Pagi harinya dengan mata yang sembab hazel membawa sepiring makanan dan air mineral untuk pria yang ia sekap digudang rumahnya. Saat pintu dibuka hazel melihat pria itu menatapnya dengan senyuman yang halus namun bisa ia rasakan ketulusannya.
"Wahh hazel bawa makanan ya" ucap pria itu seolah-olah ia tengah berbicara pada orang yang memperlakukannya dengan baik.
"lu bisa makan setelah ngasih gw jawaban yang gw mau"pria itu mengangguk.
"kamu mau tanya apa?" tanya hazam tenang.
Hazel menarik satu kursi kehadapan pria itu hazel duduk dengan mengsejajarkan lututnya dengan pria itu "lu siapa?" tanya hazel tenang.
Pria itu tersenyum "kakak kamu" masih dengan senyumannya dia menjawab.
hazel masih diam dengan tangan yang mengepal "nama?" Pria itu malah membuat ekspresi seolah ia tengah merajuk pada hazel.
" kamu yang cari kakak, tapi kamu juga yang lupa sama nama kakak sendiri" hazel menatap nyalang lawan bicaranya.
"gak usah bertele-tele jawab apa yg gw tanyain" pria tadi tersenyum "hazam Zulfikar".
"Dari mana lu berasal?" Pria itu terkekeh.
"dari ****** pak Zulfikar" hazel mengeram lalu mengulang kembali pertanyaannya.
"dari desa yang sama dengan yang kamu tinggali" hazel menanyakan lagi dimana dan kemana hazam dibawa oleh orang yang datang bersama pamannya dulu, namun pria itu tidak menjawab.
"kita tidak sedekat dulu, ku tidak bisa menceritakan itu dengan keadaan seperti ini" hazel kembali menanyakan kapan ia dan hazel mengunjungi tempat wisata yang selalu menjadi tujuan mereka berlibur.
"sekitar satu Minggu sebelum ayah dan ibu pergi" pria itu menunduk "kamu kehilangan satu cincin disana" pria itu terkekeh dan kembali menatap hazel "kau bahkan menangis sambil memegang jari telunjukmu dan menyalahkan semua itu pada cincin yang kebesaran" hazel menunduk namun ia kembali mengajukan pertanyaan "harusnya kita membuka surat itu sekitar tiga tahun lalu, tiga tahun lalu aku mengunjungi pohon itu namun pohonnya sudah rata dengan tanah hanya sisa akar yang menyatu dengan tanah".
Hazel sudah tidak sanggup menerima kenyataan bahwa pria yang ada didepannya adalah sosok hazam yang ia rindukan, dengan setetes air mata yang mulai mengalir hazel beranjak meninggalkan gudang itu, saat berpapasan dengan Lisa ia menyuruh perempuan itu untuk membuka ikatan kakaknya.
"Hazel mungkin butuh waktu untuk bisa menerimamu " hazam mengangguk"terimakasih sudah menjaga dia dengan baik" Lisa menganggukkan kepalanya dan membawa hazam untuk makan dimeja makan saja.
Siang harinya hazel baru keluar dari kamar dirumah hanya ada Lisa yang memang tidak bekerja disiang hari serta Megan yang hanya mempersiapkan pernikahannya dirumah. Saat berjalan keruang tamu ia melihat sosok kakak yang jauh berbeda dari terakhir kali iaihat, hazam tersenyum manis dan memeluk hazel.
"anak gadis keluar kamarnya siang ya" hazel hanya diam menatap hazam.
"maaf" hazam menggeleng "harusnya kakak yang meminta maaf karna tidak mengunjungi kamu dikampung" hazel kembali memeluk hazam dengan sangat erat bahkan hazam sampai mengatakan bahwa hazel memiliki tenaga yang bisa meremukan kuda hanya dengan memelukny saja.
Sore harinya hazam berpamitan pada semua orang karena ada hal yang harus ia urus "kakak bakal balik lagi kan?" Hazam mengangguk sambil mengusak rambut hazel.
"jaga diri baik-baik, jangan ceroboh" hazel mengangguk dan mencubit perut hazam.
Hazam melajukan motornya dengan kecepatan tinggi karna ia harus mengurus adik angkatnya, jika ia tidak pulang sekarang mungkin anak itu akan mati karna gangguan mentalnya.
Diruangan bawah tanah ia melihat adiknya yang tengah *******-***** kaki perempuan yang empat tahun ini menjadi tawanannya.
"hentikan itu dewa" titah hazam mutlak dewa yang dipanggil mengalihkan perhatiannya pada hazam.
"kau lama sekali perempuan itu sangat jorok" dengan menunjuk kot*ran yang berserakan dewa menghampiri hazam.
"makan ini " ucap hazam sambil memberikan makanan yang ia beli sebelum datang kesini. Dengan telaten hazam membuka r*ntai yang mengikat kaki dewa.
"Kau, memang perempuan si*lan" hazam men*mpar perempuan yang diikat dan dirapatkan ke dingding, perempuan itu terikat tanpa bus*n* dengan tubuh yang banyak bercak keunguan serta l*ka memanjang.
"dewa setelah ini bereskan kot*ran itu" dewa mengangguk dengan mulut yang penuh dengan makanan.
Sedangkan dirumah rani hazel tengah digoda oleh saudarinya yang lain, mereka yang melihat hazel terus memeluk kakaknya tanpa berbincang bahkan sampai tertidur membuat ia menjadi bahan ejekan.
"Bayi siapa sih ini" goda Megan dengan mencolek-colek dagunya hazel menepis tangan Megan dan menendangnya secara kasar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments