Pasangan Dingin 02

Aryo sungguh kesal kepada bapak dan ibunya. Dia jelas tidak menyangka bahwa kedua orang tuanya akan memutuskan pernikahan secepat itu. Ia pikir hanya akan bertunangan dulu, tapi tiba-tiba sudah langsung menetapkan tanggal.

Pemuda, eh duda 25 tahun itu ingin sekali marah. Tapi sungguh tidak bisa amarah itu keluar dari mulutnya. Ia hanya menampakkan raut wajah tidak suka.

" Kenapa, kamu tidak terima?" ucap Suseno sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Ia menatap sinis kearah putra semata wayangnya itu.

" Kan bukan seperti ini perjanjian awalnya. Bapak katanya cuma mau melamar dulu, tapi kenapa ini langsung menetapkan pernikahan. Pak, aku dan gadis itu belum saling mengenal. Bagaimana kita bisa menikah?"

Suseno membuang nafasnya kasar. Agaknya sang putra sedang mengalami hilang ingatan. Aryo lupa bahwa mengenal seorang wanita dalam jangka waktu lama tetap tidak menjamin sebuah hubungan yang baik dan awet.

" Jangan berlagak amnesia kamu Yo. Kamu lupa, bahwa Rima, wanita yang baru saja sehari kamu nikahi tiba-tiba pergi meninggalkan rumah. Hanya karena alasan masih ingin melanjutkan studi dan tidak ingin terikat pernikahan. Kamu lupa, wanita yang begitu kamu cintai, sampai-sampai kamu mengabaikan ucapan bapak dan ibu itu sudah meninggalkan dirimu. Menikah baru sehari, pesta baru saja selesai, dan dia malah pergi."

Aryo seketika tertunduk, mulutnya kembali bungkam dengan setiap kalimat yang diucapkan oleh Suseno. Semuanya tidak ada yang salah karena itu adalah fakta. Fakta yang sangat kecut dan menyakitkan dalam 25 tahun kehidupannya.

Rimawati Gunawan, seorang wanita yang telah Aryo pacari selama kuliah di universitas. Mereka berpacaran kurang lebih 4 tahun, dan akhirnya memutuskan menikah.

Namun, sebuah kenyataan pahit harus Aryo terima saat sang istri pergi di malam pertama mereka. Dan setelah dua bulan lamanya baru Rima muncul lalu meminta sebuah perceraian.

Sakit hati Aryo begitu pula dengan Suseno dan Asriati. Mereka seperti dipermainkan oleh wanita tersebut. Dan yang membuat Suseno geram Keluarga Gunawan sama sekali tidak memberikan penjelasan apapun. Bahkan saat putri mereka meninggalkan kediaman Suseno, Gunawan sebagai ayah tidak berkata apapun. Mereka seolah-olah menutupi kelakuan Rima.

" Sudahlah Yo, kali ini biarkan kami memilihkan seorang istri untukmu. Sekar adalah gadis yang baik dan cerdas. Diusianya yang baru 19 tahun, dia sudah membantu sang ayah di rumah sakit. Dewandaru adalah seorang dokter yang hebat. Tapi Sekar tidak mau mengikuti jejak sang ayah, dia hanya mau membantu pengelolaan manajemen Rumah Sakit Mitra Harapan."

" Apa yang dikatakan bapakmu benar Yo, Sekar adalah pilihan yang tepat untuk jadi pendampingmu. Percayalah, feeling seorang ibu tidak akan salah, dan ibu yakin Sekar akan jadi istri yang baik dan kamu cintai. Mungkin bukan sekarang, tapi nanti. Ibu yakin kamu akan sangat mencintainya."

Aryo membuang nafasnya kasar. Sepertinya bapak dan ibunya begitu yakin akan hal itu. Tapi saat ini dia hanya bergeming dan bergumam pelan, " Mana bisa mencintai kalau tidak mengenali?"

Aryo lalu memilih masuk ke kamar. Ia mengambil salah satu dari koleksi piringan hitam miliknya untuk diputar. Sebuah album dari The Beatles ia nyalakan melalui gramophone. Aryo pun ikut bersenandung mengikuti band asal Inggris tersebut sambil mengganti pakaiannya.

" Rima, mengapa kamu begitu tega kepadaku? Jika kamu memang belum ingin menikah, mengapa kamu menikah dengan aku waktu itu? Apa kau tidak tahu Rim, betapa sakit hatiku saat di malam pertama kita kamu pergi? Aku hanya berpikir, apa kesalahan yang aku perbuat hingga kau memperlakukan aku begini."

Aryo termenung, jika dibilang sakit hati pastilah sakit. Sungguh dia tidak habis pikir. Bagaimana wanita yang sangat dicintainya begitu tega melalukan hal seperti itu.

🍀🍀🍀

Seminggu berlalu. Tepat Hari Senin tanggal 7 November 1975 keduanya bersiap untuk menjalankan prosesi pernikahan. Aryo dan Sekar mengenakan pakaian khas jawa. Kebaya berwarna hitam dengan kain beludru dan juga sanggul dengan 7 pentul menghiasi kepala Sekar.

Roncean melati juga dipakaikan pada kepalanya. Dan untuk Aryo, roncean melati di kaitan pada keris yang dipakai di bagian pinggan belakang.

Gagah dan anggun, sepasang pengantin tersebut benar-benar menjadi raja dan ratu sehari. Semua kolega dari dua keluarga datang dan menyaksikan pernikahan putra-putri orang terpandang kala itu.

RS Mitra Harapan dan Universitas Nusantara berbesanan, sungguh kabar yang luar biasa membuat semua ramai. Masa itu belum ada media sosial namun berita tetap bisa tersiar dari mulut ke mulut terutama dikalangan dua keluarga dari 2 instansi besar itu.

" Saya terima nikah dan kawinnya Sekar Arum Dewandaru binti Dewandaru dengan seperangkat alat sholat dan emas seberat 75 gram dibayar tunai."

" Sah!!"

Kalimat akad telah usai di ucapkan maka keduanya resmi menjadi suami dan istri, baik secara agama maupun negara. Semua tampak bahagia kecuali kedua mempelai. Baik Aryo maupun Sekar sama sekali tidak memiliki senyum di bibir mereka. Namun, keduanya pandai berkamuflase saat tamu menyapa dan memberikan selamat, senyum langsung mengembang di bibir mereka.

" Apa kau tahu, aku terpaksa menikahi kamu," ucap Aryo dingin kepada Sekar.

" Laah, memangnya situ saja yang terpaksa, aku pun sangat terpaksa menerimamu. Kalau bukan desakan kedua orang tuaku aku tidak ingin menikah denganmu " jawab Sekar tak kalah dinginnya.

Entahlah pernikahan apa yang akan mereka arungi nanti. Tapi yang jelas keduanya saat ini sama-sama tidak menginginkannya. Semua hanyalah karena perjodohan.

Di sisi lain Suseno dan Dewandaru tengah berbicara berdua. Mereka sebenarnya sedikit mengkhawatirkan kedua anak mereka.

" Apa kita keterlaluan ya mas?" tanya Seno kepada Daru.

" Aku rasa tidak. Biar Aryo tidak berlarut dalam kesedihannya dan Sekar lebih terkontrol. Aku khawatir terhadap anak perempuanku itu yang suka sekali kegiatan di luar rumah. Apalagi teman-temannya banyak yang lelaki. Dalam perkumpulan karang taruna di komplek sini, hanya dua saja perempuannya. Aku sungguh merasa was-was Mas Seno."

" Mas Daru benar. Semoga mereka bisa menjalani pernikahan ini dengan baik."

Kedua ayah itu saling berdoa dan meyakinkan diri mereka masing-masing bahwa pernikahan Aryo dan Sekar akan berhasil. Bukankan doa orang tua itu akan tembus ke langit? Seperti itulah pikiran Suseno dan Dewandaru.

Mereka sangat tahu, putra dan putri mereka tidak memiliki cinta sama sekali. Tapi keduanya juga yakin bahwa Aryo dan Sekar bisa mengarungi pernikahan ini dengan baik dan pastinya berhasil.

TBC

Terpopuler

Comments

sharvik

sharvik

aduh aku trnyata crta pd zman dahulu toh hahah

2024-11-19

0

Suci Dava

Suci Dava

th 1975 aku baru lahir thor ☺

2025-04-10

0

Mardiana

Mardiana

aamiin 🤲

2025-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Pasangan Dingin 01
2 Pasangan Dingin 02
3 Pasangan Dingin 03
4 Pasangan Dingin 04
5 Pasangan Dingin 05
6 Pasangan Dingin 06
7 Pasangan Dingin 07
8 Pasangan Dingin 08
9 Pasangan Dingin 09
10 Pasangan Dingin 10
11 Pasangan Dingin 11
12 Pasangan Dingin 12
13 Pasangan Dingin 13
14 Pasangan Dingin 14
15 Pasangan Dingin 15
16 Pasangan Dingin 16
17 Pasangan Dingin 17
18 Pasangan Dingin 18
19 Pasangan Dingin 19
20 Pasangan Dingin 20
21 Pasangan Dingin 21
22 Pasangan Dingin 22
23 Pasangan Dingin 23
24 Pasangan Dingin 24
25 Pasangan Dingin 25
26 Pasangan Dingin 26
27 Pasangan Dingin 27
28 Pasangan Dingin 28
29 Pasangan Dingin 29
30 Pasangan Dingin 30
31 Pasangan Dingin 31
32 Pasangan Dingin 32
33 Pasangan Dingin 33
34 Pasangan Dingin 34
35 Pasangan Dingin 35
36 Pasangan Dingin 36
37 Pasangan Dingin 37
38 Pasangan Dingin 38
39 Pasangan Dingin 39
40 Pasangan Dingin 40
41 Pasangan Dingin 41
42 Pasangan Dingin 42
43 Pasangan Dingin 43
44 Pasangan Dingin 44
45 Pasangan Dingin 45
46 Pasangan Dingin 46
47 Pasangan Dingin 47
48 Pasangan Dingin 48
49 Pasangan Dingin 49
50 Pasangan Dingin 50
51 Pasangan Dingin 51
52 Pasangan Dingin 52
53 Pasangan Dingin 53
54 Pasangan Dingin 54
55 Pasangan Dingin 55
56 Pasangan Dingin 56
57 Pasangan Dingin 57
58 Istri Dingin 58
59 Pasangan Dingin 59
60 Pasangan Dingin 60
61 Pasangan Dingin 61
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pasangan Dingin 01
2
Pasangan Dingin 02
3
Pasangan Dingin 03
4
Pasangan Dingin 04
5
Pasangan Dingin 05
6
Pasangan Dingin 06
7
Pasangan Dingin 07
8
Pasangan Dingin 08
9
Pasangan Dingin 09
10
Pasangan Dingin 10
11
Pasangan Dingin 11
12
Pasangan Dingin 12
13
Pasangan Dingin 13
14
Pasangan Dingin 14
15
Pasangan Dingin 15
16
Pasangan Dingin 16
17
Pasangan Dingin 17
18
Pasangan Dingin 18
19
Pasangan Dingin 19
20
Pasangan Dingin 20
21
Pasangan Dingin 21
22
Pasangan Dingin 22
23
Pasangan Dingin 23
24
Pasangan Dingin 24
25
Pasangan Dingin 25
26
Pasangan Dingin 26
27
Pasangan Dingin 27
28
Pasangan Dingin 28
29
Pasangan Dingin 29
30
Pasangan Dingin 30
31
Pasangan Dingin 31
32
Pasangan Dingin 32
33
Pasangan Dingin 33
34
Pasangan Dingin 34
35
Pasangan Dingin 35
36
Pasangan Dingin 36
37
Pasangan Dingin 37
38
Pasangan Dingin 38
39
Pasangan Dingin 39
40
Pasangan Dingin 40
41
Pasangan Dingin 41
42
Pasangan Dingin 42
43
Pasangan Dingin 43
44
Pasangan Dingin 44
45
Pasangan Dingin 45
46
Pasangan Dingin 46
47
Pasangan Dingin 47
48
Pasangan Dingin 48
49
Pasangan Dingin 49
50
Pasangan Dingin 50
51
Pasangan Dingin 51
52
Pasangan Dingin 52
53
Pasangan Dingin 53
54
Pasangan Dingin 54
55
Pasangan Dingin 55
56
Pasangan Dingin 56
57
Pasangan Dingin 57
58
Istri Dingin 58
59
Pasangan Dingin 59
60
Pasangan Dingin 60
61
Pasangan Dingin 61

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!