"Selamat ya Fi,,," ucap Alvin setelah acara lamaran berlangsung dengan lancar
"Ohhh,,, ini Laura" Alvin memperkenalkan Laura pada Fia
"Hi Laura, kau sangat cantik" sapa Fia pada Laura
"Terimakasih,,, menurut ku, kau lebih cantik" sahut Laura
"Bro, tolong jaga Fia, aku titip dia padamu, dan jangan pernah sakiti dia, atau kepala mu akan pisah dari badan" ancam Alvin
"Kau terdengar seperti mengancam sobat, ayolah,,,, ini hari bahagia ku" jawab Albi
Acara lamaran berjalan sesuai rencana, mereka pun masih terlibat perbincangan yang entah kemana tujuannya, dan tak terasa waktu sudah beranjak malam. Afwan, Aira, Fariz dan Aisyah sudah pulang sedari tadi, Albi, Fia, Alvin dan Laura memutuskan untuk menginap di hotel tempat acara lamaran berlangsung. Albi tidak ingin pulang, karena mulai besok siang dia sudah di pingit alias tidak boleh bertemu dengan Fia sampai hari pernikahan mereka yang tinggal tiga hari lagi.
"Senangnya melihat senyummu" gumam Alvin yang melihat tawa Fia malam ini
"Pantas saja Alvin sangat mencintainya" bathin Laura
"Kasihan piano itu terbengkalai, Vin,, mainkan, anggap saja hadiah lamaran aku" ucap Albi yang ingin Alvin bernyanyi
"Oke, lagunya khusus untuk Fia, tapi setelah ini, ku harap hubungan kita semua akan tetap baik-baik saja, bagaimana?" tanya Alvin
"Siap Bosss,,," jawab Fia
"Oke sobat" sahut Albi
Hanya Laura yang tidak menjawab, karena dia merasa pertanyaan itu bukan untuknya. Perlahan Alvin berjalan menuju piano tersebut dan mulai menekan tuts piano
'Cinta Sudah Terlambat by Dygta'
*Seandainya
Ku katakan yang sesungguhnya
Tentang perasaanku padamu
Selama ini
Seandainya
Ku bisa memutar kembali
Waktu yang telah pergi
Dariku
Saat kau ada di sini denganku
Sebenarnya hatiku
Selalu mencintaimu
Hanya saja ku tak pernah mengatakan kepadamu
Dalamnya cintaku menggenggam tulus hatimu
Namun kini kau katakan
Cinta sudah terlambat
Seharusnya
Ku tak biarkan kau menanti
Kata cinta dariku
Yang tersimpan terlalu lama
Dan seharusnya
Ku pahami isi hatimu
Yang tulus menyayangi diriku
Sebelum cinta menjadi miliknya*
Selama Alvin bernyanyi, matanya selalu tertuju kepada Fia. Dia tidak menghiraukan yang lain. Perlahan Alvin berjalan kembali menuju bangku yang dia duduki tadi, Fia langsung memeluk Alvin setelah mendapat anggukan kepala dari Albi tanda menyetujui. Selang beberapa menit, Albi pun berdiri dan membawa Fia ke dalam pekukannya. Karena dia tau perasaan Fia saat ini
"Sebaiknya kau membawa Fia ke kamar Al, dan kami akan pergi ke kamar kami, bukankah sudah larut malam, maafkan aku jika membuat mu sedih Fi, semoga Albi bisa membuat hidup mu selalu bahagia" ucap Alvin sambil mengelus kepala Fia
"Dan ingat Al, jangan berbuat macam-macam, sabarlah untuk tiga hari ini" sambung Alvin sebelum meninggalkan mereka dan berjalan menuju kamar hotel yang sudah di pesannya
"Apa kita akan tidur berdua mas?" tanya Fia ragu setelah sampai di kamarnya
"Tidak, kita memang satu kamar, tapi kau tidur di ranjang dan aku tidur di sofa" jawab Albi yang mengerti kekhawatiran Fia
" Mas Bian marah soal yang tadi?"
"Tidak, aku mengerti keadaan kalian Fi, Alvin sudah cerita semua tentang kalian" jelas Albi
"Termasuk,,,,"
"Alvin tidak pernah menyentuh mu, dia hanya memeluk dan menciummu ketika kau tidur, dia tidak ingin kau tau tentang perasaannya, karena dia ingin melindungimu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments