Terimakasih Nek

Di perjalan menuju Kota, Aku merenung akan semua yang pernah di ceritakan oleh Nenek Ku akan kisah Hidup ku, Kisah Ibu yang melahirkan Ku. Waktu itu di malam hari, Aku dan Nenek sedang membuat adonan Kue, untuk bekal jualan Ku dan Nenek besok hari, saat itu Aku bertanya tentang sosok Ibu ku kepada Nenek.

"Nek, Ibu ku itu kayak gimana sih Nek, ceritain dong. Aku pun seolah memohon sama Nenek"

"Ibu mu itu sangat baik Farhan, dulu waktu mudanya Cantik kayak Nenek, hehehe....

"Ih...Nenek, kok malah bercanda sih, Farhan kan serius Nek"

"Hem... Nenek pun mulai Cerita

"Dulu, alm Ibu mu sangat baik Farhan, dia itu sangat peduli sama Nenek mu ini. jadi dulu, sebelum Ibu mu menikah, dia pernah merantau ke Kota, trus kerja di pabrik, Ibu mu selalu ngirim uang buat Nenek. Setiap Lebaran, Ibu mu selalu pulang bawa Roti yang banyak, trus beliin baju lebaran buat Nenek mu ini"

"Trus Nek?

"Jadi, Ibu mu waktu itu ternyata sudah punya pacar di kota, Nenek gak dikasih tau loh! Tapi lama kelamaan akhirnya Nenek tau"

"Kok bisa tau Nek? Emang dikasih tau Ibu?

"Engga' kan waktu itu Nenek ke Kota diajak Ibu mu, dan tinggal seminggu di kosan Ibu mu, jadi pernah suatu saat Nenek lihat ada Laki yang ngantar Ibu mu pulang kerja, trus Ibu mu itu cium tangannya Laki itu, dari situlah Nenek tau.

"Pas Ibu mu masuk ke dalam kosan, Nenek Nanya, Laki laki itu siapa? Eh... Ibu mu malah malu dan senyum senyum, trus Nenek langsung bilang ke Ibu mu, itu pacar mu? Kenapa engga kenalin ke Ibu? Akhirnyakan Cu! besoknya Ibu kamu ngenalinya ke Nenek, Namanya Ramdan, itulah nama Ayah mu"

"Ah... Nenek, Aku kan pengen dengar soal Ibu aja"

"Yee.... Kan kamu itu ada gara ada Ayah mu Cu! Masih mau dengar engga?

"Ya mau Nek"

"Jadi mereka akhirnya menikah, trus tinggal di kota, tapi ga berselang lama, Ibu mu di PHK dari kerja pabriknya, tau ga di PHK Cu?

"Engga Nek, apa sih di PHK? Oh iya Nek, memang Farhan gak ada Kakek dan Nenek dari Ayah ya?

"Ada Cu, tapi Nenek sendiri gak tau keberadaan mereka dimana, dan belum pernah bertemu dengan Keluarga dari Ayah mu, Karna dulu yang Nenek tau dari alm Ibu mu hubungan mereka gak di restui, gak mau mereka Ibu mu jadi Menantunya, dan Waktu Ibu dan Ayah mu menikah kan di Kampung ini, jadi gak ada satu pun Keluarga dari Ayah mu yang datang, gitu Cu. Oh iya Di PHK itu diberhentiin dari kerjaannya Cu, jadi ga boleh kerja lagi"

"Oh.... Gitu ya Nek, trus Nek?

"Ya karna Ibu Mu di PHK, akhirnya dia pulang kampung, sementara Ayah mu masih tetap kerja di kota, Waktu Ibu mu pulang, dia sudah hamil, sudah ada Kamu Cu! di perutnya, trus akhirnya Ibu kamu kerja jadi buruh tani, Ayah mu pulang ke kampung itu cuman 1 kali dalam 2 bulan, lalu ga berapa bulan, Ibu mu di kampung, kamu Lahir"

"Ayah berarti engga lihat Aku lahir dong Nek?

"Ya engga lah, kan Ayah mu, kerja di Kota, besoknya baru Ayah mu lihat kamu! Dia ijin pulang sama bos nya"

"Trus Nek?

"Pas kamu Lahir, Ibu mu langsung kasih nama mu Farhan, ehh... Saat Umur mu masih 8 bulan, dan kamu masih harusnya dapat ASI, Ibu mu malah meningal. Ayah mu pun akhirnya pulang, karna ingin melihat istrinya untuk yang terakhir kali, sebelum di Makam kan"

"Trus Aku Nek gimana?

"Gimana apanya Cu?

"Kan tadi Nenek bilang, harusnya Aku masih dapat ASI"

"Oh iya Cu, kan Ayah mu masih kerja waktu itu, jadi dia masih beliin kamu susu, tapi akhirnya Ayah mu juga di PHK, akhirnya pulang kekampung ini.

"Ayah lalu kerja apa?

"Ya sama seperti ibu mu dulu, jadi buru tani, trus karna uang Ayah mu engga ada, dan uang nenek juga engga ada, akhirnya kamu keseringan Nenek kasih air tajin, eh... Kamunya malah nangis mulu kalau malam! Sampai sampai akhirnya nenek kasih susu nenek buat kamu, hehehe...

"Ih... Nenek, emang ada waktu itu ASI nenek?

"Engga ada, tapi yang penting kamunya jadi diam, engga rewel lagi"

"Hahahaha.... (Aku pun ketawa mendengar Nenek cerita)

"kemudian gimana Nek?

"Saat umur mu 1 setengah tahun, Ayah mu akhirnya merantau lagi, trus Nenek di kirimi uang buat beli susu buat mu, Ayah mu juga 1 kali 2 bulan selalu pulang, tapi setelah 1 tahun merantau, Ayah mu engga pernah ngirim uang lagi, engga pernah pulang lagi sampai sekarang Cu"

"Hem! Dah mati kali Nek"

"Hus.... engga boleh ngomong gitu Cu! Dosa"

"Habis, Aku malah ditinggalin, Aku juga engga kenal ko!

"Iya, tapi engga boleh ngomong gitu sama Ayah mu"

"Iya deh! Trus kelanjutannya gimana Nek?

"Nenek sendirilah yang merawat kamu, Nenek jualan kue keliling, sambil menggendong kamu Cu, biar kita bisa beli beras. Untung kamu ga begitu rewel! kalau Nenek gendong kamu sambil keliling kampung ke kampung jualan Kue"

"Emang Nenek engga Capek waktu itu jualan sambil gendong Aku Nek?

"Ya capek lah Cu, tapi mau gimana? Kalau kita engga keliling kampung, ga laku kue jualan nenek"

Mendengar itu, Aku pun langsung memeluk Nenek Ku, dan kulihat air mata nenek menetes di pipinya. Aku kemudian menghapus air matanya.

Makasih ya Nek, dah merawat Farhan sampai sebesar sekarang. Ucap ku kepada Nenek, dan dia juga langsung memeluk ku, dan mencium kening ku. Itu lah, cerita Nenek tentang ku dan kedua ornag tua ku.

Aku pun sekarang tentu sudah bisa mengingat semua kebaikan Nenek kepada ku, sebab Aku sudah besar, sudah masuk SD. Keseharian Nenek, akan berjualan kue keliling kampung ke kampung dengan berjalan kaki, dan malamnya Aku selalu membantu nenek membuatkan adonan Kue, dari hasil jualan Kue ini lah, Aku dapat disekolahkan Nenek sampai lulus SD, Semua kebutuhan ku diberikan oleh Nenek ku yang sangat baik ini, seingat ku dulu, waktu Aku sudah kelas 4, Aku juga membantu Nenek jualan, membawa Kue bikinan Nenek ke sekolah untuk ku jual.

Tapi itu hanya sebentar, sebab ada guru ku yang melarang ku jualan, pernah juga teman kelas ku sengaja menjatuhkan kue jualan ku! akhirnya Aku hanya bisa membantu Nenek jualan kalau libur sekolah. Pernah juga seingat ku, Nenek pulang jualan Kue sudah malam, sekitar jam 10 an, dan Kondisi bajunya semuanya basah kehujanan, dan yang paling membuat ku sedih, waktu itu Nenek terpincang pincang jalannya, Nenek waktu itu bilang terpleset di jalan.

Tak terasa air mata ku membasahi wajah ku, sekarang itu semua hanya kenangan akan kebaikan Nenek, perjuangan Nenek untuk ku Cucu nya ini.

Tiba tiba supir truk mengagetkan ku dari Lamunan ku

"Dek, Mau turun dimana?

"Ga tau pak, ini sudah dimana Pak?

"Sekarang kita sudah di kota Pekan Baru"

"Oh... Aku turun disini aja Pak, sudah sampai kota ya?

"Emang Adek mau kemana sih?

"Kemana aja Pak, mau nyari kerjaan"

"Ini kan sudah malam, mending kamu tidur disini, di Pull ini, besok pagi baru pergi"

"Emang boleh Pak?

"Ya boleh lah, dari pada kamu ga jelas kemana, apalagi ini sudah jam 11 malam, kamu lapar ga?

"Iya pak"

"ya udah Bapak pesan Indomie rebus ya"

"Iya Pak makasih Pak"

Aku pun memakan Indomie rebus yang dibelikan Bapak Supir, perut ku pun terasa nyaman, tidak berbunyi lagi! Aku kemudian tidur di Mushollah pull dari mobil truk itu, paginya Aku pamit ke Si Bapak Sopir, dia lalu menasihati Aku agar hati hati, lalu aku dikasih uang 50 ribu, seperti tadi Bapak sopir truk yang pertama kutumpangi.

Terimakasih Pak.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kuuaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Farhan

2024-04-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!