hari pertama kerja

Hazel tidak pernah membayangkan bahwa bekerja sebagai tukang cuci piring akan semelelahkan ini dia terus mencuci piring sampai kulit jemari tanggannya mulai mengkerut seperti kulit lansia, namun apa boleh buat dia tidak bisa beristirahat sampai cucian benar-benar bersih semua.

Saat hari mulai siang jam sudah menunjukkan jam makan siang semua orang bergiliran untuk makan karena warung tidak bisa ditutup, saat hazel hendak meninggalkan pekerjaannya untuk makan siang tiba-tiba salah satu pegawai menegurnya.

"ngapain?, Cucian piring sama gelas masih ada loh" hazel bingung karena ini sudah jam makan jadi wajar saja dia meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu sampai dia selesai makan siang.

"Mau makan siang mbak" karyawan yang menegur hazel mendelik.

"lu liat masih ada piring yang belum dicuci" ujarnyasambil menunjuk piring cucian yang dibawa karyawan menuju pencucian piring.

hazel diam dia menganggukan kepala "maaf mbak" setelah meminta maaf dia kembali memakai celemek dan sarung tangan untuk mencuci piring.

Setelah hampir 20 menit tidak ada piring yang harus dicuci lagi hazel tersenyum karena itu artinya dia bisa makan saat akan berbalik menyimpan celemek dia didatangi oleh bosnya. "bagaimana hari pertama kerja?" tanya bos yang memperhatikan Hazel, sedangkan Hazel yang mendengarnya tersenyum ramah.

"Alhamdulillah Bu lancar" seru hazel dengan semangat Bu Tita yang mendengarnya tersenyum.

"saya ngawasin kamu lewat cctv" imbuhnya sambil menunjuk kearah cctv Hazel sontak mengikuti arah yang dimaksud oleh bu bos tita.

"saya bikin kesalahan ya?" Tita menggeleng.

"tidak sama sekali, tetapi lebih baik jika kamu mencuci piring saat piring sudah lumayan banyak sekiranya 3 tumpuk agar kamu tidak merasa lelah jika mencuci piring setiap ada pegawai yang membawa piring hanya 3-4 piring itu membuang tenaga. Biarkan saja dahulu sampai ada banyak piring" tita memberikan sedikit saran agar hazel tidak terlalu kelelahan.

hazel menganggukkan kepalanya "iya Bu maaf" tita memakluminya dia tahu hazel masih terlalu belia untuk memahami mana tuntutan kerja dan Mana tindak penindasan.

"ya sudah kamu makan dahulu saja sana" hazel yang mendengarnya Tersenyum lalu pergi meminta izin mengambil makan.

Setelah makan siang hazel kembali bekerja, namun kali ini dia menuruti perkataan bosnya untuk mencuci piring jika memang sudah banyak, hal itu yang akhirnya membuat banyak waktu luang untuk hazel dia duduk didekat tempat pencucian terkadang dia juga membantu beberapa karyawan sampai karyawan yang pernah menegur dan menyuruh hazel untuk mencuci setiap ada piring yang kotor menegur tindakan hazel itu.

"ngapain sibuk bantu orang lain, liat kerjaan lu saja belum beres. Sana cuci piringnya" hazel yang ditegur seperti itu kaget karena kerasnya suara karyawan yang dia ketahui namanya Chika hazel dengan tenang menjawab sebagaimana perintah dari bosnya.

"ya kan lu bisa beresin tuh piring daripada caper sana sini" cerca Chika dengan mimik wajah kesal.

hazel diam dia tidak paham dengan apa yang diucapkan oleh Chika "maaf mbak caper itu apa ya?" Chika yang mendengarnya Tersenyum meremehkan.

"emang dasar orang kampung begitu saja ga tahu nih....." Sebelum kalimat yang akan Chika sampaikan selesai ada kepala karyawan yang menegur Chika.

"Chika biarin saja lagian cuciannya dikit, pembeli juga udah mulai ga ada. Lu kerjain saja kerjaan lu jangan ngurusin kerjaan orang, jangan bikin masalah sampe kita ga ada pegawai bagian cuci piring lu mau cuci tuh piring hah!" Chika yang merasa dipermalukan langsung pergi dari sana tanpa menjawab atau permisi. Hazel yang menyaksikan itu hanya diam dan mulai membereskan pekerjaannya.

Sore telah tiba sebagian pekerja sudah pulang tinggallah pekerja dapur yang tersisa mereka membereskan setiap sudut dapur dengan hazel yang mencuci perabotan dapur dan piring-piring, sebelum pekerja yang tersisa pulang semuanya dan hanya meninggalkan hazel serta Bu Tita selaku pemilik rumah makan.

"Sudah beres?" Hazel menoleh dan melihat bos yang berdiri sambil menenteng tas hitam kecilnya.

"iya Bu sudah saya akan pulang sekarang" tita mengangguk lalu memberikan sejumlah uang pada hazel.

"sesuai kesepakatan, kamu akan mendapatkan gaji/hari tujuh puluh ribu" hazel menerimanya dengan senang hati bagaimanapun tujuh puluh ribu baginya sudah cukup.

Saat diperjalanan Pulang hazel melewati warung nasi goreng pak Bejo dia mampir sebentar untuk berterima kasih berkat pak Bejo dia dapat pekerjaan dengan gaji lumayan.

"Gak papa jangan berterima kasih terus, saya membantu juga ikhlas ko"ujar pak Bejo tulus.

hanzel mengangguk "iya pak terima kasih" kata terima kasih terus terucap tanpa sadar pak Bejo terkekeh akan hal itu.

"terima kasih lagi" hazel yang mendengarnya malah tertawa.

"maaf lupa pak" pak Bejo yang mendengarnya ikut tertawa.

"malah diulang, karena Eneng udah dapet kerja jadi bapak kasih nasi goreng spesial udang" hazel yang mendengarnya menggeleng ribut "engak usah pak gak papa ko malah saya yang dikasih hadiah" pak Bejo tetap memulai untuk membuat nasi goreng.

"kalau nolak bapak sedih loh" hazel tersenyum dia bersyukur karena bertemu dengan orang-orang yang baik.

Terpopuler

Comments

Nụ cười nhạt nhòa

Nụ cười nhạt nhòa

Janggal tapi menarik.

2023-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!