Pasangan Dingin 14

Sekar menampilkan senyum terbaiknya saat memasuki rumah. Hampir jam 7 lebih dia sampai di kediaman Suseno. Astuti dan Suseno memasang wajah yang sangat bersalah. Bagaimana tidak, kemarin Aryo berjanji untuk menjemput sekar setiap pulang kerja dan kali ini dia lupa melakukannya.

" Mandi lah nak, lalu makan malam," ucap Astuti pelan.

" Baik bu, tapi Sekar tidak lapar. Sekar langsung istirahat saja ya bu," jawab Sekar sembari tersenyum. Terlihat sekali kekecewaan terpancar dari wajah wanita itu. Tapi ia berusaha untuk menutupinya.

3 jam sebelumnya

Aryo bergegas pulang lebih awal dari kampus untuk mencari tempat tinggal Rima. Ia sengaja pulang lebih awal agar tetap bisa menjemput Sekar di jam 5 nanti.

" Ketemu, dia tinggal di lingkungan ini ternyata," ucap Aryo lirih.

Aryo menghentikan mobilnya di tepi jalan dan berjalan masuk ke pekarangan rumah. Jika benar itu rumah yang selama ini ditempati Rima, itu terlihat tidaklah besar. Sangat berbeda dengan kediaman keluarga besar Gunawan.

" Mengapa Rima memilih tinggal di sini? Ada apa sebenarnya dengan dia?"

Tok! Tok! Tok!

Aryo mengetuk pintu rumah yang tertutup itu sedikit lebih keras. Terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan pintu itu terbuka

Ceklek, ngeeeek

" Aryo!"

Rima sangat terkejut saat melihat Aryo, mantan suami sekaligus mantan kekasihnya itu berada di depan pintu rumahnya. Ia tidak bisa menginterpretasikan perasaannya saat ini. Senang kah, sedih kah, malu kah? Entah, dia sendiri tidak tahu.

" Hay Rim, long time no see!" ucap Aryo dengan senyum mengembang.

" Ha-hay Yo, si-silahkan duduk."

Rima menjawab sapaan Aryo dengan terbata. Ia mempersilahkan Aryo untuk duduk di teras. Sebenarnya Rima merasa senang, tapi dia kemudian menyadarkan dirinya bahwa Aryo adlah seorang pria yang sudah menikah.

" Aku tidak akan berlama-lama Rim, Aku tahu rumah kamu dari Samsul. Aku kemari hanya ingin mengklarifikasi apa yang terjadi di masa lalu, mengapa kamu meninggalkanku di malam pernikahan kita? dan baru dua bulan kemudian kamu datang lalu meminta cerai. Ada apa sebenarnya, tolong jelaskan agar aku bisa hidup dengan tenang dan tidak lagi penasaran."

Rima terdiam, ia sudah menduga bahwa kedatangan Aryo kemari pasti akan menanyakan tentang kejadian masa lalu. Rima mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan, dengan perlahan, ia menceritakan semuanya kepada Aryo.

Pria yang ada di depannya itu hanya diam. Ekspresinya yang tadi hangat berubah menjadi datar dan dingin. Aryo tidak mengucapkan sepatah katapun hingga ia berpamitan untuk pulang. Dan semua cerita itu lah yang membuatnya lupa menjemput Sekar.

Kembali ke masa kini.

Sekar setelah mandi dia benar-benar membuktikan apa yang ia ucapakan. Sekar naik ke atas ranjang dan mulai memejamkan matanya. Rasa kesal yang masih ada itu membuat Sekar enggan untuk makan. Padahal dari siang dia sudah tidak kemasukan apapun perutnya karena pekerjaannya yang sangat banyak.

" Kar, apa kamu marah padaku?"

Aryo ikut naik ke atas ranjang lalu memulai pembicaraan. Ia melihat ke sisi wanita yang saat ini tidur satu ranjang dengannya itu.

" Maaf, aku tadi ada urusan sebentar. Lain kali aku tidak akan lupa lagi menjemputmu. Sekarang tidurlah."

Aryo mengetahui tidak ada respon dari Sekar, sehingga ia memilih untuk berhenti berbicara. Awalnya ia ingin mengusap kepala sang istri, tapi urung. Tangan yang sudah terulur itu kembali ditarik lagi olehnya. Aryo memilih turun lalu keluar dari kamar.

" Haaah, apa benar Rima mengalami hal itu? Jika memang begitu, bukankah aku sangat jahat karena tidak mencarinya?"

Aryo kembali mengambil satu batang rokok dan menyesapnya. Ia mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Rima. Ada rasa bersalah dalam diri Aryo saat Rima mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia meninggalkan Aryo adalah karena sakit. Tadi saat di rumah Rima, Ia hanya diam saja karena bingung mau berkata apa.

" Jika benar sakit, mengapa dia tidak kembali ke kediaman Gunawan dan memilih mengasingkan diri? Meskipun itu adalah penyakit menular, bukannya tetap masih bisa diobati? Buktinya dia sudah sembuh sekarang."

Aryo memijit pangkal hidungnya. Ia merasa ada yang janggal dari cerita Rima tadi. Tapi apa itu, jelas dia tidak tahu. Sedangkan di dalam kamar, Sekar membuang nafasnya kasar. Ia mendengar semua yang Aryo ucapkan, tapi ia enggan untuk menanggapi. Malam tersebut Sekar benar-benar tidak ingin berbicara dengan Aryo.

" Urusan apa yang membuatmu melupakan janjimu sendiri," gumam Sekar lirih dibalik selimut yang menutupi tubuhnya.

Hal berbeda tengah dirasakan oleh Rima saat ini. Saat Aryo datang, ia sebenarnya ingin mengungkapkan kebenarannya. Namun, wanita itu takut, ia takut Aryo akan membenci dirinya. Ia takut Aryo akan melabeli dirinya sebagai wanita murahan dan pengkhianat. Maka dari itu, Rima memilih untuk mengarang sebuah cerita.

" Maaf, maafkan aku Yo. aku sungguh minta maaf. Aku tidak ada niat sedikitpun untuk membohongi kamu. Tapi aku tidak bisa mengatakan bahwa aku meninggalkanmu karena hamil."

Rima tergugu, ia sungguh tidak berniat untuk berbohong kepada Aryo. Tapi saat melihat wajah Aryo yang sudah lama tidak ia jumpai, membuat hatinya menciut untuk mengakui yang sebenarnya.

Wanita itu semakin terisak saat kembali mengingat sang putri. Riri, putrinya yang baru saja meninggal. Rima merasa sangat bersalah kepada sang putri karena tidak mengakui keberadaan Riri meskipun secara tidak langsung.

" Sudahlah, aku yakin Aryo tidak akan kembali mencari ku. Bukankah, dia sudah menikah. Aku yakin dia tidak akan bertanya lebih dalam lagi soal apa yang tadi ku katakan."

Rima menghapus air matanya dengan cepat. Ia lalu merapikan semua baju Riri dan memasukkannya ke dalam kotak. Bukan untuk dibuang tapi Rima ingin menyumbangkannya. Hal tersebut tentu akan lebih bermanfaat dari pada terus berada di rumah. Pun dengan cara itu dia bosa mengurangi rasa sedihnya.

" Maafkan mama nak, bukannya mama tidak menyayangimu dan ingin melupakanmu. Tapi memang lebih baik semua ini untuk disumbangkan agar lebih bermanfaat."

TBC

Terpopuler

Comments

Ketawang

Ketawang

Rima kamu menumpuk kebohongan di atas kebohongan lagi...
bukannya mnyelesaikan msalah tp mlah mnambah beban

2024-11-01

0

Mardiana

Mardiana

bohong Rima

2025-02-26

0

Alanna Th

Alanna Th

rio sdh mo tunangan dg pacarnya

2024-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pasangan Dingin 01
2 Pasangan Dingin 02
3 Pasangan Dingin 03
4 Pasangan Dingin 04
5 Pasangan Dingin 05
6 Pasangan Dingin 06
7 Pasangan Dingin 07
8 Pasangan Dingin 08
9 Pasangan Dingin 09
10 Pasangan Dingin 10
11 Pasangan Dingin 11
12 Pasangan Dingin 12
13 Pasangan Dingin 13
14 Pasangan Dingin 14
15 Pasangan Dingin 15
16 Pasangan Dingin 16
17 Pasangan Dingin 17
18 Pasangan Dingin 18
19 Pasangan Dingin 19
20 Pasangan Dingin 20
21 Pasangan Dingin 21
22 Pasangan Dingin 22
23 Pasangan Dingin 23
24 Pasangan Dingin 24
25 Pasangan Dingin 25
26 Pasangan Dingin 26
27 Pasangan Dingin 27
28 Pasangan Dingin 28
29 Pasangan Dingin 29
30 Pasangan Dingin 30
31 Pasangan Dingin 31
32 Pasangan Dingin 32
33 Pasangan Dingin 33
34 Pasangan Dingin 34
35 Pasangan Dingin 35
36 Pasangan Dingin 36
37 Pasangan Dingin 37
38 Pasangan Dingin 38
39 Pasangan Dingin 39
40 Pasangan Dingin 40
41 Pasangan Dingin 41
42 Pasangan Dingin 42
43 Pasangan Dingin 43
44 Pasangan Dingin 44
45 Pasangan Dingin 45
46 Pasangan Dingin 46
47 Pasangan Dingin 47
48 Pasangan Dingin 48
49 Pasangan Dingin 49
50 Pasangan Dingin 50
51 Pasangan Dingin 51
52 Pasangan Dingin 52
53 Pasangan Dingin 53
54 Pasangan Dingin 54
55 Pasangan Dingin 55
56 Pasangan Dingin 56
57 Pasangan Dingin 57
58 Istri Dingin 58
59 Pasangan Dingin 59
60 Pasangan Dingin 60
61 Pasangan Dingin 61
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pasangan Dingin 01
2
Pasangan Dingin 02
3
Pasangan Dingin 03
4
Pasangan Dingin 04
5
Pasangan Dingin 05
6
Pasangan Dingin 06
7
Pasangan Dingin 07
8
Pasangan Dingin 08
9
Pasangan Dingin 09
10
Pasangan Dingin 10
11
Pasangan Dingin 11
12
Pasangan Dingin 12
13
Pasangan Dingin 13
14
Pasangan Dingin 14
15
Pasangan Dingin 15
16
Pasangan Dingin 16
17
Pasangan Dingin 17
18
Pasangan Dingin 18
19
Pasangan Dingin 19
20
Pasangan Dingin 20
21
Pasangan Dingin 21
22
Pasangan Dingin 22
23
Pasangan Dingin 23
24
Pasangan Dingin 24
25
Pasangan Dingin 25
26
Pasangan Dingin 26
27
Pasangan Dingin 27
28
Pasangan Dingin 28
29
Pasangan Dingin 29
30
Pasangan Dingin 30
31
Pasangan Dingin 31
32
Pasangan Dingin 32
33
Pasangan Dingin 33
34
Pasangan Dingin 34
35
Pasangan Dingin 35
36
Pasangan Dingin 36
37
Pasangan Dingin 37
38
Pasangan Dingin 38
39
Pasangan Dingin 39
40
Pasangan Dingin 40
41
Pasangan Dingin 41
42
Pasangan Dingin 42
43
Pasangan Dingin 43
44
Pasangan Dingin 44
45
Pasangan Dingin 45
46
Pasangan Dingin 46
47
Pasangan Dingin 47
48
Pasangan Dingin 48
49
Pasangan Dingin 49
50
Pasangan Dingin 50
51
Pasangan Dingin 51
52
Pasangan Dingin 52
53
Pasangan Dingin 53
54
Pasangan Dingin 54
55
Pasangan Dingin 55
56
Pasangan Dingin 56
57
Pasangan Dingin 57
58
Istri Dingin 58
59
Pasangan Dingin 59
60
Pasangan Dingin 60
61
Pasangan Dingin 61

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!