Alexa terkejut saat tiba-tiba ada yang menarik tasnya dari arah samping, entah dari mana datangnya sesosok pria tinggi besar yang kini telah berhasil merampas tasnya itu.
“Hei… Balikin tasku!” Alexa menjerit sambil berlari mengejar.
“Aku, utusan Leo,” seru perampok sambil membawa tas milik Alexa yang ia yakini berisi banyak barang bermanfaat yang menghasilkan uang.
Leo lagi! Alexa hampir stress mendengar nama itu. Selalu dia yang menjadi biang kerok.
Tiba-tiba tubuh si perampok terjungkang saat sebuah motor lain yang melaju kencang dari arah depan menyerempetnya. Ia terkejut saat tas yang seharusnya ada di tangannya, sudah berpindah ke tangan pria berhelm yang kini mengegas motornya dan berlalu pergi.
Alexa terbengong melihat pria berhelm merah itu melakukan perampasan tas dengan aksi heroik. Motor yang dinaiki pria berhelm merah menuju ke arahnya.
Pria berhelm merah itu kemudian menghentikan motor tepat di hadapan Alexa dan menyerahkan tas kepada pemiliknya.
“Thanks.” Alexa menyambut tas. Ia membuka resleting tas lalu menyerahkan beberapa lembar uang ratusan ribu. “Buatmu.”
“Enggak. Makasih.” Pria itu bersiap hendak mengegas motornya.
“Tunggu! Bisa buka kaca helmnya?” tanya Alexa ingin melihat wajah pria itu.
Pria itu diam saja.
“Siapa namamu?”
Pria itu tetap diam.
Alexa menatap dada pria itu dan ia menemukan khas dada bidang. Kini ia tahu siapa pria di hadapannya itu. Azlan. Tanpa pikir panjang dan tanpa menunggu jawaban pria itu, Alexa langsung naik membonceng di atas motor pria itu. “Let’s go!”
“Aku bukan ojek,” sarkas pria itu dingin.
“Malam ini baru satu kejadian buruk menimpku, bisa aja nanti ada hal yang lebih buruk lagi terjadi menimpaku, kan? Entah berapa lama lagi aku mesti nungguin taksi di sini kayak orang ****. Ayo, jalan!” Alexa memperhatikan motor yang ia naiki, ia ingat motor itu adalah motor yang sama yang dinaiki sosok pria yang pernah menolong anak kecil yang hampir tertabrak mobil di pinggir jalan. Kejadian dua hari yang lalu tepatnya masih terekam di kepalanya. Aksi heroik pria itu begitu mumpuni hingga membuat Alexa mengenang proses penyelamatan yang menakjubkan mata. Sekarang ia tahu siapa pria yang memboncengnya itu. Postur tubuhnya juga sama seperti saat beberapa hari yang lalu ia bertemu dengan si penyelamat bocah. Sepertinya Tuhan memang mengirimkan pria itu ke dunia untuk dijadikan sebagai seorang pahlawan.
“Jadi kamu menyuruh aku untuk mengantarmu pulang?” Tanya Azlan.
“Tentu. Apa lagi?”
“Kau yakin aku pria baik-baik?”
“Nggak ada penjahat yang mau menolong bukan? Aku sangat yakin kau pria baik-baik.”
Pria itu diam saja.
“Go go go!” seru Alexa.
Motor melaju.
Alexa melingkarkan satu tangannya ke pinggang pria itu dengan entengnya supaya tidak terjatuh karena ia duduk miring. Telapak tangannya merasakan kerasnya tubuh pria yang dia pegang, perut rata, six pack, dan harum. Alexa juga merasakan tubuh Azlan menegang saat merasakan sentuhan tangan wanita di perutnya.
“Lepasin tanganmu!” titah Azlan sembari melirik jemari lentik di perutnya.
Dasar pria sombong! Jual mahal.
TBC
Kuy dukung cerita ini dengan ketik vote yak. penulis butuh dukungan. hanya nge klik doang kok gk bayar. je he he heee.
makasih buat yg pada baik udah ngeklik vote.
tengkyuh muah muah muah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
Suminah
lanjut aja
2022-02-04
0
Daniel Lucadidada
komen ach.....
2022-01-21
0
Otiswan Maromon
aseek
2022-01-02
0