Pasangan Dingin 11

Dokter muda tersebut keluar dari ruangan Sekar dengan menghembuskan nafasnya kasar. Paling tidak dia sudah mengatakan isi hatinya. Ini tidak akan membuatnya penasaran hingga sampai kapanpun. Walaupun dia sudah tahu jawaban apa yang akan Sekar utarakan.

" Sekar, aku menyukaimu. Aku menyukaimu sejak kamu datang dibawa oleh Dokter Dewandaru kemari. Aku menyukaimu saat dr. Daru mengenalkan kamu sebagai putrinya. Bukan karena kamu adalah seorang putri pemilik rumah sakit, tapi aku benar-benar jatuh cinta padamu saat pandangan pertama. Ha ha ha, mungkin terdengar tidak masuk akal, apalagi saat itu kamu bahkan masih SMA. Tapi, itulah perasaanku yang sebenarnya."

" Tapi aku sudah menikah dr. Syah," tukas Sekar cepat. Dia jelas tidka ingin pria yang ada di depannya itu berharap banyak pada dirinya.

" Ya, aku tahu itu. Sungguh aku merasa patah hati. Tapi mungkin memang kita belum berjodoh. Aku hanya ingin mengungkapkannya, dari pada rasa ini menyiksaku."

" Terimakasih dokter sudah menyukaiku, semoga dokter bisa mendapatkan seorang wanita yang susuai dan bisa mendampingi dokter hingga tua nanti."

Lagi dan lagi, dr. Syah menghela nafasnya. Pembicaraannya tadi dengan Sekar lumayan menguras emosinya. Ia tahu ini salah, tapi setidaknya ia sudah melakukan apa yang ia inginkan.

" Apa yang kamu harapkan Syah. Jelas dia sudah menikah, suaminya pun bukanlah orang biasa. Cukup terima saja nasibmu. Semoga, kamu bahagia Sekar. Aku berdoa tulus untukmu."

Di dalam ruangannya Sekar mengusap wajahnya kasar. Dia tidak menyangka bahwa dirinya memiliki secret admirer. Bahkan dari masih remaja. Apakah dia harus bangga, atau ini sebuah awal dari ujian pernikahan? Entahlah.

" Ya Allah, apakah aku berdosa. Aish, lha mana aku tahu kalau dia menyukaimu. Tapi, apakah jika dulu aku bersamanya maka akankah lebih indah?"

Plak!

Sekar memukul kepalanya sendiri. Ia lalu menggeleng dengan kuat. Tidak sepatutnya dia berandai-andai bersama dengan orang lain ketika dirinya sudah berstatus menikah. Tapi, sepintas memang hati dan pikirannya terbesit rasa itu. Akankah semuanya menjadi lebih indah jika dia bersama dengan orang yang mencintainya?

Sekar membuang nafasnya kasar. Ia segera mengusir pikiran yang menurutnya sangat bodoh tersebut. Ia lalu memilih menyibukkan dirinya ke urusan rumah sakit saat ini.

Rupanya, saat dr. Syah masuk ke ruangan Sekar tadi diketahui oleh Daru. Dia yang hendak membicarakan sesuatu dengan sang putri urung ketika melihat Syah. Meskipun penasaran, mengapa Syah masuk ke sana? Tapi Daru memilih pergi.

" Lho dr. Syah, bukannya hari ini jatah shif siang ya, kok sudah berada disini jam segini?" tanya Daru saat berpapasan dengan Syah.

" I-iya dr. Daru. Tadi ada sedikit urusan. Jadi saya datang pagi ini. Ini saya mau pulang dulu, mari dokter." Syah terlihat sangat kikuk saat menjawab pertanyaan dari Daru. Ia segera pergi setelah berpamitan.

" Ada apa, anak itu jarang sekali terlihat gugup. Biasanya dia sangat tenang," gumam Daru pelan.

Di tempat lain, Aryo mengingat kembali kedatangan Samsul tadi malam. Ia tetap merasa aneh karena selama ini orang itu tidak pernah muncul dan tiba-tiba saja datang ke rumah. Aryo mencoba menganalisa apa yang sedang terjadi.

" Tunggu, Samsul? Bukankah yang kemarin ku lihat di mobil saat aku pergi itu Samsul. Dan dia bersama Rima?" Apa Samsul datang untuk memberitahu keberadaan Rima?"

Aryo teringat saat dirinya kemarin pergi ke kementrian pendidikan dan melihat sebuah mobik yang didalamnya ada Rima. Ia tidak memperhatikan pria yang duduk di kursi kemudi saat itu karena fokus Aryo hanya kepada Rima. Dan, setelah ia ingat kembali, rupanya pria itu benar adalah Samsul.

" Sepertinya aku harus menemui Samsul dan menanyakan ini lebih lanjut."

Aryo bangkit dari duduknya dan berjalan pergi. Tapi saat sampai di depan pintu ruangannya, Suseno--ayah nya muncul di sana. Suseno terlihat memasang wajah yang tidak senang saat ini, dimana Aryo tidak tahu apa yang sedang terjadi.

" Kita harus bicara Yo," ucap Suseno sembari melenggang masuk ke dalam melewati sang putra. Aryo memilih menurut dan mengekor. Keduanya duduk di kursi yang biasanya dipergunakan untuk menerima tamu.

" Ada apa pak? Bapak seperti sedang tidak senang?" tanya Aryo cepat. Ia lebih baik bertanya terlebih dahulu dari pada sang ayah yang memulai.

" Samsul, mau apa dia datang semalam. Bapak tahu, dia teman wanita itu. Apa semalam dia membicarakan tentang wanita itu? Bapak semalam menahan karena ada Sekar di sana, makanya bapak bicara sekarang."

Deg!

Dada Aryo bergemuruh. Betapa tidak, ia baru saja hendak pergi mencari Samsul untuk menanyakan perihal Rima. Akan tetapi, sang ayah sudah memprediksi hal tersebut dulu. Aryo diam, dia memikirkan apa yang akan ia katakan kepada Suseno.

" TIdak bapak, Samsul tidak mengatakan soal Rima. Dia hanya murni datang berkunjung," ucap Aryo. Aryo tidak bohong, Samsul memang tidak mengatakan apapun soal Rima.

" Terserah, tapi dari apa yang bapak dengar, semalam pria itu ingin berbicara sesuatu dengan kamu. Tapi saat Sekar datang, dia langsung terdiam. Ingat ya Yo, kamu sudah menikah!"

" Pak! Stop! Aryo tahu kalau sudah menikah, tidak harus selalu mengungkit akan hal itu! Meskipun pernikahan itu bukan kemauan Aryo, tapi Aryo ingat status Aryo saat ini!"

Aryo berteriak kepada Suseno. Dia merasa begitu kesal karena sang bapak mengungkit hal tersebut, seolah-olah dia tidak sadar dengan statusnya. Padahal dia dan Sekar sudah sepakat akan menerima pernikahan ini.

" Baiklah, bapak pegang kata-katamu ini. Bagus kalau kamu ingat statusmu. Ingat, apa yang sudah wanita itu lakukan pada kamu dan keluarga kita. Bapak harap kamu tidak melupakan itu."

Brak!

Suseno keluar dari ruangan sang putra, lalu menutup pintu dengan sangat keras. Ada rasa marah setiap membicarakan mantan suami Aryo.

Suseno bukanlah orang tua yang kolot dan pemilih dalam mencari menantu, tapi perlakuan Rima dan keluarganya membuat Suseno geram. Itu lah yang membuat Suseno kecewa. Terlebih keluarga Gunawan tidak ada itikad baik untuk menjelaskan apa yang terjadi.

" Argh!!!! Itu terus yang dikatakan! Aku tahu, aku sangat tahu statusku! Tapi, aku hanya ingin tahu alasan pasti dia meninggalkan aku! AKu hanya ingin tahu itu! Apa itu salah! Arghhhh! BRENGSEK!"

Aryo berteriak marah. Ia mengacak rambutnya dengan kasar. Selama ini dia sudah cukup memendam perasaan itu. Awalnya Aryo memnag sudah tidak memikirkan lagi soal Rima, tapi jika boleh jujur, dia masih ingin tahu alasan sebenarnya mengapa dia ditinggalkan.

" Aku hanya ingin tahu alasannya. Aku hanya ingin bertanya mengapa dia meninggalkanku. Aku hanya ingin tahu itu. Apa aku salah? Dia yang begitu kucintai tega melakukan itu."

Aryo tergugu, bahkan pria itu sudah menangis. Rasanya sangat sakit saat dirinya begitu mencinta tapi tiba-tiba ditinggalkan.

" Aku harus menemui Samsul. Jika memang dia tahu keberadaan Rima, maka aku akan menemuinya. Aku akan bertanya apa alasan Rima meninggalkan aku."

TBC

Terpopuler

Comments

Mardiana

Mardiana

berjibaku dengan mantan

2025-02-26

0

Memyr 67

Memyr 67

mantan istri thor

2024-12-11

0

Alanna Th

Alanna Th

aq jg smp skrg msh pnasaran dg seorg 'mntn' toeh

2024-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pasangan Dingin 01
2 Pasangan Dingin 02
3 Pasangan Dingin 03
4 Pasangan Dingin 04
5 Pasangan Dingin 05
6 Pasangan Dingin 06
7 Pasangan Dingin 07
8 Pasangan Dingin 08
9 Pasangan Dingin 09
10 Pasangan Dingin 10
11 Pasangan Dingin 11
12 Pasangan Dingin 12
13 Pasangan Dingin 13
14 Pasangan Dingin 14
15 Pasangan Dingin 15
16 Pasangan Dingin 16
17 Pasangan Dingin 17
18 Pasangan Dingin 18
19 Pasangan Dingin 19
20 Pasangan Dingin 20
21 Pasangan Dingin 21
22 Pasangan Dingin 22
23 Pasangan Dingin 23
24 Pasangan Dingin 24
25 Pasangan Dingin 25
26 Pasangan Dingin 26
27 Pasangan Dingin 27
28 Pasangan Dingin 28
29 Pasangan Dingin 29
30 Pasangan Dingin 30
31 Pasangan Dingin 31
32 Pasangan Dingin 32
33 Pasangan Dingin 33
34 Pasangan Dingin 34
35 Pasangan Dingin 35
36 Pasangan Dingin 36
37 Pasangan Dingin 37
38 Pasangan Dingin 38
39 Pasangan Dingin 39
40 Pasangan Dingin 40
41 Pasangan Dingin 41
42 Pasangan Dingin 42
43 Pasangan Dingin 43
44 Pasangan Dingin 44
45 Pasangan Dingin 45
46 Pasangan Dingin 46
47 Pasangan Dingin 47
48 Pasangan Dingin 48
49 Pasangan Dingin 49
50 Pasangan Dingin 50
51 Pasangan Dingin 51
52 Pasangan Dingin 52
53 Pasangan Dingin 53
54 Pasangan Dingin 54
55 Pasangan Dingin 55
56 Pasangan Dingin 56
57 Pasangan Dingin 57
58 Istri Dingin 58
59 Pasangan Dingin 59
60 Pasangan Dingin 60
61 Pasangan Dingin 61
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Pasangan Dingin 01
2
Pasangan Dingin 02
3
Pasangan Dingin 03
4
Pasangan Dingin 04
5
Pasangan Dingin 05
6
Pasangan Dingin 06
7
Pasangan Dingin 07
8
Pasangan Dingin 08
9
Pasangan Dingin 09
10
Pasangan Dingin 10
11
Pasangan Dingin 11
12
Pasangan Dingin 12
13
Pasangan Dingin 13
14
Pasangan Dingin 14
15
Pasangan Dingin 15
16
Pasangan Dingin 16
17
Pasangan Dingin 17
18
Pasangan Dingin 18
19
Pasangan Dingin 19
20
Pasangan Dingin 20
21
Pasangan Dingin 21
22
Pasangan Dingin 22
23
Pasangan Dingin 23
24
Pasangan Dingin 24
25
Pasangan Dingin 25
26
Pasangan Dingin 26
27
Pasangan Dingin 27
28
Pasangan Dingin 28
29
Pasangan Dingin 29
30
Pasangan Dingin 30
31
Pasangan Dingin 31
32
Pasangan Dingin 32
33
Pasangan Dingin 33
34
Pasangan Dingin 34
35
Pasangan Dingin 35
36
Pasangan Dingin 36
37
Pasangan Dingin 37
38
Pasangan Dingin 38
39
Pasangan Dingin 39
40
Pasangan Dingin 40
41
Pasangan Dingin 41
42
Pasangan Dingin 42
43
Pasangan Dingin 43
44
Pasangan Dingin 44
45
Pasangan Dingin 45
46
Pasangan Dingin 46
47
Pasangan Dingin 47
48
Pasangan Dingin 48
49
Pasangan Dingin 49
50
Pasangan Dingin 50
51
Pasangan Dingin 51
52
Pasangan Dingin 52
53
Pasangan Dingin 53
54
Pasangan Dingin 54
55
Pasangan Dingin 55
56
Pasangan Dingin 56
57
Pasangan Dingin 57
58
Istri Dingin 58
59
Pasangan Dingin 59
60
Pasangan Dingin 60
61
Pasangan Dingin 61

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!