Awal Yang Baru Part III

Tak terasa, waktu begitu cepat berputar, dan hari ini hari terakhir kami mengerjakan renovasi rumah ini. Besok Minggu siang kami akan langsung ke Duri, pekerjaan hari ini hanyalah pinising saja, melihat mana yang masih ada kekurangan dalam pekerjaan kami.

Pemilik rumah juga ada hari ini, dan setahu ku nanti sore kami akan makan bersama di rumah ini, dimana pemilik rumah yang akan menyiapkan makanan untuk kami. Kata Mas Yono, itu tanda sebagai rasa syukur dan terimakasih si pemilik rumah.

Tak terasa pekerjaan kami pun selesai, Aku dan Mas Yono sekarang sibuk membereskan peralatan peralatan kami, sementara Bang Mail kulihat sedang mengobrol dengan pemilik rumah.

"Mas Yon, besok kita kan ke Duri, ongkos nya kita bayar masing masing ya?

"Gak ko! Nanti yang bayarin semua Bang Mail, kita tinggal ikut aja, dan bawa pakaian"

"Oh..gitu ya Mas, lama ga kita nanti disana?

"Kayaknya lama deh, soalnya kan itu membangun rumah, bukan seperti ini, hanya renovasi"

"Wah mantap dong kalau gitu ya Mas Yon, jadinya panjang, eh nanti kalau kerja disana, Aku mau gaji mingguan aja ah, biar uangnya kekumpul banyak"

"Iya harus gitu Dek Farhan, kalau gajinya diterima setiap hari, habisnya juga cepat, pengen jajan mulu jadinya"

"Hehehe...iya benar Mas Yon, eh Mas Yon, nanti di Duri ajarin dong bawa motornya"

"Iya Dek Farhan, nanti di sana Mas ajarin"

"Makasih Mas Yon"

Peralatan peralatan tukang pun sudah beres kami rapikan, nanti tinggal bawa saja. Akhirnya kami pun membersihkan diri, karna sebentar lagi akan makan bersama di dalam rumah, pemilik rumah sudah menyiapkan-nya.

Setelah selesai membersihkan diri masing masing, kami pun duduk melingkar di tikar di dalam rumah, nasi pun sudah disendoki dan kulihat lauknya maknyus bangat, ada ayam goreng, ada tahu tempe, sayur lodeh, wah pokoknya mantap lah.

Kami pun menyikat makanan itu, Aku sendiri sampai nambah, setelah selesai, pas kami mau pulang dari sana, pemilik rumah mengasih bingkisan kue ke kami masing masing utuk dibawa pulang, aku tentu sangat senang, nanti bisa aku bagi bagikan sedikit sedikit ke adik adik ku.

Pas mau pulang Bang Mail pun bicara sama ku

"Dek Farhan, besok kita berangkat siang jam dua belas ya, jadi jam sebelas kamu sudah harus datang ke rumah Abang, berangkatnya dari sana"

"Iya Bang"

"Jangan lupa Dek, bawa pakain ganti mu"

"Iya Bang makasih Bang"

"Ya udah sampai ketemu besok Dek Farhan"

"Iya Bang"

Kami pun berpisah, Aku langsung pulang ke Basecamp ku, sesampai disana langsung kubagi bagikan kue pemberian pemilik rumah tadi ke adik adik ku, tiba tiba ada yang bilang gini

"Bang Farhan, kok bawa kue, banyak duit ya?

"Hehehe... Ga kok Dek, itu tadi dikasih ke Abang"

"Oh... Kirain Abang lagi banyak Duit, makasih ya Bang, kuenya enak, hehehe...

"Iya Dek"

Setelah membagi bagikan kue itu, Aku pun langsung mandi, sehabis itu langsung kususun semua pakaian ku ke dalam kardus kecil, agar besok cuman tinggal bawa ke rumah Bang Mail.

kemudian Aku pergi ke warung pecal langganan ku, Mas Yanto, aku akan makan disana malam ini, sekalian mau pamit dan ngasih tau, kalau besok Aku akan ke Duri, dan akan lama kerja disana.

Sesampai disana Aku memesan pecal Lele, karana tadi di rumah yang kami renovasi itu sudah makan Ayam goreng, akhirnya sekarang aku pesan Lele saja, dan teh manis hangat.

"Tumben pesannya Lele Dek Farhan"

"Hehehe... Iya Mas, soalnya tadi sudah makan Ayam goreng"

"Makan di mana?

"Di sana Mas, di rumah yang kami renovasi itu, tadi pemilik rumah ngasih kami makan"

"Oh... Hari terakhir ya?

"Iya Mas"

"Trus nanti Dek Farhan memulung lagi gitu?

"Gak Mas, jadi besok Aku akan ke Duri Mas, aku diajak mandor ku kesana, nanti disana lama Mas, soalnya kerjanya membangun rumah, bukan kayak ini hanya renovasi"

"Wah... Jadi jadi jauh dong ya Dek"

"Iya Mas, doain ya Mas, biar disana Aku betah kerjanya"

"Iya Dek Farhan, yang penting kamu disana kerja yang benar, nanti kalau sudah pulang ke sini, jangan lupa mampir ke sini"

"Hehehe... Pasti dong Mas, sambal nya Mas kan enak bangat, pastilah Farhan akan datang kesini"

"Hehehe.... Bisa aja kamu Dek Farhan"

Sekarang pecal lele pun tersaji di depan ku, Aku pun langsung sikat, pas Aku mau bayar, Mas Yanto ga mau nerima uang ku, katanya anggap aja lagi di traktir, aku pum akhirnya pulang ke Basecamp, nanti Aku akan memberi tahu juga ke bapak bapak teman ku pemulung, kalau Aku besik akan ke Duri, dan nanti, gubuk ku akan aku kasih kalau ada yang mau menempati.

Sesampai di basecamp, sudah ada beberapa pemulung yang sudah balik dari lapangan, dan sedang bersantai sambil merapikan barang rongsokan yang mereka dapat hari ini, Aku pun menyamparin, sekalian ikut membantu memilah milah rongsokan itu, dan Aku pun cerita soal Aku akan ke Duri kerja bangunan, dan akan lama disana.

Mereka pun terlihat sedih, karna Aku akan meninggalkan mereka, mereka juga menasihati Aku agar nanti di Duri, agar kerja yang benar, dan juga agar Aku jangan lupa sama mereka.

Tentu saja Aku tidak akan melupakan mereka semua, mereka semua sudah kuanggap seperti keluarga sendiri, kami juga selama ini saling bantu, apalagi waktu Nenek ku Ijah meninggal, merekalah yang repot mengurus semuanya sampai pemakamannya.

Aku juga akhirnya memberikan gerobak milikku untuk mereka, yang dulu dimana hanya kupinjamkan, sekarang aku memberikannya cuma cuma, dan juga gubuk ku juga kuberikan, mana tau ada teman pemulung yang mau pakai.

Setelah lama mengobrol ngobrol dengan mereka, Aku pun memutuskan untuk tidur, karan sudah jam sepuluh malam. Tak terasa, perasaan baru tidur sebentar! suara ayam sudah berbunyi

Kukuruyuk....

Kukuruyuk....

Aku pun terbangun dari tidur ku, tapi masih tetap rebahan di tikar ku, berharap bisa memejamkan mata lagi, melanjutkan tidur ku.

Akhirnya Aku bisa tertidur lagi, bangun bangun ternyata sudah jam delapan kurang, Aku kemudian mencuci wajah ku, dan langsung pergi membeli nasi uduk buat serapan. Setelah itu, Aku pun pergi sebentar Ziarah ke Makam Nek Ijah, dialah yang membantu ku dulu waktu Aku di Kompas preman, sepulang Ziarah aku juga sempatkan bermain bersama dengan adik adik ku, tadi juga pas beli nasi uduk itu, aku mampir ke warung dan membeli permen dan kerupuk buat kubagi bagikan sama mereka, salah satu dari adik ku itu lalu bilang padaku

"Bang, nanti kalau sudah banyak uang disana, beliin aku mobil mobilan ya"

"Iya Adek ku, doain Abang ya, biar banyak duit nanti disana"

Dan ada satu anak lagi yang bilang gini, Aku juga kalau nanti dah besar kayak Bang Farhan, aku mau kerja kayak Bang Farhan, biar banyak duit

Mendengar itu kami pun tertawa, di usiaku yang Lima belas tahun ini, memang Aku sudah besar, besar karna keadaan, besar karna Aku anak yatim piatu, bagi ku Ayah ku sudah ku anggap sudah meninggal, kami pun melanjutkan permainan bola sampai banjir keringat, dulu waktu memulung aku mendapat kan bola plastik itu di kali, dan itulah yang kami pakai bermain sampai sekarang.

Tak terasa, jam sudah mau jam sepuluh, Aku pun mandi dan setelah itu segera pamit ke semua teman teman pemulung ku, ke adik adik ku, Aku pun melangkah kan kaki ke jalan raya sambil menenteng Kardus yang berisi baju baju ku, Aku menunggu Angkot untuk kutumpangi, ke rumah Bang Ismail.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

cepat Farhan jangan sampai terlambat

2024-04-02

0

Sirot Judin

Sirot Judin

👍💪💪🌹

2024-03-24

0

Triana Mustafa

Triana Mustafa

saran aja Thor..... terlalu banyak kata hehehe..... kurangi biar enak y baca🙏

2024-03-11

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!