“Sembarangan, ini nyonya mudamu. Istrinya Raka!” Ucap nenek maya.
“Ma-maaf nyonya muda, saya tidak tau.”
“Tidak papa mbak.” Jawab Ayu sopan.
Nenek membawa Ayu untuk naik ke lantai 3, dimana kamar Raka berada saat sedang menginap dirumah nenek. “Istirahat dulu, nanti nenek panggil kamu untuk makan siang.”
“Tapi Ayu tidak lelah, Nek. Apa Ayu boleh mengobrol saja dengan nenek?”
“Boleh sekali sayang.” Nenek langsung duduk di sebelah Ayu.
Ayu dan nenek pun menghabiskan waktu bersama dengan mengobrol sampai jam makan siang tiba.
“Tuan Ra, eh maksud Ayu mas Raka pulangnya jam berapa nek?”
“Mungkin jam 5 sore kalau enggak lembur. Kenapa?Kamu sudah kangen dengan suamimu?”
Blush wajah Ayu menunduk menahan malu.
***
Seperti perkiraan nenek mobil Raka memasuki halaman rumah sekitar pukul 5 sore. Ayu yang kala itu sedang mengobrol dengan nenek pun langsung keluar menyambut suaminya. Diikuti oleh nenek.
“Tumben enggak lembur, Ka?” Hardik nenek begitu Raka berjalan masuk ke dalam rumah.
“Nggak banyak kerjaan, Nek.”
Raka berjalan diikuti Leo. Raka pun melihat sosok tidak asing di samping nenek, sosok yang satu bulan lalu resmi menyandang status sebagai istrinya.
Ayu mencoba tersenyum ketika menyadari Raka tengah memandanginya. Dia pun langsung mendekat pada Raka dan mencium punggung tangan Raka, Raka yang tidak terbiasa oleh perlakukan itu merasa canggung dan kaget. Ayu juga mengambil alih tas kerja Raka yang sedari tadi di bawa Leo.
“Kenapa kamu, Ka?Kaget Ayu nyium tangan kamu?” Nenek menyadari kekagetan yang Raka rasakan.
“Itu sudah semacam tradisi, KA. Bisanya seorang istri memang mencium tangan suaminya saat berangkat dan pulang kerja. Kamu sih kelamaan di luar negeri.”
“Oh, maaf ya Ayu. Saya tidak tau kalau ada tradisi seperti itu di daerah asalmu.”
“Endak papa, mas.” Jawab Ayu dengan bahasa medoknya.
Nenek pun mengajak Ayu dan Raka masuk kedalam rumah. Raka langsung naik ke kamarnya diikuti oleh Ayu.
“Sampai Jakarta jam berapa?” Raka membuka satu persatu kancing kemejanya membuat Ayu yang melihat itu merasa deg deg an.
‘Masa mas Raka sudah mau meminta jatuhnya, padahal kan baru bertemu.’
“Sekitar jam 9 nan, mas.” Jawab Ayu gugup.
Raka yang secara tadi membelakangi Ayu pun membalik tubuhnya.
Sontak Ayu langsung menutup kedua matanya dengan telapak tangan begitu tau kancing kemeja Raka sudah terbuka semua. Terlihat dada bidang Raka.
Deg deg..
‘Weleh weleh nih jantung kok ngga tau sikon sih.’
Ayu mundur perlahan begitu merasakan langkah kaki Raka mendekat padanya. “Kenapa kamu?” Tanya Raka.
“Eng-enggak papa, mas.”
“Kalau enggak papa, kenapa nutup mata?” Raka terus melangkah maju mendekati Ayu yang juga terus saja mundur.
“Itu mas.”
“Itu apa?”
“Itu lho.” Ayu terus mengucap Ita itu masih dengan kedua mata tertutup tangannya.
Kriet.. pintu kamar mandi terbuka begitu Raka menyentuh gagang pintunya. “Awas, aku mau mandi!” Raka menyentuh kedua bahu Ayu lalu menuntun Ayu untuk bergeser, karena tubuh Ayu menghalangi pintu kamar mandi. Setelahnya Raka langsung masuk ke kamar mandi.
‘Astaga. Apa yang kamu pikirkan sih yu, ternyata dia mau masuk kekamar mandi.’ Ayu mengintip Raka masuk kamar mandi dari belahan jari jemari tangan yang menutup matanya.
Sekitar setengah jam akhirnya Raka keluar dari kamar mandi hanya menggunakan sehelai handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Raka melilitkan handuk itu dari bagian pinggang ke bawah. Masih terlihat buliran air menetes dari rambut kepala Raka yang basah sehabis keramas.
“Ambilkan bajuku!”
“Iya, mas.” Ayu beranjak dari duduknya beralih ke ruangan closet berisi pakain Raka. Tadi nenek Sudah memberitahu Ayu seluruh detail isi dari kamar Raka. Ayu pun kembali dengan membawa baju atasan rumahan dan celana pendek.
“Aaaa.” Teriak Ayu saat menyadari Raka setengah telanjang karena hanya memakai handuk kecil untuk membalut bagian tubuh bawahnya. Refleks dia kembali menutup kedua matanya dengan tangan dan menjatuhkan baju ganti Raka.
‘Kenapa mas Raka nggak pakai baju si?’
“Hm berisik!” Raka hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ayu. Raka memungut baju gantinya yang di jatuhkan Ayu, lalu memakainya.
“Kamu harus terbiasa, Yu. Jangan lupa kita sudah nikah.” Bisik Raka pada Ayu, membuat jantung Ayu kembali berdegup kencang.
“I-iya.”
“Sudah!Buka matamu!”
Ayu pun kembali membuka matanya. Tadi saat Raka keluar dari kamar mandi Ayu memang sedang fokus menatap ponselnya belum menyadari Raka yang setengah telanjang itu.
Blush
Lagi-lagi pipi Ayu merona begitu melihat ketampanan Raka.
‘Tadi itu mas Raka ganteng sekali.’ Pikiran kotor Ayu menerawang jauh. Ia langsung menggelengkan kepalanya begitu sadar dari lamunan kotornya.
“Ayo turun makan!”
“Baik, mas.”
Raka dan Ayu turun untuk makan malam. Disana sudah ada nenek dan Leo. Setelah menyantap makan malamnya, Ayu kembali ke kamarnya bersama Raka. Sesuai permintaan nenek yang ingin Ayu dan Raka beristirahat lebih awal. Nenek juga ingin Ayu dan Raka saling melepas rasa rindu karena lama tidak bertemu.
“Besuk kita akan pindah.”
“Pindah kemana mas?”
“Ke rumah kita sendiri, tidak nyaman jika kita tinggal bersama nenek. Kita bisa sesekali mengunjungi nenek.”
“Baiklah.”
Raka sudah lebih dulu berbaring di ranjang. Melihat Ayu yang masih berdiri mematung membuat Raka mengerutkan alisnya. “Ngapain kamu berdiri kayak patung?”
“Ayu tidur dimana?”
Seketika Raka menepuk jidatnya sendiri. “Ya disini di sebelahku, memangnya mau dimana lagi?” Kata Raka seraya menepuk bagian sebelahnya yang masih kosong.
Reflek Ayu menyilangkan kedua tangannya didada.
“Tenang saja, tidak sekarang.” Ucap Raka paham kekhawatiran Ayu.
‘Syukurlah.’
Raut wajah Ayu berubah lega, dari yang tadi panik. Ayu langsung berlari memutari ranjang lalu naik keranjang dan berbaring di sebelah Raka. “Selamat tidur mas Raka.” Kata Ayu masuk dalam selimut lalu memejamkan matanya.
Raka hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Ayu.
‘Se-begitu khawatirnya dia tentang malam pertama.’
Raka dan Ayu bangun lebih awal. Seperti kata Raka semalam, hari ini mereka akan pindah ke rumah Raka. Setelah sarapan Raka dan Ayu berpamitan pada nenek.
Mobil yang dikemudikan Leo nampak memasuki komplek perumahan elit. Mobil itu lalu memasuki gerbang rumah dengan nuansa Eropa dengan cat putih bersih. Bagian halaman depan sangat luas.
Saat Raka dan Ayu turun sudah berdiri sang pengurus rumah dan beberapa pelayan serta beberapa Bodyguard nampak menunggu kedatangan Raka.
“Selamat datang Tuan Muda dan Nyonya muda.” Serentak orang-orang yang sudah berbaris itu.
“Hmm.” Jawab Raka.
“Terimakasih.” Balas Ayu dengan menunduk menunjukkan rasa Terimakasihnya sudah disambut.
Raka masuk kedalam rumah di ikuti Ayu yang selalu mengekor padanya. “Ini kamar kita.” Begitu Raka membuka pintu kamar yang sangat luas dan mewah.
Ayu memandangi kamar barunya begitu takjub. Ada ranjang berukuran King size dengan warna gold nampak begitu elegan. “Waow.” Ucap Ayu ternganga begitu melihat walk in closet yang lebih besar dari kamar yang ada di rumah nenek.
“Sudah cukup kampungannya.” Ucap Raka seraya mengusap lembut rambut Ayu.
“Saya akan ke kantor.” Kata Raka lagi lalu meninggalkan Ayu seorang diri di kamar baru mereka.
Sesaat kemudian Ayu baru menyadari Raka sudah tidak ada di kamar mereka. Ayu pun turun dan bertanya pada pelayan rumah. Setelah tau Raka sudah pergi ke kantor, Ayu kembali ke kamarnya untuk menata barang-barangnya di almari.
Ayu menghabiskan siang harinya untuk berkenalan dengan pelayan dan penjaga rumah. Juga berkeliling rumah agar lebih hafal denah rumah yang besar man mewah itu.
Ayu merasa sangat bosan. Tidak ada pekerjaan yang bisa ia kerjakan, semua pekerjaan sudah ada pelayan yang bertugas untuk mengerjakannya.
Ayu pun memilih untuk membuka laptopnya dan menulis novel. Selama kuliah Ayu sempat menulis novel tapi belum sempat terselesaikan karena harus mengerjakan skripsi, belum lagi kerja part time. Jadi, sekarang Ayu akan memanfaatkan waktu bebasnya untuk menyelesaikan novelnya.
.
.
.
.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Khotinah Busro
aku suka karakter coeonya ga seperti novel lain👍👍good autor
2023-01-28
0
Nung N T
bagus ,,,raka ga sombong,,sikapnya sopan biarpun horang kaya
2020-11-19
2
ayyona
tak boleh tak boleh
2020-07-26
1