Bab 11 Tanpa pamit lagi

Ayu kembali ke kamarnya dengan perasaan kecewa. Seharian ia menghabiskan waktunya untuk memasak berharap Raka akan pulang cepat dan mereka bisa makan bersama. Tapi apalah daya Ayu yang hanyalah remahan Peyek.

Ayu naik ke atas ranjang, ia langsung berbaring seraya memeluk guling. ‘Kamu memang tidak seharusnya berharap Ayu!’

‘Hiks hiks.’ Ayu mengusap air matanya sendiri dengan telapak tangannya, sesekali air mata itu menetes pada guling yang di peluknya. Ketika air matanya menetes lagi Ayu akan menghapusnya lagi dengan telapak tanganya lagi, begitu seterusnya sampai mata Ayu terpejam.

Sekitar pukul 01:30 Raka baru saja menginjakkan kaki nya di rumah. Tentu saja di ikuti asisten Leo dengan dua koper. “Istirahat lah Leo, aku akan langsung ke atas.”

“Siap, bos.”

Raka masuk ke dalam kamarnya dengan hati-hati. Ia kemudian melempar jas nya ke sembarang arah, dan melipat lengan kemejanya hingga siku.

Raka mendekati istrinya yang sedang meringkuk memeluk guling. *Cup ..Raka mengecup pucuk kepala istrinya lalu membenarkan selimut Ayu.

Setelah itu Raka menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

‘Apa yang dia lakukan?Kenapa menciumku?Apa dia sudah puas bermain diluar makanya pulang ingat rumah.’ Batin Ayu saat Raka mengecup pucuk kepalanya. Ayu memang belum tidur, tadi Ayu terbangun jam 12 malam dan sholat malam, akhirnya malah tidak bisa tidur lagi, sampai Ayu mendengar suara Raka, dan ia pun pura-pura tidur.

15 menit kemudian Raka sudah keluar dari kamar mandi. Raka langsung naik keranjang, berbaring di sebelah Ayu. Raka juga langsung masuk ke selimut dan memeluk Ayu yang sedang membelakanginya.

Raka menciumi punggung Ayu, membuat Ayu merasa geli tapi ditahannya. ‘Apa-apaan Raka, apa dia akan meminta jatahnya?Apa dia tidak tau aku sudah tidur?’ gerutu Ayu.

“Aku sangat Merindukanmu, sayang.” Lirih Raka. Setelah mengatakan itu tidak butuh waktu lama Raka langsung tidur. Ayu bisa merasakan Raka sudah terlelap karena nafasnya terdengar teratur dan tenang.

‘Halah ngomong rindu tapi gandengan-nya sama perempuan lain, basi!’ Teriak Ayu dalam batinnya.

Ayu pun membalik tubuhnya, kini ia bisa menatap dengan jelas orang suaminya. Lelaki di depanya, lelaki yang tengah tertidur pulas seraya memeluknya itu adalah suaminya. Suami sahnya yang sangat ia rindukan satu minggu ini.

Ayu menyentuh kepala Raka dengan lembut. ‘Jika seperti ini kamu mirip kucing ku yang di Jogja, imut. Coba kamu sadar aku mengelus kepalamu, pasti kau sudah menggonggong seperti anjing tetangga sebelah.’

Ayu pun menelusupkan kepalanya ke dada bidang Raka, kemudian ia ikut tertidur.

Pagi harinya ketika bangun, Ayu sudah tidak menemukan Raka di sebelahnya padahal baru jam setengah 6 pagi.

‘Lagi?Dia pergi tanpa pamit lagi?’

Ayu beranjak ke kamar mandi dan langsung membersihkan diri. Pagi-pagi Ayu sudah merasa kesal, bagaimana bisa Raka sudah pergi lagi.

“Bi midah mau kepasar?” Sudah biasa Ayu akan langsung pergi ke dapur saat pagi hari. Ia akan membuat teh manis yang akan membuat mood paginya berubah.

“Iya nyonya.”

“Nitip jamu beras kencur ya Bi.”

“Siap.”

Ayu tidak perlu memberi uang untuk Bi midah, karena uang bulanan sudah langsung di beri ke Bi midah saat awal bulan.

Cup.. tiba-tiba seseorang mengecup pipi Ayu.

“Pagi, sayang.” Sapa Raka, Raka sedang membuka kulkas dan mengambil air mineral. Raka langsung meneguk habis satu botol tanggung berisi air mineral itu.

Ternyata Raka bangun pagi untuk olahraga. Terlihat dari pakaian yang Raka kenakan dan jug keringat yang mengucur di kening Raka.

“Mas udah pulang?” Tanya Ayu pura-pura kaget.

“Aku sudah pulang dari semalam, sayang.” Raka mendekati Ayu dan menarik tangan Ayu, melingkarkan tangannya di pinggang Ayu.

Cup. Kali ini kecupan sekilas mendarat di bibir Ayu.

“Kenapa tidak membangunkanku?”

“Kau tidur seperti mayat sayang, mungkin bumi runtuh pun kau tidak akan bangun.” Ucap Raka. Raka kemudian mencium bibir Ayu lagi, kali ini bukan hanya kecupan ringan tapi ciuman yang sangat dalam.

Ayu tidak menolaknya sama sekali. Karena ia juga sudah merindukan sentuhan suaminya. Saat Raka ingin melakukan lebih, Ayu menahan tangan Raka. “Mas, ini di dapur.” Bisik Ayu.

Raka pun tersenyum kemudian langsung menggendong Ayu naik kekamar mereka. Sampai di kamar tanpa pemanasan Raka langsung melahap Ayu dengan rakusnya. Sepeti serigala yang kelaparan.

Ayu dengan senang hati melayani nafsu suaminya. Mungkin ia lupa dengan kekecewaannya semalam, sekarang yang Ayu rasakan hanya bahagia. Bahagia Raka tidak meninggalkan dia di pagi hari.

Belum ada 5 menit beristirahat, Raka sudah meminta lagi. “Sayang sekali lagi ya.” Ucap Raka, tangan Raka sudah menggerayangi tubuh Ayu. Dan mereka pun melakukannya lagi 3 ronde di pagi hari.

“Mas, kamu enggak ke kantor?” Ayu melihat jam dinding di kamarnya sudah menunjukan pukul 10:30.

“Nanti sajalah, aku masih kangen sama kamu.” Ucap Raka seraya mendekap Ayu.

Tok..tok.. suara ketukan pintu. Ayu hendak bangkit dan membukanya, tapi tanganya di tarik Raka. Bagaimana Ayu bisa membuka pintu di saat tubuhnya masih polos tanpa sehelai benang pun.

“Kamu mau kemana tanpa pakaian?” Tanya Raka begitu Ayu sudah kembali dalam dekapanya.

“Eh, iya. Aku lupa.”

Tok..Tok.. ketukan dari pintu terdengar lagi.

“Siapa?” Teriak Raka dari dalam kamar.

“Maaf Tuan, ini Bi midah. Di bawah ada Tuan Wu bai ingin bertemu Tuan.” Ucap Bi midah sopan.

“Oke, suruh tunggu di ruang kerjaku!”

“Baik, Tuan.”

Ayu bangkit dari tidurnya dengan selimut yang ia lingkarkan ke tubuhnya.

Raka juga ikut bangkit dari tidurnya sang langsung mengangkat tubuh Ayu. “Mandi bareng saja.”

Raka membawa Ayu ke kamar mandi dan mereka pun mandi bersama. Hanya mandi saja, karena Raka sudah di tunggu Wu bai.

“Kamu ikut aku ke kantor saja?” Ucap Raka pada istrinya.

“Memang boleh?” Tanya Ayu penuh harap.

“Boleh, Sayang.” Balas Raka seraya mengecup sekilas bibir Ayu.

Raka dan Ayu turun sudah dengan pakaikan rapi. “Bi, panggilkan Leo dan Wu bai untuk makan!”

“Baik, Tuan.”

Tidak lama pun kedua asistennya sudah berada di ruang makan. “Meeting di kantor saja!” Ucap Raka yang langsung diangguki Leo dan Wu bai.

Setelah makan, mereka langsung menuju perusahaan. Leo duduk di kursi kemudi sebelahnya ada Wu bai. Sedangkan Raka dan Ayu duduk di kursi penumpang belakang.

“Mas?Apa nanti aku tidak merepotkanmu?Bukannya kamu harus meeting?” Bisik Ayu di telinga Raka. Ia tidak mau Leo dan Wu bai mendengarnya.

Raka ikut-ikutan berbisik. “Saat aku meeting kau bisa bermain di kantorku.”

.

.

.

Bersambung..

Sebentar lagi konflik yaa ..

Terpopuler

Comments

kia

kia

hai kak, aku mampir lagi bawa bintang 2 like nih
sering mampir dan feedback ke ceritaku "PERNIKAHAN WASIAT" yaa (langsung klik profilku aja)
makasiii dan semangat selalu

2020-08-09

0

ayyona

ayyona

lagi 😍

2020-08-02

0

VLOOM BIEN

VLOOM BIEN

Mantap kak. Lanjutkan terusss

2020-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 02 Dua hari yang lalu..
3 Bab 03 Menyusul suami..
4 Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5 Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6 Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7 Visual CAST
8 Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9 Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10 Bab 09 Ditinggal lagi
11 Bab 10 Terlalu cantik
12 Bab 11 Tanpa pamit lagi
13 Bab 12 Bakat terpendam
14 Bab 13 Jaga ucapanmu
15 Bab 14 Cemburu
16 Bab 15 Menggali potensi diri
17 Bab 16 Apa kurangku?
18 Bab 17 Aku minta maaf
19 Bab 18 Malam mingguan
20 Bab 19 Sahabat Ayu
21 Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22 Bab 21 Raka dan Alice
23 Bab 22 Tidak pulang lagi
24 Bab 23 Usaha pertama
25 Bab 24 Harus segera pulang
26 Bab 25 Sangat Manja
27 Bab 26 Semakin menggemaskan
28 Bab 27 Bertemu Alice
29 28 Jangan khawatir
30 Bab 29 Toko online
31 Bab 30 Hamil
32 Bab 31 Kenyataan
33 Bab 32 Keputusan
34 Bab 33 Raka yang kacau
35 Bab 34 Sangat bahagia
36 Bab 35 Tidak punya ayah
37 Bab 36 Tidak seperti seseorang
38 Bab 37 Tidak bisa
39 Bab 38 Ingin berbicara
40 Bab 39 Aku menginginkannya
41 Bab 40 Hening..
42 Bab 41 Maafkan aku
43 Bab 42 Les balet
44 Bab 43 Di kediaman Raka..
45 Bab 44 Membujuk Raka
46 Bab 45 Si kembar dan Raka
47 Bab 46 Si kembar dan Raka II
48 Bab 47 Si kembar dan Raka III
49 Bab 48 Lucu nya mereka
50 Bab 49 Jangan berbohong
51 Bab 50 Rumah yang hangat
52 Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53 Bab 52 Sudah baikan
54 Bab 53 Kacau
55 Bab 54 Ikut Daddy..
56 Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57 Bab 56 Undangan..
58 Bab 57 Leo vs Natalie
59 Bab 58 Jangan sering bolos
60 Ban 59 Mommy hiks hiks
61 Bab 60 Tidak menerima penolakan
62 Bab 61 Jangan bilang Jessi
63 Bab 62 Pagi !!!
64 Bab 63 Lotek
65 Bab 64 Penikahan Alice
66 Bab 65 Perubahan rencana
67 Bab 66 Rencana Raka
68 Bab 67 Si penghianat
69 Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70 Bab 69 Spiderman lokal
71 Bab 70 Aku bicara kenyataan
72 Bab 71 Aib Farrel
73 Bab 72 Panik
74 Bab 73 Bagaimana ini?
75 Bab 74 Berita haru
76 Bab 75 Jessi dan Jordan
77 Pengumuman
78 Bab 75 Rumah sakit
79 Bab 76 menjenguk Farrel
80 Bab 77 Flash back on
81 Bab 78 Flash back off
82 Bab 79 cengeng
83 Bab 80 Batagor
84 Pengumuman
85 Epilog
86 Extra bab kekesalan Ayu
87 Extra bab nasi goreng
88 Kelahiran Reynard
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 02 Dua hari yang lalu..
3
Bab 03 Menyusul suami..
4
Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5
Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6
Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7
Visual CAST
8
Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9
Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10
Bab 09 Ditinggal lagi
11
Bab 10 Terlalu cantik
12
Bab 11 Tanpa pamit lagi
13
Bab 12 Bakat terpendam
14
Bab 13 Jaga ucapanmu
15
Bab 14 Cemburu
16
Bab 15 Menggali potensi diri
17
Bab 16 Apa kurangku?
18
Bab 17 Aku minta maaf
19
Bab 18 Malam mingguan
20
Bab 19 Sahabat Ayu
21
Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22
Bab 21 Raka dan Alice
23
Bab 22 Tidak pulang lagi
24
Bab 23 Usaha pertama
25
Bab 24 Harus segera pulang
26
Bab 25 Sangat Manja
27
Bab 26 Semakin menggemaskan
28
Bab 27 Bertemu Alice
29
28 Jangan khawatir
30
Bab 29 Toko online
31
Bab 30 Hamil
32
Bab 31 Kenyataan
33
Bab 32 Keputusan
34
Bab 33 Raka yang kacau
35
Bab 34 Sangat bahagia
36
Bab 35 Tidak punya ayah
37
Bab 36 Tidak seperti seseorang
38
Bab 37 Tidak bisa
39
Bab 38 Ingin berbicara
40
Bab 39 Aku menginginkannya
41
Bab 40 Hening..
42
Bab 41 Maafkan aku
43
Bab 42 Les balet
44
Bab 43 Di kediaman Raka..
45
Bab 44 Membujuk Raka
46
Bab 45 Si kembar dan Raka
47
Bab 46 Si kembar dan Raka II
48
Bab 47 Si kembar dan Raka III
49
Bab 48 Lucu nya mereka
50
Bab 49 Jangan berbohong
51
Bab 50 Rumah yang hangat
52
Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53
Bab 52 Sudah baikan
54
Bab 53 Kacau
55
Bab 54 Ikut Daddy..
56
Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57
Bab 56 Undangan..
58
Bab 57 Leo vs Natalie
59
Bab 58 Jangan sering bolos
60
Ban 59 Mommy hiks hiks
61
Bab 60 Tidak menerima penolakan
62
Bab 61 Jangan bilang Jessi
63
Bab 62 Pagi !!!
64
Bab 63 Lotek
65
Bab 64 Penikahan Alice
66
Bab 65 Perubahan rencana
67
Bab 66 Rencana Raka
68
Bab 67 Si penghianat
69
Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70
Bab 69 Spiderman lokal
71
Bab 70 Aku bicara kenyataan
72
Bab 71 Aib Farrel
73
Bab 72 Panik
74
Bab 73 Bagaimana ini?
75
Bab 74 Berita haru
76
Bab 75 Jessi dan Jordan
77
Pengumuman
78
Bab 75 Rumah sakit
79
Bab 76 menjenguk Farrel
80
Bab 77 Flash back on
81
Bab 78 Flash back off
82
Bab 79 cengeng
83
Bab 80 Batagor
84
Pengumuman
85
Epilog
86
Extra bab kekesalan Ayu
87
Extra bab nasi goreng
88
Kelahiran Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!