Pasangan Dingin 15

Keesokan harinya, Aryo mengantarkan Sekar menuju ke rumah sakit. Disepanjang jalan tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir keduanya. Sekar bahkan memilih menatap ke luar jendela.

" Apa masih marah dengan kejadian kemarin? Aku sungguh minta maaf." Aryo memberanikan dirinya untuk memulai percakapan. Awalnya ia hanya akan diam saja, tapi rasanya sungguh tidak nyaman berada dalam satu mobil dengan atmosfir seperti saat ini.

" Tidak, aku tidak marah. Aku hanya kesal dengan diriku sendiri, mengapa begitu cepatnya mempercayai dirimu. Percaya bahwa kau akan menerima pernikahan kita dengan begitu cepatnya."

Ckiiit

Brak!

Sekar keluar dari mobil Aryo setelah mengucapkan hal tersebut. Sebuah hembusan nafas kasar dilakukan Aryo. Ia tahu dirinya salah, tapi dia tidak menyangka bahwa Sekar bisa semarah ini.

" Ini saja dia tidak tahu kalau aku menemui Rima, bagaimana jika dia tahu."

Aryo sedikit merasa bersalah. Terlebih Sekar tampak marah. Bagaimanapun juga adalah hal yang wajar. Baru saja dia berjanji akan selalu mengantar dan menjemput Sekar bekerja, kemarin dia sudah ingkar. Dan, dia juga yang pertama mengucapkan untuk menerima pernikahan ini.

Aryo meninggalkan gedung rumah sakit menuju ke kampus. dia sudah berjanji hari ini akan melakukan mengadakan rapat untuk melakukan ujian akhir semester 2. Mereka tentu harus membahas setiap akan melakukan kegiatan mengenai universitas.

" Ri, sudah menghubungi semua ketua prodi dan wakilnya?"

" Sudah pak, jam 10 rapat akan dimulai."

Aryo berjalan keluar ruangan bersama Ari. Jam masih menunjukkan pukul 09.30 menit tapi Aryo sudah mengajak teman sekaligus asprinya itu untuk menuju ke ruang rapat. Ya, Aryo selalu melakukan hal tersebut. ia selalu memilih untuk datang lebih awal. Suseno, sebagai rektor di Universitas Nusantara juga sudah hadri. Aryo lalu membicarakan apa yang akan dirapatkan nanti kepada sang bapak.

" Bapak setuju usulan kamu. Oh iya, apakah kalian marahan?" tanya Suseno. Setelah membicarakan soal kampus, sekarang dia bertanya soal kehidupan pernikahan putranya.

" Tidak, kami tidak marahan. Tapi mungkin Sekar yang marah. Aryo sudah janji mau antar jemput dia saat kerja, tapi kemarin Aryo tidak menepati," jawab Aryo lesu.

" Ya iyalah, orang kalau sudah dijanjiin lalu diingkari pasti marah. Itu tugasmu untuk mendapatkan maaf darinya. Hari jangan lupa jemput. Kalau sekiranya tidak bisa, seharusnya kamu menelponnya."

Suseno melirik ke arah Ari, Ari hanya menggeleng pelan sebagai tanggapan bahwa dia juga tidak tahu apa-apa soal hal tersebut.

Aryo berpamitan ke toilet sebentar sebelum para peserta rapat datang. Kesempatan itu digunakan Suseno untuk menarik Ari. Ia merasa ada sesuatu yang Ari sembunyikan.

" Atulah Prof jangan melihat saya begitu. Saya betul tidak tahu kenapa Aryo bisa telat pulang kemarin." Belum juga ditanya, Ari sudah berbicara terlebih dahulu. Hanya dengan melihat saja Ari sudah mengerti bahwa ayah dari Aryo pasti akan bertanya sesuatu.

" Huh, sudahlah. Awas kamu ya kalau bohong."

" Tidak Prof, he he he. Mana berani saya bohong kepada Prof. Seno."

Ari menghela nafasnya penuh dengan kelegaan saat Suseno menyapa peserta rapat yang datang. Tapi memnag dia tidak bohong, Ari memang tidak tahu alasan Aryo kemarin telat pulang. Walaupun, sebenarnya Ari curiga bahwa mungkin saja Aryo mendatangi Rima.

" Aku tidak bisa mengatakan hal itu karena aku tidak punya bukti juga. Aku harap kamu tidak bermain api Yo," gumam Ari lirih.

🍀🍀🍀

Mondi melakukan pekerjaannya dengan cepat. hari ini iklan lowongan pekerjaan yang diminta oleh Sekar sudah langsung terbit di harian Batavia News. Sekar tersenyum puas saat ia membaca iklan tersebut.

Kriiiing!

telepon di samping meja kerjanya berbunyi. Sekar meletakkan koran tersebut dan mengangkat telepon yang berdering.

" Ya, ada apa Pak An?"

" Ini bu, ada dua orang yang mengajukan surat pengunduran diri. Katanya mereka mau resign, alasannya adalah alasan keluarga?"

Sekar mengerutkan alisnya saat mendapat telepon dari Andi, kepala HRD RS Mitra Harapan. Sekar curiga bahwa orang itu mungkin adalah orang yang melakukan kecurangan.

" Hallo Bu Sekar?"

" Aah iya Pak An, minta dua orang itu ke ruangan saya ya. Sekarang juga."

" Baik Bu Sekar."

Sekar menarik bibirnya sehingga membentuk sebuah lengkungan. Ia lalu memanggil Mondi dan menceritakan apa yang baru saja ia dengar.

" Sepertinya mereka benar adalah orangnya Kar?"

Sekar mengangguk. Tadi pagi saat datang dia juga sudah mendapat laporan dari detektif yang ia sewa jasanya untuk menyelidiki Nirwan dan Dinda.

Tok! Tok! Tok!

" Ya, silahkan masuk!"

Sekar dan Mondi berpura-pura tengah mengerjakan sesuatu. Dan yang datang adalah benar Dinda Dan Nirwan. Sekar melemparkan senyum ke arah Mondi. Ternyata benar dugaan mereka.

" Bu Sekar memanggil kami?" tanya Nirwan berusaha setenang mungkin. Padahal dirinya sangat takut. Sedangkan Dinda, dia terlihat lebih takut. Kedua tangannya berkeringat dan dia tidak berhenti menggerakkan kakinya. Mondi jelas bisa melihat hal itu. Mata Mondi memicing, ingin rasanya dia segera menangkap keduanya tapi harus sabar dulu.

" Mengapa kalian ingin resign. Apakah, ada yang membuat tidak nyaman?" tanya Sekar lembut. Dia masih menahan untuk melakukan kejutan.

" Tidak bu, tapi saya memang harus resign karena ayah saya sakit," ucap Nirwan.

Sekar menahan amarahnya. Bagaimana bisa Nirwan menggunakan orang tua sebagai alasan untuk menutupi perbuatan buruknya. Pun dengan Dinda, dia juga mengungkapkan alasan yang sama.

Sekar tentu mengolah setiap pertanyaan yang ia lontarkan. Ia mengulur sedikit waktu agar kejutan itu lebih bermakna.

Tok! Tok! Tok!

Sekar melirik ke arah Mondi, dan pri itu mengangguk. Dia paham maksud dari Sekar. Dengan berjalan cepat, Mondi ke arah pintu dan membukanya. Beberapa petugas polisi rupanya sudah ada di sana. Hal tersebut membuat Nirwan dna Dinda semakin panik dan takut.

" Pak, bawa mereka berdua ke kantor polisi!" ucap Sekar tegas.

" Apa salah kami. Mengapa kami dibawa ke kantor polisi? Kami hanya ingin resign dari kerjaan!" teriak Nirwan dan Dinda saling bersautan.

" Heh, sok-sokan tidak merasa bersalah. Bukti kalian korupsi sudah jelas. Dan itu sudah kalian lakukan dalam waktu lama. Masih tidak mau mengaku! Cih! Dasar koruptor! Bawa mereka pak! Kami akan ikut untuk membawakan kelengkapan buktinya!"

Mondi sungguglh sangat kesal melihat dan mendengar mereka memberontak. Rupanya Sekar dan Mondi sudah membuat laporan ke kantor polisi. Dan saat mengetahui bahwa dua orang itu merencanakan ingin kabur, Sekar pun memangil kepolisian.

Sepanjang jalan dari ruangan Sekar menuju ke luar gedung rumah sakit, peristiwa tersebut menjadi tontonan publik. Semua berbisik-bisik membicarakan apa yang terjadi.

" Bagus nduk, kamu menyelesaikan dengan tepat," puji Daru kepada putri sulungnya.

Di sisi lain dr. Syah tampak tersenyum. Ia memuji Sekar dalam hatinya. Sekar memanglah wanita yang hebat, cerdas dan berani. Kekagumannya semakin bertambah saja terhadap wanita di depannya itu.

" Pesonamu semakin hari semakin bertambah. Jika begini, bagaimana aku akan bisa mengikis rasa sukaku ini Kar, huft!"

TBC

Terpopuler

Comments

Juragan Jengqol

Juragan Jengqol

resign, kerja di rs lain.

2023-12-27

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

aryo km jgn main api sm sekar di blkng mu sekr byk yg mengingknnya menjdi pendmping hdp nya terutama dr syah

2023-11-04

0

Bunda Aish

Bunda Aish

Sekar semakin ke depan.... Aryo masih berputar di masa lalu, awas ketinggalan lho Yo....

2023-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pasangan Dingin 01
2 Pasangan Dingin 02
3 Pasangan Dingin 03
4 Pasangan Dingin 04
5 Pasangan Dingin 05
6 Pasangan Dingin 06
7 Pasangan Dingin 07
8 Pasangan Dingin 08
9 Pasangan Dingin 09
10 Pasangan Dingin 10
11 Pasangan Dingin 11
12 Pasangan Dingin 12
13 Pasangan Dingin 13
14 Pasangan Dingin 14
15 Pasangan Dingin 15
16 Pasangan Dingin 16
17 Pasangan Dingin 17
18 Pasangan Dingin 18
19 Pasangan Dingin 19
20 Pasangan Dingin 20
21 Pasangan Dingin 21
22 Pasangan Dingin 22
23 Pasangan Dingin 23
24 Pasangan Dingin 24
25 Pasangan Dingin 25
26 Pasangan Dingin 26
27 Pasangan Dingin 27
28 Pasangan Dingin 28
29 Pasangan Dingin 29
30 Pasangan Dingin 30
31 Pasangan Dingin 31
32 Pasangan Dingin 32
33 Pasangan Dingin 33
34 Pasangan Dingin 34
35 Pasangan Dingin 35
36 Pasangan Dingin 36
37 Pasangan Dingin 37
38 Pasangan Dingin 38
39 Pasangan Dingin 39
40 Pasangan Dingin 40
41 Pasangan Dingin 41
42 Pasangan Dingin 42
43 Pasangan Dingin 43
44 Pasangan Dingin 44
45 Pasangan Dingin 45
46 Pasangan Dingin 46
47 Pasangan Dingin 47
48 Pasangan Dingin 48
49 Pasangan Dingin 49
50 Pasangan Dingin 50
51 Pasangan Dingin 51
52 Pasangan Dingin 52
53 Pasangan Dingin 53
54 Pasangan Dingin 54
55 Pasangan Dingin 55
56 Pasangan Dingin 56
57 Pasangan Dingin 57
58 Istri Dingin 58
59 Pasangan Dingin 59
60 Pasangan Dingin 60
61 Pasangan Dingin 61
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pasangan Dingin 01
2
Pasangan Dingin 02
3
Pasangan Dingin 03
4
Pasangan Dingin 04
5
Pasangan Dingin 05
6
Pasangan Dingin 06
7
Pasangan Dingin 07
8
Pasangan Dingin 08
9
Pasangan Dingin 09
10
Pasangan Dingin 10
11
Pasangan Dingin 11
12
Pasangan Dingin 12
13
Pasangan Dingin 13
14
Pasangan Dingin 14
15
Pasangan Dingin 15
16
Pasangan Dingin 16
17
Pasangan Dingin 17
18
Pasangan Dingin 18
19
Pasangan Dingin 19
20
Pasangan Dingin 20
21
Pasangan Dingin 21
22
Pasangan Dingin 22
23
Pasangan Dingin 23
24
Pasangan Dingin 24
25
Pasangan Dingin 25
26
Pasangan Dingin 26
27
Pasangan Dingin 27
28
Pasangan Dingin 28
29
Pasangan Dingin 29
30
Pasangan Dingin 30
31
Pasangan Dingin 31
32
Pasangan Dingin 32
33
Pasangan Dingin 33
34
Pasangan Dingin 34
35
Pasangan Dingin 35
36
Pasangan Dingin 36
37
Pasangan Dingin 37
38
Pasangan Dingin 38
39
Pasangan Dingin 39
40
Pasangan Dingin 40
41
Pasangan Dingin 41
42
Pasangan Dingin 42
43
Pasangan Dingin 43
44
Pasangan Dingin 44
45
Pasangan Dingin 45
46
Pasangan Dingin 46
47
Pasangan Dingin 47
48
Pasangan Dingin 48
49
Pasangan Dingin 49
50
Pasangan Dingin 50
51
Pasangan Dingin 51
52
Pasangan Dingin 52
53
Pasangan Dingin 53
54
Pasangan Dingin 54
55
Pasangan Dingin 55
56
Pasangan Dingin 56
57
Pasangan Dingin 57
58
Istri Dingin 58
59
Pasangan Dingin 59
60
Pasangan Dingin 60
61
Pasangan Dingin 61

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!