19

Hari yang di nanti pun kini tiba. Bertempat di Hotel yang sama dengan saat lamaran kemarin, Ijab Qabul telah selesai di laksanakan, dan langsung resepsi. Karena mereka tidak ingin di buat repot jika harus ada jeda dulu antara Ijab Qabul dan Resepsi. Kebahagiaan terpancar di mata kedua mempelai dan kedua orang tua yang berada di pelaminan. Satu persatu tamu yang hadir mulai bersalaman pada kedua mempelai

"Aku harap kamu tidak nyanyi, bisa merusak suasana nanti" ucap Albi ketika Alvin menjabat tangannya untuk memberi ucapan atas pernikahannya

"Jika waktu itu bukan permintaan mu, aku pun tidak mau, tolong jaga Fia sepenuh jiwa mu" Alvin memeluk layaknya seorang sahabat

"Fi,, semoga kau selalu berbahagia bersama Albi, jika suatu saat ada yang menyakiti mu, kau bisa katakan padaku" ucap Alvin pada Fia

"Terimakasih mas, dimana Laura?" balas Fia sambil tersenyum

"Dia tidak ikut, ayahnya sakit" jawab Alvin, setelah itu dengan cepat Alvin melangkahkan kakinya keluar dari gedung. Dia tidak ingin terlihat lemah di mata siapa pun, Laura sudah di antar pulang setelah hari lamaran

"Selamat Al semoga selalu langgeng" tibalah Rindi yang mengucapkan selamat, dan tersenyum hanya saat melihat Albi

"Silahkan tertawa untuk saat ini, karena nanti kau akan selalu meratap" bisik Rindi sambil memeluk Fia

Wajah Fia yang tadi tersenyum pun seketika berubah, Albi yang melihatnya pun heran. Tanpa mereka sadari Yoga melihat semuanya, dan mengirim rekaman itu pada Alvin yang masih berdiri di luar gedung.

Rangkaian acara resepsi pun telah selesai, kini kedua mempelai telah kembali kekamar hotel untuk mengganti pakaian, sedang orang tua mereka telah pulang duluan ke rumah, lelah yang sangat mereka rasakan jadi alasan untuk meninggalkan sepasang pengantin baru tersebut

"Kita mau nginep disini lagi mas?" tanya Fia setelah selesai mengganti baju dan membersihkan diri

"Kamu maunya gimana?"

"Kalau Fia terserah mas Bian saja" jawab Fia

"Kita pulang ke rumah kita saja ya?" ajak Albi ragu

"Rumah kita,,,,"

"Nanti kamu akan tau sendiri, sudah selesai belum, kita berangkat sekarang"

Sebelum pernikahan, Albi sudah membangun rumah tidak jauh dari Universitas dan RM Afira. Supaya memudahkan mereka melakukan aktifitas sehari-hari. Rumah yang tidak terlalu besar menurut Albi.

"Maaf ya, kalau rumahnya tidak terlalu besar" ucap Albi ketika sudah sampai di dalam rumah

"Ya tidak besar, tapi cukup membuatku letih jika harus membersihkan sendiri sebelum bekerja" jawab Fia

"Siapa juga yang menyuruh kamu membersihkannya sendiri, mulai besok akan ada orang yang tinggal disini untuk membantumu merawat rumah ini, dan mereka akan tinggal di rumah belakang, karena mereka satu keluarga" jelas Albi

"Ohhhh,,,,"

"Ini kamar kita, kamu suka?" Albi menunjukkan sebuah kamar di lantai atas

"Ya, aku suka mas, terimakasih" jawab Fia sambil memeluk Albi. Fia tidak menyangka akan mendapat kebahagiaan dari Albi, tapi tiba-tiba saja dia teringat dengan ucapan Rindi, seketika wajahnya pun sendu

"Katanya suka, kenapa sedih?" Albi pun mengeratkan pelukannya dan mencium kening Fia

Albi membawa Fia duduk di tepi ranjang, sambil mengecup kening Fia, lalu turun ke pipi kanan dan kiri, Albi melanjutkan ciumannya ke mata dan hidung Fia, karena tidak ada penolakan, ciuman itu beralih ke bibir

"Mas,,,,"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!