apa itu kakak?......

Dengan tubuh yang terseret dan mulai kehilangan kesadaran hazel merongoh saku jaketnya dan mengeluarkan benda tajam yang selalu dia bawa, dengan kesadaran yang tersisa dia mencoba men*s*kan pisau itu kebelakang, namun keberuntungan benar-benar memihak padanya.

"Agkhhh....." Erang pria itu memegang pundak bagian tulang selangk*nya hazel yang memiliki kesempatan untuk melepaskan diri dengan sigap mendorong tubuh pria itu kebelang, saat pria itu terjatuh hazel berdiri dan mengarahkan tendangan pada sel**gk*ngan pria itu namun kesigapan pria itu membuat niatan hazel gagal.

Saat pria itu akan berdiri hazel berlari meninggalkan taman dengan kepala yang makin berputar serta kantuk yang mulai menguasai hazel menaiki sepeda motornya dengan kecepatan di atas rata-rata hazel mengendarai sepedah motornya sambil mencoba menelpon megan.

" Megan jemput gw sekarang " Megan dengan nada khawatir saat mendengar suara hazel yang gemetar menanyakan keberadaan hazel.

Megan turun dari rumah ditemani oleh cindy dan Rani pergi mengendarai mobil tanpa memedulikan keselamatan, sedangkan hazel menghentikan motornya di halte bus yang sepi dengan pandangan mulai kabur dan mata makin mengantuk hazel bisa melihat pria itu turun dari motor yang pria itu Kendarai.

Hazel yang tidak memedulikan rasa kantuknya berdiri seolah menantang pria itu.

"an*ng...lu siapa sih, apa yang lu mau?" Triak hazel degan tangan yang menggenggam erat belati kecilnya.

namun tanpa memedulikan ucapan hazel pria itu terus mendekati hazel "kita akan bertemu lagi, dan akan kupastikan kamu sendiri yang akan menawarkan diri untuk aku bawa" dengan terkekeh pria itu berbalik meninggalkan hazel yang mulai limbung dan tergeletak dihalte bus yang sepi.

"Gw gak tahu siapa yang ni anak temuin" hazel dengan samar-samar mendengar perdebatan yang menyangkut pautkan namanya ditiap kalimatnya.

"mbak...." Lirih hazel dengan memegang kepala yang masih terasa berat.

"jangan dulu bangun" ucap rani hazel menguk pelan, mereka tidak menanyakan apa pun sedangkan Megan sibuk mengutak Atik handphone hazel sampai akhirnya dia tahu dengan siapa hazel bertemu dan mengalami hal ini.

Hazel tidak akan keluar rumah saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam lebih karena jika dia ingin sesuatu dia akan memesan lewat handphone beda jika dia harus menemui seseorang.

"mengapa lu bodoh sih hazel ......" Lirih Megan geram.

"gw tahu..." Ujar hazel pelan Rani dan Cindy serta Silla yang mendengarnya menatap Megan meminta penjelasan.

Megan yan sadar akan hal itu mendekati rani dan memberikan handphone milik hazel.

"Ceroboh banget....." Rani menatap hazel karena apa yang dia ajarkan sepertinya tidak anak ini ingat.

"adik Mana yang tidak senang jika akan bertemu dengan kakaknya yang sudah lama tidak dia jumpai. Gw baru sadar ada kejanggalan saat dipertengahan jalan" jelas hazel dengan sudut mata yang meneteskan air mata meski kini hazel menangis namun tidak ada suara Isak tangis yang terdengar.

Mereka semua memakluminya "lain kali jangan terlalu ceroboh gw gak mau hal kaya ini terulang lagi" ujar Megan khawatir.

hazel menatap Rani dan meminta untuk dibantu agar bisa duduk "mbak pria yang nyerang gw berhasil nyusul gw sampai ke halte bus tetapi dia ninggalin gw mbak" mereka yang mendengarnya keheranan pasalnya jika orang itu adalah penculik harusnya dengan keadaan hazel akan memberikan keuntungan baginya untuk membawa hazel dengan mudah.

"Dia juga bilang kalau kita bakal bertemu lagi dan suatu saat gw yang akan minta kedia untuk bawa gw" hajel menjelaskan apa yang ia alami.

mereka saling menatap "apa mungkin dia beneran kakak lu?" prasangka diantara mereka terus timbul.

Hazel menggeleng "gak mungkin kalau itu kakak " Rani mengangguk menyetujuinya.

"mungkin orang itu punya niatan lain ke hazel atau bahkan orang itu Adalah orang terdekat hazel" semua orang berpikir keras menerka-nerka apa yang ingin pria itu lakukan pada hazel.

Pagi harinya hazel ditugaskan untuk bekerja di rumah saja jangan di toko takutnya orang itu akan datang lagi ke toko.

"jangan terlalu dipikirin" hazel melirik Silla sambil melanjutkan menyiapkan bahan pekingan hazel menceritakan semua yang ada dalam pikirannya, mulai dari perkataan orang itu dan jika itu kakaknya mengapa harus dengan tindak kr*min*l jika ingin membawa hazel dan hazelpun yakin kakaknya bukan orang yang seperti itu.

"Kita gak tahu tentang hati seseorang, mungkin apa yang kita lihat di luar beda dengan apa yang ada di dalam, itu sebabnya kita tidak bisa menilai seseorang dari luarnya saja sikap dan sifat yang kita lihat belum tentu benar karena banyak orang yang bersembunyi di belakang sifat baik dan ramahnya" ungkapnya hazel mengangguk.

"kalopun itu kakak lu, itu artinya dia punya tujuan lain mengapa ngelakuin itu" tuduh silla.

hazel menatap Silla lama "mbak juga ngerasa dia itu kak hazam?"tanya hazel penasaran.

Silla menggeleng "pipti-pipti sih, pertama soal kalimat bahwa suatu saat yang akan ngemis untuk dibawa adalah elu, sedangkan elu gak akan mau pergi dengan orang asing kan?" Hazel mengangguk "namun di sisi lain kalimat itu bisa saja hanya mengecoh kita agar berpikir bahwa dia benar-benar hazam bukan orang lain.

Malam harinya hazel tidur dimegan atas permintaan Megan sendiri Dengan tubuh yang dia baringkan di atas kasur namun belum juga mau menjemput kantuk hazel memandang langit-langit

"mengapa tiba-tiba lu mau tidur sama gw?" Megan tertawa mendengar pertanyaan itu.

"ingin saja" jawabnya asalm

hazel bangkit dari tidurnya merasa ada yang tak beres dengan Megan "ga mungkin cuman ingin" Megan tersenyum karena rasa salutnya atas kepekaan yang hazel miliki tinggal bersama hazel hampir dua tahun lebih membuat dia merasa memiliki seseorang yang bisa dia jadikan sebagai pelabuhan selain pada sodara angkatnya yang lain.

"Tuh tua Ba**ka ngajak gw kawin, tetapi sebelum kawin dia ingin gw bertemu Ama anak-anaknya" jelas Megan pada akhirnya.

hazel mengerutkan keningnya "kawin? Secepet itu?" tanya hazel memastikan.

Megan mengangguk " tuhan ngasih Jalan untuk gw balas dendam" ujar Megan dengan lugas.

hazel tertawa garing "mana ada tuhan ngasih jalan yang mudah untuk seseorang yang mau bikin kejahatan, bukannya tuhan itu selalu ngasih jalan yang baik bagi umatnya" Megan ikut duduk dan bersandar dikepala ranjang.

"lu bener tuhan akan selalu ngasih jalan yang baik dan yang terbaik, namun percaya ga percaya orang yang selalu melakukan maksiat dan dosa selalu digampangkan rezekinya sedangkan orang yang beriman dan Saleh dan Solehah selalu mendapat ujian untuk kenikmatannya" Megan mengatakan itu dengan pandangan lurus kedepan.

hazel mengangguk-anggukan kepalanya "tuhan lu menjamin soal kebahagiaan diakhirat namun cobaan di dunia bukan?" timpal hazel.

Megan mengangguk "setau gw begitu" ujarnya tak yakin.

hazel berbalik menatap Megan " kalau lu di dunia ini udah penuh ujian mengapa lu menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan kenikmatan diakhirat nanti?" Sogok hazel dengan penasaran "seperti yang kita ketahui manusia tidak akan pernah puas selama apa yang dia inginkan belum benar-benar dia dapatkan" .....

"Lalu soal ajakan tua Ba**ka itu lu bakal terima?" Megan menggeleng sambil tersenyum"tentu tidak" jawabnya singkat namun hazel tahu maksud dari penolakan itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!