..."Jika Kamu belum siap Untuk Patah Hati, Sebaiknya Jangan Jatuh Cinta"...
Sekar,Nadia,Andi,Rani,Vino dan Bela sedang menunggu diluar ruangan UGD. Mereka khawatir dengan keadaan Cyra, bahkan Vino sampai menangis saat tahu Cyra pingsan. Sudah cukup lama mereka menunggunya dan akhirnya pintu itu terbuka, Tampak Dokter wanita keluar dari ruangan itu.
"bagaimana Dok?." tanya Andi yang berdiri.
"Pasien mengalami shock yang membuatnya mengalami kontraksi palsu. Sebaiknya Dirawat dulu ya pak, karena menurut saya keadaan pasien sedang kacau. Saya takut kandungannya melemah." Semuanya sedikit lega mendengar bahwa Cyra tidak kenapa-napa.
"terimakasih Dok. Apapun keputusan Dokter lakukan saja." Ucap Andi, Dokter itu mengangguk.
"pasien sudah bisa dibesuk diruang Rawat inap ya pak, Silahkan melunasi administrasi terlebih dahulu." ucap Perawat yang disebelah Dokter itu.
"kalian duluan ya, Mas akan kedepan untuk melunasinya." ucap Andi pada Sekar. Semua mengangguk dan menunggu banker Cyra keluar dari ruangan itu.
...*********...
Andi baru saja masuk keruangan Cyra dirawat tampak adiknya yang sedang menangis dalam diam sedang ditenangkan oleh Nadia dan Sekar. Andi segera menghampiri Cyra, yang begitu memilukan.
"Mas tanya sekali lagi sama kamu Cyra. Apa kamu mengkhianati suamimu?." tanya Andi pelan. Cyra menggelengkan kepalanya dengan kuat.
"mas tau kan, selama ini aku cuma sama mas Riko. Aku nggak pernah pacaran bahkan menjalin hubungan dengan pria lain selain mas Riko masss..." lirihnya. Cyra merasa begitu sesak.
"kenapa bisa begini Cyra?." Kepala Andi terasa berdenyut nyeri.
"Mas tenang aja, Aku nggak akan disini lagi. Aku mau pergi dari Jakarta."
"apa-apaan kamu ini!!." marah Andi.
"masss." cegah Sekar menenangkan suaminya.
"Itu rumah yang diberikan papa sama aku, dan aku diusir dari rumahku sendirikan mas. Nggak mungkin aku tinggal dirumah mas sedangkan mas udah merawat Rani." jelasnya.
"dek kamu lagi hamil, jangan pikirin hal kaya gini. Mbak nggak keberatan kamu dirumah, lagipula pasti akan lebih ramaikan." ucap Sekar melerai perdebatan adik kakak itu.
"nggak mbak. Aku nggak mau cuma jadi beban buat mas Andi dan mbak Sekar, aku juga nggak mau disini lagi, aku butuh ketenangan mbak."
"oke oke. Tenang semuanya." Nadia angkat bicara dan mengelus bahu Cyra.
"Mas Aku izin buat bawa Cyra kejogja bareng aku ya. Cyra masih shock dengan semua ini, setelah baby lahir kita pikirkan rumah peninggalan papa agar bisa kembali ke tangan Cyra. Biarkan Cyra tenang dulu sama aku ya mas."pinta Nadia. Bahkan Nadia sudah seperti adik bagi Andi. Sekar mengelus lengan suaminya. Andi menatap Sekar sesaat dan kemudian menghela nafasnya.
"Baiklah kalau gitu, Mas serahkan Cyra bersama kamu Nad. Jika ada sesuatu kamu harus segera katakan pada mas ya Nad." Nadia mengangguk dan menggenggam tangan sahabatnya.
"kamu sama aku aja dijogja ya, Diapartement. Biar aku ada temennya disana, Kita cari suasana baru disana ya. Jangan berlarut dalam kesedihan, Aku nggak mau Keponakan aku kenapa-napa Ra." ucap Nadia pelan. Cyra memeluk sahabatnya, ia kembali menangis dalam pelukan Cyra.
Jujur saja ia belum siap sepatah hati ini. Tidak pernah terbayangkan akan terjadi seperti ini dalam hidupnya. Hubungan nya dengan Riko sang suami baik-baik saja awalnya. Riko sangat menyayangi Cyra begitupun sebaliknya, Riko juga pria yang selalu siaga menuruti keinginan Cyra saat ngidam sesuatu. Bagaikan mimpi buruk baginya, Moment yang bahagia kini hancur begitu saja. Bahkan Cyra tak menyangka Anaknya tidak memiliki seorang ayah.
Memang benar bukan, Jika belum siap untuk patah Hati Sebaiknya jangan Jatuh cinta. Orang yang Jatuh cinta pasti sudah siap untuk patah Hati. Cyra menatap Nadia yang sedang mengupaskan buah untuknya. Rani sedang menjaga Bela disofa begitu juga dengan Vino. Dan Andi sedang pergi bersama dengan Sekar untuk berbicara dengan keluarga Riko.
"Jangan berlarut-larut ya Ra. Ada aku disini, kita akan berjuang buat rawat baby yaaa." Nadia Menyuapi buah apel yang sudah terpisah dari kulitnya. Airmata Cyra lagi-lagi menetes begitu saja. Rasanya ia bersyukur memiliki sahabat sekaligus seperti saudara baginya. Nadia tanpa berat hati menjaganya dan mensupport apapun keputusan nya.
"Kamu Taukan Nad, aku cuma cinta sama mas Riko. Aku cuma punya dia dan nggak dekat dengan laki-laki lain selain mas Riko. bagaimana bisa aku mengkhianatinya sedangkan aku begitu menyayanginya."
"aku percaya Ra, aku percaya sama kamu. Tapi keluarga Riko nggak akan percaya sama semua ini. Belajar buat ikhlas ya Ra, Belajar buat tegar buat hadapi kenyataan ini. Aku tau ini nggak akan mudah bagi kamu, pasti sulit banget. Aku ada disini, aku akan bantu kamu lepas di zona kesedihan kamu. Allah nggak tidur, Allah pasti tau semua kelakuan Riko dan keluarga. Akan ada saatnya semuanya terbongkar Ra. " jelasnya dengan lembut.
"maafin aku ya Nad, kamu pasti bakal kerepotan ngurusin ak–..."
"NO.... Jangan bilang gitu ah, kamu itu sahabat aku, segalanya buat aku tauuu. Baby harus kuat ya sayang, demi Bundamu, demi onty juga yaaa. Apartment juga sepi cuma aku sendirian, jadi kalau ada kamu jadi ada temen ngobrol pas pulang dari tempat kerja." ucap nya tanpa beban sedikitpun.
"Terimakasih Ya Nad, aku akan berusaha buat jalanin semua takdir Allah ini." ucapnya mencoba untuk tegar. Pada Kenyataannya Ia masih begitu rapuh dengan ini semua.Cyra masih begitu takut untuk melangkah maju dan dapat pertanyaan jika anaknya sudah lahir. "Dimana Suaminya?." atau "Hamil diluar nikah ya?." atau " Kasian sekali anaknya tidak punya ayah." atau " Bunda, Apa aku nggak punya ayah?." rasanya pertanyaan itu belum siap ia terima. Cyra mengelus perut buncitnya dan mendapatkan tendangan dari dalam. Cyra tersenyum manis dan mencoba untuk kuat.
"semoga kita bisa hadapi ini ya nak, Bunda sayang sama kamu." ucap Cyra lirih.
......*************......
Disisi Lain pemilik Perusahaan Ternama dan terbesar di Asia yaitu Al Zean Alemanus tengah murka dengan staf keuangan diruang pertemuan. Pasalnya mereka sudah memberikan laporan keuangan yang salah, dan pasti ada yang main belakang tentang keuangan ini. Zean membanting semua berkas sehingga Empat Divisi dari departemen keuangan menunduk takut.
"Apa Kalian sudah bosan bekerja hah!!!!."
"Ampun Tuan. Maafkan Kami." Jawab Divisi satu.
"Apa-apaan Kalian ini! Perbaiki semua berkas itu! Saya tunggu Sore ini diruangan saya. Hari sudah selesai dengan bulan kemarin!!!! Kalian mengerti!!."
"Mengerti Tuan."
"pergi!." titahnya. mereka semua keluar dari ruangan dan masuklah Bara sang Asisten sekaligus tangan kanannya.
"Selidiki Riko. Aku yakin dia menyembunyikan sesuatu Bara."
"Baik tuan, akan segera saya selidiki." Zean memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. Ia begitu lelah dengan pekerjaan nya, Ia menghela nafasnya dan pergi meninggalkan ruangan pertemuan itu menuju ruangan kebesaran nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments