Awal Dari Sebuah Harapan Part I

Ku langkahkan kaki menyusuri jalanan Kota Pekanbaru, sambil ku gendong tas buruk ku yang berisi baju baju ku, Mata ku seolah terpana melihat ramainya kendaraan yang lalu lalang, keramaian orang yang lalu lalang.

Aku melangkah tampa arah dan tujuan, hanya bermodal keyakinan dan keberanian diri saja, karna merasa haus dan sedikit lapar, aku pun berhenti di sebuah warung pinggir jalan, dan membeli sebotol air mineral dan roti dua ribuan.

Sambil kuberanikan diri untuk bertanya ke penjaga warung soal kerjaan.

"Bu, mau nanya, disini kalau cari kerjaan dimana ya Bu?

"Mau cari kerja? Kerja buat siapa dek?

"Buat saya Bu"

"Buat adek? Adek mau cari kerja?

"Iya Bu, Saya perantau Bu, baru semalam sampai di kota ini"

"Adek perantau? Umur kamu berapa?

"Tiga belas tahun Bu"

"Walah Dek, mana ada yang mau pekerjain kamu, kamu kan masih kecil dek"

"Ya udah deh Bu"

Aku pun melanjutkan langkah kaki ku, Aku tidak ingin jadi putus asa gara omongan Ibu penjaga warung itu, tak teras hari sudah mulai siang, dan cuaca juga sangat panas, Aku akhirnya berteduh dibawah pohon rindang, sambil mata ku menatap keramain Kota Pekanbaru. Memang ini lah pertama kali ku melihat keramaian seperti ini, karna Aku berasal dari sebuah desa terpencil.

Mata ku juga melihat banyak anak seusia ku yang berjalan beramai ramai dengan seragam SMP nya, seolah berharap, Aku lah salah satu dari mereka. Kaki ku pun kembali kulangkahkan, tidak jauh kulihat di depan mata ku ada banyak bapak bapak tukang becak motor, Aku pun mendekatinya, dan bertanya ke salah seorang dari mereka.

"Pak, mau nanya"

"Iya kenapa dek?

"Kalau mau cari kerja dimana ya Pak?

"Cari kerja?

"Iya Pak"

"Adek mau cari kerja? Umur kamu berapa?

Masih Tiga belas tahun Pak"

"Wahh.... Susah dek cari kerja untuk se usia mu, emang kamu dari mana? Kok bawa tas segala"

"Dari kampung Pak, baru semalam sampai disini, numpang truk"

"Wah... Bapak kurang tau dek, coba kamu tanya tanya ke tukang rumah makan, mana tau mau mempekerjakan kamu; kan kamu bisa kan cuci cuci piring?

"Iya Pak bisa Pak, Iya udah ya Pak, Makasih Pak"

"Iya iya, hati hati di jalan ya"

Aku pun kembali menyusuri jalanan, ucapan si Bapak tukang becak tadi seolah memberi ku harapan, sambil berjalan, mata ku pun melihat lihat dimana ada rumah makan, agar Aku bisa nanya kerjaan.

Dan kulihat, ada sebuah rumah makan padang, Aku pun bergegas ke sana, tapi karna sedang rame yang mau makan disana, akhirnya ku urungkan niat ku, dan nanti kalau sudah sepi, baru akan aku tanya, akhirnya kuputuskan meneduh kembali dibawah pohon pinggir jalan.

Ada sekitar Satu jam aku berteduh sambil menatap natap keramaian, kulihat rumah makan itu sudah mulai sepi. Aku pun langsung kesana, sesampai disana, mungkin dikiranya Aku mau beli.

"Mau makan disini atau di bungkus dek?

"Engga ko Bang, Aku ga mau beli makan, Aku mau nanya kerjaan"

"Kerjaan?

"Iya Bang, ada kerjaan ga Bang disini? Jadi tukang cuci piring"

"Engga ada Dek, lagian yang punya rumah makan ini juga bukan saya"

"Oh... Emang dimana Bang yang punya-nya? Biar aku tanya ke dia"

"Wah.... Jauh dek rumah-nya, lain kali aja datang ya"

"Iya deh Bang, makasih ya Bang"

"Iya, iya, Adek udah makan?

"Belum Bang"

"Abang bungkus ya"

"Jangan Bang, Aku gak ada uang soalnya"

"Gratis kok Dek, tapi cuman pake telor aja, tunggu sebentar ya, biar Abang bikinin dulu"

"Makasih Bang"

Sebungkus Nasi padang pake telor dadar pun kuterima dari si Abang itu, dan juga es teh di plastik, ini lah untuk pertama Perut ku kemasukan Nasi, sejak aku meninggalkan Kampung halaman ku. Sebenarnya Aku ada uang Seratus tiga puluh ribu, tapi Aku takut langsung habis, Tiga puluh ribu aku bawa dari kampung, Lima puluh ribu dikasih supir truk yang pertama Aku tumpangi, dan Lima puluh ribu dikasih supir truk yang ke dua, yang kutumpangi sampai ke kota ini.

Aku kembali berteduh dibawah pohon rindang, sambil memakam nasi pemberian si Abang yang baik tadi.

"Hem...kenyang juga"

Aku kembali melangkahkan kaki ku, tiba tiba ada yang menarik tas ku dengan paksa! aku pun terjatuh, dan tas yang berisi baju baju ku pun raib dibawa-nya! dengkul ku pun terluka karna membentur bebatuan saat terjatuh, Aku pun menangis, sekarang pakaian yang kupunya hanya yang kupakai saat ini, beruntung uang ku ada di dompet kecil milik ku, dompet anak anak yang terbuat dari kain, termasuk Photo keluarga ku, photo kami bersama alm Ibu, Aku waktu bayi, dan Photo Ayah, untung berada di kantong celana Ku.

Aku terduduk lemah di trotoar jalan, kulihat Dengkul kiri ku berdarah, dan aku kembali berjalan sedikit terpincang pincang.

Seorang ibu ibu tiba tiba menghampiri ku, dan bertanya

"Kenapa Dek?

"Aku habis di rampok orang Bu"

"Di rampok?

"Iya, tas ku berisi baju baju ku ditarik paksa tadi"

"Kasihan, kakinya sakit?

"Sedikit Bu"

"Ayo Ibu temani ke klinik yo, biar kaki mu di obati"

"Ga usah Bu, makasih, gak apa apa kok"

Aku kemudian mempercepat langkah ku, walau kaki ku sakit, karena takut nanti dibawa ke klinik, dan dalam pikiran ku, Aku nanti di suntik.

Tak terasa hari sudah sore, dan Kumandang Adzan Magrib sudah terdengar

Allahu Akbar

Allahu Akbar

Aku kemudian menuju sumber suara itu, untuk sholat dan istirahat. Sehabis sholat, Aku duduk di sudut Masjid, merenungi Nasib ku, dimana hari ini Aku tidak dapat pekerjaan, yang ada malah kehilangan tas yang berisi pakaian ku. Kaki ku pun terasa sangat pegal, karna seharian ini berjalan kaki mulai dari pagi tadi, tampa sadar, Aku pun tertidur di sudut masjid, sambil senderan ke tembok.

Kemudian Aku terbangun, dan kulihat Jam di Masjid sudah menunjukkan pukul Sepuluh malam, perut ku juga terasa sedikit lapar, akhirnya kulangkah-kan kaki ku mencari warung, untuk membeli air minum dan roti yang harga dua ribuan, setelah Aku membelinya, lalu ku isi perut ku dengan Roti itu, karan Aku sedikit takut karna sudah malam, Aku kembali ke masjid kuputuskan malam ini bermalam di sana, dompet kecil ku langsung kumasuk-kan ke dalam celana ku, takut nanti ada yang ambil dari kantong celana ku pas Aku ketiduran.

Sebelum tidur, kembali kurenungkan perjalanan ku hari ini, dan berharap esok akan lebih baik, berharap esok Aku akan dapat kerjaan.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeerriiiiiiuuuuuuuuuuuuuussssss

2024-04-02

0

Tsubasa Oozora

Tsubasa Oozora

Dialognya hidup dan autentik. 😄

2023-11-06

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!