Aryo terburu-buru keluar dari gedung kampus. Seseorang melihatnya dan memilih mengikuti kemana Aryo pergi. Meskipun tugasnya sebagai asisten pribadi Aryo, tapi dia merupakan mata-mata yang diletakkan Suseno untuk mengawasi Aryo.
" Sebenernya atasanku Aryo apa Prof. Suseno? Aku seperti agen ganda. Sudahlah, tapi aku masih tau batasan kok. Tidak semua tentang Aryo ku laporkan kepada Bos Besar."
Pria itu bergumam pelan. Saat ini fokusnya adalah mengikuti Aryo. Atasan sekaligus teman nya itu mulai berjalan semakin menjauhi gedung universitas. Tak berselang lama, Aryo masuk ke pekarangan sekolah swasta. SMA Dewantara, itu adalah sekolah menengah atas yang lumayan favorit.
" Mau apa Aryo ke sekolahan? Memangnya dia mau ngelamar jadi guru?"
Mau tidak mau, Ari turun juga dari mobilnya untuk mengikuti Aryo. Ari berjalan dengan sangat tenang, ia menampilkan kesan seorang tamu. Tapi sekelebatan ia melihat Aryo menuju ke sebuah kantin. Ari pun langsung menyusul Aryo.
Di dalam kantin Aryo duduk dengan seorang pria yang rupanya Ari juga mengenalnya. " Itu kan Samsul, sejak kapan mereka menjadi dekat begitu. Bukannya Samsul itu adalah teman dari Rima ya?"
Ari tidak bisa mendengarkan apapun yang Aryo dan Samsul bicarakan. Dia tidak bisa lebih dekat, kalau Ari melakukan itu, pastilah nanti akan ketahuan oleh Aryo. Dan tentu semuanya akan berantakan. Tugas sebagai agen ganda juga bisa terbongkar. Itu kana membuatnya dalam masalah.
" Sebaiknya aku segera pergi saja, daripada Aryo nanti malah mencurigai aku," gumam Ari lirih sambil membalikkan tubuhnya. Ia pun memilih untuk segera menjauh dari kantin tersebut. Paling tidak dia sudah tahu apa yang dilakukan Aryo. Meskipun tidak bisa mendapatkan informasi lebih.
Samsul sebenarnya sedikit terkejut saat Aryo mencarinya. Tapi hati kecil Samsul menyakini pasti Aryo masih penasaran dengan RIma. Dan maksud sebenarnya dari kedatangannya tadi malam, juga sepertinya Aryo mengetahui.
" Sepertinya kamu mengerti maksud dari kedatanganku, maka dari itu kamu sekarang mencari ku Yo," ucap Samsul memulai percakapan.
" Huft, tidak perlu bertele-tele lagi. Aku akan bertanya, apa kamu tahu dimana Rima berada?" tukas Aryo cepat. Dia tidak akan banyak membuang waktunya.
" Kamu sudah punya istri, untuk apa kamu bertanya soal Rima. Aku tidak mau pernikahanmu rusak karena ini. Rima adalah masa lalu mu dan Sekar adalah masa depanmu. Sebaiknya kamu lupakan Rima sepenuhnya. memang benar aku semalam ingin memberitahumu soal Rima. Tapi ketika kamu mengenalkan Sekar sebagai istrimu, aku urung."
Aryo membuang nafasnya kasar mendengar ucapan Samsul yang panjang lebar. Sebenarnya Samsul sangat bijak, tapi rasa penasaran yang ia miliki membuat Aryo kukuh untuk menanyakan keberadaan Rima.
" Aku hanya ingin tahu alasan apa yang membuat dia meninggalkan aku. Sam, kamu tahu kan dimana dia?"
Uhuk! Uhuk! Uhuk!
Samsul seketika tersedak minuman yang baru saja ia tenggak. Bahkan Aryo harus memukul-mukul punggung Samsul agak tersedak yang Samsul alami berkurang.
" Sam, pelan. Apa kau jangan-jangan tahu alasan Rima meninggalkan aku?"
Samsul menetralkan dirinya. Ia tentu sangat terkejut mengenai tuduhan Aryo yang sebenarnya tepat sekali.
" Haaah, kalaupun aku tahu, aku tidak ada hak untum mengatakan akan hal ini padamu Yo. Bagaimanapun itu adalah urusan kalian. Tidak berhak bagiku ikut campur. Baiklah jika kamu memaksa, ini aku tuliskan alamat Rima."
Aryo meraih sebuah kertas kecil yang baru saja Samsul tulisi. Dia membacanya dengan seksama. Aryo sedikit terkejut, pasalnya alamat Rima ternyata tidaklah jauh. Mungkin hanya butuh waktu 1 jam untuk pergi kesana.
" Baiklah Sam, terimakasih." Aryo mengucapkan terimakasih. Dia lalu pamit untuk undur diri. Aryo tidak bisa meninggalkan kampus lebih lama, atau sanga ayah akan curiga.
" Aryo! Tunggu!" panggil Samsul. Aryo pun menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuh agar bisa melihat Samsul.
" Aku hanya akan berpesan padamu. Ingat! Rima adalah masa lalu kamu, dan Sekar adalah masa depanmu. Jangan mencampur adukan keduanya, aku jamin rasanya tidak akan enak."
Rupanya Samsul kembali mengatakan hal yang tadi dia katakan. Samsul ingin menekankan hak tersebut. Pria itu ingin menegaskan agar Aryo sadar mengenai status dan posisinya saat ini.
" Aku tahu maksudmu. Tenang saja, aku tidak akan lupa dengan siapa diriku sekarang."
🍀🍀🍀
Aryo kembali ke universitas. Di dalam ruangannya, Ari sudah menghadang dirinya bersiap dengan seribu pertanyaan yang tersusun di kepala.a
" Dari mana Yo?"
" Kamu ketemu Samsul kan?"
" Bukannya Samsul temen Rima ya?"
" Mau apa lagi sih Yo?"
Aryo membuang nafasnya kasar saat Ari memborbardir dirinya dengan pertanyaan yang bertubi-tubi. Ia memilih diam lalu duduk dan melanjutkan beberapa pekerjaannya.
Melihat Aryo yang acuh dan tidak menjawab satu pun pertanyaan yang ia ajukan, Ari akhirnya menurunkan emosinya. Ya, saat ini Ari sungguh sangat emosi dengan ulah sang teman. Rasanya mulutnya sudah gatal ingin melaporkan apa yang di lakukan Aryo kepada Bos besarnya-- Suseno. Tapi, Ari memilih untuk diam dulu dan mengonfirmasi apa yang sebenarnya sedan Aryo lakukan.
" Yo, bukannya aku mau ikut campur. Aku tahu ini sola intern dalam hati mu. Tapi~"
" Aku ngerti maksudmu Ri. Aku hanya ingin menanyakan alasan dia meninggalkanku. Apa kamu tahu, setiap hari aku tersiksa. Setiap hari kepalaku selalu memutar memori buruk itu. Ri, kau tahu berapa lama aku bersamanya bukan? Dan saat kita sudah diresmikan dia pergi. Aku hanya ingin tahu, setelah itu aku bisa lebih tenang menjalani pernikahanku dengan Sekar. Aku harus menyelesaikan masa lalu ku dulu agar masa depan ku tidak gamang."
Ari terdiam mendengar alasan yang dikemukakan Aryo. Sorot mata temannya itu memang menyimpan sebuah penderitaan. Ari pun menghela nafasnya, ia hanya mengangguk dan meninggalkan ruangan Aryo. Tidak ada lagi yang ingin ia katakan. Jika Aryo memang ingin melakukan itu, maka ia akan membiarkannya.
Di depan pintu ruangan Aryo, Ari terdiam sejenak. Ia kembali menimbang, apakah akan melaporkan hal ini kepada Suseno atau tidak.
" Tck, sudahlah. Kali ini aku akan menyimpannya sendiri. Aku harap apa yang kamu katakan benar Yo. Jangan sampai kamu menyakiti hati istrimu. Meskipun aku tidak mengenal dekat Sekar, aku yakin dia adalah wanita yang baik. Segera selesaikan itu dengan Rima dan hiduplah bahagia bersama Sekar."
Harapan Ari sungguh tulus terhadap Aryo. Dia tahu bagaimana stres nya Aryo saat mencari keberadaan Rima dulu. Yang Ari sesalkan, kenapa semua ini muncul setelah Aryo menikah dengan Sekar. Tapi mungkin ini adalah tangan Tuhan bekerja. Bisa jadi, ini adalah ujian awal dari pernikahan Aryo dan Sekar.
" Sekali lagi, ku harap semuanya segera selesai. Jangan membuat kesalahan yang akan kamu sesali nanti Yo."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Mardiana
ujian hidup berumah tangga
2025-02-26
0
🌸ReeN🌸
nah kan dari penasaran nanti jadi kasihan trus jadian lg deh
2024-02-01
1
Ony Syahroni
lanjut
2024-01-14
0