"Bisa ngak sih mas ngak usah mesum" Ujarnya dengan nada dongkol.
Axel meringis karena pukulan istrinya di kepalanya, tapi kemudian terkekeh melihat wajah memerah malu istrinya. Sejujurnya ia merasa senang karena perlakuan kasarnya saat memperkosa Aluna, tidak meninggalkan trauma pada wanita itu.
"Sana keluar" Ucapnya.
"Sayang" Ucap Axel dengan suara berat. Jujur saja gairahnya meningkat melihat penampilan Aluna sekarang. Tapi ia tidak ingin terburu buru dan membuat Aluna takut. Aluna yang mendengar suara Axel semakin merinding.
"Mas kamu kenapa sih?" Ucapanya takut takut.
"Sayang" Ucapanya lagi lalu menarik Aluna ke pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di leher dan bahu terbuka Aluna. Aluna merinding gemetaran dengan perlakuan suaminya. Ia semakin terkejut saat tangannya di tarik oleh Axel dan diletakkan pada sesuatu yang menonjol keras di balik celana Axel.
"Sayang dia bangun melihat mu" Ucap Axel sembari menuntun tangan Aluna meremas miliknya. Aluna hanya bisa terpaku diam. Tiba tiba ia seperti lumpuh saja. Ia semakin merinding mendengar suara lenguhan Axel saat tangannya meremas sesuatu yang besar dan keras itu. Apalagi saat ini Axel sudah memberikan kecupan yang menuntut pada bahu dan leher terbukanya. Aluna segera menarik tangannya dari milik Axel.
"Mas apa sih, bukannya kata dokter...." Aluna tidak melanjutkan ucapannya.
"Honey dokter mengatakan mas tidak bisa memiliki anak lagi, bukan berarti senjata mas sudah tidak berfungsi. Kamu bisa merasakannya sendiri kan tadi" Ucap Axel.
"Sayang boleh ya" Ucapnya memohon. Namum Aluna tak bergeming. Axel menghela nafas pasrah.
"Tidak apa apa. Mas tidak akan memaksa. Mas akan tunggu sampai kamu siap" Ujarnya.
"Sayang mas duluan ya ke kamar mandi" Pintanya. Ia harus segera mendinginkan gairahnya lagi. Aluna tak menjawab. Karena sudah pusing Axel segera beranjak menuju kamar mandi, namun tangannya di tahan oleh Aluna.
"Mas boleh kok" Ucapnya dengan gugup. Sebenarnya ia merasa sangat takut tapi melihat wajah frustasi Axel ia jadi tak tega. Lagi pula ia sendiri yang sudah memutuskan untuk kembali pada Axel, itu artinya ia juga harus siap melayani suaminya itu. Bisa ia lihat sekilas senyum bahagia Axel saat mendengar ucapannya.
"Sayang jangan memaksakan diri. Mas tidak apa apa. Mas akan tunggu sampai kamu siap" Ujar Axel karena tak tega melihat raut tegang Aluna.
"Mas, sekarang atau nanti pasti sama saja. Jadi lebih cepat lebih baik. Lagi pula aku sendiri yang bersedia kembali sama mas jadi ini merupakan kewajiban ku. Aku benar benar ikhlas" Ucapnya tegas membuat Axel semakin melebarkan senyumnya.
"Kamu yakin sayang?" Tanyanya yang dibalas anggukan oleh Aluna.
"Terimakasih" Ucapnya lalu menggendong sang istri ke arah ranjang disertai kecupan kecupan yang menuntut. Setelah cukup lama mencumbu istrinya yang keadaannya sudah polos itu, Axel juga segera membuka pakaiannya.
"Mata Aluna melotot melihat senjata suaminya yang siap tempur.
"Ya Tuhan, besar sekali. Apa aku akan baik baik saja" Gumamnya dalam hati.
"Kenapa? Ingin menyentuhnya?" Tawar Axel saat melihat Aluna menatap miliknya dengan intens. Aluna menggeleng.
"Mas, nanti sakit tidak?" Tanya Aluna dengan lirih . Axel tertawa mendengar pertanyaan istrinya yang sudah seperti perawan saja. Tapi mengingat bahwa ia hanya sekali bercinta bersama istrinya dan itupun dilakukannya dengan paksa Axel berpikir sikap istrinya ini cukup wajar.
"Mas akan bermain lembut. Sayang maafin mas ya, karena waktu itu mas menjadi pria brensek untuk kamu"
"Iya, tidak apa apa"
"Bisa kita mulai?" Tanyanya.
Aluna hanya bisa mengangguk dan terjadilah hal yang seharusnya terjadi antara pasangan suami istri itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments