"Kau gila?... Aku tidak menyuruhmu untuk melakukan itu!!" Pria itu memaki sodaranya yang telah melakukan sesuatu tanpa perintah dan sepengetahuannya.
"aku hanya membantumu kak..." Lirih pria lainnya sedangkan si pria yang tadi marah sudah membawa rantai dan menarik pergelangan kaki adiknya.
"diam, dan jangan berulah" pria yang diikat mencoba memberontak mencoba menahan tangan kakaknya agar tidak merantainya lagi "aku ingin main baj**gan" ia berteriak pada kakaknya dengan deru nafas yang memburu ia menatap yalang kakaknya sedangkan yang ditatap memberikan tendangan pada bahu adiknya lalu pergi tanpa melihat adiknya yang sudah tersungkur.
"Jangan berdiri terus" bagus hanya mengangguk dak tersenyum kala hazel mengingatkannya tentang hal-hal kecil.
"jangan perhatian gth" tegur Megan sinis hazel mencolek dagu Megan.
"kenapa, cemburu ya" goda hazel Megan yang merasa dipermainkan menendang paha hazel meski tak begitu kuat namun terasa sedikit ngilu.
"Nanti kalo dah nikah lu beneran bakal habisin mereka semua dan lu bakal...." Megan langsung mengangguk menghentikan hazel agar tidak terus bersuara, saat hazel akan kembali berbicara tiba-tiba bagus datang sambil membawa dua cupcake untuk hazel dan Megan setelah mengucapkan terimakasih hazel menatap Megan yang juga menatapnya lalu mereka tertawa tanpa sebab.
Sore harinya hazel dan Megan menutup toko dengan hazel yang memberikan bingkisan untuk bagus bawa pulang. Hazel dan Megan tidak langsung pulang mereka mampir dulu ke cafe yang biasa mereka datangi.
"sialan lu tau tuh cowo gila masih terus ngechat gw" uang hazel kesal.
"lewat email?" Hazel mengangguk "tapi dah gw hapus sih email-nya dari bio atau sosmed gw yang lain email itu juga udah gw nonaktifkan".
"Malam ini nobar lagi yuk, ajak yang lain juga" ajak hazel.
Megan mencomot kentang ditangan hazel "kenapa ga kita berdua aja, lagian yang lain masih pada kerja " hazel mengeleng dengan kelakuan Megan yang tidak mau jika nonton dengan yang lain apalagi Cindy si cerewet dan banyak perhitungan.
Sepanjang jalan pulang hazel dan Megan merasa tengah diikuti oleh motor yang ada dibelakang mereka, dengan Megan yang mengendarai motor laju kendaraan terus ia tambah untuk mengetahui apa benar motor dibelakang mereka mengikutinya atau tidak.
Namun saat motor melaju kencang motor yang ada dibelakangnya pun ikut menambah kecepatan "pegangan" teriak Megan dengan sigap hazel memeluk Megan erat tepat saat ada jalan cukup besar Megan memutar arah motornya secara spontan decitan ban yang menggesek aspal kasar.
Sekencang apapun mereka mencoba lari dari motor dibelakangnya namun kecepatan motor Megan tidak seimbang dengan kecepatan motor yang mengikutinya, motor itu terus mengimbangi laju motor Megan hingga saat memasuki jalanan umum yang cukup padat barulah Megan bisa sedikit menarik nafasnya "hotel aja hotel" ujar hazel.
Didalam kamar hotel hazel mengunci semua akses untuk masuk mulai dari pintu hingga jendela resepsionis hotelpun sudah diwanti-wanti oleh hazel untuk tidak memberikan kunci kamar yang ia sewa pada siapapun dengan alasan apapun.
"Gw dah ngehubungi mbak Rani, dia bilang kita tidur disini aja dulu" Megan menyampaikan pesan dari Rani, hazel mengangguk.
"gw pengen duel langsung sama tuh cowo" geram hazel sangat geram Megan terkekeh sambil mengusak rambut hazel.
"lu aja belajar bela diri dari gw Sok soan mau duel" Megan menepis kasar tangan Megan "dia udah berani nipu gw gan" Megan melepas pakaiannya dan hanya menyisakan dalaman dengan lunglai ia menaiki kasur.
"istirahat dulu aja, besok kita susun rencana buat nangkep tuh curut" hazel berdiri untuk membersihkan diri kekamar mandi.
Megan yang memang belum bisa terlelap tidur memilih untuk membuka sosial medianya dan mulai membuat Vidio, hazel berendam untuk menghilangkan rasa lelah ditubuhnya. Bekerja offline dan menjadi konten kreator itu tidak mudah siangnya ia bekerja dan malamnya ia membuat Vidio atau mengedit Vidio bahkan live dari malam sampai pagi lagi untuk berjualan atau mengerjakan pekerjaan dari endrosan.
Namun hari ini ia sedikit bersemangat karna toko ditutup untuk satu hari karna ada hal yang harus ia kerjakan bersama sodara angkatnya yang lain. Hazel tidak sabar untuk menunggu Rani karna pagi ini ia akan berbelanja dan membuat banyak makanan.
Setelah memasak siangnya hazel mandi dan menyiapkan diri untuk berangkat bersama Rani dan Megan "sini biar gw keringin" hazel mengangguk duduk dilantai sedangkan Megan diatas kursi mengeringkan rambut hazel.
"Mbak Lisa mau ikut nanti sore?" Lisa menggeleng sambil memegang pinggangnya "encok zel gak kuat yang booking banyak" hazel tertawa sambil mengejek lisa.
"Siapin diri dan jangan lupa bawa apa yang mbak suruh" hazel dan Megan mengangguk keduanya kini seperti anak kembar dengan baju yang sama serta wajah dah kulit yang sama putihnya yang membedakannya hanya potongan rambut dan bibir, hazel memiliki bibir yang sedikit tebal sedangkan Megan memiliki bibir tipis yang sedikit hitam karna r*kok dan alk*h*l.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments