Pagi harinya Aluna sudah terbangun lebih dulu. Ia tersenyum melihat suami dan putrinya yang tidur dengan gaya yang bisa dibilang, ah entahlah.
Benar benar pasangan ayah dan anak yang cocok. Ia segera beranjak dan menuju kamar mandi. Setelah itu ia melangkah menuju dapur tanpa membangunkan suami dan putrinya.
Beberapa menit kemudian Aluna sudah selesai dengan masakannya. Ia kembali menuju kamarnya dan membangunkan Axel dan Abel.
"Mas" Panggilnya.
"Mas ih bangun" Ujar Aluna sembari mengelus rambut suaminya. Bukannya bangun Axel malah memindahkan kepalanya ke pangkuan sang istri dan menenggelamkan kepalanya pada perut Aluna.
"Mas bagun, kita mau pindah loh sekarang" Ujar Aluna.
"Iya sayang" Axel segera membuka matanya.
"Mas, sana mandi dulu" Ujar Abel.
"Iya sayang, tapi peluk dulu" Pintanya.
"Manja banget sih" Ujarnya tapi tetap mendekap suaminya.
"Biarin" Jawabnya cuek. Aluna memeluk suaminya Sembari mengelus lembut surainya. Ia menatap lekat wajah suami tampangnya.
"Aku memang tampan sayang, nanti lagi ya memandangi wajah suami tanpan mu ini, karena suami mu mau mandi dulu" Ujarnya mengecup bibir Aluna sekilas lalu segera berlari masuk ke kamar mandi.
Aluna geleng geleng kepala melihat tingkah suaminya. Ia beranjak menuju sisi putrinya.
"Abel sayang bangun nak" Abel membuka matanya.
"Morning mommy" Ucapanya.
"Morning juga sayang, Abel ke kamar Abel ya. Tunggu mommy disana. Mommy mau bantu Daddy siap siap dulu setelah itu mommy bantu Abel"
"Ok Mommy"
"Honey, Abel udah bangun" Tanya Axel yang sudah menyelesaikan mandinya.
"Iya mas. Sini aku bantu siap siap" Ujar Aluna.
Axel berjalan ke arah sang istri. Dengan cekatan Aluna membantu suaminya bersiap.
"Mas udah ishh" Ujar Aluna kesal. Saat membantu mengancingkan kemeja suaminya dengan jahil Axel terus menyerang bibir istrinya dengan kecupan kecupan kecil.
"Nah selesai. Kamu tunggu di meja makan ya, aku mau lihat Abel dulu" Axel mengangguk ia sudah seperti seorang anak manis yang penurut pada ibunya.
Setelah semua selesai mereka berangkat. Tak lupa pula mampir ke sekolah Abel untuk berpamitan pada teman temannya.
"Sudah dong sayang, ngak usah sedih ya. Nanti kita bisa kesini lagi" Ujar Alena menghibur sang putri yang sejak tadi menangis. Sebenarnya ia juga merasa tersentuh dengan teman teman Abel tadi. Mereka terlihat sangat menyayangi putrinya. Terbukti tadi saat berpamitan semua teman kelas Abel menangis sedih.
"Anak Daddy udah dong nangisnya, kan mau ketemu opa sama Oma" Ujar Axel ikut menenangkan sang putri. Abel tak menjawab, ia memilih membenamkan wajahnya didada bidang sang Daddy. Beberapa saat kemudian terdengar dengkuran halus.
"Tidur ya mas?" Tanya Aluna
"Iya honey, sepertinya dia kelelahan. Biarkan saja" Ujarnya.
"Kemarilah" Axel menarik Aluna dan menyandarkan kepala Aluna di bahunya.
"Mas ngak cape emang, mas udah mangku Abel lho" Tanya Aluna.
"Kalau untuk dua perempuan kesayangannya mas, mas sih ngak akan pernah cape" Ujarnya.
"Dasar gombal" Ujar Aluna.
"Mas serius sayaang, kalian berdua adalah harta mas yang paling berharga" Ujarnya.
"Honey kamu ngak nyesel kan balikan sama mas" Tanyanya dengan raut cemas.
"Lho kok tanya gitu?"
"Ya siapa tahu kamu nyesel, mas kan udah nggak bisa kasih kamu keturunan lagi" Ujarnya.
"Astaga mas, kok ngomon gitu sih. Kamu dan Abel udah lebih dari cukup buat aku. Aku sangat bahagia bersama kalian berdua. Jadi tolong jangan berfikir macam macam ya" Pinta Aluna.
"Makasih ya honey, aku sangat beruntung memiliki kalian"
"Aku yang beruntung mas"
"Aku yang lebih beruntung honey" Ucapnya tak mau kalah.
"Baiklah kita sama sama beruntung valid no debat"
Sementara didepan sang sopir mengigit jari melihat keromantisan tuan mudanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
princess Halu
miris sekali nasib orang jomblo..😂
2024-02-19
0