Bab 15 Menggali potensi diri

Agenda pertama hari ini adalah memperkenalkan Mike sebagai direktur baru rumah sakit milik Raka. Setelahnya Raka melanjutkan agenda kedua meninjau proyek baru di daerah Kuningan.

***

Ayu memilih membuat kue untuk mengisi waktu bosannya.

“Nyonya ada tamu.” Ucap Bi Midah.

“Siapa Bi?”

“Orang suruhan Tuan Raka, Nyonya.”

“Baiklah, tolong tunggu ini Bi. Nanti kalau sudah 15 menit di angkat ya Bi.” Ayu meminta bantuan Bi Midah untuk menunggui kue yang baru saja Ayu masukkan ke dalam oven.

Ayu melihat dua orang perempuan paruh baya tengah duduk di ruang tamu.

Keduanya langsung berdiri begitu melihat Ayu. “Silahkan duduk.” Ucap lembut.

Setelah Ayu duduk, kedua perempuan itu lalu memperkenalkan diri mereka. Mereka adalah guru yang akan mengajari Ayu menjadi designer. Mengajari Ayu dasar-dasar awal menjadi designer sampai tahap yang paling sulit juga.

Yang pertama adalah Ibu Nina yang akan mengajari Ayu tentang menggambar design mudah sampai sulit beserta pemilihan warna pada desain dan kain yang cocok untuk desain yang dibuat.

Yang kedua adalah Ibu Nella yang akan mengajari Ayu membuat pola baju dan menjahit hingga bordir dan sejenisnya.

Ayu pun di buat tertegun, Ayu tidak menyangka Raka akan se perhatian itu padanya. Padahal Raka baru sekali melihat coretan gambar Ayu di kertas. Ayu tidak menyangka Raka lah yang menggiring nya untuk menggali potensi dalam diri Ayu.

Tentu saja Ayu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ayu langsung membuat jadwal belajar dengan kedua gurunya. Jadwal itu Ayu buat selang seling jika hari ini belajar design maka besuk belajar menjahit begitu seterusnya, agar tidak bosan.

Hari ini baru perkenalan. Ayu akan mulai belajar esok hari.

***

“Bagaimana, Apakah dia senang?” Raka menanyakan hasil pertemuan pertama antara Ayu dan kedua gurunya.

“Menurut laporan nyonya sangat senang, Bos.”

“Tentu saja dia senang, mana ada suami yang se perhatian aku. Sudah tampan, kaya, mendukung bakatny pula.” Ucap Raka dengan sombong nya.

‘Yaya terserah kau saja, Bos.’

Leo dapat melihat dengan jelas, kebahagiaan yang terpancar di wajah bosnya.

“Apa ada jadwal lain hari ini?”

“Tidak ada, bos.”

“Kalau begitu ayo kita pulang!” Raka bangkit dari duduknya dengan semangat, ia akan pulang lebih awal.

Di perjalanan pulang Raka melihat toko bunga. “Apa mau mampir beli bunga, bos?” Tanya Leo yang sudah menepikan mobil yang ia kemudikan di depan toko bunga.

“Untuk apa beli bunga?” Raka pura-pura tidak tertarik.

“Untuk Nyonya lah bos, nyonya pasti akan suka.” Ucap Leo. Sedetik dua detik tiga detik empat detik tidak ada jawaban dari Raka. Leo pun menghidupkan kembali mesin mobilnya berniat melanjutkan perjalanan.

“Hei, tunggu kau mau kemana?”

“Bukannya kau tidak tertarik membeli bunga bos?Aku akan melanjutkan perjalanan pulang.”

“Aku memang tidak tertarik. Tapi karena kau memaksa aku akan membelikan-nya bunga.” Raka turun dari mobil dengan memakai kaca mata hitamnya diikuti Leo.

‘Bilang saja kau juga ingin membelikan nyonya hadiah, apa susahnya bos?’

“Ada yang bisa saya bantu tuan?”

“Aku mau bunga yang cantik untuk perempuan cantik.” Ucap Raka pada penjaga toko.

“Baik, Tuan.” Butuh waktu 10 menit bunga pesanan Raka jadi.

Setelah membayar Raka kembali ke mobil. Dan Leo pun kembali melajukan mobil menuju rumah.

Sesekali Raka melirik bunga yang ada disebelahnya. Kemudian Raka akan tersenyum sendiri saat menatap bunga itu.

‘Apa dia akan menyukai bunganya?Ah pasti dia suka, apa lagi pemberianku. Dia pasti akan sangat senang, aku tidak sabar melihat dia tersenyum dan memelukku saat ku bawakan bunga ini.’ Raka membayangkan berbagai macam ekspresi Ayu saat menerima bunga itu.

Leo melirik Raka dari kaca depan. ‘Bos kau seperti orang tidak waras, senyam-senyum sendiri menatap bunga.’

***

Ayu baru saja selesai mandi saat mendengar suara mobil Raka memasuki halaman rumah. “Sepertinya itu mobil mas Raka.”

Ayu sedikit membuka gordennya, mengintip dari kamarnya. Dan ternyata benar mobil Raka. Ayu pun langsung berlarian kecil menuruni anak tangga menyambut kedatangan suaminya.

Ayu sudah sampai di depan pintu utama. Ayu melihat suaminya tengah berjalan menuju pintu utama dengan satu tangan di belakang.

Ayu dengan ceria menyambut Raka. ‘Aku tidak sabar untuk mengucapkan Terimakasih pada Raka.’

“Mas Tumben pulang jam segini?” Tanya Ayu begitu Raka sampai di hadapannya.

“Kenapa? Kamu senang kan aku pulang sore?”

“Senang banged.” Ayu langsung menggandeng lengan kiri Raka masuk ke dalam rumah, dengan posisi Ayu berjalan lebih dulu.

Raka pun mengeluarkan bunga yang tadi ia pegang dengan tangan kanannya. “Untuk kamu.” Kata Raka menyodorkan buket bunga di depan tubuh Ayu.

Hachin... Ayu langsung bersin begitu menatap bunga di hadapanya. Ia pun berbalik ke Raka. “Mas apa-apaan sih?”

“Loh apa-apaan gimana?” Tanya Raka heran.

Hachin..hachin...hachin.. Ayu bersin berkali-kali. Ia pun mundur dan menjauh dari Raka.

“Sayang.. kamu kenapa sih?Ini diterima dulu bunganya.” Raka mendekati Ayu yang terus berjalan menjauh.

“Mas aku tu alergi bunga kaya gitu, gimana sih kamu!” Ketus Ayu, lalu berlari menuju kamarnya.

“Alergi??” Raka mematung di tempatnya dan menatap nanar buket bunga yang masih di tangannya.

“Leo kamu dengar kata istriku tadi?” Beralih menatap Leo yang berdiri dibelakangnya membawa jas dan tas Raka.

Leo pun mengangguk. “Nyonya bilang alergi dengan bunga, bos.”

“Padahal aku sudah bilang tidak tertarik, tapi kau memaksaku jadinya begini kan?Awas kau jika istriku sakit karena bunga ini.” Raka melemparkan buket bunganya ke Leo.

‘Yah salah lagi, salah lagi.’

Raka menyusul Ayu ke kamarnya, dilihatnya Ayu sudah berganti pakaian. “Sayang...”

“Jangan mendekat!” Ucap Ayu dengan membuka lebar telapak tangannya dan diarahkan ke Raka, agar Raka tidak mendekat.

“Aku sudah tidak membawa bunga sialan itu. Lihat!” Raka memperlihatkan kedua tangannya yang bersih tanpa barang.

“Tapi kau sudah menyentuhnya, Mas. Mandilah dulu baru mendekatiku.” Ayu mengusir Raka agar segera masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.

“Baiklah.”

Dengan cepat Raka langsung mandi. ‘Aku akan katakan Leo yang memaksaku membeli bunga agar Ayu tidak marah, ya benar itu salah Leo bukan salahku.’

Raka berganti pakaian, ia hendak mencari hairdryer untuk mengeringkan rambut nya. Tapi tidak menemukan alat itu, Raka pun menuju closet room milik Ayu. Membuka laci-laci yang mungkin saja di pakai Ayu untuk menyimpan hairdryer.

Bukannya menemukan alat itu, Raka malah menemukan obat putih kecil-kecil. ‘Obat?Apa istriku sedang sakit?’ Pikir Raka saat itu juga.

Raka pun mengambil obat itu dan mencari Ayu. Tapi karena tidak menemukan Ayu di kamarnya, akhirnya Raka memotret obat itu dan mengirimkannya pada dokter Mike.

Setelah menunggu beberapa detik Raka mendapat balasan dari dokter Mike.

Raut wajah Raka berubah merah padam setelah membaca balasan dari dokter Mike tentang manfaat obat itu.

Dengan cepat Raka keluar dari kamarnya mencari Ayu.

“Ayu!!!!!” Teriak Raka dari lantai dua.

.

.

.

.

Bersambung ..

Apa yang akan Raka lakukan pada Ayu guys?

Terpopuler

Comments

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

ngapain marah kn niat dr awal mw cerai 😏😏😏😏😏

2021-07-09

0

ayyona

ayyona

jejak duyu

2020-08-03

0

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

semngatt kak 😘😘😘

2020-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 02 Dua hari yang lalu..
3 Bab 03 Menyusul suami..
4 Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5 Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6 Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7 Visual CAST
8 Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9 Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10 Bab 09 Ditinggal lagi
11 Bab 10 Terlalu cantik
12 Bab 11 Tanpa pamit lagi
13 Bab 12 Bakat terpendam
14 Bab 13 Jaga ucapanmu
15 Bab 14 Cemburu
16 Bab 15 Menggali potensi diri
17 Bab 16 Apa kurangku?
18 Bab 17 Aku minta maaf
19 Bab 18 Malam mingguan
20 Bab 19 Sahabat Ayu
21 Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22 Bab 21 Raka dan Alice
23 Bab 22 Tidak pulang lagi
24 Bab 23 Usaha pertama
25 Bab 24 Harus segera pulang
26 Bab 25 Sangat Manja
27 Bab 26 Semakin menggemaskan
28 Bab 27 Bertemu Alice
29 28 Jangan khawatir
30 Bab 29 Toko online
31 Bab 30 Hamil
32 Bab 31 Kenyataan
33 Bab 32 Keputusan
34 Bab 33 Raka yang kacau
35 Bab 34 Sangat bahagia
36 Bab 35 Tidak punya ayah
37 Bab 36 Tidak seperti seseorang
38 Bab 37 Tidak bisa
39 Bab 38 Ingin berbicara
40 Bab 39 Aku menginginkannya
41 Bab 40 Hening..
42 Bab 41 Maafkan aku
43 Bab 42 Les balet
44 Bab 43 Di kediaman Raka..
45 Bab 44 Membujuk Raka
46 Bab 45 Si kembar dan Raka
47 Bab 46 Si kembar dan Raka II
48 Bab 47 Si kembar dan Raka III
49 Bab 48 Lucu nya mereka
50 Bab 49 Jangan berbohong
51 Bab 50 Rumah yang hangat
52 Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53 Bab 52 Sudah baikan
54 Bab 53 Kacau
55 Bab 54 Ikut Daddy..
56 Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57 Bab 56 Undangan..
58 Bab 57 Leo vs Natalie
59 Bab 58 Jangan sering bolos
60 Ban 59 Mommy hiks hiks
61 Bab 60 Tidak menerima penolakan
62 Bab 61 Jangan bilang Jessi
63 Bab 62 Pagi !!!
64 Bab 63 Lotek
65 Bab 64 Penikahan Alice
66 Bab 65 Perubahan rencana
67 Bab 66 Rencana Raka
68 Bab 67 Si penghianat
69 Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70 Bab 69 Spiderman lokal
71 Bab 70 Aku bicara kenyataan
72 Bab 71 Aib Farrel
73 Bab 72 Panik
74 Bab 73 Bagaimana ini?
75 Bab 74 Berita haru
76 Bab 75 Jessi dan Jordan
77 Pengumuman
78 Bab 75 Rumah sakit
79 Bab 76 menjenguk Farrel
80 Bab 77 Flash back on
81 Bab 78 Flash back off
82 Bab 79 cengeng
83 Bab 80 Batagor
84 Pengumuman
85 Epilog
86 Extra bab kekesalan Ayu
87 Extra bab nasi goreng
88 Kelahiran Reynard
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 02 Dua hari yang lalu..
3
Bab 03 Menyusul suami..
4
Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5
Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6
Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7
Visual CAST
8
Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9
Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10
Bab 09 Ditinggal lagi
11
Bab 10 Terlalu cantik
12
Bab 11 Tanpa pamit lagi
13
Bab 12 Bakat terpendam
14
Bab 13 Jaga ucapanmu
15
Bab 14 Cemburu
16
Bab 15 Menggali potensi diri
17
Bab 16 Apa kurangku?
18
Bab 17 Aku minta maaf
19
Bab 18 Malam mingguan
20
Bab 19 Sahabat Ayu
21
Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22
Bab 21 Raka dan Alice
23
Bab 22 Tidak pulang lagi
24
Bab 23 Usaha pertama
25
Bab 24 Harus segera pulang
26
Bab 25 Sangat Manja
27
Bab 26 Semakin menggemaskan
28
Bab 27 Bertemu Alice
29
28 Jangan khawatir
30
Bab 29 Toko online
31
Bab 30 Hamil
32
Bab 31 Kenyataan
33
Bab 32 Keputusan
34
Bab 33 Raka yang kacau
35
Bab 34 Sangat bahagia
36
Bab 35 Tidak punya ayah
37
Bab 36 Tidak seperti seseorang
38
Bab 37 Tidak bisa
39
Bab 38 Ingin berbicara
40
Bab 39 Aku menginginkannya
41
Bab 40 Hening..
42
Bab 41 Maafkan aku
43
Bab 42 Les balet
44
Bab 43 Di kediaman Raka..
45
Bab 44 Membujuk Raka
46
Bab 45 Si kembar dan Raka
47
Bab 46 Si kembar dan Raka II
48
Bab 47 Si kembar dan Raka III
49
Bab 48 Lucu nya mereka
50
Bab 49 Jangan berbohong
51
Bab 50 Rumah yang hangat
52
Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53
Bab 52 Sudah baikan
54
Bab 53 Kacau
55
Bab 54 Ikut Daddy..
56
Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57
Bab 56 Undangan..
58
Bab 57 Leo vs Natalie
59
Bab 58 Jangan sering bolos
60
Ban 59 Mommy hiks hiks
61
Bab 60 Tidak menerima penolakan
62
Bab 61 Jangan bilang Jessi
63
Bab 62 Pagi !!!
64
Bab 63 Lotek
65
Bab 64 Penikahan Alice
66
Bab 65 Perubahan rencana
67
Bab 66 Rencana Raka
68
Bab 67 Si penghianat
69
Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70
Bab 69 Spiderman lokal
71
Bab 70 Aku bicara kenyataan
72
Bab 71 Aib Farrel
73
Bab 72 Panik
74
Bab 73 Bagaimana ini?
75
Bab 74 Berita haru
76
Bab 75 Jessi dan Jordan
77
Pengumuman
78
Bab 75 Rumah sakit
79
Bab 76 menjenguk Farrel
80
Bab 77 Flash back on
81
Bab 78 Flash back off
82
Bab 79 cengeng
83
Bab 80 Batagor
84
Pengumuman
85
Epilog
86
Extra bab kekesalan Ayu
87
Extra bab nasi goreng
88
Kelahiran Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!