ABELA QUEENZA
Seorang gadis mungil berdiri didepan cermin sambil berceloteh dengan riangnya. Dirinya sudah rapi dengan seragam yang melekat ditubuh mungilnya. Abella Queenza gadis mungil berusia 12 tahun yang sekarang tengah menduduki bangku kelas XI SMA Tunas Bangsa. Jangan heran mengapa di usianya yang baru segitu ia sudah menduduki bangku SMA. Abel merupakan siswi yang berotak Jenius sehingga dengan mudah ia bisa loncat kelas.
Sambil bercermin Abel bergumam
"OMG, Abel cantik banget. Kayak Mommy cantiknya hihihi"
Abel berlari kecil menuju meja makan. Dirinya tak sabar untuk mengisi perutnya yang dari tadi sudah keroncongan.
"Mommy Abel dah siap, sekarang Abel mo makan Mommy" Ujarnya pada seorang wanita cantik yang tengah sibuk menata makanan di atas meja.
Sang Mommy terkejut mendengar suara imut yang tiba tiba terdengar.
"Ya ampun, anak Mommy makin cantik aja. Udah lapar banget ya sayang?" Abel mengangguk lucu. Ia segera duduk dan langsung melahap makanan yang sudah disediakan oleh Mommynya.
"Mommy, Mommy tau ngak kenapa Abel cantik?" Tanyanya pada sang Mommy sembari mengunyah makanannya.
"Memang kenapa sayang?" Tanya sang Mommy meladeni kegabutan sang putri.
"Ya karena Mommynya Abel itu Mommy Aluna yang cantiklah" Ujarnya sambil nyengir. Aluna hanya membalas senyuman Atas gombalan Sang putri.
"Makasih ya anak cantik. Tapi cantiknya Mommy harus segera habisin makanannya dulu nanti bisa telat sekolahnya"
"Ok Mommy"
*******
SMP NUSA BANGSA
Abel sudah berada didepan sekolahnya. Ia berjalan santai menuju kelas dengan wajah imutnya.
"Pagi dedek Abel cantik" Sapa salah satu teman kelasnya.
"Pagi juga Kak Tio" Ujarnya. Lalu segera melanjutkan perjalanan menuju kelasnya. Si polos Abel selalu tidak sadar saat dirinya menjadi pusat perhatian. Wajah imut, kulit putih dan pipi gembulnya yang seakan mau tumpah itu selalu menghipnotis semua orang yang melihatnya. Seperti saat ini semua siswa dikoridor sekolah memekik tak tahan dengan keimutan bocah mungil itu.
"Ya Allah Bel, Lo dijampe jampe apa sih sama Mak Lo, kok makin hari Lo makin imut aja"
"Ya ampun, si boneka imut lewat"
"Mak mau adekkk"
Begitulah pekikan siswa siswi penggemar berat Abel.
*********
BRAKKK
"Astagfirullah, he kemasan saset bisa ngak sih Lo kalo masuk biasa aja. Kalo gue jantungan mau tanggung jawab Lo?" Ujar salah satu siswi.
"He he he, maaf Aurel abisnya kalian pada sibuk sih, jadi Abel kagetin aja" Ujarnya tanpa dosa lalu berlalu menuju bangkunya.
"Untung anaknya Aunty Aluna Lo, kalo ngak udah gue awetin Lo"
"Iya Aurel, untung Abel anaknya Mommy Aluna makanya Abel cantik dan imut deh" Ujarnya mengundang tawa semua penghuni kelas. Sementara Aurel hanya menghembuskan nafas jengah.
"Sabar" Batinnya. Beberapa menit kemudian guru memasuki kelas dan proses belajar mengajar dimulai.
******
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu, tapi Abel si gadis mungil dan imut masih berdiri didepan pagar sekolah.
"Mommy kok lama ya?" Gumamnya.
"Lho neng Abel kok masih disini?" Ujar satpam penjaga sekolah.
"Abel nungguin Mommy pak satpam. Mommynya lama jemputnya" Ujarnya.
"Ya udah neng Abel tunggu di Pos aja yuk. Kalo disini ngak ada tempat duduk nanti neng Abel cape berdirinya" Tawar sang satpam.
"Ya udah deh, makasih ya pak satpam" Ujarnya sopan.
"Iya neng. Ayok" Abel menunggu sang Mommy di pos satpam. Beberapa menit kemudian Aluna sudah sampai untuk menjemputnya.
"Astaga sayang, udah lama ya nunggunya?. Maaf ya mommy telat jemputnya" Ujarnya merasa bersalah.
"Ngak apa apa Mommy ada pak satpam yang nemenin Abel kok" Ujarnya.
"Makasih ya pak sudah nemenin anak saya, kalo gitu kami permisi" Ucapnya lalu segera memasuki mobilnya.
"Bye bye Pak Satpam"
"Sayang maaf ya mommy telat jemputnya" Ucap Aluna masih merasa bersalah.
"Ngak apa apa kok mommy" Jawab Abel.
"Tadi mommy banyak kerjaan ditoko nak, makanya telat jemput. Oh ya bagaimana sekolah Abel hari ini?" Tanya Aluna. Ia selalu menyempatkan untuk menemani putri kecilnya bercerita tentang kesehariannya. Tak mendapat jawaban Aluna menengok . Ah ternyata putrinya sudah terlelap. Mungkin karena kelelahan.
"Daddy" Gumam Abel dalam tidurnya. Aluna tertegun mendengarnya. Selama ini putrinya sudah tidak pernah menanyakan tentang Daddynya lagi.
Wajah Aluna berubah sendu. selama ini putrinya hanya dibesarkan olehnya. Tampa campur tangan seorang ayah atau suami
"Abel rindu Daddy ya nak? Mungkin sekarang Daddy sudah bahagia dengan keluarganya" Ucapnya sendu Sembari mengusap rambut sang putri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments