Mengenal Arumi Part 1

Suatu waktu di hari Minggu Aku meminjam Motor milik Bima, Anak dari pemilik Warung langganan ku. Aku meminjamnya karna memang ada yang perlu ku beli di Kota kecamatan.

"Bima, boleh gak minjam motornya sebentar"

"Emang mau kemana Bang?

"Mau ke kota sebentar, ada yang perlu untuk di beli soalnya"

"Ohh... bisa Bang, asal di isi bensinnya aja nanti, hehehe"

"Iya tenang saja, pasti di isi pul teng kok"

"Benaran ya Bang, tapi jangan lama ya Bang, soalnya nanti sore Aku mau pake juga"

"Iya Bim, gak sampai sore Kok, cuman dua sampai tiga jam doang"

"Ohh... sebentar toh ya Bang, ya udah nih STNK nya Bang"

"Makasih ya Bima"

"Iya Bang"

STNK dan Kunci motor pun di berikan Bima ke Saya, Aku pun langsung berangkat ke Kota untuk membeli Celana dalam, dan juga Tas gendong. Saat itu masih sekitar jam sepuluh pagi kurang. Di perjalanan ke Kota tujuan ku, tiba tiba mata ku menatap sosok perempuan sedang berjalan di pinggir jalan, Dia adalah Perempuan yang pernah ku perhatikan saat dulu bermain bola bersama Bima dan teman temannya, kalau gak salah waktu itu Si Bima bilang kalau nama Perempuan itu adalah Arumi, adik kelas dari Bima di Sekolah mereka.

Aku pun memberanikan diri berhenti tepat di dekatnya, lalu menyapanya walau badan ku sedikit gemetar jadinya.

"Ehh... Dek Arum mau kemana?

"Ehh... mau ke Kota nih, lagi nunggu angkot gak ada yang lewat dari tadi. Abang kok tau nama ku ya"

"Hehehe... Iya Dek, tau dari si Bima, kenal kan?

"Ohh Si Bima, iya kenal Bang, Abang dulu yang main bola itu kan?

"Hehehe... Iya, Oh iya, mau ikut sekalian gak? Saya juga pas mau ke Kota nih sebentar"

"Benaran mau ke Kota Bang? Ini kok seperti Motor milik si Bima ya?

"Hehehe... iya, tadi minjam sebentar darinya"

"Ohh...

"Ikut gak?

"Iya deh Bang, Angkotnya juga gak nongol nongol dari tadi"

Akhirnya Arumi pun ikut ke kota bersama ku dengan ku bonceng, jujur ku Akui pas dia ku bonceng dan tangannya memegang baju ku! Ada perasaan deg degan jadinya, tapi tentu saja bercampur senang juga, dan ini pengalaman pertama ku dekat dengan seorang Cewek, apalagi Cewek Cantik seperti Arumi ini yang memang Aku sudah suka saat pertama kali melihatnya di pinggir lapangan saat kami bermain bola. Aku kemudian iseng mengajaknya ngobrol, kecepatan membawa motor pun ku kurangi.

"Ke Kota mau ngapain Dek?

"Ada yang mau di beli Bang, buat keperluan di sekolah besok"

"Ohh...

"Abang sendiri ke Kota mau ngapain?

"Ya sama Dek, ada yang mau di beliin juga"

"Ohh..

"Ohh iya Dek, nanti pulangnya bareng saja kalau mau"

"Hem... gimana ya Bang, emang gak apa apa gitu?

"Ya gak apa apa, kan lumayan Dek ongkos Angkotnya jadi buat jajan Adek"

"Hehehe... iya juga ya Bang, ya udah deh kalau gitu"

"Mau bareng pulangnya?

"Iya mau Bang"

Dalam hati ku berkata YES! Usaha ku berhasil untuk mengenalnya lebih jauh dengan mengobrol dengannya, jujur memang dia sangat membuat ku panas dingin jadinya, wajahnya sangat cantik, dialah perempuan tercantik yang pernah di pandang oleh mata ku! Tak berselang lama akhirnya kami pun sampai di Kota, Aku pun langsung membeli Tas gendong, tapi untuk celana dalam tak jadi ku beli karna malu, sebab Arum juga bersama dengan ku, setelah keperluan ku sudah ku beli, sekarang Aku yang menemani Arum membeli keperluannya, ternyata dia membeli bahan bahan buat kue dan katanya itu buat praktek besok di sekolah. Setelah selesai berbelanja apa yang kami perlukan, Aku kemudian mengajak Arum untuk makan Mie di pasar itu, Arum awalnya menolak ajakan ku, tapi akhirnya dia mau juga. Sambil memakan Mie itu, Aku pun mengajaknya ngobrol.

"Dek, sekarang kelas berapa?

" Kelas Sepuluh Bang"

"Ohh.. berarti sebentar lagi sudah mau kelas Sebelas dong"

"Hehehe... iya, kalau hasil ujiannya bagus"

"Wahh... pasti bagus lah"

"Ihh... sok tau, emang tau dari mana kalau hasil ujian Arum bakalan bagus?

"Kan Adek orangnya Cantik, ehh... maaf. (Aku justru keceplosan, hasil nilai ujian tentu saja tak ada hubungannya dengan kecantikan wajahnya)

Mendengar ku mengatakan tampa sengaja kalau dia Cantik, wajah ayu Arum pun memerah dengan senyum tipis sambil menundukkan wajahnya, dan Aku juga malah ikut menundukkan wajah ku karna malu akan ucapan ku itu, itu memang spontan keluar dari dalam mulut ku, Arum kemudian berkata.

"Apa hubungannya wajah Arum dengan hasil Ujian? Abang ini aneh!

"Hehehe... maaf Dek, ohh... iya Dek, boleh minta nomor hp nya gak?

"Hem... buat apa Bang?

"Ya buat nambah kontak saja, itu juga kalau boleh"

Arumi kemudian memberikan nomor hp miliknya, dan saat itu juga langsung ku coba Miscall, Hp milik Arumi pun berbunyi dan ternyata benar nomor yang dia berikan adalah nomor miliknya. Setelah selesai makan Mie bersama Arum, Aku pun langsung membayarnya dan kami pun langsung pulang, di perjalanan ku sempatkan untuk mengisi bensin motor sampai penuh seperti janji ku sama Bima. Akhirnya kami sampai di tempat Arum, dia pun turun dan tak lupa mengatakan terimakasih, Aku hanya senyum mendengar dan melihatnya karna merasa senang dengan itu. Aku pun melanjutkan perjalanan ku pulang dan langsung menuju ke rumah si Bima.

"Cepat bangat Bang"

"Hehe... iya, cuman beli ini doang" (sambil ku tunjukkan tas yang ku beli)

"Ohh"

"Oh iya Bim, bensin sudah ku isi penuh ya"

"Hehehe.. makasih Bang"

"Bim, tadi kan pas mau ke kota, Aku ketemu sama si Arum, kebetulan dia juga mau ke Kota pas lagi nunggu Angkot di pinggir jalan, jadi sekalian deh dia ikut ku bonceng ke Kota"

"Wahh... yang benar Bang, asyik dong nih, hehehe, Abang suka ya sama dia?

"Gak ko"

"Hahaha... gak usah bohong Bang, gak apa apa kalau emang suka, biar nanti Bima bantu, hehehe"

"Benaran Bim?

"Iya, Abang suka gak sama Arum?

"Hehehe... iya Bim"

"Nah gitu dong"

"Hehehe... ya udah dulu ya Bim, Abang pulang dulu"

"Oke Bang, makasih ya sudah isi penuh bensin Motor Bima"

"Hehehe... sama sama Bim"

Aku pun kemudian melanjutkan perjalanan ku pulang ke Kontrakan dengan berjalan kaki, jujur ku akui saat ini hati ku sangat senang karna tadi bisa bertemu dengan Arumi, bahkan bukan hanya sebatas bertemu saja, tapi juga bersama ke kota dengan ku bonceng naik motor, dan Aku juga mendapatkan nomor HP Arumi.

Sesampai di Kontrakan, ternyata Bang Tagor gak ada di rumah, seperti biasa kalau dia pergi pastilah dia akan menyimpan kunci di bawah Pot bunga yang ada di samping pintu. Aku pun mengambilnya dan langsung membukakan pintu. Sekarang masih sekitar Jam dua siang, karna tadi di luar cuaca cukup panas hingga membuat badan ku keringatan dan terasa gak nyaman ke badan karna lengket, Aku kemudian pergi Mandi, sambil mandi Aku juga bernyanyi nyanyi di dalam kamar mandi sambil ku sabuni seluruh tubuh ku, ku bayangkan pertemuan ku tadi bersama dengan Arumi, orang yang memang Aku suka pas pandangan pertama waktu Aku ikut bermain bola bersama si Bima dan teman temannya.

Akhirnya selesai juga mandi ku, Aku kemudian tidur tiduran di tikar sambil mendengarkan lagu lagu dari HP ku, dan akhirnya Aku malah ketiduran.

Aku pun terbangun saat ku dengar suara pintu seperti terbuka, dan ternyata Bang Tagor yang baru pulang, dia kemudian pergi ke kamarnya dan tak keluar keluar lagi dari sana, pastilah Bang Tagor juga tidur siang sekarang ini. Akhirnya kembali ku teruskan tidur siang ku, ku manfaatkan hari libur ini dengan beristirahat. Karna kalau di hari biasa yaitu hari Senin sampai Sabtu tak ada namanya istirahat tidur siang dengan santai seperti ini.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuutttttt Zain

2024-04-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!