Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka

Ayu kaget begitu lampu di kamarnya tiba-tiba menyala.

“Tau pulang juga kamu!” Suara keras Raka yang sedang duduk di sofa dengan kedua tangan dilipat di depan dada.

“Ra-Raka, kamu pulang?” Tanya Ayu terbata-bata, Ayu sangat takut melihat ekspresi Raka yang saat ini.

“Kenapa?Kamu tidak suka saya pulang?” Raka beranjak dari duduknya. “Dengan begitu kau bisa berkeliaran di luar dan pulang malam?” Ketus Raka.

‘Tidak ada pilihan lain.’ Batin Ayu.

Ayu langsung berlari kearah Raka dan memeluk suaminya itu dengan erat. “Mana mungkin Ayu tidak suka. Ayu suka mas pulang, Ayu sangat Merindukanmu.” Ucap Ayu. Ia sengaja memainkan kepalanya di dada Raka.

Raka hendak melepaskan pelukan Ayu dengan menyentuh kedua bahu Ayu. Tapi Ayu malah semakin mengeratkan pelukannya.

“Mas Raka, apa mas tidak merindukanku?” Ayu mendongak pada Raka, ia sengaja memasang wajah memelasnya.

‘Sampai kapan kau bisa marah, Raka?Aku akan meluluhkan mu, ya meluluhkan mu seperti biasanya, dengan tubuhku.’

“Jangan memasang muka seperti itu!” Suara Raka sudah sedikit melembut, berbeda dengan tadi. Tatapan Raka tadi lebih ke tatapan membunuh.

“Ada apa dengan tatapanku?Apa kau tidak menyukainya?” Tanya Ayu, ia menggerakan tanganya meraba-raba dada Raka.

Dan tangan Ayu pun beralih memegang dasi Raka, dengan sekali gerakan Ayu menarik dasi Raka hingga kepala Raka sedikit menunduk. Cup, ayu pun mengecup bibir Raka.

“Apa kau tidak merindukanku?” Tanya Ayu setelah mencium sekilas bibir Raka dengan tatapan genitnya.

“Kau memang harus dihukum!” Ucap Raka menyentuh pinggang Ayu, menarik tubuh Ayu mendekat padanya.

“Dimana aku harus dihukum?Apakah disana?” Tanya Ayu seraya menunjuk ranjang.

Entah mengapa Raka tersenyum puas. “Saya tidak akan membiarkan mu tidur malam ini.” Bisik Raka di telinga Ayu.

Seketika wajah Ayu berubah kaget tapi sangat menggemaskan. “Saya suka eksperi wajahmu saat ini, sayang.” Ucap Raka. Raka langsung mencium bibir Ayu dengan mesra, ciuman itu semakin lama semakin dalam. Berubah menjadi lum*tan.

Cukup lama bibir mereka saling bertautan, sampai akhirnya nafas keduanya tersenggal-senggal. Dan Raka pun melepaskan ciuman itu begitu merasa ia dan Ayu hampir kehabisan nafas.

Raka langsung menggendong tubuh Ayu ke ranjang. Tangan Ayu pun tidak diam, ia melepaskan satu persatu kancing kemeja Raka. Dan setelahnya Raka mencopot kemejanya, membuangnya ke segala arah. Begitu juga Ayu yang sudah melepaskan dress yang tadi ia kenakan.

Kini mereka berdua sudah terlihat polos tanpa sehelai benang pun. Entah berapa kali mereka melakukannya, yang jelas Raka benar-benar tidak memberi waktu Ayu untuk tidur. Seperti katanya, Raka benar-benar menyiksa Ayu semalaman.

Ayu mengerjapkan matanya, ia benar-benar merasakan remuk pada seluruh tubuhnya. Saat membuka mata Ayu merasakan ada yang melingkar di perutnya, ia pun menoleh ke sebelah terlihat Raka masih tidur dengan pulas.

Ayu langsung melirik jam beker yang ada di nakas sebelah tempat tidur. Sudah jam 11:00.

‘Tumben dia menginap, biasanya dia akan pergi saat subuh.’

Perlahan Ayu pun menyingkirkan tangan Raka yang melingkar di perutnya. Ia kemudian bangkit untuk membersihkan diri. Cukup lama Ayu berendam di bath up. Tanpa sadar air mata menetes di pipi Ayu.

‘Aku memang hanya sekedar penghangat dan pemuas ranjang.’ Gumam Ayu sedih. Ia teringat bagaimana raut wajah Raka berubah begitu Ayu menggodanya.

‘Sadarlah Ayu, siapa dirimu, punya hak apa kamu terhadap Raka. Kau hanya pemuas ranjang yang legal tidak lebih.’

Ayu pun bangkit dan mengambil pil kontrasepsi di laci yang ada di closet room nya. Ayu langsung menelan pil itu. Ayu merasa butuh pil itu agar tidak hamil, Ayu merasa tidak perlu hamil karena pernikahan mereka tidak di dasari cinta.

“Selamat pagi!” Kata Raka diambang pintu, mengagetkan Ayu. Dengan cepat Ayu memasukan kembali pil itu ke dalam laci.

“Selamat pagi.” Jawab Ayu dengan senyum menoleh ke Raka.

Ayu berjalan ke cermin dan menyisir rambutnya yang masih basah.

Cup cup.. Entah kapan Raka berjalan, lelaki itu sudah berada di belangkang Ayu, memeluk Ayu dari belakang, menciumi bahu dan leh*r Ayu.

“Mandilah, aku akan menyiapkan makan untukmu.” Ucapnya pada Raka.

“Saya ingin memakan mu sekarang.” Ucap Raka masih dengan menciumi tengkuk leh*r Ayu.

Ayu pun membalik tubuhnya menghadap Raka, ia sedikit bergeser dari posisinya. Terus terang Ayu tidak mau melakukannya lagi, ia masih merasa lelah dengan siksaan Raka semalam.

“Kau menolakku?” Tanya Raka menyadari Ayu yang menggeser tubuhnya.

“Tidak, mana mungkin aku menolakmu.” Jawab Ayu tersenyum tipis, ia menggeser tubuhnya kembali ke tempat semula. Memberi kesempatan pada Raka agar lebih mudah menjamahnya.

Raka pun melanjutkan aksinya, ia menciumi tengkuk leh*r Ayu menambah bekas di leh*r Ayu. Karena tidak merasa puas dengan posisi saat ini, dimana posisi Ayu lebih pendek darinya dan Raka susah menjamah bagian dad* Ayu. Raka mengangkat tubuh Ayu agar duduk di meja rias diruangan itu, kali ini Raka bisa dengan mudah menciumi buah sintal yang berupa gundukan di dad* Ayu.

“Raka, jangan disini.” Lirih Ayu.

“Kenapa sayang?” Jawab Raka dengan nafas berat karena sudah dikuasai nafsu.

“Tidak leluasa.”

Cup.. Raka mencium sekilas bibir Ayu setelah mendengar jawaban Ayu. Dengan segera ia pun menggendong Ayu ke ranjang, dan mengulang kejadian semalam.

Begitu selesai melakukan ritual suami istri, Raka meminta Ayu untuk mandi bersama. Bukannya mandi dengan cepat, Raka malam meminta jatah lagi begitu sampai di kamar mandi.

***

Sarapan dirampel menjadi makan siang dan sore, karena Ayu dan Raka baru keluar kamar begitu pukul 2 siang. Setelah makan Raka menuju ruang kerjanya, sementara Ayu kembali ke kamar. Ayu masih sangat lelah.

“Cari tau apa yang dilakukan istriku saat diluar rumah!” Perintah Raka pada Leo

“Siap, bos.”

“Ada apa, bos?Apa ada yang mengganjal di hatimu?” Leo bisa tau bosnya sedang memikirkan sesuatu.

“Entahlah, aku merasa Ayu sedang menyembunyikan sesuatu.”

“Apa kau sudah mulai mencintainya, Bos?”

“Jangan bicara omong kosong kau, itu tidak akan terjadi!” Tegas Raka.

Leo hanya senyum-senyum mendengar jawaban bosnya.

“Jangan cengar-cengir, baj*nga*n!” Ketus Raka tidak suka.

“Bos, hati-hati dengan kata-katamu Bos. Cinta datang tidak pernah di duga.” Ucap Leo sok bijak.

Raka pun melempar Leo dengan buku yang dipegangnya, Leo dengan sigap menangkap buku itu sebelum menjatuhi kepalanya. “Keluarlah, brengs*k!” Ketus Raka.

.

.

Bersambung..

Author merasa getaran-getaran cinta mulai menyerang Raka.

Terpopuler

Comments

ayyona

ayyona

lanjut 😎

2020-07-31

0

Zui Kim

Zui Kim

ampun kak.. pagi2 begini mendapat sajian begini 🤣🤣 o iya, Krisan dikit kak, tersengal-sengal kak lebih cocok dari terenggal-enggal.

2020-07-21

0

Rozh

Rozh

Hai Thor,
ceritanya bagus💖semangat terus ya💪

•••Izin promosi•••

Mampir diNovel ku ya😊

2020-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 02 Dua hari yang lalu..
3 Bab 03 Menyusul suami..
4 Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5 Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6 Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7 Visual CAST
8 Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9 Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10 Bab 09 Ditinggal lagi
11 Bab 10 Terlalu cantik
12 Bab 11 Tanpa pamit lagi
13 Bab 12 Bakat terpendam
14 Bab 13 Jaga ucapanmu
15 Bab 14 Cemburu
16 Bab 15 Menggali potensi diri
17 Bab 16 Apa kurangku?
18 Bab 17 Aku minta maaf
19 Bab 18 Malam mingguan
20 Bab 19 Sahabat Ayu
21 Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22 Bab 21 Raka dan Alice
23 Bab 22 Tidak pulang lagi
24 Bab 23 Usaha pertama
25 Bab 24 Harus segera pulang
26 Bab 25 Sangat Manja
27 Bab 26 Semakin menggemaskan
28 Bab 27 Bertemu Alice
29 28 Jangan khawatir
30 Bab 29 Toko online
31 Bab 30 Hamil
32 Bab 31 Kenyataan
33 Bab 32 Keputusan
34 Bab 33 Raka yang kacau
35 Bab 34 Sangat bahagia
36 Bab 35 Tidak punya ayah
37 Bab 36 Tidak seperti seseorang
38 Bab 37 Tidak bisa
39 Bab 38 Ingin berbicara
40 Bab 39 Aku menginginkannya
41 Bab 40 Hening..
42 Bab 41 Maafkan aku
43 Bab 42 Les balet
44 Bab 43 Di kediaman Raka..
45 Bab 44 Membujuk Raka
46 Bab 45 Si kembar dan Raka
47 Bab 46 Si kembar dan Raka II
48 Bab 47 Si kembar dan Raka III
49 Bab 48 Lucu nya mereka
50 Bab 49 Jangan berbohong
51 Bab 50 Rumah yang hangat
52 Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53 Bab 52 Sudah baikan
54 Bab 53 Kacau
55 Bab 54 Ikut Daddy..
56 Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57 Bab 56 Undangan..
58 Bab 57 Leo vs Natalie
59 Bab 58 Jangan sering bolos
60 Ban 59 Mommy hiks hiks
61 Bab 60 Tidak menerima penolakan
62 Bab 61 Jangan bilang Jessi
63 Bab 62 Pagi !!!
64 Bab 63 Lotek
65 Bab 64 Penikahan Alice
66 Bab 65 Perubahan rencana
67 Bab 66 Rencana Raka
68 Bab 67 Si penghianat
69 Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70 Bab 69 Spiderman lokal
71 Bab 70 Aku bicara kenyataan
72 Bab 71 Aib Farrel
73 Bab 72 Panik
74 Bab 73 Bagaimana ini?
75 Bab 74 Berita haru
76 Bab 75 Jessi dan Jordan
77 Pengumuman
78 Bab 75 Rumah sakit
79 Bab 76 menjenguk Farrel
80 Bab 77 Flash back on
81 Bab 78 Flash back off
82 Bab 79 cengeng
83 Bab 80 Batagor
84 Pengumuman
85 Epilog
86 Extra bab kekesalan Ayu
87 Extra bab nasi goreng
88 Kelahiran Reynard
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 02 Dua hari yang lalu..
3
Bab 03 Menyusul suami..
4
Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5
Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6
Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7
Visual CAST
8
Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9
Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10
Bab 09 Ditinggal lagi
11
Bab 10 Terlalu cantik
12
Bab 11 Tanpa pamit lagi
13
Bab 12 Bakat terpendam
14
Bab 13 Jaga ucapanmu
15
Bab 14 Cemburu
16
Bab 15 Menggali potensi diri
17
Bab 16 Apa kurangku?
18
Bab 17 Aku minta maaf
19
Bab 18 Malam mingguan
20
Bab 19 Sahabat Ayu
21
Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22
Bab 21 Raka dan Alice
23
Bab 22 Tidak pulang lagi
24
Bab 23 Usaha pertama
25
Bab 24 Harus segera pulang
26
Bab 25 Sangat Manja
27
Bab 26 Semakin menggemaskan
28
Bab 27 Bertemu Alice
29
28 Jangan khawatir
30
Bab 29 Toko online
31
Bab 30 Hamil
32
Bab 31 Kenyataan
33
Bab 32 Keputusan
34
Bab 33 Raka yang kacau
35
Bab 34 Sangat bahagia
36
Bab 35 Tidak punya ayah
37
Bab 36 Tidak seperti seseorang
38
Bab 37 Tidak bisa
39
Bab 38 Ingin berbicara
40
Bab 39 Aku menginginkannya
41
Bab 40 Hening..
42
Bab 41 Maafkan aku
43
Bab 42 Les balet
44
Bab 43 Di kediaman Raka..
45
Bab 44 Membujuk Raka
46
Bab 45 Si kembar dan Raka
47
Bab 46 Si kembar dan Raka II
48
Bab 47 Si kembar dan Raka III
49
Bab 48 Lucu nya mereka
50
Bab 49 Jangan berbohong
51
Bab 50 Rumah yang hangat
52
Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53
Bab 52 Sudah baikan
54
Bab 53 Kacau
55
Bab 54 Ikut Daddy..
56
Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57
Bab 56 Undangan..
58
Bab 57 Leo vs Natalie
59
Bab 58 Jangan sering bolos
60
Ban 59 Mommy hiks hiks
61
Bab 60 Tidak menerima penolakan
62
Bab 61 Jangan bilang Jessi
63
Bab 62 Pagi !!!
64
Bab 63 Lotek
65
Bab 64 Penikahan Alice
66
Bab 65 Perubahan rencana
67
Bab 66 Rencana Raka
68
Bab 67 Si penghianat
69
Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70
Bab 69 Spiderman lokal
71
Bab 70 Aku bicara kenyataan
72
Bab 71 Aib Farrel
73
Bab 72 Panik
74
Bab 73 Bagaimana ini?
75
Bab 74 Berita haru
76
Bab 75 Jessi dan Jordan
77
Pengumuman
78
Bab 75 Rumah sakit
79
Bab 76 menjenguk Farrel
80
Bab 77 Flash back on
81
Bab 78 Flash back off
82
Bab 79 cengeng
83
Bab 80 Batagor
84
Pengumuman
85
Epilog
86
Extra bab kekesalan Ayu
87
Extra bab nasi goreng
88
Kelahiran Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!