Pasangan Dingin 09

Di sebuah rumah kecil, seorang wanita tengah menangisi kepergian bayinya. Bayi perempuan kecil berusia setengah tahun itu telah meninggalkan dirinya selama-lamanya.

Tangis sesenggukan terdengar begitu memilukan. Beberapa tetangga sudah kembali ke rumah setelah mengucapkan kalimat belasungkawa. Meskipun belum lama di daerah tersebut dan tak banyak yang bersikap baik, akan tetapi para tetangga masih memiliki rasa simpati kepada dirinya.

" Maaf ya Rim, aku tidak bisa membawa dia kesini."

Ucapan Samsul mendapat tanggapan sebuah tatapan tajam dari Rima. Wanita itu jelas tidak mengerti apa yang dikatakan oleh sang teman.

" Apa maksudmu San?" tanya Rima sambil menyeka air matanya.

" Aryo, tadi aku kerumahnya. Aku ingin mengatakan bahwa aku telah bertemu denganmu. Tapi ~"

Samsul menggantungkan kalimatnya yang jelas membuat RIma penasaran. Saat Samsul menyebut nama Aryo--mantan suaminya itu jelas bahwa Rima masih memendam perasaannya.

" Tapi apa Sam?" Rima sangat penasaran dengan ucapan Samsul yang tertahan.

" Tapi, aku tidak jadi mengatakannya. Dia sudah memiliki seorang istri. Bahkan tadi dia mengenalkan istrinya kepadaku."

Rima tersenyum, senyuman yang kecut. Dalam benaknya jelas merasa bahwa tidak mungkin Aryo akan betah lama menduda.

" Baguslah kalau dia sudah menikah lagi. Berarti sepenuhnya dia sudah menghapuskan namaku di dalam hidupnya."

" Lalu apa yang kamu akan lakukan setelah ini Rim?"

Rima menggelengkan kepalanya cepat. Dia belum mengerti apa yang akan dilakukan nanti setelah ini. Kemarin dia sempat bekerja tapi resign setelah sang putri bolak balik sakit. Mungkin rencana selanjutnya adalah bekerja lagi.

Samsul berpamitan pulang, dia tidak mungkin berlama-lama berada di rumah Rima mengingat di sana tidak ada orang. Rima tinggal sendiri, dari pembicaraannya tadi, sepertinya temannya itu belum ingin kembali ke rumah keluarga Gunawan

" Apa yang kamu harapkan Rima, Aryo tidak akan berlama-lama menduda. Dia tidak mungkin secinta itu padamu hingga memilih untuk tidak lagi menikah. Aah, sudahlah. Bukan waktunya memikirkan hal itu. Tapi, tidak bisa dipungkiri, aku sungguh merindukan dirinya. Aryo, sampai kapanpun aku tidak akan pernah bisa menghapusnya dari hati ku ini."

Rima kembali menangis. Dadanya sangat sesak. Kali ini bukan hanya kepergian sang putri, tapi ingatan masa indahnya dengan Aryo juga membuat dirinya semakin tersedu.

" Sudahlah. Aku harus bangkit. Melamar kerja. Ya, aku punya ijazah dan pengalaman kerja. Aku harus kembali bisa menyibukkan diri."

***

Keesokan harinya, suasana ruang makan keluarga Sasono terlihat begitu hangat. Asriati-- ibu mertua Sekar dari tadi menampilkan senyum nya saat melihat sang menantu yang sedari tadi lepas sibuk sudah berkutat di dapur.

Ya, Sekar berinisiatif untuk memasak sarapan pagi untuk suami dan kedua mertuanya. Setelah pembicaraannya semalam bersama Aryo, Sekar memutuskan untuk melakukannya perannya sebagai istri dan menantu dengan sebaiknya.

" Ada yang bisa ibu bantu nduk?"

" Tidak usah ibu, Sekar sudah mau selesai kok. Terimakasih."

Asriati mengusap lembut kepala Sekar. Ia kemudian memilih untuk ke meja makan menata piring dan sendok untuk sarapan.

Tidak berselang lama, Aryo turun turun dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi. Ia sedikit takjub melihat Sekar dengan balutan apron dan bandana di rambutnya. Tidak ada polesan make up di sana, tapi wajahnya sungguh cantik. Apalagi bulir keringat yang ada di keningnya, membuat Sekar semakin memesona.

" Astaga Yo, apa yang kau pikirkan," gumam Aryo lirih. Ia mengatur debaran jantungnya yang tidak karuan dan memilih untuk menarik kursi lalu duduk menghadap meja makan.

" Mas, mau aku buatkan kopi?" tawar Sekar.

" Boleh, terimakasih," jawab Aryo singkat.

Sekar dengan cekatan membuatkan kopi untuk sang suami. Ia lalu menyajikannya, dan Aryo dengan segera meminumnya secara perlahan.

Pas

Racikan kopi buatan Sekar sungguh pas di mulut dan tenggorokan Aryo. Ia sebenarnya ingin memuji Sekar, tapi entah mengapa bibirnya begitu berat untuk mengutarakan.

Tiba waktunya mereka sarapan pagi. Suseno dan Asriati terlihat begitu menikmati masakan Sekar. Mereka sungguh tidak mengira bahwa Sekar bisa memasak seenak itu.

Cerita yang Asriati dapat dari Ida--ibu dari Sekar yakni Sekar sering berkegiatan di luar selain ikut membatu mengelola RSMH. Maka dari itu, Asriati speechless saat memakan makanan yang dimasak oleh Sekar.

" Oh iya mas, aku pagi ini mau mampir pulang ke rumah. Ada hal yang aku ingin bicarakan kepada papa. Soal rumah sakit," ucap Sekar meminta izin kepada Aryo.

" Ya," jawab Aryo singkat.

Asriati dan Suseno saling pandang. Keduanya kemudian menghela nafas dengan begitu berat.

Saat Sekar masuk ke kamar untuk bersiap, Asriati langsung memukul kepala Aryo dengan sedikit lebih keras.

" Aduuuuh, ibu sakit iiih," ucap Aryo sambil mengusap kepalanya.

" Kamu itu lho, istrimu berkata panjang lebar begitu dan jawabanmu cuma 'ya' tok. Aryo, sedikitlah lebih lembut padanya. Dia sudah berusaha untuk melakukan perannya sebagai istri maka lakukanlah peranmu juga sebagai suami."

Aryo kembali menyeruput kopi buatan sekar. Ia lalu melihat ke arah sang ibu dengan seksama. " Ya aku memang begini bu, terus harus bagaimana lagi? Kan udah bener dia minta izin dan aku menjawabnya. apa yang kurang"

" Mbuh sak karepmu! (entah, terserah kamu.)"

Aryo melihat ke arah sang bapak saat mendengar ucapan ibu nya. Akan tetapi reaksi Suseno hanya mengendikkan kedua bahu tanda dia tidak tahu apa pun.

" Punya anak kok kaku kayak nasi kering," gerutu Asriati kesal.

TBC

Terpopuler

Comments

Mardiana

Mardiana

Aryo cool

2025-02-26

0

komalia komalia

komalia komalia

varyo nasi kering dokter dika kulkas 12 pintu dosen radi kulkas andra ajanyang hambel.

2024-09-24

0

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

sekar harus jadi wanita kuat, cobaan kedepanya berat, soalnya ada mantan

2024-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 Pasangan Dingin 01
2 Pasangan Dingin 02
3 Pasangan Dingin 03
4 Pasangan Dingin 04
5 Pasangan Dingin 05
6 Pasangan Dingin 06
7 Pasangan Dingin 07
8 Pasangan Dingin 08
9 Pasangan Dingin 09
10 Pasangan Dingin 10
11 Pasangan Dingin 11
12 Pasangan Dingin 12
13 Pasangan Dingin 13
14 Pasangan Dingin 14
15 Pasangan Dingin 15
16 Pasangan Dingin 16
17 Pasangan Dingin 17
18 Pasangan Dingin 18
19 Pasangan Dingin 19
20 Pasangan Dingin 20
21 Pasangan Dingin 21
22 Pasangan Dingin 22
23 Pasangan Dingin 23
24 Pasangan Dingin 24
25 Pasangan Dingin 25
26 Pasangan Dingin 26
27 Pasangan Dingin 27
28 Pasangan Dingin 28
29 Pasangan Dingin 29
30 Pasangan Dingin 30
31 Pasangan Dingin 31
32 Pasangan Dingin 32
33 Pasangan Dingin 33
34 Pasangan Dingin 34
35 Pasangan Dingin 35
36 Pasangan Dingin 36
37 Pasangan Dingin 37
38 Pasangan Dingin 38
39 Pasangan Dingin 39
40 Pasangan Dingin 40
41 Pasangan Dingin 41
42 Pasangan Dingin 42
43 Pasangan Dingin 43
44 Pasangan Dingin 44
45 Pasangan Dingin 45
46 Pasangan Dingin 46
47 Pasangan Dingin 47
48 Pasangan Dingin 48
49 Pasangan Dingin 49
50 Pasangan Dingin 50
51 Pasangan Dingin 51
52 Pasangan Dingin 52
53 Pasangan Dingin 53
54 Pasangan Dingin 54
55 Pasangan Dingin 55
56 Pasangan Dingin 56
57 Pasangan Dingin 57
58 Istri Dingin 58
59 Pasangan Dingin 59
60 Pasangan Dingin 60
61 Pasangan Dingin 61
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pasangan Dingin 01
2
Pasangan Dingin 02
3
Pasangan Dingin 03
4
Pasangan Dingin 04
5
Pasangan Dingin 05
6
Pasangan Dingin 06
7
Pasangan Dingin 07
8
Pasangan Dingin 08
9
Pasangan Dingin 09
10
Pasangan Dingin 10
11
Pasangan Dingin 11
12
Pasangan Dingin 12
13
Pasangan Dingin 13
14
Pasangan Dingin 14
15
Pasangan Dingin 15
16
Pasangan Dingin 16
17
Pasangan Dingin 17
18
Pasangan Dingin 18
19
Pasangan Dingin 19
20
Pasangan Dingin 20
21
Pasangan Dingin 21
22
Pasangan Dingin 22
23
Pasangan Dingin 23
24
Pasangan Dingin 24
25
Pasangan Dingin 25
26
Pasangan Dingin 26
27
Pasangan Dingin 27
28
Pasangan Dingin 28
29
Pasangan Dingin 29
30
Pasangan Dingin 30
31
Pasangan Dingin 31
32
Pasangan Dingin 32
33
Pasangan Dingin 33
34
Pasangan Dingin 34
35
Pasangan Dingin 35
36
Pasangan Dingin 36
37
Pasangan Dingin 37
38
Pasangan Dingin 38
39
Pasangan Dingin 39
40
Pasangan Dingin 40
41
Pasangan Dingin 41
42
Pasangan Dingin 42
43
Pasangan Dingin 43
44
Pasangan Dingin 44
45
Pasangan Dingin 45
46
Pasangan Dingin 46
47
Pasangan Dingin 47
48
Pasangan Dingin 48
49
Pasangan Dingin 49
50
Pasangan Dingin 50
51
Pasangan Dingin 51
52
Pasangan Dingin 52
53
Pasangan Dingin 53
54
Pasangan Dingin 54
55
Pasangan Dingin 55
56
Pasangan Dingin 56
57
Pasangan Dingin 57
58
Istri Dingin 58
59
Pasangan Dingin 59
60
Pasangan Dingin 60
61
Pasangan Dingin 61

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!