20

"Mas,,," Fia yang merasa sesuatu akan terjadi menghentikan kegiatan tersebut

"Kenapa? Kalau kamu belum siap tidak apa-apa, nanti saja setelah kamu siap" ucap Albi yang mengerti dengan perasaan Fia, karena dia tidak ingin menyakiti Fia

"Bukan itu,,,"

"Lalu,,"

"Emmmhh,,, apa sakit?" tanya Fia sambil menunduk

"Ya, tapi sedikit, tidak akan lama, aku janji aku akan melakukannya dengan perlahan" ucap Albi sambil menggenggam tangan Fia meyakinkannya

"Sudahlah, ganti bajumu, sudah larut sebaiknya kita tidur" sambung Albi sambil tersenyum

"Maaf"

"Tidak apa, masih ada besok, baju mu sudah ku siapkan di lemari, jika tidak cocok besok kita bisa beli lagi" sahut Albi sambil mengelus kepala Fia

Fia tak percaya dengan apa yang di lihatnya, semua baju dengan berbagai merk terkenal bergantung di dalam lemari, setelah mengganti bajunya Fia kembali keranjang yang sudah ada Albi berbaring

"Kemarilah,," ucap Albi sambil mengulurkan tangannya, dan Fia menyambutnya sambil tersenyum. Albi merengkuh badan Fia membawa kedalam pelukannya

"Aku tau dari tadi ada yang kamu sembunyikan dari ku, katakanlah" Albi berbicara dengan sangat lembut sambil mengelus punggung Fia yang sedang memeluknya

"Mmmm,,, apa mas Bian akan meninggalkan Fia, jika sudah mendapatkan Fia seutuhnya?" tanya Fia ragu

"Siapa yang bilang? Rugi dong, masak baru satu kali sudah mau di tinggalin, ya kalau bisa langsung jadi, kalau tidak?" jawab Albi asal

"Mas,,, Fia serius" Fia yang kesal dengan jawaban Albi pun langsung melepas pelukan Albi dan duduk

"Dengar ya Fi, aku susah sekali buat dapat kamu, sampai hampir di bunuh sama Alvin, terus pas sudah dapat, mau langsung aku lepasin, itu tidak mungkin, karena aku bukan orang yang gampang jatuh hati, jadi buang pikiran kamu, kalau aku bakal tinggalin kamu suatu saat nanti. Fi,,,, aku sangat mencintaimu" Fia yang mendengarkan penjelasan Albi langsung memeluk Albi dan tak terasa air mata mengalir di sudut mata Fia

"Jangan menangis, aku akan sedih" Albi melepas pelukannya dan menghapus air mata Fia, lalu mencium mata Fia

Ciuman ringan awalnya, perlahan menurun ke bibir, karena tidak ada penolakan dari Fia, Albi melanjutkan ciuman itu lebih dalam. Fia yang sudah yakin dengan perasaannya pun membiarkan Albi melakukan apa yang di inginkannya, bukankah mereka sudah halal.

"Mas,,, ini pertama buat Fia" ucap Fia disela ciumannya

"Balas saja seperti yang ku lakukan, okey!" jawab Albi dengan suara yang sudah mulai serak karena sudah tak dapat menguasai nafsunya, dan Fia hanya menganggukkan kepala

Albi langsung ******* bibir Fia, dan menggigit sedikit bibir Fia agar terbuka, lalu dia mulai mengajak Fia berperang lidah, awalnya kaku tapi perlahan mulai mahir. Saat berperang lidah, Fia tak menyadari jika piyamanya sudah terlepas dari badannya, piyama Fia berkancing depan sehingga Albi dengan sangat mudah melepaskannya, karena Fia terbiasa tidak menggunakan bra saat akan tidur, dadanya langsung terekspos, membuat Albi langsung mengarahkan tangannya kesana. Puas bermain di wajah Fia, Albi turun keleher dan membuat banyak tato di sana, perlahan turun ke dada. Maha karya Albi pun tercipta disana, lalu turun ke arah yang sangat di nantikannya, dan bermain-main disana, Albi sudah tidak mampu menguasai dirinya

"Fi,,," Albi menghentikan sejenak kegiatan itu dan menatap Fia

Terpopuler

Comments

Rezhazulfa

Rezhazulfa

hadir

2020-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!