Bab 16 Apa kurangku?

Ayu yang begitu kaget dengan teriakan Raka tak kuasa menjatuhkan gelas air putih yang dipegangnya.

“Bi tolong bersihkan ya Bi, aku ke atas Mas Raka sepertinya sedang marah.” Ucap Ayu pada Bi Midah.

Dengan langkah berat Ayu menuju lantai atas dimana Raka berteriak. Raka sudah menatap tajam Ayu yang sedang menaiki satu per satu anak tangga.

Tubuh Ayu pun dibuat gemetar dengan tatapan membunuh dari Raka. Perlahan Ayu berjalan mendekati Raka, Ayu tidak berani menatap kedua bola mata Raka.

“Mas mencariku?” Tanya Ayu dengan suara bergetar karena takut. Ayu tidak tau apa kesalahannya hingga membuat Raka begitu murka.

Seketika tangan Raka langsung menyeret paksa tangan Ayu, menggenggam pergelangan tangan Ayu dengan keras. Ayu hanya diam, ia tidak berani berontak meskipun merasakan sakit di pergelangan tangannya.

Raka menyeret Ayu ke dalam kamar.

Blank .. menutup pintu kamar dengan keras dan menguncinya.

Kemudian Raka mendorong tubuh Ayu sampai terjatuh ke atas ranjang kasur. Dan Raka pun melemparkan obat yang tadi di genggamnya ke sebelah Ayu.

“Jelaskan!!” Bentak Raka pada Ayu.

‘Matilah aku, bagaimana dia bisa menemukan obat ini.’ Ayu menatap butiran putih obat itu dengan mata sendu.

“Mas a-aku..” Rasanya Ayu tidak bisa beralasan apapun, karena sejatinya Ayu memang sengaja meminum obat itu tanpa sepengetahuan Raka.

Apa yang Ayu lakukan sudah cukup dijadikan alasan Raka untuk marah. Bagaimanapun setelah berumah tangga Ayu harus meminta izin suaminya jika akan melakukan sesuatu atau setidaknya Ayu harus minta pendapat Raka.

Kali ini tidak hanya bersalah, Ayu merasa gagal menjadi istri yang penurut dan baik untuk Raka.

“Aku bilang jelaskan!!Apa kau tuli tidak mendengar apa yang ku katakan?” Rahang Raka mulai mengeras sorot tajam kedua matanya menatap lekat perempuan di hadapanya.

Buliran cairan bening mulai berjatuhan dari kedua pelupuk mata Ayu. Mengalir membasahi pipi Ayu. “Maaf, aku salah mas.” Hanya kata itu yang bisa Ayu ucapkan saat ini.

“Katakan?!Siapa yang mengajarimu sampai begitu berani seperti ini?Katakan!!” Raka kembali membentak Ayu, kali ini Raka menyentuh keras dagu Ayu dan menghempaskannya pula dengan keras.

“Aku salah, Mas. Aku bersalah, aku minta maaf.” Lirih Ayu. Ayu sudah membulatkan hati akan menerima semua perlakukan Raka asal Raka mau memaafkannya.

“Hah.” Raka mendengus kasar seraya mengacak rambutnya dengan kedua tangannya.

Rasanya Raka hampir frustrasi mengetahui apa yang berani Ayu lakukan di belakangnya.

“Apa yang kau mau?” Tanya Raka, ia mulai menstabilkan emosinya.

“Ayu sejak awal menikah aku tidak pernah menolak memiliki anak, kau sudah tau bukan?” Ayu mengangguk membenarkan perkataan Raka.

“Lalu apa yang kau lakukan?” Tanya Raka lagi, kali ini suara Raka sudah melembut.

“Aku takut.” Jawab Ayu, ya perempuan itu mempunyai banyak kecemasan dan ketakutan di dalam dirinya.

“Jika kau takut, mengapa tidak berbicara padaku?Mengapa membuat keputusan sendiri?” Raka menatap lekat perempuan yang masih terduduk lemas di ranjang itu.

Ayu memberanikan diri untuk menatap Raka, sorot mata tajam Raka sudah berubah lebih bersahabat dari sebelumnya. “Aku tidak berani mengatakan padamu, jika aku mengatakan yang sebenarnya apa kau akan marah?”

“Katakan!Aku akan mendengarkan.” Raka duduk di kursi kecil di sebelah ranjang agar bisa lebih sejajar dengan tubuh Ayu.

Ayu menghela nafasnya, mencoba untuk mengungkapkan ketakutan dalam dirinya. “Raka kau tau sejak awal pernikahan kita terjadi karena apa?Kau juga paham betul kau membutuhkanku hanya sebagai apa?Aku bukan tidak mau mengandung anakmu, aku hanya takut. Aku takut jika aku mengandung dan akhirnya kita berpisah bagaimana nasib anak kita?Dia akan tumbuh tanpa orang tua yang lengkap, bagaimana perasaannya jika dia tau dia terlahir tanpa rasa cinta. Kau tau kita tidak punya perasaan cinta seperti itu, bagaimana bisa aku mengandung anakmu?”

Entah mengapa apa yang dikatakan Ayu ada benarnya tapi ada beberapa yang salah. Raka memang belum yakin dengan perasaannya, tapi bagaimanapun Raka tidak menolak hadirnya seorang anak.

“Jadi, maksudmu ini semua salahku?Aku yang menyembabkanmu meminum obat sial*n itu?Kau menyalahkan ku karena tidak bisa memberimu cinta?” Rahang Raka kembali mengeras, laki-laki itu pun bangkit dari duduknya.

“Tidak, tidak. Bukan seperti itu Raka, aku tidak bermaksud seperti itu.” Ayu gelagapan dia tidak mengira Raka akan menangkap perkataannya dengan pemikiran seperti itu.

“Jadi, apa maumu?Kau mau aku menceraikan mu, karena aku tidak bisa memberimu cinta?Begitu maumu?” Raka kembali meninggikan suaranya.

“Jangan mimpi Ayu!Aku tidak akan menceraikan mu!” Ucap Raka, ia kemudian berjalan meninggalkan Ayu yang masih tertegun di ranjang.

Raka bahkan membanting keras pintu kamarnya.

“Jangan biarkan nyonya keluar dari rumah!” Raka seperti berbicara pada pelayan. Beberapa saat kemudian terdengar mobil Raka keluar dari halaman rumah.

Mendengar suara mobil Raka, Ayu pun bangkit dan berlari ingin mengejar Raka tapi percuma ternyata Raka mengunci pintu kamarnya dari luar.

Kali ini Ayu harus terima keputusan Raka, Ayu benar-benar menjadi tahanan rumah. Seberapa keras Ayu berteriak meminta bantuan pelayan untuk di bukakan pintu, tidak ada satupun pelayan yang berani membantunya.

Tubuh Ayu pun terperosok jatuh di depan pintu. Ayu terduduk lemas bersandar daun pintu. ‘Aku memang salah.’

***

Sebelum pergi Raka menuju ruang kerjanya untuk berganti pakaian, kemudian ia meninggalkan rumah dengan mengendarai mobilnya sendiri.

Raka mengemudikan mobilnya menuju Club malam. Disana sudah ada Leo dan Wu bai.

Raka mendudukkan dirinya kasar di kursi ruang VVIV Club itu.

“Kenapa bos?Apa kau bertengkar dengan istrimu?” Goda Wu bai. Entah dari mana Wu bai punya keberanian seperti itu.

“Wu bai menurutmu apa kekuranganku?” Tanya Raka seraya meneguk sebotol vodka.

‘Wah bos tidak marah justru meminta pendapat Wu bai, sepertinya bos sedang patah hati.’ Batin Leo.

“Kau tidak punya kekurangan, Bos. Kau kaya, tampan, dan dermawan.” Jawab Wu bai jujur. Selama ikut Raka, Wu bai sudah bisa merasakan betapa baiknya Raka pada orang lain.

“Apa menurutmu masih ada perempuan yang tidak mau mengandung anakku?”

“Hei bos, apa kau bercanda?Mana ada perempuan seperti itu, semua perempuan berlomba-lomba untuk sekedar tidur denganmu bos. Mengandung anakmu sebuah anugerah, bos.” Kata Wu bai lagi.

“Tunggu, apa nyonya menolak mengandung anakmu, bos?” Leo menyahuti percakapan antara bosnya dan Wu bai.

“Benar seperti itu?” Tanya Wu bai penasaran.

Raka kembali menengguk botol vodka nya dan menatap langit-langit ruangan itu. Wajah sendu terlihat jelas di raut wajah Raka. “Perempuan itu meminum pil kontrasepsi diam-diam.” Raka menghela nafasnya kasar, mengingat saat Mike membalas pesannya.

‘What the F*ck, Nyonya. Aku tidak menyangka kau seberani itu.’ Leo merasa marah pada Ayu, siapapun yang melukai Raka harus berhadapan lebih dulu dengan Leo.

.

.

.

Bersambung..

.

Author kasian deh sama mba Ayu, padahal dia kan hanya melindungi dirinya dari luka. Jika ada di posisi mbak Ayu mungkin author bakal ngelakuin hal sama, kalau kalian gimana guys?

Salam

Author baperan

Mulai Chapter selanjutnya aku akan kasih kata-kata galau di bawah Chapter yaa..

Terpopuler

Comments

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

iyaaa gitu deehhh 😌

2021-07-09

0

ayyona

ayyona

lanjut kk

2020-08-03

0

Rozh

Rozh

hai Thor🤗

ceritanya bagus, semangat terus ya💪

oh ya, mampir kenovelku ya🤗 terimakasih 💖

2020-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 02 Dua hari yang lalu..
3 Bab 03 Menyusul suami..
4 Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5 Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6 Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7 Visual CAST
8 Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9 Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10 Bab 09 Ditinggal lagi
11 Bab 10 Terlalu cantik
12 Bab 11 Tanpa pamit lagi
13 Bab 12 Bakat terpendam
14 Bab 13 Jaga ucapanmu
15 Bab 14 Cemburu
16 Bab 15 Menggali potensi diri
17 Bab 16 Apa kurangku?
18 Bab 17 Aku minta maaf
19 Bab 18 Malam mingguan
20 Bab 19 Sahabat Ayu
21 Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22 Bab 21 Raka dan Alice
23 Bab 22 Tidak pulang lagi
24 Bab 23 Usaha pertama
25 Bab 24 Harus segera pulang
26 Bab 25 Sangat Manja
27 Bab 26 Semakin menggemaskan
28 Bab 27 Bertemu Alice
29 28 Jangan khawatir
30 Bab 29 Toko online
31 Bab 30 Hamil
32 Bab 31 Kenyataan
33 Bab 32 Keputusan
34 Bab 33 Raka yang kacau
35 Bab 34 Sangat bahagia
36 Bab 35 Tidak punya ayah
37 Bab 36 Tidak seperti seseorang
38 Bab 37 Tidak bisa
39 Bab 38 Ingin berbicara
40 Bab 39 Aku menginginkannya
41 Bab 40 Hening..
42 Bab 41 Maafkan aku
43 Bab 42 Les balet
44 Bab 43 Di kediaman Raka..
45 Bab 44 Membujuk Raka
46 Bab 45 Si kembar dan Raka
47 Bab 46 Si kembar dan Raka II
48 Bab 47 Si kembar dan Raka III
49 Bab 48 Lucu nya mereka
50 Bab 49 Jangan berbohong
51 Bab 50 Rumah yang hangat
52 Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53 Bab 52 Sudah baikan
54 Bab 53 Kacau
55 Bab 54 Ikut Daddy..
56 Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57 Bab 56 Undangan..
58 Bab 57 Leo vs Natalie
59 Bab 58 Jangan sering bolos
60 Ban 59 Mommy hiks hiks
61 Bab 60 Tidak menerima penolakan
62 Bab 61 Jangan bilang Jessi
63 Bab 62 Pagi !!!
64 Bab 63 Lotek
65 Bab 64 Penikahan Alice
66 Bab 65 Perubahan rencana
67 Bab 66 Rencana Raka
68 Bab 67 Si penghianat
69 Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70 Bab 69 Spiderman lokal
71 Bab 70 Aku bicara kenyataan
72 Bab 71 Aib Farrel
73 Bab 72 Panik
74 Bab 73 Bagaimana ini?
75 Bab 74 Berita haru
76 Bab 75 Jessi dan Jordan
77 Pengumuman
78 Bab 75 Rumah sakit
79 Bab 76 menjenguk Farrel
80 Bab 77 Flash back on
81 Bab 78 Flash back off
82 Bab 79 cengeng
83 Bab 80 Batagor
84 Pengumuman
85 Epilog
86 Extra bab kekesalan Ayu
87 Extra bab nasi goreng
88 Kelahiran Reynard
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 02 Dua hari yang lalu..
3
Bab 03 Menyusul suami..
4
Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5
Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6
Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7
Visual CAST
8
Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9
Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10
Bab 09 Ditinggal lagi
11
Bab 10 Terlalu cantik
12
Bab 11 Tanpa pamit lagi
13
Bab 12 Bakat terpendam
14
Bab 13 Jaga ucapanmu
15
Bab 14 Cemburu
16
Bab 15 Menggali potensi diri
17
Bab 16 Apa kurangku?
18
Bab 17 Aku minta maaf
19
Bab 18 Malam mingguan
20
Bab 19 Sahabat Ayu
21
Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22
Bab 21 Raka dan Alice
23
Bab 22 Tidak pulang lagi
24
Bab 23 Usaha pertama
25
Bab 24 Harus segera pulang
26
Bab 25 Sangat Manja
27
Bab 26 Semakin menggemaskan
28
Bab 27 Bertemu Alice
29
28 Jangan khawatir
30
Bab 29 Toko online
31
Bab 30 Hamil
32
Bab 31 Kenyataan
33
Bab 32 Keputusan
34
Bab 33 Raka yang kacau
35
Bab 34 Sangat bahagia
36
Bab 35 Tidak punya ayah
37
Bab 36 Tidak seperti seseorang
38
Bab 37 Tidak bisa
39
Bab 38 Ingin berbicara
40
Bab 39 Aku menginginkannya
41
Bab 40 Hening..
42
Bab 41 Maafkan aku
43
Bab 42 Les balet
44
Bab 43 Di kediaman Raka..
45
Bab 44 Membujuk Raka
46
Bab 45 Si kembar dan Raka
47
Bab 46 Si kembar dan Raka II
48
Bab 47 Si kembar dan Raka III
49
Bab 48 Lucu nya mereka
50
Bab 49 Jangan berbohong
51
Bab 50 Rumah yang hangat
52
Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53
Bab 52 Sudah baikan
54
Bab 53 Kacau
55
Bab 54 Ikut Daddy..
56
Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57
Bab 56 Undangan..
58
Bab 57 Leo vs Natalie
59
Bab 58 Jangan sering bolos
60
Ban 59 Mommy hiks hiks
61
Bab 60 Tidak menerima penolakan
62
Bab 61 Jangan bilang Jessi
63
Bab 62 Pagi !!!
64
Bab 63 Lotek
65
Bab 64 Penikahan Alice
66
Bab 65 Perubahan rencana
67
Bab 66 Rencana Raka
68
Bab 67 Si penghianat
69
Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70
Bab 69 Spiderman lokal
71
Bab 70 Aku bicara kenyataan
72
Bab 71 Aib Farrel
73
Bab 72 Panik
74
Bab 73 Bagaimana ini?
75
Bab 74 Berita haru
76
Bab 75 Jessi dan Jordan
77
Pengumuman
78
Bab 75 Rumah sakit
79
Bab 76 menjenguk Farrel
80
Bab 77 Flash back on
81
Bab 78 Flash back off
82
Bab 79 cengeng
83
Bab 80 Batagor
84
Pengumuman
85
Epilog
86
Extra bab kekesalan Ayu
87
Extra bab nasi goreng
88
Kelahiran Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!