Calon Mama Sambung

Dhita pada akhirnya kemudian pergi ke rumah Fahri karena menurut sang mama, Hany dibawa oleh Fahri dan Dhita yakin bahwa Fahri akan membawa Hany ke rumahnya yang juga runah orang tuanya. Dhita sudah tiba di rumah itu dan ia langsung mengetuk pintunya untuk mencari di mana Hany berada. Tak lama setelah ia mengetuk pintu rumah tersebut akhirnya ada seseorang yang membukakan pintu untuknya fan orang utu adalah Rosba. Rosba nampak menatap tajam ke arah Dhita dan wanita tua galak itu kangsung menanyakan apa maksud kedatangan Dhita ke sini.

"Saya datang ke sini karena saya ingin mencari Hany."

"Dia tak ada di sini. Lebih baik kamu pergi saja dari sini!"

Namun Dhita tentu saja tak akan memercayai begutu saja yang dikatakan oleh Rosba ini karena ia yakin bahwa Rosba sedang berbohong padanya.

"Saya tahu bahwa anda berdusta. Saya tahu anda tahu di mana adik saya berada."

"Astaga wanita ini. Aku sudah mengatakan bahwa aku tak tahu di mana Hany. Kenapa kamu ini sangat keras kepala sekali?!"

"Saya tak akan memercayainya sebelum anda mengizinkan saya masuk ke dalam dan melihat secara langsung."

Rosba nampak terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Dhita barusan dan tentu saja Rosba sama sekali tak memberikan izin Dhita masuk ke dalam rumahnya yang mana tindakan Rosba ini menurut Dhita sangat aneh.

"Jelas sekali bahwa anda tengah mencoba menyembunyikan sesuatu dari saya. Saya tahu bahwa Hany ada di dalam kan?!"

"Aku sudah mengatakannya padamu bahwa Hany tak ada di dalam. Kenapa kamu ini sangat keras kepala sekali?!"

Dhita tak mau terlalu lama berdebat dengan Rosba dan ia nekat masuk ke dalam rumah itu untuk mencari di mana Hany namun tindakan Dhita membuat Rosba murka.

"Kamu memang tak memiliki adab dan sopan santun, ya!"

Rosba kemudian menarik Dhita untuk keluar dari dalam rumahnya dan bahkan sampai mendorong Dhita jatuh ke lantai.

****

Dhita tak dapat menerima perbuatan Rosba yabg menurutnya sangat keterlaluan ini. Dhita yakin bahwa Rosba menyembunyikan Hany di dalam sini namun Rosba sama sekali tak membiarkan dia masuk karena takut dia ketahuan akan berbohong.

"Kenapa sepertinya anda takut sekali kalau aku masuk ke dalam? Adik saya benar-benar ada di dalam kan?"

"Dasar wanita tak waras. Aku sudah berulang kali mengatakan padamu bahwa adikmu sama sekali tak ada di sini. Jangan buang waktumu di sini jadi lebih baik kamu pergi saja dari sini."

Namun seruan dari Rosba barusan sama sekali tak membuat Dhita gentar. Dhita mengatakan bahwa ia akan bertahan di rumah ini sampai Fahri pulang. Rosba makin geram dengan tindakan Dhita dan ia oun makin gila dalam mengusir Dhita dari rumahnya.

"Kamu jangan mencari masalah di tempat ini."

"Saya sama sekali tak mencari masalah. Saya ke sini untuk mencari adik saya. Setelah anda memberikan adik saya maka saya akan pergi dari sini."

Rosba masih menyangkal apa yang dikatakan oleh Dhita barusan. Rosba kemudian memanggil warga dan membuat mereka membantunya dalam mengusir Dhita. Karena Rosba adalah salah seorang warga yang dituakan maka warga sekitar pun melakukan seperti yang diperintahkan olehnya. Dhita diusir walaupun Dhita sudah memohon namun mereka sama sekali tak peduli.

****

Musa dan Myra datang ke rumah dan ini adalah pertama kali Myra dalam bertemu kedua anak Musa. Dimas dan Tiara nampak tak suka dengan kehadiran Myra dan secara jelas mereka mengatakan pada Musa bahwa mereka tak akan mengizinkan Musa menikahi Myra. Musa nampak kesal dengan ucapan kedua anaknya barusan namun Myra berusaha menenangkan Musa. Myra mengatakan bahwa ia tahu bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak jadi Musa tak perlu khwatir. Musa akhirnya menaruh percaya pada Myra bahwa wanita ini pasti bisa meluluhkan hati kedua anaknya. Musa pergi untuk ganti baju sementara Dimas dan Tiara buang muka tak mau menatap Myra. Myra sendiri nampak memasang wajah angkuhnya di depan kedua anak Musa dan Dhita ini.

"Terserah kalian suka atau tidak denganku karena asal kalian tahu papa kalian akan menikah denganku setelah ia resmi bercerai dengan mama kalian."

"Kenapa Tante harus datang dan merusak rumah tangga papa dan mama?!" seru Tiara.

"Aku tidak datang sendiri ana kecil. Aku diundang oleh papa kalian untuk datang dan kami pun menjadi dekat hingga papa kalian akhirnya mengutarakan kalau dia menyukaiku dan tentu saja aku menerimanya."

"Tante tahu kan kalau papa sudah menikah sebelumnya? Kenapa Tante masih saja mendekati papa?" tanya Dimas.

"Aku bukan ana kecil usiaku sudah 12 tahun!" seru Tiara.

****

Dhita pulang dengan tangan hampa karena ia tak dapat untuk membawa adiknya pulang bersamanya. Dhita merasakan sedih dan juga bersalahnpada sang mama yang pasti sudah berharap banyak padanya bahwa ia pasti akan membawa Hany kembali. Rohyati menyambut Dhita yang sedih di depan rumah, seolah sudah tabu apa yang terjadi maka Rohyati pun tak banyak bicara dan memilih untuk membawa Dhita masuk ke dalam rumah. Di sana Rohyati bicara dengan Dhita dan Eohyati kemudian menanyakan apa yang sudah keluarga Fahri lakukan padanya. Dhita pun kemudian menceritakan apa yang tekah dilakukan oleh Rosba padanya tadi. Rohyati nampak sampai menutup mulutnya saking tak percayanya bahwa tadi Dhita hendak menjadi korban amuk massa akibat ulah Rosba.

"Tapi kan syukurlah kau bisa selamat."

"Iya Ma. Aku bersyukur karena masih dapat selamat karena aku tak dapat membayangkan jika aku tak selamat tadi."

"Mama pasti akan sangat sedih sekali."

Dhita kemudian memeluk mamanya dan Rohyati membelas pelukan Dhita ini sampai akhirnya Rohyati melerai pelukannya.

"Apakah kamu sudah mantap dengan keputusanmu berpisah dengan Musa?"

"Iya Ma. Aku sudah memutuskannya bahwa aku akan berpisah dengannya apa pun yang terjadi selain itu juga dia sudah setuju untuk berpisah denganku."

****

Dimas dan Tiara kemudian mengadukan kelakuan Myra pada Musa namun Musa tak memercayai apa yang dikatakan oleh kedua anaknya barusan.

"Tapi wanita ini memang mengatakannya. Wanita ini tak tulus dalam mencintai Papa! Dia hanya ingin uang Papa saja."

"Dimas, jangan kamu bicara seperti itu!"

Myra kemudian datang sebagai pahlawan dan mengatakan pada Musa untuk jangan bersikap buruk pada Dimas.

"Namun dia sudah mengatakan hal yang buruk mengenai kamu."

"Dia mengatakan itu karena kami belum kenal dekat nanti juga lama-lama kami pasti akan dekat."

"Papa jangan memercayai apa yang wanita itu katakan. Semua yang dia katakan itu tidak lebih dari dusta belaka," timpal Tiara.

"CUKUP KALIAN BERDUA!"

Episodes
1 Curiga Pada Suami
2 Aku Harus Mencari Tahu
3 Mengikuti Suami Pergi
4 Kepergok Selingkuh
5 Menolak Tetap Bersama
6 Pergi Dari Rumah
7 Calon Mama Sambung
8 Permainan Sang Pelakor
9 Cobalah Mengerti
10 Menolak Pulang Ke Rumah
11 Menyelamatkan Adik
12 Aku Khawatir
13 Sang Pelakor Menipu
14 Dalam Pengaruh Jahat
15 Ketika Orang Jahat Bebas
16 Sebuah Foto
17 Jujur Pada Keluarga
18 Bertemu Mantan
19 Apakah Salah Paham?
20 Meminta Kembali Bersama?
21 Bicara Pada Mertua
22 Rencana Jahat Sang Pelakor
23 Memulai Kejahatan
24 Tawa Jahat Sang Pelakor
25 Nasib Baik Menghampiri
26 Masih Berharap
27 Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28 Kesombongan Suami dan Simpanannya
29 Penawaran Menarik
30 Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31 Syarat Dari Pria Ini
32 Kepedihan yang Tak Terkira
33 Kejutan di Pesta Pernikahan
34 Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35 Amarah Sang Pelakor
36 Suasana Gaduh Tak Terkendali
37 Respon yang Membuat Sedih
38 Mantan Suami yang Kepo
39 Anakku Tak Bisa Dihubungi
40 Tak Akan Lagi Sama
41 Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42 Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43 Terpaksa Bertahan
44 Sang Mantan Bicara
45 Meminta Rujuk
46 Semakin Dekat
47 Dendam Sampai Mati
48 Mendapatkan Izin Dari Anak
49 Mantan Suami Cemburu
50 Tindakan Kriminal Mantan Suami
51 Menikah Lagi
52 Membebaskan Mama
53 Jebakan yang Berhasil
54 Dendam Mantan Istri
55 Mengusir Istri yang Bermain Api
56 Kemalangan Datang
57 Hinaan Pelakor
58 Kekhawatiran Mama
59 Godaan Pria Tampan
60 Apa Pekerjaan Sekarang?
61 Meminta Pisah
62 Mungkin Ini yang Terbaik
63 Aku Tak Berubah
64 Mendekam di Penjara
65 Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66 Membenci Mama Sambung
67 Konflik Anak Dan Istri Kedua
68 Nasihat yang Tak Didengar
69 Obrolan Dengan Mama
70 Belum Bisa Berdamai
71 Tawaran Tak Diterima
72 Obrolan Pembawa Emosi
73 Dari Hati Ke Hati
74 Sikap Mantan Mertua
75 Suami Curiga
76 Mencari Alasan Saja?
77 Mendapatkan Kebahagiaan
78 Kedatangan Untuk Menyelidik
79 Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80 Rasa Cemburu?
81 Tekanan Mertua
82 Masih Begitu Sakit
83 Emosi yang Meledak
84 Kondisi Suami
85 Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86 Hentikan Dendam Itu
87 Masih Menyalahkan
88 Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89 Bimbang yang Melanda
90 Melepaskan Dendam
91 Suasana Haru Biru
92 Rekonsiliasi
93 Keputusan Besar Dibuat
94 Mengakhiri Dengan Baik
95 Mama Mertua yang Tak Baik
96 Mama yang Gelisah
97 Permintaan Pria Tua
98 Sama Sekali Tak Tersentuh
99 Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100 Mertua yang Semakin Menyebalkan
101 Suami yang Setia
102 Permintaan Terakhir Mama
103 Lidah Mertua yang Tajam
104 Pesona Pria Tampan
105 Bersedia Menjadi Pelakor
106 Aku Akui Mencintai Kamu
107 Rela Menjadi yang Kedua
108 Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109 Duka Jelang Pernikahan
110 Menyadari Kesalahan
111 Percaya Pada Takdir
112 Jalan Taubat
113 Syukuran
114 Kejutan Di Toko Baru
115 Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116 Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117 Halusinasi yang Membuat Kesal
118 Perasaan Apa Ini?
119 Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120 Ungkapan Hati Selama Ini
121 Relakan Aku Pergi
122 Semua Karena Dia
123 Ketika Anakku Lahir
124 Menimang Bayi
125 Keinginan Tulus
126 Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127 Diterima Keluarga
128 Kejutan Saat Tidur Siang
129 Masa Lalu yang Meminta Maaf
130 Perjuangan yang Baru Dimulai
131 Cobalah Untuk Menerima
132 Mulai Sadar
133 Pada Akhirnya Aku Sadar
134 Sosok Menawan Hati
135 Jodoh Sudah Diatur
136 Penjara Mengubah Segalanya
137 Hari Bahagia Tiba
138 Pengantin Baru
139 Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140 Meminta Tolong Pada Orang Itu
141 Jangan Bicara Kala Emosi
142 Suami Baik Hati
143 Tak Cukup Pantas
144 Wanita Asing yang Datang
145 Langkah Tegas
146 Si Wanita Sombong
147 Berulah yang Membuat Viral
148 Menuntut Sebuah Maaf
149 Akan Karam
150 Lobi Untuk Keselamatan
151 Ancaman Menjadi Miskin
152 Frustasi Dan Kecewa
153 Jurang Kemiskinan
154 Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155 Mendadak Dipenjara
156 Undangan Tak Terduga
157 Merancang Rencana Pembalasan
158 Pengantin Tak Tahu Diri
159 Disentuh Tanpa Izin
160 Tak Mau Mengalah
161 Ketika Suamiku Cemburu
162 Bukan Demi Uang
163 Seseorang Dari Masa Lalu
164 Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165 Siasat Sang Wanita Licik
166 Kehilangan Suami
167 Sifat Tamak
168 Ujian Hidup
169 Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170 Aku Tidak Bodoh
171 Pada Akhirnya
172 Akhir Cerita Mereka
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Curiga Pada Suami
2
Aku Harus Mencari Tahu
3
Mengikuti Suami Pergi
4
Kepergok Selingkuh
5
Menolak Tetap Bersama
6
Pergi Dari Rumah
7
Calon Mama Sambung
8
Permainan Sang Pelakor
9
Cobalah Mengerti
10
Menolak Pulang Ke Rumah
11
Menyelamatkan Adik
12
Aku Khawatir
13
Sang Pelakor Menipu
14
Dalam Pengaruh Jahat
15
Ketika Orang Jahat Bebas
16
Sebuah Foto
17
Jujur Pada Keluarga
18
Bertemu Mantan
19
Apakah Salah Paham?
20
Meminta Kembali Bersama?
21
Bicara Pada Mertua
22
Rencana Jahat Sang Pelakor
23
Memulai Kejahatan
24
Tawa Jahat Sang Pelakor
25
Nasib Baik Menghampiri
26
Masih Berharap
27
Kejutan Untuk Keluarga dan Suami
28
Kesombongan Suami dan Simpanannya
29
Penawaran Menarik
30
Kejujuran Sang (Mantan) Suami
31
Syarat Dari Pria Ini
32
Kepedihan yang Tak Terkira
33
Kejutan di Pesta Pernikahan
34
Hari Bahagia Justru Berubah Bencana
35
Amarah Sang Pelakor
36
Suasana Gaduh Tak Terkendali
37
Respon yang Membuat Sedih
38
Mantan Suami yang Kepo
39
Anakku Tak Bisa Dihubungi
40
Tak Akan Lagi Sama
41
Kenapa Suamiku Masih Cinta Mantannya?
42
Ketika Biang Onar Harus Mendapatkan Balasan
43
Terpaksa Bertahan
44
Sang Mantan Bicara
45
Meminta Rujuk
46
Semakin Dekat
47
Dendam Sampai Mati
48
Mendapatkan Izin Dari Anak
49
Mantan Suami Cemburu
50
Tindakan Kriminal Mantan Suami
51
Menikah Lagi
52
Membebaskan Mama
53
Jebakan yang Berhasil
54
Dendam Mantan Istri
55
Mengusir Istri yang Bermain Api
56
Kemalangan Datang
57
Hinaan Pelakor
58
Kekhawatiran Mama
59
Godaan Pria Tampan
60
Apa Pekerjaan Sekarang?
61
Meminta Pisah
62
Mungkin Ini yang Terbaik
63
Aku Tak Berubah
64
Mendekam di Penjara
65
Meminta Maaf Pada Mantan Istri
66
Membenci Mama Sambung
67
Konflik Anak Dan Istri Kedua
68
Nasihat yang Tak Didengar
69
Obrolan Dengan Mama
70
Belum Bisa Berdamai
71
Tawaran Tak Diterima
72
Obrolan Pembawa Emosi
73
Dari Hati Ke Hati
74
Sikap Mantan Mertua
75
Suami Curiga
76
Mencari Alasan Saja?
77
Mendapatkan Kebahagiaan
78
Kedatangan Untuk Menyelidik
79
Promosi Jabatan yang Membuat Iri
80
Rasa Cemburu?
81
Tekanan Mertua
82
Masih Begitu Sakit
83
Emosi yang Meledak
84
Kondisi Suami
85
Mulai Mengancam dan Mengungkit Masa Lalu
86
Hentikan Dendam Itu
87
Masih Menyalahkan
88
Bicara Dari Hati Ke Hati Dengan Adik
89
Bimbang yang Melanda
90
Melepaskan Dendam
91
Suasana Haru Biru
92
Rekonsiliasi
93
Keputusan Besar Dibuat
94
Mengakhiri Dengan Baik
95
Mama Mertua yang Tak Baik
96
Mama yang Gelisah
97
Permintaan Pria Tua
98
Sama Sekali Tak Tersentuh
99
Pikiran Buruk Atau Firasat Buruk
100
Mertua yang Semakin Menyebalkan
101
Suami yang Setia
102
Permintaan Terakhir Mama
103
Lidah Mertua yang Tajam
104
Pesona Pria Tampan
105
Bersedia Menjadi Pelakor
106
Aku Akui Mencintai Kamu
107
Rela Menjadi yang Kedua
108
Silakan Mendua Namun Aku Pergi
109
Duka Jelang Pernikahan
110
Menyadari Kesalahan
111
Percaya Pada Takdir
112
Jalan Taubat
113
Syukuran
114
Kejutan Di Toko Baru
115
Sang Mantan Suami yang Masih Cinta
116
Langkah Mantan Suami yang Tak Rela
117
Halusinasi yang Membuat Kesal
118
Perasaan Apa Ini?
119
Aku Tak Tahu Apa yang Aku Rasakan
120
Ungkapan Hati Selama Ini
121
Relakan Aku Pergi
122
Semua Karena Dia
123
Ketika Anakku Lahir
124
Menimang Bayi
125
Keinginan Tulus
126
Mendapatkan Izin Oleh Ayah Kandung
127
Diterima Keluarga
128
Kejutan Saat Tidur Siang
129
Masa Lalu yang Meminta Maaf
130
Perjuangan yang Baru Dimulai
131
Cobalah Untuk Menerima
132
Mulai Sadar
133
Pada Akhirnya Aku Sadar
134
Sosok Menawan Hati
135
Jodoh Sudah Diatur
136
Penjara Mengubah Segalanya
137
Hari Bahagia Tiba
138
Pengantin Baru
139
Saran Berdamai Dengan Diri Sendiri
140
Meminta Tolong Pada Orang Itu
141
Jangan Bicara Kala Emosi
142
Suami Baik Hati
143
Tak Cukup Pantas
144
Wanita Asing yang Datang
145
Langkah Tegas
146
Si Wanita Sombong
147
Berulah yang Membuat Viral
148
Menuntut Sebuah Maaf
149
Akan Karam
150
Lobi Untuk Keselamatan
151
Ancaman Menjadi Miskin
152
Frustasi Dan Kecewa
153
Jurang Kemiskinan
154
Tak Pernah Jera Membuat Masalah Baru
155
Mendadak Dipenjara
156
Undangan Tak Terduga
157
Merancang Rencana Pembalasan
158
Pengantin Tak Tahu Diri
159
Disentuh Tanpa Izin
160
Tak Mau Mengalah
161
Ketika Suamiku Cemburu
162
Bukan Demi Uang
163
Seseorang Dari Masa Lalu
164
Kenyataan Pahit yang Harus Diterima
165
Siasat Sang Wanita Licik
166
Kehilangan Suami
167
Sifat Tamak
168
Ujian Hidup
169
Pemerasan Oleh Papa Sendiri
170
Aku Tidak Bodoh
171
Pada Akhirnya
172
Akhir Cerita Mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!