Axel berjalan dengan wajah datarnya menuju aula tempat pertunjukan. Kedatangannya menuai banyak sorotan, tapi ia tak peduli. Sampai disana mata elangnya menatap tajam sosok cantik yang begitu dirindukannya sedang duduk bersama orang tua murid lainnya. Sepertinya dia belum menyadari kehadirannya.
Suara pekikan kagum semakin terdengar saat Axel melangkah masuk menuju aula. Matanya tak pernah lepas dari sang wanita. Mungking karena keributan yang ditimbulkan oleh para wanita yang memekik memujanya membuat wanita yang sejak tadi dipandanginya
tersadar. Wanita itu tiba tiba menoleh ke arah sumber keributan. Sesaat kemudian raut wajahnya berubah menjadi tegang. Axel menyadari itu. Axel terus melangkah ke tempat yang sudah disediakan untuknya.
sementara disisi Aluna.
"Bu Aluna ngak apa apa kan? Kenapa ibu pucat sekali? Ibu sakit ya?" Tanya Bu Mega secara beruntun.
"Saya ngak apa apa kok Bu?" Ucapnya gugup.
"Ya Tuhan. Tuan Axel itu sudah tampan, kaya lagi. Beruntungnya pasangannya nanti. Saya tidak menyangka loh kalo dia di undang kesini" Ucap Bu Mega.
Aluna sudah tidak bisa fokus lagi. dipikirannya Sekarang hanya pergi secepatnya dari sini membawa putrinya.
Acara dimulai. Sambutan demi sambutan disampaikan. Kini giliran Axel yang naik ke atas panggung guna menyampaikan pesan dan kesannya. Dari atas panggung Axel berbicara sambil menatap Aluna dengan tatapan yang tak terbaca. Aluna yang ditatap seperti itu semakin merasa gugup.
Acara dilanjutkan dengan penampilan beberapa perwakilan kelas. Kini giliran Abel dan teman temannya.
"Anjir gue gugup banget. Lagian ngapain sih sugar Daddy gue tuan Axel harus datang. Kan tambah gugup gue jadinya" Ujar Putri.
"Iya gue juga jadi makin gugup karena kehadiran Tuan Axel" Tambah Aurel.
"Ngak boleh gitu. Kita udah latihan jadi harus nampilin yang terbaik" Ujar Abel.
"Iya guys, kita harus bisa menampilkan yang terbaik" Ujar Ziva yang kini diangguki oleh semua orang.
Abel dan teman temannya sudah dipanggil ke atas panggung. mereka melakukannya dengan lancar. Dari bawah Axel menatap haru seorang gadis imut yang berada diantara beberapa siswa di panggung tersebut. Aluna yang menyadari tatapan Axel yang tak lepas dari abel kembali menegang gugup.
Penampilan Abel and the geng telah selesai. Riuh tepuk tangan kembali terdengar.
"Guys, kita berhasil" Pekik Ziva.
"Iya guys , kita foto foto yuk" Ajak Aurel.
"Ayoo" Ujar mereka serempak.
Baru saja Abel akan melakukan pose pose alainya, tangannya sudah ditarik oleh seseorang.
"Lho mommy kok disini. Mommy tadi Abel cantik ngak waktu dipanggung" Tanyanya.
"Ayo pulang" Ujar Aluna sedikit menarik paksa tangan Abel.
"Tapi Abel belum Poto Poto Mommy"
"Pokoknya kita pulang" Menarik paksa tangan Abel.
"Aduh sakit mommy. Tangan Abel sakit" Rintih Abel.
Axel yang melihat Aluna memperlakukan Abel tentu saja sedikit tidak terima. Ya sesaat selesai pertunjukan tadi Axel melihat Aluna yang begitu tergesa gesa meninggalkan tempat itu. Axel tahu bahwa Aluna menghindarinya oleh sebab itu ia langsung bergegas menyusul Aluna.
"Hentikan. Apa yang kau lakukan? Kau menyakitinya" Ucapnya tiba tiba.
"Kau. Kenapa kau disini? Jangan ikut campur urusanku" Ucapnya sinis pada Axel. Sebenarnya Aluna cukup terkejut dengan kehadiran Axel
Setaunya tadi Axel masih berbincang dengan kepala sekolah, tapi kenapa pria ini tiba tiba disini.
"Aku tidak akan membiarkan kamu bersikap kasar padanya" Tegas Axel.
"Sudah ku katakan jangan ikut campur urusanku. Ayo kita pergi" Menarik Abel. Abel yang masih terkejut dengan perlakuan agak kasar Momminya tidak mengeluarkan reaksi apa apa. Melihat Abel terdiam Aluna lagi lagi kehilangan kendali, ia menarik paksa tangan mungil itu.
"Aaaaa mommy sakit pelan-pelan jalanya" Rintih Abel.
"Aluna hentikan" Kini Axel berbicara dengan nada yang membentak.
"Harusnya kau yang berhenti menganggu kami" Ucap Aluna tak kalah keras.
"Aluna aku mohon mari bicara baik baik" Kini Axel mulai melembut. Tapi Aluna tak menghiraukan ia kembali menarik Abel menuju mobilnya dan segera meninggalkan tempat itu.
"Aku tidak akan menyerah Aluna"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments