Bab 02 Dua hari yang lalu..

Dua hari yang lalu..

Ckittt.. Leo menginjak pedal rem mobil yang ia kendarai dengan mendadak saat tau hampir menabrak seorang wanita.

“Anda tidak papa, Tuan?” Leo menoleh ke arah Raka yang baru saja terpentok kursi bagian depannya. Raka sedang duduk seraya membaca laporan kerjaan di tab yang ia pegang, saat Leo tiba-tiba mengerem mendadak.

“Tidak papa. Coba periksa apa yang terjadi!”

“Baik, Tuan.” Leo pun turun dari mobil, menghampiri perempuan yang tadi hampir saja tertabrak mobilnya.

“Apa anda mau mati?!Kenapa menyebrang jalan tanpa melihat kanan kiri?” Teriak Leo pada perempuan yang masih berjongkok di depan mobil dengan posisi membelakangi Leo.

“Maaf, tuan. Jika saya tidak melompat ke jalan, kucing ini akan mati tertabrak mobil Tuan.” Kata perempuan itu berdiri membalik tubuhnya menghadap Leo dengan menggendong kucing dilengannya.

“Jadi, Anda melompat ke jalan hanya karena kucing?” Leo benar-benar tidak habis fikir, apa otak perempuan itu masih waras. Bisa-bisanya ia mempertaruhkan nyawanya hanya demi kucing.

“Iya.” Jawab Ayu polos. “Saya tidak tega melihatnya, kakinya terluka.” Ayu menunjukkan kaki si kucing yang memang sedang terluka. Kucing itu tadi jalannya pincang.

“Ya sudah. Lain kali harap lebih berhati-hati.”

“Baik, Tuan. Sekali lagi saya minta maaf.”

“Ada apa Leo?” Teriak Raka dari dalam mobil, Raka menurunkan kaca mobilnya mendongak ke luar.

Leo langsung berjalan ke arah bosnya begitu tau sang bos mendongakan kepalanya ke bagian luar mobil. Leo menceritakan detail kejadian itu.

“Maaf, Tuan sudah mengganggu perjalanan anda.” Ayu membungkuk sopan lalu berjalan minggir ke tepi jalan.

Raka membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobil berjalan menghampiri Ayu. “Apa anda terluka?”

“Eh. Em tidak, Tuan.” Jawab Ayu masih berdiri mematung di tepi jalan dengan menggendong si kucing. Ayu terpukau dengan ketampanan Raka.

“Sepertinya siku anda terluka.” Raka memperhatikan lengan siku Ayu yang memar tergores aspal.

Ayu langsung memandang lengannya, benar ada semburat warna merah muda bekas darah yang keluar di siku lengannya. “Ah, ini hanya luka kecil. Tidak masalah.”

“Luka besar berawal dari luka kecil Nona, jangan di anggap enteng.” Sahut Leo.

Raka langsung memberi isyarat pada Leo agar mengajak Ayu masuk ke dalam mobil.

“Mari Nona, kami akan mengantar nona untuk berobat.” Ajak Leo pada Ayu untuk masuk ke dalam mobil.

“Tidak, tidak perlu Tuan. Saya benar-benar tidak apa-apa.” Ayu menolak dengan sopan ajakan Leo.

Leo berbisik pada Ayu. “Tolong Nona ikut saja, jika tidak bos saya akan marah karena menganggap saya tidak becus dalam bekerja. Lagi pula saya juga hampir menabrak nona.” Lirih Leo dengan tatapan memelas.

“Tapi, saya benar-benar tidak apa-apa?” Kata Ayu yang tidak kalah lirih dari Leo.

“Itu kan menurut nona, tapi berbeda dengan pandangan bos saya.” Lirih Leo berbisik lagi pada Ayu.

Ayu dan Leo malah saling berbisik-bisik, membuat Raka kesal. “Leo!!” Ketus Raka.

“Iyaa, Tuan, Iya. Nona ini akan segera masuk mobil dan pergi kerumah sakit.” Dengan cepat Leo menjawab panggilan Raka, sebelum Raka menjadi murka.

“Mari, Nona.” Ajak Leo. “Tolong!Sekali ini saja, Nona.” Leo kembali berbisik pada Ayu.

Tidak ada pilihan lain, Ayu pun ikut masuk kedalam mobil bersama kucing dalam gendongannya. Leo membukakan pintu mobil bagian belakang, jadi Ayu duduk disebelah Raka yang sudah kembali lebih dulu ke mobil.

“Kerumah sakit!!” Titah Raka sang bos besar.

“Baik, Tuan.” Leo menghidupkan mesin mobil lalu melajukan mobil meninggalkan tempat itu.

“Tuan, siapa nama Tuan?” Tanya Ayu memajukan kepalanya mendekat ke celah antara kursi kemudi Leo dan kursi penumpang di sebelah Leo.

“Leo, Nona. Dan bos saya yang duduk disebelah Nona Tuan Raka, kalau anda?”

“Saya, Ayu. Em, Tuan Leo apa anda bisa mengatar saya kerumah sakit hewan saja?”

Raka menoleh ke Ayu, Ayu pun menyadarinya. “Dia lebih butuh dokter dari pada saya.” Kata Ayu menatap Raka yang juga menatapnya, Ayu menunjukkan luka kaki pada kucing yang digendong nya.

“Bagaimana, Tuan?” Leo melirik ke arah Raka lewat kaca depan.

“Turuti saja kemaunnya.” Balas Raka. Raka kemudian kembali fokus pada tablet yang berada di tangannya.

Setelah itu keadaan di dalam mobil sangat hening. Hingga mereka sampai di salah satu rumah sakit khusus hewan.

Butuh sekitar 1 jam untuk memeriksa si kucing, setelah mendapat pengobatan dan obat si kucing pun bisa di bawa pulang. Leo yang membayar semua biaya pengobatan si kucing, setelah berbincang sedikit dengan Ayu, Leo dan Raka meninggalkan Ayu. Ayu memang sengaja tidak mau diantar saat Leo menawarkan akan memberi tumpangan Ayu sampai kerumahnya. Bagi Ayu, Leo dan Raka sudah sangat baik mau membayar biaya pengobatan si kucing. Ayu tidak mau merepotkan Leo dan Raka lagi.

***

“Leo!”

“Iya, Tuan.”

“Dia sungguh gadis yang memeluk kucing itu kan?”

“Betul, Tuan.”

“Apa kau sudah dapatkan detail identitasnya?”

“Saya sudah mengirimnya ke email, Tuan.” Raka langsung memeriksa email dari Leo.

“Atur pertemuan secepatnya!”

“Baik, Tuan.”

Hari berikutnya adalah hari dimana Raka akan bertemu Pak Hendra bersama Ayu. Leo mengatur pertemuan itu di salah satu hotel terbaik yang ada di kota Jogja. Di sebuah ruang pertemuan sudah menunggu Pak Hendra dan Ayu. “Ayu!”

“Enggih, Tuan.”

“Kamu bisa memanggilku Pak Hendra saja. Ayu! Aku hanya mau menegaskan, aku tidak pernah memaksamu, kamu sendiri yang bilang akan melakukan apapun selama aku meminjamimu uang. Kamu masih ingat kan?”

Ayu mengangguk. “Iya pak. Ayu masih ingat, Ayu juga tidak terpaksa pak. Apapun akan Ayu lakukan demi Bapak.”

“Baiklah, kamu tenang saja Yu. Setelah menikah dengannya hidup keluargamu tidak akan sulit lagi, menukar kebebasanmu dangan kehidupan yang lebih baik untuk Orang tuamu bukankan tidak masalah?”

“Iya Pak. Ayu mengerti pak.”

Ceklek.. pintu ruangan itu terbuka menghentikan pembicaraan antara Pak Hendra dan Ayu. Nampak asisten Leo berjalan masuk keruangan, dan seorang laki-laki tampan lengkap dengan stelan jas menambah aura elegan pada laki-laki itu.

Pak Hendra dan Ayu pun berdiri menyambut kedua laki-laki yang baru saja memasuki ruang rapat.

“Silahkan duduk.” Ucap Raka mempersilahkan Pak Hendra dan Ayu untuk duduk kembali.

Setelah berbincang-bincang sedikit, pak Hendra pun meninggalkan Ayu bersama Raka dan Leo. Mereka akan membahas hal yang penting. Ayu menatap kepergian pak Hendra dengan sendu, ia merasa takut tapi berusaha menyembunyikan ketakutannya itu.

“Nona Ayu, anda pasti sudah tau garis besar dari pertemuan ini bukan?” Leo membuka pembicaraan setelah hening sesaat karena pak Hendra keluar.

Ayu pun mengangguk. “Iya, Tuan Leo. Pak Hendra sudah mengatakan pada saya.”

“Berapa hutangmu pada Pak Hendra?” Tanya Raka secara tiba-tiba.

“700 juta Tuan.”

.

.

Bersambung..

Netizen: Thor visual thor?

Author: Wait wait.. sik sik guys ..

Terpopuler

Comments

Gisella Pratama

Gisella Pratama

bagus Thor q lanjut bacanya

2021-08-11

0

Nur Elisya Susanti

Nur Elisya Susanti

gila hutang segitu Gede nya....

2020-10-27

2

ayyona

ayyona

ngintip ya.. 😁

2020-07-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 02 Dua hari yang lalu..
3 Bab 03 Menyusul suami..
4 Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5 Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6 Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7 Visual CAST
8 Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9 Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10 Bab 09 Ditinggal lagi
11 Bab 10 Terlalu cantik
12 Bab 11 Tanpa pamit lagi
13 Bab 12 Bakat terpendam
14 Bab 13 Jaga ucapanmu
15 Bab 14 Cemburu
16 Bab 15 Menggali potensi diri
17 Bab 16 Apa kurangku?
18 Bab 17 Aku minta maaf
19 Bab 18 Malam mingguan
20 Bab 19 Sahabat Ayu
21 Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22 Bab 21 Raka dan Alice
23 Bab 22 Tidak pulang lagi
24 Bab 23 Usaha pertama
25 Bab 24 Harus segera pulang
26 Bab 25 Sangat Manja
27 Bab 26 Semakin menggemaskan
28 Bab 27 Bertemu Alice
29 28 Jangan khawatir
30 Bab 29 Toko online
31 Bab 30 Hamil
32 Bab 31 Kenyataan
33 Bab 32 Keputusan
34 Bab 33 Raka yang kacau
35 Bab 34 Sangat bahagia
36 Bab 35 Tidak punya ayah
37 Bab 36 Tidak seperti seseorang
38 Bab 37 Tidak bisa
39 Bab 38 Ingin berbicara
40 Bab 39 Aku menginginkannya
41 Bab 40 Hening..
42 Bab 41 Maafkan aku
43 Bab 42 Les balet
44 Bab 43 Di kediaman Raka..
45 Bab 44 Membujuk Raka
46 Bab 45 Si kembar dan Raka
47 Bab 46 Si kembar dan Raka II
48 Bab 47 Si kembar dan Raka III
49 Bab 48 Lucu nya mereka
50 Bab 49 Jangan berbohong
51 Bab 50 Rumah yang hangat
52 Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53 Bab 52 Sudah baikan
54 Bab 53 Kacau
55 Bab 54 Ikut Daddy..
56 Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57 Bab 56 Undangan..
58 Bab 57 Leo vs Natalie
59 Bab 58 Jangan sering bolos
60 Ban 59 Mommy hiks hiks
61 Bab 60 Tidak menerima penolakan
62 Bab 61 Jangan bilang Jessi
63 Bab 62 Pagi !!!
64 Bab 63 Lotek
65 Bab 64 Penikahan Alice
66 Bab 65 Perubahan rencana
67 Bab 66 Rencana Raka
68 Bab 67 Si penghianat
69 Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70 Bab 69 Spiderman lokal
71 Bab 70 Aku bicara kenyataan
72 Bab 71 Aib Farrel
73 Bab 72 Panik
74 Bab 73 Bagaimana ini?
75 Bab 74 Berita haru
76 Bab 75 Jessi dan Jordan
77 Pengumuman
78 Bab 75 Rumah sakit
79 Bab 76 menjenguk Farrel
80 Bab 77 Flash back on
81 Bab 78 Flash back off
82 Bab 79 cengeng
83 Bab 80 Batagor
84 Pengumuman
85 Epilog
86 Extra bab kekesalan Ayu
87 Extra bab nasi goreng
88 Kelahiran Reynard
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 02 Dua hari yang lalu..
3
Bab 03 Menyusul suami..
4
Bab 04 Pikiran kotor Ayu
5
Bab 05 Mas Raka-nya Ayu
6
Bab 06 Hukuman untuk Ayu
7
Visual CAST
8
Bab 07 Pemuas ranjang secara legal
9
Bab 08 Cara Ayu meluluhkan Raka
10
Bab 09 Ditinggal lagi
11
Bab 10 Terlalu cantik
12
Bab 11 Tanpa pamit lagi
13
Bab 12 Bakat terpendam
14
Bab 13 Jaga ucapanmu
15
Bab 14 Cemburu
16
Bab 15 Menggali potensi diri
17
Bab 16 Apa kurangku?
18
Bab 17 Aku minta maaf
19
Bab 18 Malam mingguan
20
Bab 19 Sahabat Ayu
21
Bab 20 Ungkapan hati Ayu
22
Bab 21 Raka dan Alice
23
Bab 22 Tidak pulang lagi
24
Bab 23 Usaha pertama
25
Bab 24 Harus segera pulang
26
Bab 25 Sangat Manja
27
Bab 26 Semakin menggemaskan
28
Bab 27 Bertemu Alice
29
28 Jangan khawatir
30
Bab 29 Toko online
31
Bab 30 Hamil
32
Bab 31 Kenyataan
33
Bab 32 Keputusan
34
Bab 33 Raka yang kacau
35
Bab 34 Sangat bahagia
36
Bab 35 Tidak punya ayah
37
Bab 36 Tidak seperti seseorang
38
Bab 37 Tidak bisa
39
Bab 38 Ingin berbicara
40
Bab 39 Aku menginginkannya
41
Bab 40 Hening..
42
Bab 41 Maafkan aku
43
Bab 42 Les balet
44
Bab 43 Di kediaman Raka..
45
Bab 44 Membujuk Raka
46
Bab 45 Si kembar dan Raka
47
Bab 46 Si kembar dan Raka II
48
Bab 47 Si kembar dan Raka III
49
Bab 48 Lucu nya mereka
50
Bab 49 Jangan berbohong
51
Bab 50 Rumah yang hangat
52
Bab 51 Mommy tidak berbohong kan?
53
Bab 52 Sudah baikan
54
Bab 53 Kacau
55
Bab 54 Ikut Daddy..
56
Bab 55 Makan Bakso dan Mie ayam
57
Bab 56 Undangan..
58
Bab 57 Leo vs Natalie
59
Bab 58 Jangan sering bolos
60
Ban 59 Mommy hiks hiks
61
Bab 60 Tidak menerima penolakan
62
Bab 61 Jangan bilang Jessi
63
Bab 62 Pagi !!!
64
Bab 63 Lotek
65
Bab 64 Penikahan Alice
66
Bab 65 Perubahan rencana
67
Bab 66 Rencana Raka
68
Bab 67 Si penghianat
69
Bab 68 Rencana Alexa pada Jessi
70
Bab 69 Spiderman lokal
71
Bab 70 Aku bicara kenyataan
72
Bab 71 Aib Farrel
73
Bab 72 Panik
74
Bab 73 Bagaimana ini?
75
Bab 74 Berita haru
76
Bab 75 Jessi dan Jordan
77
Pengumuman
78
Bab 75 Rumah sakit
79
Bab 76 menjenguk Farrel
80
Bab 77 Flash back on
81
Bab 78 Flash back off
82
Bab 79 cengeng
83
Bab 80 Batagor
84
Pengumuman
85
Epilog
86
Extra bab kekesalan Ayu
87
Extra bab nasi goreng
88
Kelahiran Reynard

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!