Musa kembali ke rumah dan dirinya nampak terkejut karena menemukan rumah berantakan dan Myra terluka. Sontak saja ia langsung bertanya pada Myra apakah gerangan yang telah terjadi di runah ini ketika dirinya pergi.
"Tadi anak-anak menyerangku."
"Apa katamu?"
Myra kemudian menceritakan bahwa tadi Dimas dan Tiara mengelabuinya untuk mau keluar sebentar dari kamar mereka untuk makan namun ternyata mereka justru melakukan hal yang buruk padanya dan kemudian mereka melarikan diri. Musa yang mendengar itu sejujurnya agak sedikit ragu karena ia tahu betul seperti apa kedua anaknya. Walauoun Dimas dan Tiara bisa memberontak namun tak mungkin kalau sampai keduanya melakukan hal brutal seperti yang Myra tuduhkan ini. Myra yang tahu apa yang tengah dipikirkan oleh Musa pun kemudian meminta Musa untuk memanggil asisten rumah tangga kalau Musa tak percaya.
"Silakan saja kamu panggil dia karena dia juga melihat apa yang sudah kedua anakmu itu lakukan padaku."
Musa kemudian memanggil asisten rumah tangganya seperti yang dikatakan oleh Myra. Musa ingin tahu apakah yang dikatakan oleh Mura ini benar atau sekedar dusta saja. Asisten rumah tangga mengatakan bahwa Myra sama sekali tak berdusta dan bahkan tadi ia sudah mencoba untuk menghalangi Dimas dan Tuara kabur namun mereka malah memberontak dan melakukan hal butuk seperti memecahkan vas bunga dan bebebrapa barang di rumah ini. Musa nampak memijit pelipisnya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh asisten rumah tangganya ini. Musa kemudian membantu Myra untuk mengobati lukanya, Musa meminta maaf pada Myra soal apa yang sudah dilakukan oleh anak-anaknya karena Musa sendiri tak menyangka bahwa Dimas dan Tiara dapat melakukan hal buruk seperti ini.
"Kamuntak perlu meminta maaf, aku baik-baik saja kok. Harusnya aku yang meminta maaf karena sudah membiarkan anak-anak melarikan diri."
Musa menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa ia senang karena Myra selamat dan tak mengalami luka yang serius dan soal anak-anak maka Musa bilang dia yang akan mengurusnya.
****
Rosba ketakutan ketika Rohyati mengatakan bahwa ia sudah melaporkan apa yang sudah Rosba dan Fahri lakukan pada Hany. Namun Fahri sama sekali tak memercayai apa yang mertuanya ini katakan dan mengatakan pada Rosba untuk jangan takutbpada ancaman Rohyati barusan.
"Dia sedang mencoba untuk menipu kita, Mama jangan sampai mudah ditipu olehnya."
Rohyati kesal dengan ucapan Fahri yang seolah barusan mengatakan bahwa dirinya hanya mengada-ada saja maka kemudian Rohyati memberikan sebuah bukti pada Fahri bahwa ia benar-benar membuat laporan kepolisian. Rosba ketakutan bahwa Rohyati benar-benar sudah membuat laporan polisi dan Fahri pun akhirnya percaya setelah melihat bukti ini namun Fahri tak akan gentar dia bersumpah akan membuat Hany dan keluarga ini membayar atas apa yang sudah mereka lakukan.
"Sudahlah Fahri, lebih baik sekarang juga kita pergi daja dari sini."
Maka Rosba dan Fahri kemudian pergi dari rumah Rohyati, selepas Rosba dan Fahri pergi maka Rosba dapat bernapas lega karena kedua orang menyebalkan itu sudah pergi dan ia pun berharap kalau Rosba dan Fahri dapat segera ditangkap oleh polisi supaya kedua orang itu dapat segera menjalankan hukuman akibat perbuatan yang telah mereka lakukan.
"Semoga saja mereka segera membusuk di penjara."
****
Dimas dan Tiara datang ke rumah Rohyati dan kedatangan kedua cucunya itu membuatnya terkejut dan senang. Rohyati mempersilakan kedua cucunya masuk ke dalam dan kemudian ia bertanya ke mana saja Dimas dan Tiara karena sudah membuat Dhita selama ini khawatir. Dimas dan Tiara mengatakan bahwa selama ini mereka ditahan di dalam rumah Musa. Mereka tidak boleh pergi ke sekolah maupun keluar kamar bahkan sebenarnya mereka juga melihat ketika Dhita saat itu datang untuk menemui mereka namun mereka tak dapat keluar dari dalam kamar.
"Tapi syukurlah sekarang kalian sudah ada di sini. Nenek bahagia sekali."
"Mama ada di mana, Nek?"
"Mama kalian tengah keluar sebentar. Paling juga tak lama lagi dia akan kembali."
Maka kemudian seperti apa yang dikatakan oleh Rohyati maka Dhita pun kebali ke rumah dan Dhita nampak bahagia sekali ketika menemukan kedua anaknya ada di rumah ini.
"Kalian ke mana saja?"
Dimas dan Tiara menjelaskan semuanya pada Dhita megenai apayang mereka alami waktu utu. Dhita yang mendengar cerita kedua anaknya nampak haru dan kemudian ia memeluk keduanya.
"Syukurlah kalau kalian baik-baik saja karena Mama khawatir sekali kalau kalian dalam keadaan tak baik."
"Kami baik-baik saja dan kami tetap memutuskan untuk tetap tinggal di sini."
"Kalian yakin?"
"Iya kami yakin akan tetap di sini."
****
Rohyati sama sekali tak keberatan kalau rumahnya jadi ramai karena kedua anak dan cucunya tinggal di rumah ini justru Rohyati menjadi senang karena rumah ini kembali ramai karena sebelumnya rumah ini hanya akan ramai ketika moment liburan saja dan setelah itu rumah ini menjadi sepi kembali.
"Maaf sudah membuat Mama repot karena kehadiran kami."
"Kamu ini bicara apa? Mama justru senang kalau kalian memilih tinggal di sini jadi rumah ini tak terasa sepi lagi."
Dhita kemudian memeluk sang mama, Rohyati tahu betul saat ini pasti Dhita masih terpukul atas pengkhianatan yang dilakukan oleh suaminya. Rohyati hanya dapat mendoakan yang terbaik untuk putrinya. Rohyati berharap kalau Dhita akan menemukan kembali pasangan hidupnya dan melupakan kepahitan atas gagalnya rumah tangganya di masa lalu begitu pula dengan Hany. Dhita mengatakan bahwa ia sama sekali belum kepikiran untuk mencari cinta yang baru karena saat ini saja proses perceraiannya dengan Musa masih berlangsung di persidangan selain itu Dhita juga belum menemukan urgensi kenapa dia harus segera menikah kalau dia bisa sendiri dan menikmati hidup maka Dhita memilih untuk tak mau menikau lagi.
"Apa pun itu semoga hidupmu akan selalu baik-baik saja dan kebahagiaan senantiasa akan selalu menaungimu."
"Terima kasih banyak, Ma."
****
Musa datang ke rumah Rohyati keesokan sorenya setelah ia pulang dari kantor dan di rumah hanya ada Hany saja karena Dhita dan yang lainnya sedang keluar.
"Mau apa kamu datang ke sini?"
"Dhita dan anak-anak. Aku ingin bertemu dengan mereka pasti mereka ada di dalam kan?!"
"Mereka sedang tidak ada di dalam. Mereka sedang keluar."
Namun Musa tak memercayai apa yang dikatakan oleh Hany ini maka Musa pun memaksakan diri untuk masuk ke dalam rumah dan melihat sendiri apakah Hany mengatakan yang sejujurnya atau tidak. Hany sama sekali tak keberatan dan mempersilakan Musa mengecek semuanya.
"Silakan saja, silaka kamu buktikan apakah aku bohong atau tidak!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 172 Episodes
Comments