Sekar menampilkan senyum terbaiknya saat memasuki rumah. Hampir jam 7 lebih dia sampai di kediaman Suseno. Astuti dan Suseno memasang wajah yang sangat bersalah. Bagaimana tidak, kemarin Aryo berjanji untuk menjemput sekar setiap pulang kerja dan kali ini dia lupa melakukannya.
" Mandi lah nak, lalu makan malam," ucap Astuti pelan.
" Baik bu, tapi Sekar tidak lapar. Sekar langsung istirahat saja ya bu," jawab Sekar sembari tersenyum. Terlihat sekali kekecewaan terpancar dari wajah wanita itu. Tapi ia berusaha untuk menutupinya.
3 jam sebelumnya
Aryo bergegas pulang lebih awal dari kampus untuk mencari tempat tinggal Rima. Ia sengaja pulang lebih awal agar tetap bisa menjemput Sekar di jam 5 nanti.
" Ketemu, dia tinggal di lingkungan ini ternyata," ucap Aryo lirih.
Aryo menghentikan mobilnya di tepi jalan dan berjalan masuk ke pekarangan rumah. Jika benar itu rumah yang selama ini ditempati Rima, itu terlihat tidaklah besar. Sangat berbeda dengan kediaman keluarga besar Gunawan.
" Mengapa Rima memilih tinggal di sini? Ada apa sebenarnya dengan dia?"
Tok! Tok! Tok!
Aryo mengetuk pintu rumah yang tertutup itu sedikit lebih keras. Terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan pintu itu terbuka
Ceklek, ngeeeek
" Aryo!"
Rima sangat terkejut saat melihat Aryo, mantan suami sekaligus mantan kekasihnya itu berada di depan pintu rumahnya. Ia tidak bisa menginterpretasikan perasaannya saat ini. Senang kah, sedih kah, malu kah? Entah, dia sendiri tidak tahu.
" Hay Rim, long time no see!" ucap Aryo dengan senyum mengembang.
" Ha-hay Yo, si-silahkan duduk."
Rima menjawab sapaan Aryo dengan terbata. Ia mempersilahkan Aryo untuk duduk di teras. Sebenarnya Rima merasa senang, tapi dia kemudian menyadarkan dirinya bahwa Aryo adlah seorang pria yang sudah menikah.
" Aku tidak akan berlama-lama Rim, Aku tahu rumah kamu dari Samsul. Aku kemari hanya ingin mengklarifikasi apa yang terjadi di masa lalu, mengapa kamu meninggalkanku di malam pernikahan kita? dan baru dua bulan kemudian kamu datang lalu meminta cerai. Ada apa sebenarnya, tolong jelaskan agar aku bisa hidup dengan tenang dan tidak lagi penasaran."
Rima terdiam, ia sudah menduga bahwa kedatangan Aryo kemari pasti akan menanyakan tentang kejadian masa lalu. Rima mengambil nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan, dengan perlahan, ia menceritakan semuanya kepada Aryo.
Pria yang ada di depannya itu hanya diam. Ekspresinya yang tadi hangat berubah menjadi datar dan dingin. Aryo tidak mengucapkan sepatah katapun hingga ia berpamitan untuk pulang. Dan semua cerita itu lah yang membuatnya lupa menjemput Sekar.
Kembali ke masa kini.
Sekar setelah mandi dia benar-benar membuktikan apa yang ia ucapakan. Sekar naik ke atas ranjang dan mulai memejamkan matanya. Rasa kesal yang masih ada itu membuat Sekar enggan untuk makan. Padahal dari siang dia sudah tidak kemasukan apapun perutnya karena pekerjaannya yang sangat banyak.
" Kar, apa kamu marah padaku?"
Aryo ikut naik ke atas ranjang lalu memulai pembicaraan. Ia melihat ke sisi wanita yang saat ini tidur satu ranjang dengannya itu.
" Maaf, aku tadi ada urusan sebentar. Lain kali aku tidak akan lupa lagi menjemputmu. Sekarang tidurlah."
Aryo mengetahui tidak ada respon dari Sekar, sehingga ia memilih untuk berhenti berbicara. Awalnya ia ingin mengusap kepala sang istri, tapi urung. Tangan yang sudah terulur itu kembali ditarik lagi olehnya. Aryo memilih turun lalu keluar dari kamar.
" Haaah, apa benar Rima mengalami hal itu? Jika memang begitu, bukankah aku sangat jahat karena tidak mencarinya?"
Aryo kembali mengambil satu batang rokok dan menyesapnya. Ia mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Rima. Ada rasa bersalah dalam diri Aryo saat Rima mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia meninggalkan Aryo adalah karena sakit. Tadi saat di rumah Rima, Ia hanya diam saja karena bingung mau berkata apa.
" Jika benar sakit, mengapa dia tidak kembali ke kediaman Gunawan dan memilih mengasingkan diri? Meskipun itu adalah penyakit menular, bukannya tetap masih bisa diobati? Buktinya dia sudah sembuh sekarang."
Aryo memijit pangkal hidungnya. Ia merasa ada yang janggal dari cerita Rima tadi. Tapi apa itu, jelas dia tidak tahu. Sedangkan di dalam kamar, Sekar membuang nafasnya kasar. Ia mendengar semua yang Aryo ucapkan, tapi ia enggan untuk menanggapi. Malam tersebut Sekar benar-benar tidak ingin berbicara dengan Aryo.
" Urusan apa yang membuatmu melupakan janjimu sendiri," gumam Sekar lirih dibalik selimut yang menutupi tubuhnya.
Hal berbeda tengah dirasakan oleh Rima saat ini. Saat Aryo datang, ia sebenarnya ingin mengungkapkan kebenarannya. Namun, wanita itu takut, ia takut Aryo akan membenci dirinya. Ia takut Aryo akan melabeli dirinya sebagai wanita murahan dan pengkhianat. Maka dari itu, Rima memilih untuk mengarang sebuah cerita.
" Maaf, maafkan aku Yo. aku sungguh minta maaf. Aku tidak ada niat sedikitpun untuk membohongi kamu. Tapi aku tidak bisa mengatakan bahwa aku meninggalkanmu karena hamil."
Rima tergugu, ia sungguh tidak berniat untuk berbohong kepada Aryo. Tapi saat melihat wajah Aryo yang sudah lama tidak ia jumpai, membuat hatinya menciut untuk mengakui yang sebenarnya.
Wanita itu semakin terisak saat kembali mengingat sang putri. Riri, putrinya yang baru saja meninggal. Rima merasa sangat bersalah kepada sang putri karena tidak mengakui keberadaan Riri meskipun secara tidak langsung.
" Sudahlah, aku yakin Aryo tidak akan kembali mencari ku. Bukankah, dia sudah menikah. Aku yakin dia tidak akan bertanya lebih dalam lagi soal apa yang tadi ku katakan."
Rima menghapus air matanya dengan cepat. Ia lalu merapikan semua baju Riri dan memasukkannya ke dalam kotak. Bukan untuk dibuang tapi Rima ingin menyumbangkannya. Hal tersebut tentu akan lebih bermanfaat dari pada terus berada di rumah. Pun dengan cara itu dia bosa mengurangi rasa sedihnya.
" Maafkan mama nak, bukannya mama tidak menyayangimu dan ingin melupakanmu. Tapi memang lebih baik semua ini untuk disumbangkan agar lebih bermanfaat."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Ketawang
Rima kamu menumpuk kebohongan di atas kebohongan lagi...
bukannya mnyelesaikan msalah tp mlah mnambah beban
2024-11-01
0
Mardiana
bohong Rima
2025-02-26
0
Alanna Th
rio sdh mo tunangan dg pacarnya
2024-03-18
0