Musa di rumah pria itu tanpa membawa anak-anak dan sontak saja Musa marah. Musa menanyakan pada Dhita kenapa ia tak membawa anak-anak ke sini

"Aku sengaja tak membawa anak-anak karena mereka tak ingin datang ke rumah ini."

"Namun ini adalah rumah mereka!"

"Mas, tolong kamu bisa memahami bahwa anak-anak sudah memilih bahwa mereka ingin tinggal bersamaku maka izinkan mereka."

"Kamu bisa mengatakan hal itu karena anak-anak ada di pihakmu! Kalau kamu ada di posisiku maka kamu juga pasti akan marah!"

"Mas, aku tahu bahwa ini tidak mudah namun cobalah untuk mengerti."

"AKU TAK AKAN MAU MENGERTI! ANAK-ANAK HARUS KEMBALI KE SINI!"

Episodes
1 Curiga Pada Suami
2 Aku Harus Mencari Tahu
3 Mengikuti Suami Pergi
4 Kepergok Selingkuh
5 Menolak Tetap Bersama
6 Pergi Dari Rumah
7 Calon Mama Sambung
8 Permainan Sang Pelakor
9 Cobalah Mengerti
10 Menolak Pulang Ke Rumah
11 Menyelamatkan Adik
12 Aku Khawatir
13 Sang Pelakor Menipu
14 Dalam Pengaruh Jahat
15 Ketika Orang Jahat Bebas
16 Sebuah Foto
17 Jujur Pada Keluarga
18 Bertemu Mantan
19 Apakah Salah Paham?
20 Meminta Kembali Bersama?
21 Bicara Pada Mertua
22 Rencana Jahat Sang Pelakor
23 Memulai Kejahatan
24 Tawa Jahat Sang Pelakor
25 Nasib Baik Menghampiri
26 Masih Berharap
27 Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28 Kesombongan Suami dan Simpanannya
29 Penawaran Menarik
30 Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31 Syarat Dari Pria Ini
32 Kepedihan yang Tak Terkira
33 Kejutan di Pesta Pernikahan
34 Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35 Amarah Sang Pelakor
36 Suasana Gaduh Tak Terkendali
37 Respon yang Membuat Sedih
38 Mantan Suami yang Kepo
39 Anakku Tak Bisa Dihubungi
40 Tak Akan Lagi Sama
41 Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42 Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43 Terpaksa Bertahan
44 Sang Mantan Bicara
45 Meminta Rujuk
46 Semakin Dekat
47 Dendam Sampai Mati
48 Mendapatkan Izin Dari Anak
49 Mantan Suami Cemburu
50 Tindakan Kriminal Mantan Suami
51 Menikah Lagi
52 Membebaskan Mama
53 Jebakan yang Berhasil
54 Dendam Mantan Istri
55 Mengusir Istri yang Bermain Api
56 Kemalangan Datang
57 Hinaan Pelakor
58 Kekhawatiran Mama
59 Godaan Pria Tampan
60 Apa Pekerjaan Sekarang?
61 Meminta Pisah
62 Mungkin Ini yang Terbaik
63 Aku Tak Berubah
64 Mendekam di Penjara
65 Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66 Membenci Mama Sambung
67 Konflik Anak Dan Istri Kedua
68 Nasihat yang Tak Didengar
69 Obrolan Dengan Mama
70 Belum Bisa Berdamai
71 Tawaran Tak Diterima
72 Obrolan Pembawa Emosi
73 Dari Hati Ke Hati
74 Sikap Mantan Mertua
75 Suami Curiga
76 Mencari Alasan Saja?
77 Mendapatkan Kebahagiaan
78 Kedatangan Untuk Menyelidik
79 Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80 Rasa Cemburu?
81 Tekanan Mertua
82 Masih Begitu Sakit
83 Emosi yang Meledak
84 Kondisi Suami
85 Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86 Hentikan Dendam Itu
87 Masih Menyalahkan
88 Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89 Bimbang yang Melanda
90 Melepaskan Dendam
91 Suasana Haru Biru
92 Rekonsiliasi
93 Keputusan Besar Dibuat
94 Mengakhiri Dengan Baik
95 Mama Mertua yang Tak Baik
96 Mama yang Gelisah
97 Permintaan Pria Tua
98 Sama Sekali Tak Tersentuh
99 Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100 Mertua yang Semakin Menyebalkan
101 Suami yang Setia
102 Permintaan Terakhir Mama
103 Lidah Mertua yang Tajam
104 Pesona Pria Tampan
105 Bersedia Menjadi Pelakor
106 Aku Akui Mencintai Kamu
107 Rela Menjadi yang Kedua
108 Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109 Duka Jelang Pernikahan
110 Menyadari Kesalahan
111 Percaya Pada Takdir
112 Jalan Taubat
113 Syukuran
114 Kejutan Di Toko Baru
115 Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116 Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117 Halusinasi yang Membuat Kesal
118 Perasaan Apa Ini?
119 Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120 Ungkapan Hati Selama Ini
121 Relakan Aku Pergi
122 Semua Karena Dia
123 Ketika Anakku Lahir
124 Menimang Bayi
125 Keinginan Tulus
126 Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127 Diterima Keluarga
128 Kejutan Saat Tidur Siang
129 Masa Lalu yang Meminta Maaf
130 Perjuangan yang Baru Dimulai
131 Cobalah Untuk Menerima
132 Mulai Sadar
133 Pada Akhirnya Aku Sadar
134 Sosok Menawan Hati
135 Jodoh Sudah Diatur
136 Penjara Mengubah Segalanya
137 Hari Bahagia Tiba
138 Pengantin Baru
139 Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140 Meminta Tolong Pada Orang Itu
141 Jangan Bicara Kala Emosi
142 Suami Baik Hati
143 Tak Cukup Pantas
144 Wanita Asing yang Datang
145 Langkah Tegas
146 Si Wanita Sombong
147 Berulah yang Membuat Viral
148 Menuntut Sebuah Maaf
149 Akan Karam
150 Lobi Untuk Keselamatan
151 Ancaman Menjadi Miskin
152 Frustasi Dan Kecewa
153 Jurang Kemiskinan
154 Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155 Mendadak Dipenjara
156 Undangan Tak Terduga
157 Merancang Rencana Pembalasan
158 Pengantin Tak Tahu Diri
159 Disentuh Tanpa Izin
160 Tak Mau Mengalah
161 Ketika Suamiku Cemburu
162 Bukan Demi Uang
163 Seseorang Dari Masa Lalu
164 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165 Siasat Sang Wanita Licik
166 Kehilangan Suami
167 Sifat Tamak
168 Ujian Hidup
169 Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170 Aku Tidak Bodoh
171 Pada Akhirnya
172 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Curiga Pada Suami
2
Aku Harus Mencari Tahu
3
Mengikuti Suami Pergi
4
Kepergok Selingkuh
5
Menolak Tetap Bersama
6
Pergi Dari Rumah
7
Calon Mama Sambung
8
Permainan Sang Pelakor
9
Cobalah Mengerti
10
Menolak Pulang Ke Rumah
11
Menyelamatkan Adik
12
Aku Khawatir
13
Sang Pelakor Menipu
14
Dalam Pengaruh Jahat
15
Ketika Orang Jahat Bebas
16
Sebuah Foto
17
Jujur Pada Keluarga
18
Bertemu Mantan
19
Apakah Salah Paham?
20
Meminta Kembali Bersama?
21
Bicara Pada Mertua
22
Rencana Jahat Sang Pelakor
23
Memulai Kejahatan
24
Tawa Jahat Sang Pelakor
25
Nasib Baik Menghampiri
26
Masih Berharap
27
Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28
Kesombongan Suami dan Simpanannya
29
Penawaran Menarik
30
Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31
Syarat Dari Pria Ini
32
Kepedihan yang Tak Terkira
33
Kejutan di Pesta Pernikahan
34
Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35
Amarah Sang Pelakor
36
Suasana Gaduh Tak Terkendali
37
Respon yang Membuat Sedih
38
Mantan Suami yang Kepo
39
Anakku Tak Bisa Dihubungi
40
Tak Akan Lagi Sama
41
Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42
Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43
Terpaksa Bertahan
44
Sang Mantan Bicara
45
Meminta Rujuk
46
Semakin Dekat
47
Dendam Sampai Mati
48
Mendapatkan Izin Dari Anak
49
Mantan Suami Cemburu
50
Tindakan Kriminal Mantan Suami
51
Menikah Lagi
52
Membebaskan Mama
53
Jebakan yang Berhasil
54
Dendam Mantan Istri
55
Mengusir Istri yang Bermain Api
56
Kemalangan Datang
57
Hinaan Pelakor
58
Kekhawatiran Mama
59
Godaan Pria Tampan
60
Apa Pekerjaan Sekarang?
61
Meminta Pisah
62
Mungkin Ini yang Terbaik
63
Aku Tak Berubah
64
Mendekam di Penjara
65
Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66
Membenci Mama Sambung
67
Konflik Anak Dan Istri Kedua
68
Nasihat yang Tak Didengar
69
Obrolan Dengan Mama
70
Belum Bisa Berdamai
71
Tawaran Tak Diterima
72
Obrolan Pembawa Emosi
73
Dari Hati Ke Hati
74
Sikap Mantan Mertua
75
Suami Curiga
76
Mencari Alasan Saja?
77
Mendapatkan Kebahagiaan
78
Kedatangan Untuk Menyelidik
79
Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80
Rasa Cemburu?
81
Tekanan Mertua
82
Masih Begitu Sakit
83
Emosi yang Meledak
84
Kondisi Suami
85
Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86
Hentikan Dendam Itu
87
Masih Menyalahkan
88
Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89
Bimbang yang Melanda
90
Melepaskan Dendam
91
Suasana Haru Biru
92
Rekonsiliasi
93
Keputusan Besar Dibuat
94
Mengakhiri Dengan Baik
95
Mama Mertua yang Tak Baik
96
Mama yang Gelisah
97
Permintaan Pria Tua
98
Sama Sekali Tak Tersentuh
99
Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100
Mertua yang Semakin Menyebalkan
101
Suami yang Setia
102
Permintaan Terakhir Mama
103
Lidah Mertua yang Tajam
104
Pesona Pria Tampan
105
Bersedia Menjadi Pelakor
106
Aku Akui Mencintai Kamu
107
Rela Menjadi yang Kedua
108
Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109
Duka Jelang Pernikahan
110
Menyadari Kesalahan
111
Percaya Pada Takdir
112
Jalan Taubat
113
Syukuran
114
Kejutan Di Toko Baru
115
Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116
Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117
Halusinasi yang Membuat Kesal
118
Perasaan Apa Ini?
119
Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120
Ungkapan Hati Selama Ini
121
Relakan Aku Pergi
122
Semua Karena Dia
123
Ketika Anakku Lahir
124
Menimang Bayi
125
Keinginan Tulus
126
Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127
Diterima Keluarga
128
Kejutan Saat Tidur Siang
129
Masa Lalu yang Meminta Maaf
130
Perjuangan yang Baru Dimulai
131
Cobalah Untuk Menerima
132
Mulai Sadar
133
Pada Akhirnya Aku Sadar
134
Sosok Menawan Hati
135
Jodoh Sudah Diatur
136
Penjara Mengubah Segalanya
137
Hari Bahagia Tiba
138
Pengantin Baru
139
Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140
Meminta Tolong Pada Orang Itu
141
Jangan Bicara Kala Emosi
142
Suami Baik Hati
143
Tak Cukup Pantas
144
Wanita Asing yang Datang
145
Langkah Tegas
146
Si Wanita Sombong
147
Berulah yang Membuat Viral
148
Menuntut Sebuah Maaf
149
Akan Karam
150
Lobi Untuk Keselamatan
151
Ancaman Menjadi Miskin
152
Frustasi Dan Kecewa
153
Jurang Kemiskinan
154
Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155
Mendadak Dipenjara
156
Undangan Tak Terduga
157
Merancang Rencana Pembalasan
158
Pengantin Tak Tahu Diri
159
Disentuh Tanpa Izin
160
Tak Mau Mengalah
161
Ketika Suamiku Cemburu
162
Bukan Demi Uang
163
Seseorang Dari Masa Lalu
164
Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165
Siasat Sang Wanita Licik
166
Kehilangan Suami
167
Sifat Tamak
168
Ujian Hidup
169
Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170
Aku Tidak Bodoh
171
Pada Akhirnya
172
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!