"Opa kata Daddy, disini ada Uncle, Aunty, sama Abang Abang ya?" Tanya Abel yang masih dimonopoli oleh kakek neneknya.
"Iya sayang, tapi mereka pulangnya mungkin nanti malam. Jadi Abel kenalannya sama meraka nanti malam aja, ok"
"Ok Opa"
"Oh iya, nanti Abel sekolah disini dong. Besok kita ke mall ya, kita belanja keperluan sekolahnya Abel" Ujar Helena antusias. Ini yang dia tunggu tunggu, belanja kebutuhan anak perempuan. Pasti akan sangat menyenangkan.
"Oh ya Xel , menurut Daddy Abel sekolah di sekolah milik Nyonya Ambika saja" Usul Reymond.
"Ngak bisa Dad, sekolah milik Nyonya Ambika adalah sekolah menengah pertama, sedangkan putri ku sudah kelas dua SMA" Ujar Axel.
"APA!!" Pekik tuan Reymond dan Nyonya Helena. Sementara Axel sudah memprediksi respon mereka sama seperti responnya dulu saat Aluna memberi tahu hal yang sama padanya.
"Kok bisa sih Xel, Abel baru berumur dua belas tahun kan?" Tanya Helena bingun.
"Abel pernah lompat kelas Mom" Jawab Aluna singkat.
"Ya ampun, cucu Oma pintar banget sayang. Tapi ya Lun, Mommy senang deh walaupun mukanya Abel itu kopian Axel tapi sikapnya kopian kamu. Coba kalo semuanya ngikut Axel bisa bisa cucu Mommy...."
"Bisa bisa cucu Mommy kenapa?" Ujar Axel dongkol memotong perkataan sang Mommy yang sudah pasti akan menyudutkannya.
"Sudah, sudah kalian ini bertengkar terus. Malu sama cucu loh Mi" Ujar Reymond melerai pertengkaran anak dan istrinya. Dalam hati ia juga bersyukur dan kagum dengan kejeniusan sang cucu.
"Yank, aku cape. Kita ke kamar yuk" Ajak Axel. Menurutnya lebih baik dikamar menghabiskan waktu dengan istri cantiknya dari pada disini jadi sasaran julitan sang Mommy.
"Nak, kamu istirahat aja biar Abel, Daddy sama Mommy yang jagain" Ujar Helena.
"Emang ngak apa apa mom? Abel aktif loh anaknya, takutnya ngerepotin Mommy sama Daddy" Ujar Aluna merasa tak enak.
"Tidak apa apa nak, justru kami senang bisa menjaga cucu kami" Ujar Reymond.
"Ya udah Mom, Dad, jagain princesnya Axel ya. Axel mau kemar dulu" Ujar Axel.
"Tanpa kamu suruh juga mommy bakal jagain cucu Mommy. Lagian Abel itu bukan cuma Princess kamu, tapi juga Princess Davidson"
"Iya terserah Mommylah Axel mau istirahat dulu. Princess, Daddy sama Mommy mau ke kamar dulu ya, Abel disini aja sama opa sama Oma" Ujar Axel pada putrinya.
"Ok Daddy"
"Abel jangan nakal nakal ya nak" Pesan Aluna.
"Iya Mommy"
Axel dan Aluna berjalan meninggalkan Abel bersama Reymond dan Helena menuju kamar mereka.
"Nah, sayang ini kamar kita. Gimana kamu suka ngak desainnya? Kalo ngak suka aku bisa renovasi ulang sesuai selera kamu" Ujar Axel.
"Ini udah bagus kok mas, aku suka" Ujar Aluna.
"Baguslah jika kamu suka. Sayang kemarilah!!" Panggil Axel yang sudah berbaring terlentang di atas ranjang.
Aluna menghampiri suaminya
"Kenapa mas?" Tanya Aluna.
"Kemari dan berbaringlah disampin mas"
Pinta Axel. Aluna melakukan apa yang Axel pinta.
Kini Aluna dan Axel berbaring sambil berpelukan. Axel terus memandangi wajah cantik istrinya.
"Kenapa mas?" Ujar Aluna.
"Sayang" Panggilnya.
"Kenapa sih?" Ujar Aluna lagi.
"Honey" Panggil Axel lagi.
Aluna yang melihat tatapan Axel yang penuh gairah tiba tiba menamplok kepala suami mesumnya.
"Apa sih yank, sakit tau" Ucapnya cemberut.
"Makanya ngak usah mesum" Ujarnya judes.
"Iya maaf sayang. Aku mau tidur, jangan lepaskan pelukannya sebelum aku bangun ya" Pintanya.
"Iya mas, tidurlah aku akan menemanimu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments