Jujur Pada Keluarga

Musa nampak twetawa mendengar pertanyaan yang Dhuta ajuka barusan padanya. Musa tentu saja membantahbl tuduhan itu dan menanggap bahwa Dhita hanya mengada-ada saja. Musa mengatakan bahwa Dhita tak seharusnya menyalahkan orang lain atas apa yang tak pernah mereka lakukan. Dhita hanya dapat menghela napasnya panjang dan tentu saja Musa merasa menang di sini karena Dhita bicara tanpa bukti yang mana mudah saja bagi Musa berkelit.

"Kalian sudah besar dan kalian harusnya janhan mau ditipu oleh mama kalian."

"Kami yakin bahwa Mama tak melakukan itu."

"Baiklah, terus saja bela mama kalian ini."

Setelah mengatakan utu maka Musa pun pergi meninggaljan rumah dan Dimas serta Tiara mengatakan kalau mereka sama sekali ta akan tetpengaruh dengan apa yabg dikatakan oleh Mjsa barusan. Dhita nampak tersenyum dan berterima kasih karena kedua anaknya begitu memercayainya. Rohyati dan Hany memerhatikan mereka dari dalam sejak tadi, keduanya begitu marah ketika Musa seenaknya saja menuduh Dhita yang bukan-bukan padahal mereka yakin sekali bahwa Musa adalah dalang di balik semua ini.

"Aku yakin sekali bahwa dia adalah orang di balik semua ini."

"Mama juga pikir begitu hanya saja kita tak bisa menuduh seseorang jika kita tak memiliki bukti."

Hany nampak menghela napasnya, Hany begitu tak terima ketika kakaknya dituduu oleh Musa melakukan hal yang tak pernah kakaknya lakukan. Hany yakin itu dan Hany akan membantu Dhita sebisanya untuk membuktikan pada Musa bahwa kakaknya memang bukanlah orang seperti itu.

"Kakak tenanglah karena aku pasti akan membantumu."

"akamu tak perlu membantuku, aku dapat menanganinya sendiri."

Namun Hany menggelengkan kepalanya, Hany mengatakan bahwa ia sama sskali tak rela jika Dhita dituduh yang macam-macam oleh Musa dan oleh sebab itu maka ia ingin membantu kakaknya.

"Terima kasih karena kamu sudah mau membantuku, Hany."

"Kakak jangan berterima kasihnpadaku karena kita ini kan keluarga dan wajib untukku menolong kakak."

Dhita yabg terharu kemudian memeluk Hany dengan erat.

****

Musa menepati janjinya untuk membawa Myra pada keluarganya hari ini. Myra nampak gugup sekali karena ini adalah kali pertamanya untuk bertemu dengan keluarga calon suainya. Myra nampak ragu dengan penampilannya hari ini walaupun Musa sudah memujinya bahwa Myra cantik sekali hari ini namun tetap saja Myra khawatir kalau akan dipandang buruk oleh keluarga Musa.

"Percayalah bahaa keluargaku akan menerimamu."

"Apakahnkamu sangat yakin akan hal itu?"

"Tentu saja, apakah kamu tak yakin?"

"Bukannya akuntak yakin hanya saja aku taut oenilaian mereka akan buruk padaku setelah apa yang terjadi pada rumah tanggamu."

"Sudahlah Myra, percayalah padaku bahwa semua akan baik-baik saja dan kamu akan diterima baik oleh mereka."

Myra hanya menganggukan kepalanya dannkemudian ia diam sembari menikmati perjalanan menuju rumah keluarga Musa. Akhirnya mereka berdua pun tiba juga di sebuah rumah dan Musa mengatakan bahwa mereka sudah tiba di sini.

"Ayo kita turun."

"Sejujurnya aku gugup sekali saat ini."

"Wajar kalaubkamu gugup namanya juga baru pertama kali bertemu dengan keluatgaku kan?"

Maka mereka berdua segera turun dari dalam mobil Musa dan masuk ke dala rumah utu yabg mana memang di dalam sana sudah ada keluarga Musa yang datang.

"Akhirnya kamu datang juga."

"Iya, Ma."

"Siapa wanita ini?"

****

Hany mencoba menghubungi Fahri namun sangat sulit sekali baginya menghubungi pria itu hingga akhirnya Hany berhasil membuat Fahri mau menjawab telepon darinya.

"Kenapa lagi kamu menelponku? Apakah kamummerindukanku?"

"Aku sama sekali tak merindukanmu. Katakan padakunsiapa yabg sudah menyiruhmu melakukan hal buruk pada kakakku."

"Aku sama sekalintak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan ini."

"Sudahlah Fahri, berhenti pura-pura tak tahu karena aku tahu kalau kau melakukan hal itu pasti karena disuruh oleh seseorang kan? Kagakan padaku siapa orang itu!"

"Aku sama sekali tak paham apa yang kamu bicarakan ini!"

Fahri langsung menutup sambungan teleponnya dan Hany mencoba kembali menghubungi nomor Fahri namun tidak daoat dihubungi. Hany kemudian menggunakan aplikasi pelacak nomor ponsel untuk melacak di mana posisi Fahri saat ini dan setelah ia tahu di mana Fahri berada maka ia pun segera bergegas menghampiri pria itu.

"Semoga saja dia masih ada di sana."

Hany akhirnya tiba juga di lokasi tempat di mana sebelumnya Fahri menkawab teleponnya. Hany mencoba mengecek ke seluruh penjuru restoran ini namun ia sama sekali tak menemukan Fahri.

"Dia sudah tidak ada di sini?"

Hany mencoba menghubungi lagi Fahri namun ponsel pria itu tidak aktif dan Hany nampak agak tergesa-gesa untuk pergi dari restoran ini hingga pada akhirnya ia menabrak seseorang yang ada di belakangnya secara tak sengaja.

"Maaf."

****

Hany nampak terkejutbketika melihatborang yang tidak sebgaja ia tabrak ini adalah seseorang yang ia kenali dan orang ini juga nampaknya mengenali Hany. Hany mencoba untuk melarikan diri dadi orang ini namun sayangnya tangannya sudah ditajan oleh orang ini hingga ia tak dapat pergi ke mana pun.

"Tunggu dulu, kamu Hany kan?"

Hany yang masih belum berbalik badan nampak panik wajahnya dan ia berusaha melepaskan diri namun orang ini malah mebalikan tubuhnya hingga ia bosa megenali bahwa ia memang tak salah orang.

"Ternyata benar, kamu benar-benar Hany!"

"Lepaksan aku! Aku harus buru-buru."

"Kita ngobrol dulu sebentar saja. Bagaimana?"

"Tidak bisa, aku harus segera pergi."

"Sebentar saja, aku mohon."

Hany menghela napasnya dan kemudian akhirnya ia menganggukan kepalanya dan pria ini nampak senang sekali saat akhirnya Hany mau mengibrol sebetar dengannya. Mereka duduk di sebuah kursi yang mana kemudoan pria itu memesanlan minuman untuk mereka walaupun Hany mengatakan bahwa ia tak haus.

"Lama sekali kita tak berjumpa, ya?"

"Begitulah. Bukankah kamu seharusnya ada di Amerika?"

"Oh aku memang bekerja di Amerika namun pekan lalu aku diminta untuk kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan pusat di sini."

"Begitu rupanya."

****

Keluarga besar Musa menanyakan di mana Dhita dan anak-anak dan tentu saja pertanyaan seperti itu membuat Myra menjadi tak nyaman. Seolah tahunapa yabg dirasakan oleh Myra maka Musa segera memberitahukan pada keluarganya bahwa ia dan Dhuta tak lama lagi akan segera bercerai. Sontak saja keluarga Musa heboh dengan pernyataan Musa barusan, orang tua Musa nampak terkejut dan menanyakan kenapa Musa mengatakan itu.

"Karena memang itulah faktanya, aku dan Dhita akan segera bercerai dan yang aku bawa ini adalah calon istriku. Aku sengaja membawanya untuk diperkenalkan pada Papa dan Mama."

"Senang bisa berjumpa dengan Om dan Tante."

"Kamu yakin mau menikah dengan orang ini?"

Episodes
1 Curiga Pada Suami
2 Aku Harus Mencari Tahu
3 Mengikuti Suami Pergi
4 Kepergok Selingkuh
5 Menolak Tetap Bersama
6 Pergi Dari Rumah
7 Calon Mama Sambung
8 Permainan Sang Pelakor
9 Cobalah Mengerti
10 Menolak Pulang Ke Rumah
11 Menyelamatkan Adik
12 Aku Khawatir
13 Sang Pelakor Menipu
14 Dalam Pengaruh Jahat
15 Ketika Orang Jahat Bebas
16 Sebuah Foto
17 Jujur Pada Keluarga
18 Bertemu Mantan
19 Apakah Salah Paham?
20 Meminta Kembali Bersama?
21 Bicara Pada Mertua
22 Rencana Jahat Sang Pelakor
23 Memulai Kejahatan
24 Tawa Jahat Sang Pelakor
25 Nasib Baik Menghampiri
26 Masih Berharap
27 Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28 Kesombongan Suami dan Simpanannya
29 Penawaran Menarik
30 Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31 Syarat Dari Pria Ini
32 Kepedihan yang Tak Terkira
33 Kejutan di Pesta Pernikahan
34 Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35 Amarah Sang Pelakor
36 Suasana Gaduh Tak Terkendali
37 Respon yang Membuat Sedih
38 Mantan Suami yang Kepo
39 Anakku Tak Bisa Dihubungi
40 Tak Akan Lagi Sama
41 Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42 Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43 Terpaksa Bertahan
44 Sang Mantan Bicara
45 Meminta Rujuk
46 Semakin Dekat
47 Dendam Sampai Mati
48 Mendapatkan Izin Dari Anak
49 Mantan Suami Cemburu
50 Tindakan Kriminal Mantan Suami
51 Menikah Lagi
52 Membebaskan Mama
53 Jebakan yang Berhasil
54 Dendam Mantan Istri
55 Mengusir Istri yang Bermain Api
56 Kemalangan Datang
57 Hinaan Pelakor
58 Kekhawatiran Mama
59 Godaan Pria Tampan
60 Apa Pekerjaan Sekarang?
61 Meminta Pisah
62 Mungkin Ini yang Terbaik
63 Aku Tak Berubah
64 Mendekam di Penjara
65 Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66 Membenci Mama Sambung
67 Konflik Anak Dan Istri Kedua
68 Nasihat yang Tak Didengar
69 Obrolan Dengan Mama
70 Belum Bisa Berdamai
71 Tawaran Tak Diterima
72 Obrolan Pembawa Emosi
73 Dari Hati Ke Hati
74 Sikap Mantan Mertua
75 Suami Curiga
76 Mencari Alasan Saja?
77 Mendapatkan Kebahagiaan
78 Kedatangan Untuk Menyelidik
79 Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80 Rasa Cemburu?
81 Tekanan Mertua
82 Masih Begitu Sakit
83 Emosi yang Meledak
84 Kondisi Suami
85 Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86 Hentikan Dendam Itu
87 Masih Menyalahkan
88 Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89 Bimbang yang Melanda
90 Melepaskan Dendam
91 Suasana Haru Biru
92 Rekonsiliasi
93 Keputusan Besar Dibuat
94 Mengakhiri Dengan Baik
95 Mama Mertua yang Tak Baik
96 Mama yang Gelisah
97 Permintaan Pria Tua
98 Sama Sekali Tak Tersentuh
99 Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100 Mertua yang Semakin Menyebalkan
101 Suami yang Setia
102 Permintaan Terakhir Mama
103 Lidah Mertua yang Tajam
104 Pesona Pria Tampan
105 Bersedia Menjadi Pelakor
106 Aku Akui Mencintai Kamu
107 Rela Menjadi yang Kedua
108 Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109 Duka Jelang Pernikahan
110 Menyadari Kesalahan
111 Percaya Pada Takdir
112 Jalan Taubat
113 Syukuran
114 Kejutan Di Toko Baru
115 Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116 Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117 Halusinasi yang Membuat Kesal
118 Perasaan Apa Ini?
119 Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120 Ungkapan Hati Selama Ini
121 Relakan Aku Pergi
122 Semua Karena Dia
123 Ketika Anakku Lahir
124 Menimang Bayi
125 Keinginan Tulus
126 Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127 Diterima Keluarga
128 Kejutan Saat Tidur Siang
129 Masa Lalu yang Meminta Maaf
130 Perjuangan yang Baru Dimulai
131 Cobalah Untuk Menerima
132 Mulai Sadar
133 Pada Akhirnya Aku Sadar
134 Sosok Menawan Hati
135 Jodoh Sudah Diatur
136 Penjara Mengubah Segalanya
137 Hari Bahagia Tiba
138 Pengantin Baru
139 Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140 Meminta Tolong Pada Orang Itu
141 Jangan Bicara Kala Emosi
142 Suami Baik Hati
143 Tak Cukup Pantas
144 Wanita Asing yang Datang
145 Langkah Tegas
146 Si Wanita Sombong
147 Berulah yang Membuat Viral
148 Menuntut Sebuah Maaf
149 Akan Karam
150 Lobi Untuk Keselamatan
151 Ancaman Menjadi Miskin
152 Frustasi Dan Kecewa
153 Jurang Kemiskinan
154 Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155 Mendadak Dipenjara
156 Undangan Tak Terduga
157 Merancang Rencana Pembalasan
158 Pengantin Tak Tahu Diri
159 Disentuh Tanpa Izin
160 Tak Mau Mengalah
161 Ketika Suamiku Cemburu
162 Bukan Demi Uang
163 Seseorang Dari Masa Lalu
164 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165 Siasat Sang Wanita Licik
166 Kehilangan Suami
167 Sifat Tamak
168 Ujian Hidup
169 Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170 Aku Tidak Bodoh
171 Pada Akhirnya
172 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Curiga Pada Suami
2
Aku Harus Mencari Tahu
3
Mengikuti Suami Pergi
4
Kepergok Selingkuh
5
Menolak Tetap Bersama
6
Pergi Dari Rumah
7
Calon Mama Sambung
8
Permainan Sang Pelakor
9
Cobalah Mengerti
10
Menolak Pulang Ke Rumah
11
Menyelamatkan Adik
12
Aku Khawatir
13
Sang Pelakor Menipu
14
Dalam Pengaruh Jahat
15
Ketika Orang Jahat Bebas
16
Sebuah Foto
17
Jujur Pada Keluarga
18
Bertemu Mantan
19
Apakah Salah Paham?
20
Meminta Kembali Bersama?
21
Bicara Pada Mertua
22
Rencana Jahat Sang Pelakor
23
Memulai Kejahatan
24
Tawa Jahat Sang Pelakor
25
Nasib Baik Menghampiri
26
Masih Berharap
27
Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28
Kesombongan Suami dan Simpanannya
29
Penawaran Menarik
30
Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31
Syarat Dari Pria Ini
32
Kepedihan yang Tak Terkira
33
Kejutan di Pesta Pernikahan
34
Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35
Amarah Sang Pelakor
36
Suasana Gaduh Tak Terkendali
37
Respon yang Membuat Sedih
38
Mantan Suami yang Kepo
39
Anakku Tak Bisa Dihubungi
40
Tak Akan Lagi Sama
41
Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42
Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43
Terpaksa Bertahan
44
Sang Mantan Bicara
45
Meminta Rujuk
46
Semakin Dekat
47
Dendam Sampai Mati
48
Mendapatkan Izin Dari Anak
49
Mantan Suami Cemburu
50
Tindakan Kriminal Mantan Suami
51
Menikah Lagi
52
Membebaskan Mama
53
Jebakan yang Berhasil
54
Dendam Mantan Istri
55
Mengusir Istri yang Bermain Api
56
Kemalangan Datang
57
Hinaan Pelakor
58
Kekhawatiran Mama
59
Godaan Pria Tampan
60
Apa Pekerjaan Sekarang?
61
Meminta Pisah
62
Mungkin Ini yang Terbaik
63
Aku Tak Berubah
64
Mendekam di Penjara
65
Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66
Membenci Mama Sambung
67
Konflik Anak Dan Istri Kedua
68
Nasihat yang Tak Didengar
69
Obrolan Dengan Mama
70
Belum Bisa Berdamai
71
Tawaran Tak Diterima
72
Obrolan Pembawa Emosi
73
Dari Hati Ke Hati
74
Sikap Mantan Mertua
75
Suami Curiga
76
Mencari Alasan Saja?
77
Mendapatkan Kebahagiaan
78
Kedatangan Untuk Menyelidik
79
Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80
Rasa Cemburu?
81
Tekanan Mertua
82
Masih Begitu Sakit
83
Emosi yang Meledak
84
Kondisi Suami
85
Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86
Hentikan Dendam Itu
87
Masih Menyalahkan
88
Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89
Bimbang yang Melanda
90
Melepaskan Dendam
91
Suasana Haru Biru
92
Rekonsiliasi
93
Keputusan Besar Dibuat
94
Mengakhiri Dengan Baik
95
Mama Mertua yang Tak Baik
96
Mama yang Gelisah
97
Permintaan Pria Tua
98
Sama Sekali Tak Tersentuh
99
Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100
Mertua yang Semakin Menyebalkan
101
Suami yang Setia
102
Permintaan Terakhir Mama
103
Lidah Mertua yang Tajam
104
Pesona Pria Tampan
105
Bersedia Menjadi Pelakor
106
Aku Akui Mencintai Kamu
107
Rela Menjadi yang Kedua
108
Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109
Duka Jelang Pernikahan
110
Menyadari Kesalahan
111
Percaya Pada Takdir
112
Jalan Taubat
113
Syukuran
114
Kejutan Di Toko Baru
115
Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116
Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117
Halusinasi yang Membuat Kesal
118
Perasaan Apa Ini?
119
Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120
Ungkapan Hati Selama Ini
121
Relakan Aku Pergi
122
Semua Karena Dia
123
Ketika Anakku Lahir
124
Menimang Bayi
125
Keinginan Tulus
126
Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127
Diterima Keluarga
128
Kejutan Saat Tidur Siang
129
Masa Lalu yang Meminta Maaf
130
Perjuangan yang Baru Dimulai
131
Cobalah Untuk Menerima
132
Mulai Sadar
133
Pada Akhirnya Aku Sadar
134
Sosok Menawan Hati
135
Jodoh Sudah Diatur
136
Penjara Mengubah Segalanya
137
Hari Bahagia Tiba
138
Pengantin Baru
139
Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140
Meminta Tolong Pada Orang Itu
141
Jangan Bicara Kala Emosi
142
Suami Baik Hati
143
Tak Cukup Pantas
144
Wanita Asing yang Datang
145
Langkah Tegas
146
Si Wanita Sombong
147
Berulah yang Membuat Viral
148
Menuntut Sebuah Maaf
149
Akan Karam
150
Lobi Untuk Keselamatan
151
Ancaman Menjadi Miskin
152
Frustasi Dan Kecewa
153
Jurang Kemiskinan
154
Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155
Mendadak Dipenjara
156
Undangan Tak Terduga
157
Merancang Rencana Pembalasan
158
Pengantin Tak Tahu Diri
159
Disentuh Tanpa Izin
160
Tak Mau Mengalah
161
Ketika Suamiku Cemburu
162
Bukan Demi Uang
163
Seseorang Dari Masa Lalu
164
Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165
Siasat Sang Wanita Licik
166
Kehilangan Suami
167
Sifat Tamak
168
Ujian Hidup
169
Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170
Aku Tidak Bodoh
171
Pada Akhirnya
172
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!