Terimakasih Bang Mail Part I

Akhirnya Aku sampai di rumah Bang Ismail, disana Mas Yono juga sudah ada, dan Mas Agus, mereka dan Aku adalah anak buah dari Bang Mail, tak berselang lama kami ber empat pun langsung berangkat ke terminal, masing masing kami membawa pakaian pakaian ganti masing masing, mereka memakai tas, sementara Aku hanya dengan Kardus. peralatan peralatan tukang juga kami bawa.

Sesampai di terminal, kami pun mencari Bus yang tujuan Duri, karna memang jalan ke Duri adalah jalan Lintas, jadi cukup banyak Bus sebenarnya, tapi kami memilih dari terminal, agar dapat kursi yang berdekatan antara kami ber empat, dan tentu agar nyaman menyimpan peralatan tukang yang kami bawa di bagasi Bus.

Sekitar dua setengah jam perjalanan, akhirnya kami sampai di duri, kemudian nyambung naik angkot hampir satu jam, sampailah kami ditempat tujuan, dimana kami akan membangun rumah, kami pun bertemu dengan yang akan dibangun rumahnya itu, namanya Pak Samsul, dan ternyata Pak Samsul sudah mencarikan kontrakan rumah buat kami tempati, dan kami pun dibawa kesana.

Disana juga kami disediain Dispenser, dan Kopi serenceng, katanya mana tau pada suka kopi, Aku dan teman teman pun langsung menyusun pakaian pakaian kami, kebetulan ada lemari kecil di situ. Dan Pak Samsul juga memberikan motor miliknya buat kami pakai, Motor supra yang tidak ada plat-nya, mana tau ada keperluan keperluan mendadak jadi bisa cepat, ucap Pak Samsul.

Dalam hati ku, wah... Bisa belajar naik Motor nanti, diajari Mas Yono, hehehe...

Pak Samsul pun akhirnya pamit, dan sekarang hanya kami empat di kontrakan itu, lalu Bang Mail menyuruh Aku dan Mas Yono untuk membeli Makan, dan dia menitip agar dibelikan rokok, Bang Mail memberikan uang 100 ribu sama Mas Yono, Aku dan Mas Yono pun akhirnya berkeliling mencari warung makan dengan memakai Motor Supra bodong itu, tak berapa jauh akhirnya ketemu juga rumah makan padang, kami langsung pesan bungku empat porsi, semua disamain pake telor dadar, dan uang sisanya kami belikan rokok seperti pesan Bang Mail.

Kami pun makan bersama, dan kemudian istirahat.

Tak terasa waktu cepat berputar, sekarang sudah malam, Aku pun langsung tidur diatas tikar yang dipinjamkan oleh Pak Samsul, teman teman tukang yang lain juga akhirnya tidur juga.

Hari pun sudah pagi, sudah jam tujuh pagi, kami langsung menuju ke tempat dimana kami akan kerja, Aku dan Mas Yono disuruh Bang Mail mengali tanah, katanya buat bikin pondasi biar kuat, Aku dan Mas Yono pun langsung mengerjakan-nya, sebelumnya Bang Mail sudah memberitahukan ke kami dalam tanah yang perlu kami gali, dan juga panjang dan lebarnya, Sementara Dia sibuk mengukur ngukur dengan meterannya.

Matahari pun sudah tepat diatas kepala, Kami akhirnya istirahat, dan juga Aku dan Mas Yono pergi membeli makan ke rumah makan padang yang kemarin. Dan kami pun makan bersama, kemudian melanjutkan pekerjaan.

Ya, begitulah keseharian kami.

Mas Yono juga mengajari ku naik motor pas sudah pulang kerja, Aku dan Mas Yono selalu menyempatkan untuk belajar naik motor, kebetulan disana ada lapangan, jadi aku belajar disana.

"Dek Farhan, gas motor nya jangan ditarik tiba tiba, ucap Bang Yono, sambil dia menunjukkan kepalan tangan kananya dan seolah memutar perlahan"

"Iya Bang, ucap ku.

Mas Yono sangat sabar mengajari ku, yang susah waktu belajar itu saat mengganti gigi, sering kali pas mau over gigi tiba tiba motornya malah mati, Mas Yono mengajari ku pertama, seolah dia yang aku bonceng, Aku juga seolah dipeluk dari belakang, wkwkwkwk.... Karna kedua tangan-nya juga ikut mengendalikan Stang Motor, dan kakinya yang sibuk dengan over gigi dan rem kaki.

Sekarang ini belajar ke empat kali nya aku naik motor, pas pulang kerja tadi, kami langsung ke lapangan, sekarang Mas Yono hanya memegang Motor dari belakang, kadang sudah di lepas, kata Mas Yono Aku sudah banyak kemajuan, hanya saja masih kaku, memang sih, kurasakan kepalan tangan ku sedikit pegal, mungkin benar yang dikatakan Mas Yono, Aku masih kaku saat memutar gas Motor, dan Over Gigi juga masih sering malah membuat motor mati. Dan besok Aku akan diajari Mas Yono seharian pull, karna besok hari Minggu, libur bekerja.

Hari minggu pun tiba, tepat jam sepuluh pagi Aku dan Mas Yono langsung ke lapangan, kembali dia mengajari ku Naik Motor, dan Aku pun semakin lancar dalam mengganti gigi dari netral ke satu dan dua dan sebaliknya. Mas Yono juga sudah lebih sering melepas ku, tidak lagi memegang motor dari belakang.

"Mas lepas aja mas, Farhan mau coba sendiri"

"Yakin kamu?

"Iya mas"

Mas Yono pun melepas ku sendiri membawa motor, belum ada 100 meter langsung bruak..! Jatuh, Mas Yono langsung berlari menghampiri ku, terlihat dia panik!

"Apa mu yang sakit Dek?

"Gak kok mas, gak ada sakit"

"Benar kau!

"Iya mas, cuman luka dikit nih di siku tangan sama dengkul" (sambil kutunjukkan yang luka itu ke Mas Yono)

"Benaran ga sakit ya?

"Iya mas, gak kok"

"Ya udah mau lanjut lagi, atau pulang aja?

"Lanjut lagi aja mas"

Kembali aku mencobanya, dan sekarang kemajuan ku belajar bawa motor makin signifikan, Aku sudah bisa berkeliling lapangan itu, Mas Yono pun senang menyaksikan itu. Tak terasa sekarang sudah jam satu siang, Aku pun mengakhiri belajar naik Motor, dan Mas Yono kembali membonceng ku, sekarang kami akan membeli makan siang buat kami, dan aku yang mentraktir Mas Yono, di perjalanan kami pun ngobrol ngobrol

"Dua atau tiga kali lagi belajarnya, Dek Farhan dah bisa jadi pembalap!

"Hehehe.... Ada kemajuan ya Bang?

"Ya ada lah, yang awalnya seimbangin badan aja ga bisa kamu, sekarang sudah, malah sudah Aku lepas"

"Hehehe... Iya iya Mas"

"Dan tadi waktu Adek Jatuh, Mas sudah firasat, kalau Adek akan semakin lancar naik motornya"

"Kok gitu Mas?

"Iya, semua yang belajar bawa motor gitu Dek, harus jatuh dulu, harus ada luka dulu dulu"

"Emang Mas Yon dulu belajar motor gitu?

"Iya lebih parah malah, dulu Mas malah masuk ke Got! dah body motornya rusak, Mas juga luka, dan sialnya, masuk got yang bau lagi, heheheh...

"Hehehe.... Gitu ya Mas"

Akhirnya kami sampai di Kontrakan, kami pun makan, sementara Bang Mail sedang tidur siang, sambil dengarin lagu dari hp nya

"Mas Yon, Hp yang bisa ada lagu lagu nya mahal ga?

"Emang kamu mau beli hp?

"Pengen Mas, kalau uangnya cukup sih?

"Ya beli aja yang bekas, tapi harus bagus, dan tergantung merk dan memory nya Dek"

"Oh... Kapan kapan kita lihat lihat Hp ya Mas, nanti mau beli, kalau uangnya sudah banyak"

"Iya Dek"

"Emang kalau kayak punya Mas itu mahal ga?

"Ini dulu Mas beli bekas, tapi dari saudara, dulu mas beli 400 ribu"

"Oh... Kalau itu punya Bang Mail itu?

"Itu mahal! Satu jutaan itu, itu kan hp bagus itu, samsung"

"Oh gitu ya Mas, pengen nyari yg kayak punya Mas aja dah.yang penting bisa dengarin lagu"

Setelah obrolan itu, kami pun bersantai, ikut rebahan di tikar sambil dengarin lagu dari hp Bang Mail, dan akhirnya malah ketiduran.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuutttttt

2024-04-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!