Bab 04 Pikiran kotor Ayu

“Sembarangan, ini nyonya mudamu. Istrinya Raka!” Ucap nenek maya.

“Ma-maaf nyonya muda, saya tidak tau.”

“Tidak papa mbak.” Jawab Ayu sopan.

Nenek membawa Ayu untuk naik ke lantai 3, dimana kamar Raka berada saat sedang menginap dirumah nenek. “Istirahat dulu, nanti nenek panggil kamu untuk makan siang.”

“Tapi Ayu tidak lelah, Nek. Apa Ayu boleh mengobrol saja dengan nenek?”

“Boleh sekali sayang.” Nenek langsung duduk di sebelah Ayu.

Ayu dan nenek pun menghabiskan waktu bersama dengan mengobrol sampai jam makan siang tiba.

“Tuan Ra, eh maksud Ayu mas Raka pulangnya jam berapa nek?”

“Mungkin jam 5 sore kalau enggak lembur. Kenapa?Kamu sudah kangen dengan suamimu?”

Blush wajah Ayu menunduk menahan malu.

***

Seperti perkiraan nenek mobil Raka memasuki halaman rumah sekitar pukul 5 sore. Ayu yang kala itu sedang mengobrol dengan nenek pun langsung keluar menyambut suaminya. Diikuti oleh nenek.

“Tumben enggak lembur, Ka?” Hardik nenek begitu Raka berjalan masuk ke dalam rumah.

“Nggak banyak kerjaan, Nek.”

Raka berjalan diikuti Leo. Raka pun melihat sosok tidak asing di samping nenek, sosok yang satu bulan lalu resmi menyandang status sebagai istrinya.

Ayu mencoba tersenyum ketika menyadari Raka tengah memandanginya. Dia pun langsung mendekat pada Raka dan mencium punggung tangan Raka, Raka yang tidak terbiasa oleh perlakukan itu merasa canggung dan kaget. Ayu juga mengambil alih tas kerja Raka yang sedari tadi di bawa Leo.

“Kenapa kamu, Ka?Kaget Ayu nyium tangan kamu?” Nenek menyadari kekagetan yang Raka rasakan.

“Itu sudah semacam tradisi, KA. Bisanya seorang istri memang mencium tangan suaminya saat berangkat dan pulang kerja. Kamu sih kelamaan di luar negeri.”

“Oh, maaf ya Ayu. Saya tidak tau kalau ada tradisi seperti itu di daerah asalmu.”

“Endak papa, mas.” Jawab Ayu dengan bahasa medoknya.

Nenek pun mengajak Ayu dan Raka masuk kedalam rumah. Raka langsung naik ke kamarnya diikuti oleh Ayu.

“Sampai Jakarta jam berapa?” Raka membuka satu persatu kancing kemejanya membuat Ayu yang melihat itu merasa deg deg an.

‘Masa mas Raka sudah mau meminta jatuhnya, padahal kan baru bertemu.’

“Sekitar jam 9 nan, mas.” Jawab Ayu gugup.

Raka yang secara tadi membelakangi Ayu pun membalik tubuhnya.

Sontak Ayu langsung menutup kedua matanya dengan telapak tangan begitu tau kancing kemeja Raka sudah terbuka semua. Terlihat dada bidang Raka.

Deg deg..

‘Weleh weleh nih jantung kok ngga tau sikon sih.’

Ayu mundur perlahan begitu merasakan langkah kaki Raka mendekat padanya. “Kenapa kamu?” Tanya Raka.

“Eng-enggak papa, mas.”

“Kalau enggak papa, kenapa nutup mata?” Raka terus melangkah maju mendekati Ayu yang juga terus saja mundur.

“Itu mas.”

“Itu apa?”

“Itu lho.” Ayu terus mengucap Ita itu masih dengan kedua mata tertutup tangannya.

Kriet.. pintu kamar mandi terbuka begitu Raka menyentuh gagang pintunya. “Awas, aku mau mandi!” Raka menyentuh kedua bahu Ayu lalu menuntun Ayu untuk bergeser, karena tubuh Ayu menghalangi pintu kamar mandi. Setelahnya Raka langsung masuk ke kamar mandi.

‘Astaga. Apa yang kamu pikirkan sih yu, ternyata dia mau masuk kekamar mandi.’ Ayu mengintip Raka masuk kamar mandi dari belahan jari jemari tangan yang menutup matanya.

Sekitar setengah jam akhirnya Raka keluar dari kamar mandi hanya menggunakan sehelai handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Raka melilitkan handuk itu dari bagian pinggang ke bawah. Masih terlihat buliran air menetes dari rambut kepala Raka yang basah sehabis keramas.

“Ambilkan bajuku!”

“Iya, mas.” Ayu beranjak dari duduknya beralih ke ruangan closet berisi pakain Raka. Tadi nenek Sudah memberitahu Ayu seluruh detail isi dari kamar Raka. Ayu pun kembali dengan membawa baju atasan rumahan dan celana pendek.

“Aaaa.” Teriak Ayu saat menyadari Raka setengah telanjang karena hanya memakai handuk kecil untuk membalut bagian tubuh bawahnya. Refleks dia kembali menutup kedua matanya dengan tangan dan menjatuhkan baju ganti Raka.

‘Kenapa mas Raka nggak pakai baju si?’

“Hm berisik!” Raka hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Ayu. Raka memungut baju gantinya yang di jatuhkan Ayu, lalu memakainya.

“Kamu harus terbiasa, Yu. Jangan lupa kita sudah nikah.” Bisik Raka pada Ayu, membuat jantung Ayu kembali berdegup kencang.

“I-iya.”

“Sudah!Buka matamu!”

Ayu pun kembali membuka matanya. Tadi saat Raka keluar dari kamar mandi Ayu memang sedang fokus menatap ponselnya belum menyadari Raka yang setengah telanjang itu.

Blush

Lagi-lagi pipi Ayu merona begitu melihat ketampanan Raka.

‘Tadi itu mas Raka ganteng sekali.’ Pikiran kotor Ayu menerawang jauh. Ia langsung menggelengkan kepalanya begitu sadar dari lamunan kotornya.

“Ayo turun makan!”

“Baik, mas.”

Raka dan Ayu turun untuk makan malam. Disana sudah ada nenek dan Leo. Setelah menyantap makan malamnya, Ayu kembali ke kamarnya bersama Raka. Sesuai permintaan nenek yang ingin Ayu dan Raka beristirahat lebih awal. Nenek juga ingin Ayu dan Raka saling melepas rasa rindu karena lama tidak bertemu.

“Besuk kita akan pindah.”

“Pindah kemana mas?”

“Ke rumah kita sendiri, tidak nyaman jika kita tinggal bersama nenek. Kita bisa sesekali mengunjungi nenek.”

“Baiklah.”

Raka sudah lebih dulu berbaring di ranjang. Melihat Ayu yang masih berdiri mematung membuat Raka mengerutkan alisnya. “Ngapain kamu berdiri kayak patung?”

“Ayu tidur dimana?”

Seketika Raka menepuk jidatnya sendiri. “Ya disini di sebelahku, memangnya mau dimana lagi?” Kata Raka seraya menepuk bagian sebelahnya yang masih kosong.

Reflek Ayu menyilangkan kedua tangannya didada.

“Tenang saja, tidak sekarang.” Ucap Raka paham kekhawatiran Ayu.

‘Syukurlah.’

Raut wajah Ayu berubah lega, dari yang tadi panik. Ayu langsung berlari memutari ranjang lalu naik keranjang dan berbaring di sebelah Raka. “Selamat tidur mas Raka.” Kata Ayu masuk dalam selimut lalu memejamkan matanya.

Raka hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Ayu.

‘Se-begitu khawatirnya dia tentang malam pertama.’

Raka dan Ayu bangun lebih awal. Seperti kata Raka semalam, hari ini mereka akan pindah ke rumah Raka. Setelah sarapan Raka dan Ayu berpamitan pada nenek.

Mobil yang dikemudikan Leo nampak memasuki komplek perumahan elit. Mobil itu lalu memasuki gerbang rumah dengan nuansa Eropa dengan cat putih bersih. Bagian halaman depan sangat luas.

Saat Raka dan Ayu turun sudah berdiri sang pengurus rumah dan beberapa pelayan serta beberapa Bodyguard nampak menunggu kedatangan Raka.

“Selamat datang Tuan Muda dan Nyonya muda.” Serentak orang-orang yang sudah berbaris itu.

“Hmm.” Jawab Raka.

“Terimakasih.” Balas Ayu dengan menunduk menunjukkan rasa Terimakasihnya sudah disambut.

Raka masuk kedalam rumah di ikuti Ayu yang selalu mengekor padanya. “Ini kamar kita.” Begitu Raka membuka pintu kamar yang sangat luas dan mewah.

Ayu memandangi kamar barunya begitu takjub. Ada ranjang berukuran King size dengan warna gold nampak begitu elegan. “Waow.” Ucap Ayu ternganga begitu melihat walk in closet yang lebih besar dari kamar yang ada di rumah nenek.

“Sudah cukup kampungannya.” Ucap Raka seraya mengusap lembut rambut Ayu.

“Saya akan ke kantor.” Kata Raka lagi lalu meninggalkan Ayu seorang diri di kamar baru mereka.

Sesaat kemudian Ayu baru menyadari Raka sudah tidak ada di kamar mereka. Ayu pun turun dan bertanya pada pelayan rumah. Setelah tau Raka sudah pergi ke kantor, Ayu kembali ke kamarnya untuk menata barang-barangnya di almari.

Ayu menghabiskan siang harinya untuk berkenalan dengan pelayan dan penjaga rumah. Juga berkeliling rumah agar lebih hafal denah rumah yang besar man mewah itu.

Ayu merasa sangat bosan. Tidak ada pekerjaan yang bisa ia kerjakan, semua pekerjaan sudah ada pelayan yang bertugas untuk mengerjakannya.

Ayu pun memilih untuk membuka laptopnya dan menulis novel. Selama kuliah Ayu sempat menulis novel tapi belum sempat terselesaikan karena harus mengerjakan skripsi, belum lagi kerja part time. Jadi, sekarang Ayu akan memanfaatkan waktu bebasnya untuk menyelesaikan novelnya.

.

.

.

.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Khotinah Busro

Khotinah Busro

aku suka karakter coeonya ga seperti novel lain👍👍good autor

2023-01-28

0

Nung N T

Nung N T

bagus ,,,raka ga sombong,,sikapnya sopan biarpun horang kaya

2020-11-19

2

ayyona

ayyona

tak boleh tak boleh

2020-07-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 02 Dua hari yang lalu..
3 Bab 03 Menyusul suami..
4 Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5 Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6 Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7 Visual CAST
8 Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9 Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10 Bab 09 Ditinggal lagi
11 Bab 10 Terlalu cantik
12 Bab 11 Tanpa pamit lagi
13 Bab 12 Bakat terpendam
14 Bab 13 Jaga ucapanmu
15 Bab 14 Cemburu
16 Bab 15 Menggali potensi diri
17 Bab 16 Apa kurangku?
18 Bab 17 Aku minta maaf
19 Bab 18 Malam mingguan
20 Bab 19 Sahabat Ayu
21 Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22 Bab 21 Raka dan Alice
23 Bab 22 Tidak pulang lagi
24 Bab 23 Usaha pertama
25 Bab 24 Harus segera pulang
26 Bab 25 Sangat Manja
27 Bab 26 Semakin menggemaskan
28 Bab 27 Bertemu Alice
29 28 Jangan khawatir
30 Bab 29 Toko online
31 Bab 30 Hamil
32 Bab 31 Kenyataan
33 Bab 32 Keputusan
34 Bab 33 Raka yang kacau
35 Bab 34 Sangat bahagia
36 Bab 35 Tidak punya ayah
37 Bab 36 Tidak seperti seseorang
38 Bab 37 Tidak bisa
39 Bab 38 Ingin berbicara
40 Bab 39 Aku menginginkannya
41 Bab 40 Hening..
42 Bab 41 Maafkan aku
43 Bab 42 Les balet
44 Bab 43 Di kediaman Raka..
45 Bab 44 Membujuk Raka
46 Bab 45 Si kembar dan Raka
47 Bab 46 Si kembar dan Raka II
48 Bab 47 Si kembar dan Raka III
49 Bab 48 Lucu nya mereka
50 Bab 49 Jangan berbohong
51 Bab 50 Rumah yang hangat
52 Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53 Bab 52 Sudah baikan
54 Bab 53 Kacau
55 Bab 54 Ikut Daddy..
56 Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57 Bab 56 Undangan..
58 Bab 57 Leo vs Natalie
59 Bab 58 Jangan sering bolos
60 Ban 59 Mommy hiks hiks
61 Bab 60 Tidak menerima penolakan
62 Bab 61 Jangan bilang Jessi
63 Bab 62 Pagi !!!
64 Bab 63 Lotek
65 Bab 64 Penikahan Alice
66 Bab 65 Perubahan rencana
67 Bab 66 Rencana Raka
68 Bab 67 Si penghianat
69 Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70 Bab 69 Spiderman lokal
71 Bab 70 Aku bicara kenyataan
72 Bab 71 Aib Farrel
73 Bab 72 Panik
74 Bab 73 Bagaimana ini?
75 Bab 74 Berita haru
76 Bab 75 Jessi dan Jordan
77 Pengumuman
78 Bab 75 Rumah sakit
79 Bab 76 menjenguk Farrel
80 Bab 77 Flash back on
81 Bab 78 Flash back off
82 Bab 79 cengeng
83 Bab 80 Batagor
84 Pengumuman
85 Epilog
86 Extra bab kekesalan Ayu
87 Extra bab nasi goreng
88 Kelahiran Reynard
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 02 Dua hari yang lalu..
3
Bab 03 Menyusul suami..
4
Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5
Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6
Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7
Visual CAST
8
Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9
Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10
Bab 09 Ditinggal lagi
11
Bab 10 Terlalu cantik
12
Bab 11 Tanpa pamit lagi
13
Bab 12 Bakat terpendam
14
Bab 13 Jaga ucapanmu
15
Bab 14 Cemburu
16
Bab 15 Menggali potensi diri
17
Bab 16 Apa kurangku?
18
Bab 17 Aku minta maaf
19
Bab 18 Malam mingguan
20
Bab 19 Sahabat Ayu
21
Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22
Bab 21 Raka dan Alice
23
Bab 22 Tidak pulang lagi
24
Bab 23 Usaha pertama
25
Bab 24 Harus segera pulang
26
Bab 25 Sangat Manja
27
Bab 26 Semakin menggemaskan
28
Bab 27 Bertemu Alice
29
28 Jangan khawatir
30
Bab 29 Toko online
31
Bab 30 Hamil
32
Bab 31 Kenyataan
33
Bab 32 Keputusan
34
Bab 33 Raka yang kacau
35
Bab 34 Sangat bahagia
36
Bab 35 Tidak punya ayah
37
Bab 36 Tidak seperti seseorang
38
Bab 37 Tidak bisa
39
Bab 38 Ingin berbicara
40
Bab 39 Aku menginginkannya
41
Bab 40 Hening..
42
Bab 41 Maafkan aku
43
Bab 42 Les balet
44
Bab 43 Di kediaman Raka..
45
Bab 44 Membujuk Raka
46
Bab 45 Si kembar dan Raka
47
Bab 46 Si kembar dan Raka II
48
Bab 47 Si kembar dan Raka III
49
Bab 48 Lucu nya mereka
50
Bab 49 Jangan berbohong
51
Bab 50 Rumah yang hangat
52
Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53
Bab 52 Sudah baikan
54
Bab 53 Kacau
55
Bab 54 Ikut Daddy..
56
Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57
Bab 56 Undangan..
58
Bab 57 Leo vs Natalie
59
Bab 58 Jangan sering bolos
60
Ban 59 Mommy hiks hiks
61
Bab 60 Tidak menerima penolakan
62
Bab 61 Jangan bilang Jessi
63
Bab 62 Pagi !!!
64
Bab 63 Lotek
65
Bab 64 Penikahan Alice
66
Bab 65 Perubahan rencana
67
Bab 66 Rencana Raka
68
Bab 67 Si penghianat
69
Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70
Bab 69 Spiderman lokal
71
Bab 70 Aku bicara kenyataan
72
Bab 71 Aib Farrel
73
Bab 72 Panik
74
Bab 73 Bagaimana ini?
75
Bab 74 Berita haru
76
Bab 75 Jessi dan Jordan
77
Pengumuman
78
Bab 75 Rumah sakit
79
Bab 76 menjenguk Farrel
80
Bab 77 Flash back on
81
Bab 78 Flash back off
82
Bab 79 cengeng
83
Bab 80 Batagor
84
Pengumuman
85
Epilog
86
Extra bab kekesalan Ayu
87
Extra bab nasi goreng
88
Kelahiran Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!