Semua orang bisa menangis akan rintihan hati yang sudah tak tertahankan. Membendung perasaan yang tak memiliki alasan pun terdengar bodoh untuk dilakukan. Alasan bertahan hanya untuk bertahan hidup, sering kali disalah gunakan karena hati yang rapuh.
Tersadar akan rasa kerinduan yang kini begitu menyesakkan, tatapannya kosong bagai tak bernyawa. Bagi jiwa yang indah, akan sangat mudah melihat itu walau tidak terucap satu kata pun.
“Kau ... sedang memikirkan Anora bukan?” tanya Viliris mencoba untuk memastikan pada Raymond yang terduduk lemas bersandar pada sebuah pohon setelah Alumir terlihat tenang.
“Yang mulia benar ... saya terbiasa berada didekatnya dan, sudah beberapa hari ini disini bersama pasukan Brandir terhormat.” Sambut Raymond sembari meminum air dari botol minumnya.
“Jelas kau menyukainya, kenapa tidak kau katakan padanya?” tanya Virilis kembali dengan nada jahil mencoba untuk memecah kecanggungan antara pasukan Brandir. Bahkan Dolrak yang sedang menjaga Alumir pun tersenyum malu saat mendengarnya.
Raymond hanya tertunduk dengan sedikit senyuman diwajahnya merasa sedikit tidak nyaman untuk membicarakan hal ini pada seorang Ratu dari kerajaan Leadale. Namun Virilis yang mengerti pun, hanya berbalik tersenyum seolah menunggu balasan dari perkataannya pada Raymond.
“Yang mulia tentu tahu bahwa di Halivara kami memiliki ikatan Viell bukan?” pertanyaan Raymond yang seolah langsung memberikan jawaban.
Sejak dilahirkan, penghuni Halivara sudah terikat pada seseorang yang akan menjadi pasangannya. Bagai aura yang terikat namun hanya para pria yang mengetahui dan dapat melihatnya, juga karena alasan itu mereka masih memiliki hak untuk menentukan viell itu tersambung atau tidak.
“Aku mengerti, dan Anora adalah viellmu ... lalu?” tanya Virilis kembali ingin mengetahui alasan Raymond yang terlihat sedang menutupinya.
“Bahkan sekilas aku mendengar perkataan Alumir padamu, sepertinya kau memiliki kemampuan yang besar sehingga membuat Alumir begitu terkesan,” lanjut Viliris melanjutkan topik pembicaraan.
Percakapan pun terpaksa harus terhenti akibat tanah tiba tiba kembali berguncang dengan hebatnya. Dolrak yang menjaga Alumir tiba tiba bersikap siaga menyerang disaat Alumir yang sedang tidak sadarkan diri selama beberapa hari membelalak hingga kedua bola matanya begitu terbuka.
Sebuah tarikan seolah menarik tubuh Alumir untuk bangkit dan terduduk, tentu mudah bagi mereka untuk menerka bahwa saat ini Alumir sedang dikendalikan seseorang dari bawah alam sadarnya. Sihir hitam itu kini mulai menyebar dalam diri Alumir tanpa dia sadari membuat keempat pasukan Brandir yang tersisa pun bersiap untuk menyerang Alumir jika terpaksa.
“Viliris, berapa lama waktu yang dibutuhkan raja Valor untuk sampai kemari dari Halivara?” tanya Hezekiah yang dapat membaca pikiran Valor sebelum pergi mencari bantuan.
“APA? Untuk apa raja Valor kesana? ... Apa yang mulia bermaksud membawa Anora kemari?” tanya Raymond begitu terkejut.
Viliris hanya dapat terdiam sembari menyiapkan busur panah emasnya yang sudah siap diarahkan kepada Alumir. Kesadaran Raymond pun sempay mengambang pergi disaat mengetahui bahwa mereka bermaksud membawa Anora kemari dan bergabung bersama mereka.
Posisi Raymond pun terjepit disaat tanpa ia sadari, tanah Landow dibawahnya mencengkram erat kedua kakinya seoalah mencegahnya untuk pergi berlari berbeda dengan ketiga pasukan Brandir lainnya. Viliris pun langsung terbang melayang melepaskan busur panah emasnya pada sosok bayangan hitam dari bawah tanah yang mencengkram kaki Raymond begitu kuat.
"APA INI?!" teriak Hezekiah melihat tanah Landow begitu dipenuhi bayangan hitam yang mencoba keluar, bahkan tembakan yang dilakukan Hezekiah dengan senjata mematikannya tidak berpengaruh terhadap bayangan itu.
Percakapan yang tidak memiliki ujung pun terhenti dengan Alumir yang tiba tiba berdiri dengan melakukan gerakan sihir untuk melontarkan sebuah mantra. Raymond yang menyadari itu pun langsung bersiap untuk melawan meski kedua kakinya kini bagai termakan bayangan hitam tersebut.
“SUCTUMPRA!” teriak Raymond begitu lantang dengan munculnya sebuah perisai kokoh yang tiba tiba tertutup didepan pasukan Brandir.
Alumir masih bergerak tidak terarah hingga titik keseimbangan dia dapatkan dengan langsung mengucap mantra pembalas.
“MUTACIO.” Seketika pohon yang mengelilingi pasukan Brandir berubah menjadi sosok hidup yang mengikat mereka dengan akar belukar hingga mereka terbenam didalamnya.
Raymond yang tidak menyadari akan sihir yang akan dilontarkan Alumir padanya, membuat Raymond terikat pada batang pohon besar dengan akar melintang disekitar mulutnya.
“Dimana kalian sembunyikan kunci itu? ... Aku menginginkan kunci itu.” Alumir berkata tidak jelas dengan masih menggerakkan tangannya seolah mengatur gerakan pohon.
“Berikan kunci itu padaku jika ingin Alumir selamat dan temui aku di Nymeria.” Ucap Alumir yang masih dibawah pengaruh dengan langsung membuka sebuah portal melintang untuk pergi kesuatu tempat.
Pasukan Brandir tidak dapat melakukan apa pun bahkan untuk menolong Brandir disaat pohon pohon itu pun kembali dalam bentuk awalnya. Akibat akar belukar yang masih mengunci hidup mereka, kini pasukan Brandir berpangku nyawa akan kedatangan Valor dan juga Anora yang begitu dinantikan.
...***...
...-Kerajaan Halivara-...
Pelatihan Anora lebih menguras tenaga serta pikirannya, namun berkat itu kini terlihat jelas aura runa sihir miliknya semakin terbentuk dengan warna kuning memutih sebagai tanda Olgora baru akan lahir kembali untuk kesekian kalinya.
Sosok batin yang harus terhubung pada ikatan Natarin pun tidak mudah untuk dilakukan mengingat semua element dunia Landow harus dikuasai.
Terlepas dari kata aura rana, untuk menjalin ikatan Natarin seorang pasukan Lhatar harus menyentuh sinar alami yang khusus berada ditanah suci yaitu dibagian utara dimana Erast berada.
Namun sejak Erast ternoda dengan sihir hitam disekitarnya, bagi seorang calon Olgora seperti Anora saat ini terpaksa harus melakukan pelatihan jauh lebih sulit terlebih Anora pun masih mempelajari sihir Mist yang terlihat begitu rumit.
“ Ratuku, jika tidak fokus maka semua elemant tidak akan berpihak padamu dan seperti hanya buang-buang waktu percuma. Rasakan getaran, bunyi, bayangkan bentuk aura tersebut lalu tarik secara perlahan .... ” Prefesor Oswold memulai tahap awal pembelajaran sihir Mist pada Anora.
Selesai menguasai api biru, Anora harus menghubungkan aura runa sihirnya dengan api biru tersebut yang sudah berada didalam dirinya agar terjalin ikatan kuat agar nantinya terhubung pada tingkatan tertinggi dimana sihir Mist akan langsung dikuasai.
“Prefesor ... bisakah kita istirahat sebentar?” tanya Anora yang sudah mulai kelelahan akiibat aura runanya terpakai begitu banyak.
“Ratuku, sihir Mist harus langsung dipelajari begitu api biru sudah Ratu kuasai. Tidak ada waktu lagi,” Oswold mencoba menjelaskan dengan menatap pada Anora yang saat ini berkata dalam hatinya, akan percuma jika kondisi tubuhku menolak akibat kelelahan.
Meski lelah Anora kembali berkonsentrasi kembali dengan begitu serius hingga ikatan tersebut akhirnya dapat terikat. Oswold begitu terkejut akan kemampuan Anora yang begitu mengagumkan hingga sihir hitam bisa berubah menjadi begitu indah didalam diri Anora.
Ikatan tersebut tiba tiba harus terputus saat langit Landow tiba tiba bergemuruh dengan hembusan angin berpasir disekitar Halivara. Kejadian terakhir kali seperti yang terjadi dibumi sesaat sebelum Anora tertarik dan terhempas ke Halivara.
Pandangan matanya teralihkan pada awan hitam dengan sedikit bara api yang menghentak langit dari kejauhan. Tersadar akan dinding perisai yang sebelumnya Anora lakukan untuk melindungi Halivara dari sihir hitam yang dikirim dari utara tempat Erast berada itu pun mulai terlihat rapuh.
Anora berlari dengan cepat dengan kembali menjentikkan jarinya untuk merubah gaun yang dikenakannya menjadi baju zirah besi miliknya kembali. Berdiri dibarisan depan, aura runa Anora kali ini terlihat begitu sangat berbeda.
“Ratu .... ” ucap gelisah pada Menteri kerajaan yang menatap pada dinding perisai yang terpukul keras oleh suatu bentuk bayangan hitam yang mencoba masuk kedalam Halivara.
Anora mencoba menatap semakin dekat dan mendapat titik jelas akan sosok bayangan hitam itu.
“Panggil pasukan Lhatar dan suruh mereka membentuk formasi melingkari istana,” perintah Anora pada salah satu Menterinya. Setelahnya Anora melayang menuju atas kerajaannya dimana terlihat bayangan hitam itu semakin beraksi saat menatap jelas pada Anora.
“Anurag?” ketuk Anora sedikit merasa terkejut saat melihat bayangan hitam tersebut. Dengan segera Anora kembali kebarisan depan dengan pasukan Lhatar yang sudah berada dalam posisinya masing masing mengitari kerajaan Halivara.
Bersama sama mereka melakukan gerakan sihir dengan penuh lantang meneriakkan sebuah mantra lainnya, “MAGNUS SUCTUMPRA!” teriakan lantang yang dilakukan secara serempak dengan perisai sihir beraura api yang kuat mengelilinnginya.
Perisai Halivara yang rapuh kini berubah menjadi perisai berbentuk api mematikan bagi siapa pun yang berniat untuk menyerang mereka. Seperti tak dapat tersentuh oleh siapa pun, dengan kehadiran Olgora yang baru yaitu Anora diantara mereka Halivara kembali aman dari serangan bayangan hitam tersebut.
“Ratuku ... apa itu tadi Anurag?” tanya salah satu pasukan Lhatar saat bayangan hitam tersebut berlarian mencoba untuk melarikan diri.
“Kau benar, mereka Anurag.” Balas Anora dengan langsung membalikkan tubuhnya menghampiri Oswold.
Anurag adalah sosok bayangan pemakan jiwa yang lemah. Mereka dapat dengan mudah masuk kedalam relung jiwa, mengintimidasi raga inangnya untuk terbujuk dan hanya dalam hitungan detik raga inang tersebut berubah menjadi sosok tulang belulang tak bernyawa.
Anora menapak pada tanah Landow yang terlihat semakin memucat. Tidak ada lagi hembusan angin segar dengan kicauan burung tanah Erast yang meneduhkan jiwa, tak ada pula nyanyian gericik air yang menyegarkan raga yang penat, pertanda peperangan akan segera dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Uisie
deep banget, kalimatnya, Kak Fid/Whimper/
2023-10-27
0
Fidia K.R ✨
di usahakan ya ka /Joyful//Smirk/
2023-10-18
0
Nendz Kzuma Dewz
coba bisa lebih horor lagi ga gambar2nya
2023-10-18
0