Bab 14 Cemburu

Sadar dengan rencana licik Raka, Ayu pun berlari keluar kamar.

Sementara Raka tersenyum puas setelah mengerjai istrinya.

“Pagi Nyonya.” Sapa Leo baru saja keluar dari kamarnya di lantai satu.

Ayu menganggukkan kepalanya menjawab sapaan Leo. Ayu jadi penasaran ingin bertanya tentang Rossa pada Leo.

“Leo.”

“Ya, Nyonya?”

“Apa kau tau bagaimana hubungan mas Raka dan Rossa?”

Leo bingung harus menjawab apa. “Rossa yang mana ya Nyonya?”

‘Cih Leo mau pura-pura tidak tau.’

“Rossa Kartika itu lho artis papan atas, memangnya ada berapa banyak Rossa yang dekat dengan suamiku?Sampai kau terlihat bingung.” Ketus Ayu.

‘Ayo Leo ayo beritahu aku apa hubungan mereka yang sebenarnya.’ Ayu menatap lekat Leo. Berharap mendapat informasi dari Leo.

“Hubungan Tuan Muda dan Nona Rossa adalah..,” Leo sengaja memotong ucapannya dan diam sesaat.

“Adalah apa?” Ayu sudah tidak sabar.

‘Apa Leo cepat katakan, sebelum suamiku itu turun.’

“Adalah hubungan atasan dan bawahan. Tidak lebih tidak kurang.” Jawab Leo santai, Leo pun tersenyum melihat raut kesal di wajah Ayu.

‘Cih sudah ku duga, Leo mana mungkin jujur dia kan kepercayaan Raka.’

“Hanya itu saja?” Memastikan sekali lagi.

Leo mengangguk. “Iya Nyonya, jika nyonya masih tidak yakin nyonya bisa bertanya langsung pada Rossa.”

‘Hiss apa-apaan si Leo, mana mungkin aku bertanya langsung pada Rossa. Mau ditaruh mana mukaku.”

“Tidak-tidak aku percaya padamu.” Jawab Ayu. Padahal sama sekali tidak percaya. Bagi Ayu Raka dan Leo sama saja.

“Apa nyonya cemburu?”

‘Cemburu?cemburu pala mu peyang, aku hanya penasaran tauk.’

“Sedikit sih.” Ayu pun meninggalkan Leo dan kembali ke kamarnya. Kali ini Ayu yakin Raka sedang mandi. Jadi, dia tidak akan menggangu Ayu.

Sampai di kamar Ayu menyiapkan setelan jas yang akan di pakai Raka, lengkap dengan dasi yang senada.

Selesai mandi Raka langsung memakai baju yang sudah di siapkan Ayu. “Hari ini jangan keluar dari rumah!”

Ayu terlihat memincingkan sebelah matanya tidak suka dengan apa yang baru saja di ucapkan Raka. “Mas mengurungku?” Tanya Ayu.

Ayu pun mulai melancarkan drama menyedihkan versinya. “Apa salahku, Mas?Kenapa kau mengurungku?Apa kau akan menjadikan aku putri yang terkurung di kastil?Menjadikanku putri yang kesepian karena tidak bisa melihat dunia luar?kau sungguh tega, Mas. Kau tega.” Ucap Ayu dengan nada menyedihkan.

Raka mengernyitkan alisnya sebelah mendengar drama dari istrinya. “Siapa yang mau mengurungmu?Kau ini kebanyakan nonton sinetron, hentikan nonton sinetronmu atau kau akan menjadi bodoh.”

Memang benar selama Raka di kantor, jika tidak menulis novel Ayu menghabiskan waktunya untuk menonton sinetron. “Mas tau dari mana Ayu suka nonton sinetron?”

“Kelihatan dari tampangmu yang bodoh itu!”

Raka melangkah keluar dari kamarnya di ikuti Ayu yang mengekor di belakang.

‘Cih Bodoh-bodoh gini juga memuaskan mu di ranjang.’

Raka mendadak berhenti ketika melihat ketiga orang kepercayaannya tengah duduk di meja makan seraya menikmati teh hangat.

Brukk.. Ayu pun menabrak punggung Raka yang mendadak berhenti. “Mas, ngapain sih berhenti mendadak.” Gerutu Ayu sambil mengelus kepalanya yang baru saja menubruk punggung keras Raka.

Raka tidak bergeming dengan ucapan Ayu. Membuat perempuan itu harus menyembulkan kepalanya kesamping agar bisa melihat apa yang dilihat Raka sampai berhenti mendadak dan berdiri seperti patung.

“Hai?” Ucap Ayu senyum seraya dada kepada tiga orang yang sedang asyik menikmati teh di ruang makan. Begitulah cara Ayu menyapa tamu.

Ketiga orang itu pun dada-dada balik ke Ayu. Mereka senang melihat tingkah nyonyanya yang ramah.

“Ngapain kalian dada sama istriku?Sok akrab.” Ketus Raka kemudian bergabung dengan ketiga orang kepercayaannya duduk di ruang makan.

“Kamu juga, ngapain cengar-cengir ke mereka?” Raka menarik kursi disebelahnya, membiarkan Ayu duduk di kursi itu.

‘Nggak lihat kita lagi saling kenalan.’

“Cuman senyum juga.” Ayu mengambilkan nasi ke piring Raka beserta lauknya.

“Bagaimana Mike, apa penelitianmu sudah selesai?” Tanya Raka.

Mike adalah salah satu orang kepercayaan Raka dan sekaligus dokter pribadi Raka. Mike baru saja kembali dari Amerika, ia melakukan penelitian dengan beberapa dokter disana.

“Sudah bos, hasilnya bagus.” Jawab Mike.

“Penelitian apa sih, Mas?” Tanya Ayu penasaran.

“Nggak usah tanya, aku kasih tau pun dengan kapasitas otak kecilmu ini, kamu nggak akan ngerti.” Ucap Raka seraya menyentil lembut kepala Ayu.

‘Aku kan hanya tanya, nggak dijawab nggak papa, nggak usah bawa-bawa otak juga Tuan. Dasar arogan.’ Ayu sudah biasa menyinyiri Raka dalam batinnya.

“Hilih pelit.” Ayu menoleh kembali pada Raka seakan ingin menanyakan sesuatu pada suaminya.

“Diam!Habiskan makanmu, dilarang bicara di meja makan!”

‘Dari mana dia tau aku akan bicara.’ Ayu pun menunduk, ia mengurungkan niatnya untuk bertanya. Sampai sarapan selesai Ayu seperti mengunci rapat mulutnya, ia tidak berbicara sama sekali. Hanya menikmati makan sarapannya.

Sementara Raka makan dan sesekali ngobrol dengan orang-orang kepercayaannya.

“Kenapa kamu?Diam saja?Sariawan?” Tanya Raka melihat istrinya yang sedari tadi menunduk diam, tidak ikut mengobrol.

‘Cih bukannya dia yang memintaku diam. Apa dia mendadak amnesia?’

“Hei, aku tanya padamu.”

Ayu pun menoleh ke suaminya dan melirik orang-orang kepercayaan suaminya sesaat kemudian kembali menoleh suaminya. “Tadi kan mas Raka yang menyuruh ku diam.”

“Kapan?” Balas Raka pura-pura tidak ingat.

“Tadi!!”

“Masa sih?Aku tidak ingat.”

‘Hei bos mana boleh kau mempermainkan istrimu seperti itu.’ Begitu kira-kira isi pikiran ketiga orang kepercayaan Raka.

“Tadi, tadi mas yang bilang.” Ketus Ayu. “Diam!Habiskan makanmu, dilarang bicara di meja makan!” Ayu menirukan ucapan Raka tadi. “Mas tadi bilang begitu.”

Hampir saja semua orang yang di meja makan tertawa mendengar Ayu menirukan kata-kata Raka, bahkan intonasinya di buat semirip mungkin dengan yang di ucapkan Raka.

Raka menatap tajam ketiga orang kepercayaannya yang terlihat menahan tawanya itu. Kemudian melirik istrinya yang masih kesal.

“Makanya kamu jangan cerewet, jadi aku kan tidak akan melarangmu bicara.” Ucap Raka lembut.

‘Kapan si aku pernah cerewet?’

Raka dan orang kepercayaan nya bangkit dari duduknya dan bersiap untuk pergi ke kantor.

“Mas aku beneran nggak boleh keluar rumah?” Tanya Ayu memelas.

“Nggak!” Jawab Raka singkat.

‘Cih dasar otoriter!’

Ayu mengantar Raka sampai di mobil. “Jangan berulah, jadi anak baik di rumah!” Raka mengecup kening Ayu dan masuk ke mobilnya yang di kemudikan oleh Leo.

Sementara Wu bai dan Mike satu mobil di belakang Raka.

“Hati-hati suamiku.” Teriak Ayu seraya dada-dada dengan kedua tanganya.

Raka yang melihat itu pun membuka kaca mobilnya lalu menoleh dan menyembulkan kepalanya sedikit keluar. “Jangan kampungan!” Ucap Raka melambaikan tangan agar Ayu segera masuk kedalam rumah.

‘Lagakmu bos, padahal kau suka kan nyonya seperti itu.’

Setelah melihat Ayu berjalan masuk rumah Raka kembali duduk tegap dan senyum-senyum sendiri.

.

.

.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Upik Ndupick

Upik Ndupick

lucu bgt

2020-08-09

1

ayyona

ayyona

mampir lg

2020-08-03

0

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

Ig & fb : Karlina_Sulaiman

semngat kak.. lanjut up 😘

2020-07-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 02 Dua hari yang lalu..
3 Bab 03 Menyusul suami..
4 Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5 Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6 Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7 Visual CAST
8 Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9 Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10 Bab 09 Ditinggal lagi
11 Bab 10 Terlalu cantik
12 Bab 11 Tanpa pamit lagi
13 Bab 12 Bakat terpendam
14 Bab 13 Jaga ucapanmu
15 Bab 14 Cemburu
16 Bab 15 Menggali potensi diri
17 Bab 16 Apa kurangku?
18 Bab 17 Aku minta maaf
19 Bab 18 Malam mingguan
20 Bab 19 Sahabat Ayu
21 Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22 Bab 21 Raka dan Alice
23 Bab 22 Tidak pulang lagi
24 Bab 23 Usaha pertama
25 Bab 24 Harus segera pulang
26 Bab 25 Sangat Manja
27 Bab 26 Semakin menggemaskan
28 Bab 27 Bertemu Alice
29 28 Jangan khawatir
30 Bab 29 Toko online
31 Bab 30 Hamil
32 Bab 31 Kenyataan
33 Bab 32 Keputusan
34 Bab 33 Raka yang kacau
35 Bab 34 Sangat bahagia
36 Bab 35 Tidak punya ayah
37 Bab 36 Tidak seperti seseorang
38 Bab 37 Tidak bisa
39 Bab 38 Ingin berbicara
40 Bab 39 Aku menginginkannya
41 Bab 40 Hening..
42 Bab 41 Maafkan aku
43 Bab 42 Les balet
44 Bab 43 Di kediaman Raka..
45 Bab 44 Membujuk Raka
46 Bab 45 Si kembar dan Raka
47 Bab 46 Si kembar dan Raka II
48 Bab 47 Si kembar dan Raka III
49 Bab 48 Lucu nya mereka
50 Bab 49 Jangan berbohong
51 Bab 50 Rumah yang hangat
52 Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53 Bab 52 Sudah baikan
54 Bab 53 Kacau
55 Bab 54 Ikut Daddy..
56 Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57 Bab 56 Undangan..
58 Bab 57 Leo vs Natalie
59 Bab 58 Jangan sering bolos
60 Ban 59 Mommy hiks hiks
61 Bab 60 Tidak menerima penolakan
62 Bab 61 Jangan bilang Jessi
63 Bab 62 Pagi !!!
64 Bab 63 Lotek
65 Bab 64 Penikahan Alice
66 Bab 65 Perubahan rencana
67 Bab 66 Rencana Raka
68 Bab 67 Si penghianat
69 Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70 Bab 69 Spiderman lokal
71 Bab 70 Aku bicara kenyataan
72 Bab 71 Aib Farrel
73 Bab 72 Panik
74 Bab 73 Bagaimana ini?
75 Bab 74 Berita haru
76 Bab 75 Jessi dan Jordan
77 Pengumuman
78 Bab 75 Rumah sakit
79 Bab 76 menjenguk Farrel
80 Bab 77 Flash back on
81 Bab 78 Flash back off
82 Bab 79 cengeng
83 Bab 80 Batagor
84 Pengumuman
85 Epilog
86 Extra bab kekesalan Ayu
87 Extra bab nasi goreng
88 Kelahiran Reynard
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 02 Dua hari yang lalu..
3
Bab 03 Menyusul suami..
4
Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5
Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6
Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7
Visual CAST
8
Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9
Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10
Bab 09 Ditinggal lagi
11
Bab 10 Terlalu cantik
12
Bab 11 Tanpa pamit lagi
13
Bab 12 Bakat terpendam
14
Bab 13 Jaga ucapanmu
15
Bab 14 Cemburu
16
Bab 15 Menggali potensi diri
17
Bab 16 Apa kurangku?
18
Bab 17 Aku minta maaf
19
Bab 18 Malam mingguan
20
Bab 19 Sahabat Ayu
21
Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22
Bab 21 Raka dan Alice
23
Bab 22 Tidak pulang lagi
24
Bab 23 Usaha pertama
25
Bab 24 Harus segera pulang
26
Bab 25 Sangat Manja
27
Bab 26 Semakin menggemaskan
28
Bab 27 Bertemu Alice
29
28 Jangan khawatir
30
Bab 29 Toko online
31
Bab 30 Hamil
32
Bab 31 Kenyataan
33
Bab 32 Keputusan
34
Bab 33 Raka yang kacau
35
Bab 34 Sangat bahagia
36
Bab 35 Tidak punya ayah
37
Bab 36 Tidak seperti seseorang
38
Bab 37 Tidak bisa
39
Bab 38 Ingin berbicara
40
Bab 39 Aku menginginkannya
41
Bab 40 Hening..
42
Bab 41 Maafkan aku
43
Bab 42 Les balet
44
Bab 43 Di kediaman Raka..
45
Bab 44 Membujuk Raka
46
Bab 45 Si kembar dan Raka
47
Bab 46 Si kembar dan Raka II
48
Bab 47 Si kembar dan Raka III
49
Bab 48 Lucu nya mereka
50
Bab 49 Jangan berbohong
51
Bab 50 Rumah yang hangat
52
Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53
Bab 52 Sudah baikan
54
Bab 53 Kacau
55
Bab 54 Ikut Daddy..
56
Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57
Bab 56 Undangan..
58
Bab 57 Leo vs Natalie
59
Bab 58 Jangan sering bolos
60
Ban 59 Mommy hiks hiks
61
Bab 60 Tidak menerima penolakan
62
Bab 61 Jangan bilang Jessi
63
Bab 62 Pagi !!!
64
Bab 63 Lotek
65
Bab 64 Penikahan Alice
66
Bab 65 Perubahan rencana
67
Bab 66 Rencana Raka
68
Bab 67 Si penghianat
69
Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70
Bab 69 Spiderman lokal
71
Bab 70 Aku bicara kenyataan
72
Bab 71 Aib Farrel
73
Bab 72 Panik
74
Bab 73 Bagaimana ini?
75
Bab 74 Berita haru
76
Bab 75 Jessi dan Jordan
77
Pengumuman
78
Bab 75 Rumah sakit
79
Bab 76 menjenguk Farrel
80
Bab 77 Flash back on
81
Bab 78 Flash back off
82
Bab 79 cengeng
83
Bab 80 Batagor
84
Pengumuman
85
Epilog
86
Extra bab kekesalan Ayu
87
Extra bab nasi goreng
88
Kelahiran Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!