Pergi

..."Mungkin setelah aku pergi kamu akan mengerti arti sebuah Kehilangan."...

Sudah Lewat Lima hari kejadian menyesakan itu. Cyra juga sudah keluar dari rumah sakit dan saat ini menunggu Nadia yang akan menjemput nya. Mereka akan segera berangkat kejogja pagi ini. Cyra sudah pamit dengan keluarga kakaknya, ia benar-benar ingin mencari suasana baru. Membuka lembaran baru dikota orang, dan semoga saja bisa membuat dirinya tenang. Surat perceraian Cyra ditunda, menunggu anaknya lahir. Cyra berusaha menerima semua kenyataan pahit itu dengan tegar. Cyra mencoba menjadi Wanita yang kuat, Demi anaknya.

"Hei... Ngelamun." Suara itu membuatnya terkejut. Nadia sangat senang menjahili Cyra.

"ayok berangkat, nanti ketinggalan kereta api."

"iya iyaa." Cyra masuk kedalam taxi Setelah koernya dimasukan kedalam bagasi. Mereka mulai melaju menuju stasiun.

"katanya bos kamu bareng Nad?."

"nggak Ra, ternyata semalam sudah pergi duluan bersama pak Bara. Mangkanya aku ajak kamu naik kereta, kalau sama pak bos naik mobil pribadi Ra." jelasnya. Cyra hanya mengangguk saja.

*******

Setelah perjalanan selama delapan jam dari Jakarta ke Jogja, akhirnya mereka sudah tiba disebuah apartment elit yang tak jauh dari perusahaan yang menjulang tinggi. Cyra kelelahan, meskipun hanya duduk saja tapi dia kelelahan saat sampai Jogja.

"kamu istirahat dulu ya Ra, aku mau ke tempat Pak Bara disebelah. Kemarin aku dengar ada masalah." Cyra mengangguk mengiyakan. Nadia pergi dari kamarnya dan kini Cyra menatap pintu balkon kamarnya. Ia melihat suasana sore dikota orang. Cyra beranjak dari ranjangnya dan pergi kebalkon kamarnya. Ia berdiri menatap langit yang Berwarna jingga.

"Maafin Bunda ya sayang. Bunda akan berusaha jadi Ibu dan ayah yang baik untuk kamu. Kita mulai hidup baru ya Nak." ucap Cyra pelan, seraya mengelus perut buncitnya.

Disisi lain Zean membuka pintu balkon dan menghidupkan rokoknya. Dirinya bukanlah perokok Aktif, hanya sesekali saja jika ingin. Ia menatap Suasana sore hari yang begitu tenang, hanya terdengar suara kendaraan dari jalan raya yang berlalu lalang. Zean menyesap rokoknya dengan santai, dan menoleh saat merasa ada seseorang disamping balkon kamarnya. Kini atensinya beralih menatap Seorang Wanita dengan perut buncit dan sedang mengelus perutnya dan sesekali mengusap airmatanya.

"Apartment Nadia?." gumam Zean. Dari balkon kamarnya ia hanya menatap Bumil itu dalam diam. Entahlah rambutnya bergoyang-goyang karena angin, dan Zean terpana dengan kecantikannya. Tak lama Wanita itu menatap Zean, pandangan mereka sempat bertemu sesaat. Dan wanita itu menyapa Zean dengan senyuman manisnya. Begitu manis sampai jantung Zean berdebar, lalu ia baru menyadari bahwa wanita itu sudah masuk kedalam kamarnya.

Zean membuang puntung rokoknya yang sudah mati ketong sampah dan kembali masuk kedalam kamarnya. Ia keluar dari kamarnya dan kini melihat Nadia yang tengah berbicara dengan Bara.

"selamat Sore Tuan." sapa Nadia dengan hormat.

"Sore." Zean yakin pasti Bara sudah memberi tahu pekerjaan Yang harus Nadia selesaikan. Jadi Zean hanya duduk disingle sofa dengan tenang.

"Maaf sebelumnya Tuan. Saya mohon izin membawa sahabat saya dari jakarta untuk tinggal diapartement ini." ucap Nadia dengan tenangnya.

"untuk apa Kamu meminta izin Nadia. Itu kamar apartemen milikmu, Fasilitas kantor yang diberikan yaaaa menjadi milikmu." jelas Zean.

"sa-saya masih belum terbiasa Tuan. " ucapnya dengan cengiran kudanya. Zean kembali diam, karena dirinya tipikal laki-laki yang irit bicara, dan jarang memberikan senyum.

"Sahabatmu sedang hamil?." tanya Zean secara tiba-tiba.

"ba-bagaimana tuan tau?." tanya Nadia terkejut saat mendengar nya.

"saya melihatnya tadi dibalkon. Kenapa dia bersamamu Nadia? Dimana Suaminya?." tanya Zean lagi. Nadia diam sejenak seperti ragu untuk menceritakan hal itu padanya.

"Ini rumit Tuan, saya tak bisa menceritakan secara detail. Suaminya enggan mengakui bahwa itu anaknya. Dan menjatuhkan talak saat syukuran tujuh bulanan kemarin. Saya membawanya kesini karena dia sudah seperti saudara saya Tuan, Saya ingin Sahabat saya membuka lembaran baru dan tidak berlarut dalam kesedihannya." mendengar hal itu Zean diam ditempatnya. Nadia sampai meremas jemarinya karena ia juga merasa terluka saat melihat sahabatnya yang terus menangis.

"kamu sudah tahu apa saja yang harus dikerjakan Nadia?." tanya Zean.

"Sudah Tuan."

"Mungkin Besok kamu akan lembur dikantor."

"Baik Tuan, saya mengerti." ucap Nadia lagi.

Kembali ke Cyra.....

Cyra sedang memasak nasi goreng untuk Nadia. Saat mendengar suara pintu terbuka Cyra mematikan kompornya dan menghidangkan dua porsi nasi goreng buatannya.

"Raaa.. Kok kamu masak sihhhh. Aku bisa bikin sendiri lohhh." ucap Nadia dengan wajah memelas.

"kasian kamu capek, Aku masakin deh. Kamu udah jarang makan masakan akukan. Makan nih."

"kita habis dari Jakarta loh, kamu pasti kecapekan. Kasian keponakan aku Raaa."

"aku udah istirahat tadi Nad. Makan gih terus mandi, habis itu kita solat bareng." ucap Cyra. Nadia akhirnya pun mengangguk mengalah. Mereka makan bersama diruang makan, Cyra tersenyum saat melihat Nadia makan dengan lahap.

"masakan Kamu emang the best Ra." puji Nadia.

"rencananya aku mau kerja Nad, enakny–."

"NO!!!. Aku nggak akan biarin kamu kerja." potong Nadia tak setuju. Cyra cemberut dibuatnya.

"tapikan Nad... Aku nggak bisa terus-terusan nyusahin kamu. Aku juga butuh biaya persalinan, hidup aku disini juga belum lagi kalau udah melahirkan."

"kamu nggak usah mikirin itu Ra. Itu biar jadi urusan aku. Aku nggak akan biarin kamu kerja, apa lagi keadaan kamu hamil besar gini."

"Nadiaaaa..... Jangan gini dong." rengek Cyra.

"nggak!" jawabnya singkat.

"dengerin dulu ih Nad.... Rencananya aku mau buka kedai gituuuu... Kalau untuk modal aku ada kok pasti cukup juga. Dicoba aja kan siapa tau rejeki. Lagipula kan dideket kantor, banyak keryawan pasti mau deh cobain jajanan yang aku buat."

"Mau buat Booth container?." Cyra mengangguk.

"terus mau jualan apa?." tanya nya.

"hmmmm... Kayaknya sejenis Aneka roti atau kue kue gitu sih Nad. Terus juga es buah bucket yang lagi viral saat ini loh." Nadia menghela nafasnya.

"bolehhh ya Nad....." pintanya. Nadia diam saja, ia tak ingin Cura kelelahan dan membuat kandungannya terganggu. Tapi jika Cyra hanya diam diapartement juga akan membuatnya semakin berlarut dalam kesedihan.

"Kalau kamu nggak bolehin aku balik kejakarta aja Nad. Aku nggak mau nyusahin kamu." ucap Cyra pura-pura sedih, tapi jujur saja ia tak ingin menyusahkan Nadia. Gadis itu mencebikan bibirnya dan melotot menatap Cyra.

"Ancamanmu gak ngaruh bumill. Besok aku coba izin sama bos aku ya Ra, karena itu halaman bos aku. Bahkan apartemen ini punya dia. Kayaknya deretan apartemen ini deh." mata Cyra membola saat mendengar ucapannya.

"kaya banget ya Nad." Nadia mengangguk mengiyakan.

"semoga rejekinya nular ya dek." ucap Cyra dengan mengelus perut buncitnya. Nadia tersenyum mendengarnya.

"Aaaamiiinnnn. Aku mandi dulu ya, habis itu kita solat bareng." ucap nya. Cyra mengangguk dan membereskan piring bekas mereka makan. Cyra juga mencuci piring itu diwashtafel.

Hanya beberapa menit saja Nadia sudah cantik dan lebih freshh dengan pakaian santainya. Nadia juga membawa mukena nya dan itu membuat Cyra kebingungan.

"loh mau kemana Nad?."

"kita Solat jamaah di mushola Apartemen aja yuk, dilantai lima ada Musholanya kok di ujung." Jelas Nadia.

"Yaudah Yuk." Cyra segera ke kamarnya dan mengambil perlengkapan solatnya. Ia juga segera memakai atasannya agar lebih sopan saat masuk ke mushola, begitupun dengan Nadia. terdengar suara adzan berkumandang, dan Cyra juga mendengar suara Adzan dari mushola Apartemen meskipun tidak kencang tapi ia mendengar nya. Diapartemen ini bukan hanya orang beragama Muslim yang tinggal, tapi banyak agama lain. Jadi saling toleransi.

"Rame ya Nad." ucap Cyra.

"Iya. Biasanya juga Gini kok Ra." jelasnya lagi, mereka lebih memilih wudhu ditempat masing masing. Jadi Sampai disana sudah siap untuk sholat.

Terpopuler

Comments

Nino

Nino

Gemesin banget nih!

2023-11-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!