Erast Landow 6

Lain hari selanjutnya, disaat hawa panas masih terasa menusuk kulit pada satu hari dipertengahan bulan di dunia Landow. Kali ini seharusnya musim lealy atau biasa disebut dengan musim penghujan turun membasahi tanah Landow. Namun mengapa masih tak kunjung datang juga?.

Tanah berubah menjadi kering dengan retakan yang terlihat begitu menyakitkan diatas tanaman seperti padi yang menguning. Para penghuni Halivara mulai kekurangan air karena beberapa titik mata air berhenti mengalir, semua keluhan bagai tak tertampung lagi.

“Ratu apa yang harus kita lakukan? Jika seperti ini terus, dikhawatirkan akan merambah penyakit kulit seperti sebelumnya,” ucap salah satu Menteri istana.

Kegelisahan Anora semakin menjadi tak kala dirinya masih saja belum menguasai element api biru untuk dapat menguasai sihir Mist seperti yang diperintahkan Alumir terakhir kali padanya. Tatapan Anora kian kosong menatap hamparan tanah tandus dihadapannya.

Dengan segera Anora memanggil pasukan Lhatar untuk datang bersamanya mengelilingi istana, berdiskusi dengan mereka Anora pun akhirnya sedikit menemukan titik terang untuk menemukan mata air yang baru ditempat yang berbeda.

“ILLUMINABAT.” Mantra kuat yang diucapkan beberapa kali oleh pasukan Lhatar secara bersamaan pun akhirnya menemukan titik air yang baru yang jernih dan menyejukkan, mereka pun langsung membuat media pelantara untuk langsung mengalirkan keseluruh penghuni Halivara.

Tentu hal ini mendatangkan pertanyaan besar bagi Anora karena baru kali ini terjadi air yang surut bahkan kekeringan. Anora menelisik kembali ujung hingga ujung kerajaannya dan menemukan sesuatu yang janggal.

“Lubang aliran ini, sejak kapan ada disini?” tanya Anora pada salah satu menteri pembangunan di istana yang ikut mengitari bersamanya.

“Jujur, kami pun tidak tahu Ratuku.” Balas mereka dengan menundukkan kepala penuh hormat pada Anora.

Anora kembali berjalan dan kini terhenti ketika ia merasakan aura runa sihir yang berbeda diperbatasan aliran air itu. Dan dalam penglihatan Anora, bukan menyejukkan tapi air ini terasa begitu panas, bukan jernih melainkan hitam bercampur lumpur dengan bau yang menyengat.

Anora mengayunkan salah satu tangannya dengan mengucap satu mantra, “OSTHEEN MIRTHI.” Seketika aliran yang mengalir itu berubah warna menjadi merah. Terdapat bercak noda cairan hitam dengan bau pekat yang sejak tadi tercium oleh mereka.

“Ratuku ... apa Durog yang melakukan ini? mereka menutup mata air kita dan mengggali untuk mengalirkan kearah yang berbeda?” tanya menteri itu kembali pada Anora.

Anora menganggukkan kepalanya seraya mengiyakan. Semua pun terdiam melihat alur aliran air yang terlihat tidak seperti biasanya. Anora sempat terdiam untuk memukirkan keputusan apakah yang tepat untuk dia ambil kali ini. Namun tiba tiba,

“Ratuku ... salah satu guru pengajar di akademis sihir kerajaan terluka dan sekarang dalam perawatan .... ” ucap salah satu pasukan Lhatar yang memberikan laporan.

“Bagaimana ia bisa terluka?” tanya Anora padanya.

“Kudengar ada yang menyerangnya semalam ... guru tersebut adalah Profesor Archibal.”

Tidak lagi mendengarkan perkataan pasukan Lhatar tersebut, Anora kembali melayang menuju akademis sihir kerajaan untuk melihat keadaan Profesor Archibal saat ini. Tubuh Anora pun mematung ketika melihat kondisinya yang jauh dari bayangannya.

“Raaa—tuku.” Ucapnya pilu dengan menengokkan kepalanya kearah Anora. “Profesor, siapa yang melakukan ini padamu?” tanya Anora dengan langgung menggenggam tangan Archibal.

“Be—sar dan ti,tinggi ... saya yakin ... itu, itu adalah ... Ragor.” Terhenti sudah Archibal dalam berbicara dengan langsung tertidur kembali akibat menahan rasa yang dideritanya.

Kedua tangan Anora mengepal akan rasa kesal yang coba dia sembunyikan. Aura runa sihir dalam dirinya terlihat begitu bergejolak tak terhenti hingga orang orang disekitarnya harus menjaga jarak dengannya. Tatapan Anora begitu dingin bagai orang yang berbeda.

“VOLAREZ.”  Dengan lantang Anora mengucapkan sebuah mantra yang membuat dirinya melayang. Anora kini benar benar terlihat begitu berbeda, dengan kekuatan yang tidak diketahui sebelumnya. Anora melayang menuju keluar akademis sihir dan terhenti pada sebuah lahan di depannya.

Gerakan demi gerakan sihir yang entah bagaimana mengalir begitu saja dalam dirinya membuat Anora terlihat bagai bunga malam yang terkena sinar bulan dihamparan tanah gersang, pembawa berita baik ditengah hasutan bayangan hitam yang mulai bergerak dari dalam tanah Landow.

“CALIDUM IGNEMRA.” Mengucapkan mantra kembali untuk kedua kalinya, kali ini bukan pedangnya yang bersinar cahaya terang seperti api melainkan dari kedua tangannya. Begitu fokus memandang angkasa luas, Anora melepaskan perisai kuat untuk sebagai pelindung seluruh kerajaan Halivara.

(BRRUUKKK) Anora tiba tiba terduduk lemas akibat aura runanya yang melemah.

“RATU!” teriakan semua orang yang begitu panik dari kejauhan. Tapi bagi Anora saat ini berpikir, aku bisa dan dapat melakukannya.

Terkadang aku hanya tidak yakin pada diriku sendiri. Berkata dalam hatinya yang kembali merengkul relung raganya untuk mengumpulkan keberanian.

“Profesor Oswold ... kau harus selesai mengajarkanku sihir Mist ini. Aku akan menunjukkan padamu bahwa aku akan menguasai api biru sesuai permintaanmu ....” Anora menatap Oswold dengan tatapan dingin disertai nafasnya yang masih berderu.

Oswold melangkah mundur namun kali ini ia sama sekali tidak melarikan diri melihat sihir yang barusan Anora lakukan karena hanya orang orang tertentu yang dapat melakukannya. Menganggugkan kepalanya seraya setuju, Anora kembali berdiri dengan teguh.

Gaun yang dikenakannya seketika berubah menjadi baju zirah besi yang biasa Anora kenakan hanya dengan menjentikkan jarinya. Anora menutup matanya dan mencoba untuk fokus meresapi berbagai element yang ada disekitarnya.

Bagai angin, air, tanah, memberikan tarikan pada Anora hingga terkumpul sebuah cahaya dalam genggaman tangannya saat ini.

Namun sayangnya, Anora kembali gagal mengubah cahaya itu menjadi api biru untuk kesekian kalinya. Oswold pun memerintahkan agar pasukan Lhatar dan para menteri istana untuk meninggalkan mereka dan membiarkan dirinya agar dapat leluasa mengajari Anora.

Persetujuan Anora tiba tiba membuat Oswold melakukan gerakan untuk melawannya hingga membuat Anora tersentak. Sungguh tidak mengerti akan apa yang sedang dilakukan Oswold saat ini yang berkata dan bertindak tidak sesuai dengan pengharapan Anora.

“Ratuku, berikan pukulan api biru padaku jika tidak ... maka sihir yang akan kuberikan akan membuat Ratu terbunuh.” Ucapnya sembari menggerakkan sedikit tangannya.

“APA?!” Anora begitu terkejut dengan apa yang dikatakan Oswold saat ini seolah berniat membunuhnya.

“CAERULEUM LUMEN!” teriak Oswold begitu lantang dengan sebuah serangan yang tepat menjurus pada Anora.

“SUCTUMPRA!” balasan teriakan Anora dengan sebuah perisai yang menutup namun menghempasnya terbanting kearah belakang begitu kuat.

“OSWOLD!” nada tinggi Anora yang kesal kepada Oswold saat berjalan semakin dekat padanya.

“Bukankah Ratu mengatakan ingin mempelajari sihir Mist? Ada apa, Ratuku? Apa Ratu akan berlari karena tidak sanggup melawanku? Bukankah sudah kukatakan kalau ini dapat membunuhmu?!”

“Sudah 3 hari Ratuku mempelajari ini, namun masih saja belum sanggup melawanku? Ratu ... apa benar kau pantas menjadi pemimpin kerajaan ini?” pertanyaan yang diberikan Oswold terdengar begitu menyesakkan namun berhasil menyulut api dalam diri Anora.

Secara tiba tiba aura runa yang dimiliki Anora yang berbentuk bagai mengitari grativitasi disekitarnya. Oswold seketika terhenti melihat aura runa milik Anora dan tiba tiba melakukan gerakan pertahanan diri yang sudah ia tunggu sejak tadi. Tatapan Anora kembali terlihat menyeramkan namun tidak membuat Oswold merasa ragu untuk mundur.

Tarikan element tanah Landow kini berpusat pada Anora yang menariknya secara perlahan. Tidak seperti sebelumnya yang terburu buru hingga memutus aura runa miliknya dengan element tersebut. Dengan seketika, pancaran cahaya itu pun berubah menjadi api biru dalam diri Anora.

“Bagus sekali Ratuku! Sekarang kuasai itu! Kau harus bisa menguasainya jika tidak itu akan menghancurkanmu!” Oswold begitu merasa puas akab keberhasilan Anora yang bahkan ia sendiri pun tidak dapat melakukannya.

Perlawanan dalam diri Anora yang entah mengapa hadir begitu membingungkannya. Tarikan elemen api biru begitu kuat hingga Anora sedikit kesulitan menguasainya. Namun lagi dan lagi Anora terus mencoba walau terasa mencekik atau mencengkram diri yang lain atas jiwa kedua miliknya.

Oswold memberikan semangat dari kejauhan sebagai pengingat bahwa Anora harus dalam kesadarannya dan jangan sampai fokusnya menghilang mengingat sihir Mist merupakan sihir hitam yang dapat membahayakan nyawa runa sihir penggunanya.

Teriakan Oswold yang semakin keras juga dengan dirinya yang membantu Anora dengan memberikan sihir api kuning yang mengelilingi Anora pun membuat Anora dapat melihat satu sisi dirinya yang lain seolah sedang berdiri bersebrangan dengannya.

Anora terkejut melihat bayangan dirinya yang tersenyum menyeringai seolah mencoba untuk mencekiknya. Anora mencoba melepaskan aura runa miliknya yang ternyata mengikatnya sejak tadi. Anora semakin berusaha keras disaat pantulan dirinya mulai meletakkan tangan pada lehernya.

“CAERULEUM LUMEN!” sebuah mantra yang tiba tiba hadir dalam benaknya. Anora menghentak dirinya begitu kuat keatas tanah Landow dengan api biru yang masih berada didalam dirinya. Namun berbeda dari sebelumnya, api biru ini menuruti semua perintah dan keinginannya.

Teringat saat kecil dimana Anora baru belajar sihir, Anora dengan mudah mempermainkan serta membentuk api biru itu sesuai dengan yang ia mau dan jelas menimbulkan senyuman bangga diwajah Oswold saat ini yang menatapnya.

“Ratuku ... kau sudah siap. Besok, aku akan mengajarkanmu sihir Mist ... bersiaplah.”

Baiklah, kejutan apa yang akan diberikan padaku besok hari. Tenanglah, raga dan jiwa ini akan siap mengitari tanah suci Landow untuk mengembalikan utara sihir Erast yang sudah ternoda.

Terpopuler

Comments

Nendz Kzuma Dewz

Nendz Kzuma Dewz

mantap👍

2023-10-18

0

Richie

Richie

kenapa pakai titik, ini kan dialog tag. /Gosh/

2023-10-15

0

Richie

Richie

"Ratu, apa yang harus kita lakukan? Jika begini terus, .....

2023-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!