JSP 14. Pecah Keributan Lagi

Malam ini, kami tidur seranjang lagi setelah di ranjang hotel hari pertama pernikahan.

Kami sama-sama canggung. Tapi akhirnya terlewati dengan cukup baik.

Meski pada akhirnya aku mengalah juga. Tidur di sofa ruang tamu karena kena tendangan maut Ruby yang tepat mengenai ulu hati.

Ranjangku sempit. Tidur Ruby rupanya cukup ekstrim juga.

Setelah sempat menaiki dadaku hingga rambutnya menutupi wajah ini, Ruby kemudian layaknya pemain sumo. Dia tanpa sadar menyerudukku sampai di bibir ranjang. Dan tendangan pamungkas dia layangkan.

Duggg

Gubrakkk

Nyeri pantatku dan sakit kepalaku kena ujung bawah nakas.

Untuk keamanan selanjutnya aku mengalah, tidur di luar saja. Tentu saja tanpa sepengetahuan Ruby.

Seperti biasa, Subuh Mama sudah bangun dan kaget melihat aku tidur di sofa ruang tamu.

Meskipun begitu, Mama tidak banyak tanya. Dia menyimpan sendiri kegundahan hatinya. Seperti kisah dirinya sendiri. Mama adalah orang yang pandai menyembunyikan rahasia.

Ruby, ternyata tidur lebih nyenyak dari yang kukira.

Pukul enam aku dan Mama sudah duduk di ruang tamu. Minum segelas teh hangat dan ketan urap yang biasa dijajakan ibu-ibu penjual keliling.

Sedangkan Ruby masih tidur.

"Laila... masih tinggal di kontrakan. Padahal Mama sudah mengajaknya untuk tinggal bersama kita sementara. Mama kasihan melihatnya. Hamil, sendirian tanpa ada yang menemani. Suaminya katanya masih harus menjalani sisa tahanan."

Aku diam. Hanya menyimak cerita Mama tentang Laila sambil menyeruput pelan teh yang masih mengepul asapnya karena panas.

Laila memang teman dan sahabat rasa saudara. Mama juga sangat akrab dengannya. Itu karena Laila rajin menyambangi rumah kami meskipun aku sedang tidak ada di rumah.

"Coba kamu yang bilang pada Laila untuk tinggal di sini sementara sampai suaminya selesai masa tahanan."

"Kalau Laila sudah bilang tidak, dia tetap tidak. Anak itu memang berpendirian teguh."

"Tapi kalau terjadi sesuatu, sementara dia kondisinya sedang berbadan dua..."

"Yang penting dia sering kesini kan temui Mama!"

"Jarang. Kadang dia datang, Mama belum pulang kerja. Kadang Mama telepon dia, dia juga masih jaga toko."

Aku menghela nafas.

Laila memang karyawati sebuah toko aksesoris di pasar tradisional. Dia lulusan SMA seangkatan denganku.

Mama dan Aku sama-sama terdiam melihat Ruby keluar dari kamar dengan wajah malu-malu.

"Sini, Nak. Duduklah bersama kami. Sebentar Mama buatkan teh hangatnya."

"Te terima kasih, Ma. Ruby ke kamar kecil dulu."

Aku tidak berani menatap wajahnya yang tetap cantik meskipun baru saja bangun tidur. Baju tidur Mama yang dia pakai membuat aku gemas. Semalam aku kurang memperhatikan penampilannya.

Ruby mengekor Mama menuju dapur. Sementara aku yang barusan merokok, langsung mematikan ujung rokok kretek yang masih membara.

Aku tak ingin merokok di depan Ruby. Katanya asap rokok berbahaya bagi janin dan bahkan bisa membunuhnya. Untuk itu aku lebih cari aman.

Mama keluar dari dapur.

Ditangannya ada secangkir teh untuk Ruby.

Sementara Ruby masih terdengar di kamar mandi. Suara gejebar-gejebur terdengar menandakan dia sepertinya langsung mandi.

Agak lama, dia baru keluar kamar mandi.

Hm. Begitulah perempuan.

Mandi lama, apa-apa lama. Apalagi dandan. Bisa berjam-jam.

Teh yang tadi agak panas sampai dingin karena menunggu si empunya selesai mandi.

Setelah itu, dia masuk kamar tidurku dengan senyuman lebar. Hanya berbalut handuk Mama yang ada di kamar mandi.

Yassalam... kulitnya.

Hampir lupa diri aku dibuatnya.

Kulit Ruby putih bersih dan mulus sekali.

Tentu saja. Anak holang kaya. Perawatannya pun pastinya tak sembarangan. Salon terbaik dan termahal yang jadi tempat dia perawatan. Hm.

Mama tersipu melihat mataku yang seperti mata kucing melihat ikan salmon segar.

"Pantas kamu tidak bisa menahan bir+hi." Mama menyindirku tanpa kusadari.

Biarlah. Yang penting Mama tidak tahu yang sebenarnya. Sepertinya Laila keceplosan mengadu waktu itu. Jadi dia akhirnya membelokkan cerita dan mengarangnya mengatakan kalau aku pacaran dengan Ruby sampai kebablasan hingga buat Ruby hamil.

"Ma...! Aku harus mengantar Ruby pulang. Besok dia kerja."

"Iya. Mama mengerti kondisimu. Jaga istrimu baik-baik, Ga. Jangan sakiti hatinya juga raganya. Kamu harus bersyukur mendapatkan istri secantik dia. Jadilah suami yang baik dan bertanggung jawab."

"Aku tidak akan seperti Papa, Ma. Itu janjiku pada diri sendiri. Apapun yang terjadi, Aku akan selalu menjadi pelindung istriku selama dia masih jadi istriku."

Ucapanku membuat Mama terdiam menunduk.

Maaf, Ma! Aku keceplosan.

Mama pasti sedih mendengar kalimat yang seperti nada sindiran itu tepat menghujam jantungnya. Karena pria yang dia cintai tak pernah melindunginya. Sampai saat ini bahkan.

Ruby keluar kamar. Dia telah berganti pakaiannya sendiri.

Wajahnya cantik dan terlihat segar.

Ruby duduk setelah Mama menepuk pelan permukaan sofa di sampingnya. Mereka saling melempar senyuman dan bercengkrama santai. Aku merasa terdorong jauh. Terkucilkan melihat mereka berdua seakrab itu.

Bahkan aku seperti tidak terlihat dimata keduanya.

Hadeuh.

Pukul delapan pagi kami pamit permisi pada Mama.

Meskipun wajah Mama terlihat sedih, tapi Mama mendoakan kebaikan untuk rumah tangga kami. Aku dan Ruby hanya bisa mengamini. Meskipun semuanya hanya sandiwara, tapi aku berharap kami berdua sama-sama bahagia. Seperti doa Mama.

"Sering-seringlah kesini, tengok Mama!" ujar Mama sebelum Aku dan Ruby keluar rumah.

"Iya Ma. InshaAllah." Jawab Ruby.

Mama dan Ruby berjalan bergandengan sambil menyusuri gang menuju jalan besar.

Setelah mengeluarkan mobil Ruby dari parkiran rumah tetangga dan mengucapkan banyak terima kasih, Aku juga Ruby pergi.

Mama masih menatap kami dengan tangan melambai pelan.

Sedih juga melihatnya hidup sendirian.

Seperti yang pernah Ruby bilang, sejujurnya aku ingin mengajaknya turut serta. Tapi untuk kali ini, itu tidak lah mungkin.

Pernikahan kami hanyalah sandiwara. Jika Mama ikut, kemungkinan besar semuanya akan cepat terbongkar dan bisa jadi perjanjian pernikahan setahun ini akan bermasalah.

Aku tidak inginkan itu.

Aku hanya ingin menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya hingga waktunya tiba dan Aku mendapatkan mobil serta rumah yang Pak Hartono Abdi janjikan.

Itu saja harapanku. Dan setelah itu, aku beserta Mama bisa tinggal di hunian baru. Memulai hidup yang baru dengan nasib yang semoga lebih baik.

"Siapa itu Laila? Mama sepertinya sayang sekali pada Laila. Sampai ingin Laila tinggal bersamanya."

Aku terkejut. Tiba-tiba Ruby bertanya.

"Dia dulu tetangga dan teman masa kecil di rumah lama."

"Hmmm sepertinya cinta pertama Lo ya?"

What? Hhh Cinta pertama gue itu Elo, Ruby!

Aku tak berani bilang. Cukup aku saja yang menyimpan rasa tanpa harus diberitahukan kepadanya. Secara, itu memalukan.

Aku seperti pungguk merindukan bulan. Tak punya otak jika sampai jatuh cinta pada Nona Ruby Permatasari, anak orang kaya yang mempesona.

Kami seperti bumi dan langit.

Aku manusia biasa dan dia bidadari khayangan.

"Laila. Memang suaminya dipenjara karena apa?"

"Narkoba. Dan suaminya itu adalah kekasih hati Lo. Si Ryan Linggau!"

"A apa???"

Sontak aku terdiam setelah akhirnya kuceritakan juga yang sesungguhnya.

"Berhenti!!!" jeritnya membuatku terkejut sekali.

Cekiittt...

"Jadi, perempuan itu adalah pelakor yang merebut Ryan? Jadi, jadi Lo kenal dekat sama perempuan yang telah Ryan nikahin? Atau, jangan-jangan... kalian memang bersekongkol???"

Wajah Ruby terlihat murka. Matanya melotot tajam dengan banyaknya tuduhan yang menyudutkan Aku serta Laila.

Tapi aku hanya diam tak bergeming.

Percuma membela diri mengatakan hal yang sebenarnya.

Perempuan cantik yang dulu begitu kucintai ini sedang kalap tertutup amarahnya yang membara.

"Keluar! Keluar kataku!!!" teriak Ruby dengan suara lantang.

Aku, hanya bisa memandanginya.

"Keluar!!!"

Akhirnya aku menurut.

Hhh... Beginilah jadi kacung yang selalu dihardik majikan.

Brukk.

Kutinggalkan dia yang menangis sendirian dalam mobilnya.

Kini aku hanya mengukur jalan, menyusuri trotoar dan berharap dia kembali sadar. Kalau pujaan hatinya sedang menipunya mentah-mentah. Dan sedang menikungnya dari belakang.

Hhh...

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

kasian angga/Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry//Cry/

2023-12-31

0

ɳσҽɾ

ɳσҽɾ

sabar aja Angga, ntar juga Ruby sabar kalau Ryan itu tak sebaik yang dia pikir

2023-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 JSP 1. Sambungan Telepon Sahabat Lama
2 JSP 2. Aku Dan Awal Pertemanan Dengan Rury Ruby
3 JSP 3. Perjanjian Pranikah
4 JSP 4. Akhir Pesta Yang Kacau
5 JSP 5. Amarah Dalam Jiwa
6 JSP 6. Tujuan Ruby Di Pagi Hari
7 JSP 7. Keributan Yang Membabi-buta
8 JSP 8. Ruby Yang Berubah
9 JSP 9. Kembali Jatuh Cinta Lagi
10 JSP 10. Tadi Baik Sekarang Kembali Galak
11 JSP 11. Papinya Ruby Dan Mamaku
12 JSP 12. Kebahagiaan Mama
13 JSP 13. Hubunganku Dengan Ruby
14 JSP 14. Pecah Keributan Lagi
15 JSP 15. Ruby Yang Kembali
16 JSP 16. Mencoba Berdamai Kembali
17 JSP 17. Malam Penuh Kesedihan
18 JSP 18. Hari Berkabung
19 JSP 19. Skenario Tuhan
20 JSP 20. Masa Lalu
21 JSP 21. Masa Lalu Part Dua
22 JSP 22. Kejadian Baru
23 JSP 23. Negosiasi
24 JSP 24. Hari Yang Berat
25 JSP 25. Ada Senang Ditengah Sedih
26 JSP 26. Menentukan Jalan
27 JSP 27. Wak Raden Dan Pekerjaannya
28 JSP 28. Tekad Yang Bulat
29 JSP 29. Menengok Ruby
30 JSP 30. Permainan Baru Dimulai
31 JSP 31. Permainan Mulai Menarik
32 JSP 32. Pertemuan Dua Perempuan
33 JSP 33. Tingkah Dua Perempuan
34 JSP 34. Kabur Sebentar
35 JSP 35. Kejadian Demi Kejadian
36 JSP 36. Sihir Peri Kecil Tinkerbell
37 JSP 37. Jadi Mimpi
38 JSP 38. Kecurigaan
39 JSP 39. Kecurigaan Yang Kian Besar
40 JSP 40. Mengamankan Laila
41 JSP 41. Masalah Melebar
42 JSP 42. Tantangan Yang Membagongkan
43 JSP 43. Cinta Yang Terlarang
44 JSP 44. Dendam Yang Makin Membara
45 JSP 45. Jalan Yang Ditempuh
46 JSP 46. Jalan Yang Ditempuh (Part Dua)
47 JSP 47. Masuk Ke Kandang Lawan
48 JSP 48. Ke Kediaman Hartono Abdi
49 JSP 49. Akhir Yang Menyesakkan Dada
50 JSP 50. Tato Kenangan Yang Jadi Masalah
51 JSP. 51 Menyusun Rencana
52 JSP 52. Masih Jadi Anak Baik
53 JSP 53. Hari Yang Menegangkan
54 JSP 54. Masih Jadi Anak Baik Part Dua
55 JSP 55. Satu Rahasia Terbuka
56 JSP 56. Pertemuan Pertama Dengan Selingkuhan Leo
57 JSP 57. Teman Baru
58 JSP 58. Hari Yang Tak Tertebak
59 JSP 59. Sesuatu Yang Mencurigakan
60 JSP 60. Hadiah Dari Mulan
61 JSP 61. Membawa Farah
62 JSP 62. Membawa Farah Part Dua
63 JSP 63. Rahasia Mulai Terkuak
64 JSP 64. Misi Yang Tertunda
65 JSP 65. Lanjutkan Misi
66 JSP 66. Misi Misi?
67 JSP 67. Part Selanjutnya
68 JSP 68. Apa Lagi Ini?
69 JSP 69. Berakhir Sudah
70 JSP 70. Ada Apa Lagi Ini???
71 JSP 71. Rahasia Besar
72 JSP 72. Aku Kembali
73 JSP 73. Aku Yang Sekarang Bukan Aku Yang Dulu
74 JSP 74. Berubah Menjadi Bajingan
75 JSP 75. Perubahan
76 JSP 76. Efek Jampi Pemikat
77 JSP 77. Bersama Mulan
78 JSP 78. Kesempatan Untuk Pulang
79 JSP 79. Kebahagiaan Versus Kesedihan
80 JSP 80. Hidupku Yang Mengambang
81 JSP 81. Langkah Selanjutnya
82 JSP 82. Rahasia Baru Lagi
83 JSP 83. Bergerak Perlahan
84 JSP 84. Terus Lanjutkan Rencana
85 JSP 85. Taktik Yang Berjalan
86 JSP 86. Hari Kesedihan
87 JSP 87. Terbuka Semua Aib
88 JSP 88. Hari Berkabung
89 JSP 89. Kisah Putri
90 JSP 90. Balaskan Dendam Untuk Putri
91 BAB 91. Akhir Kisah Mulan
92 JSP 92. Kelakuan Random Laila
93 JSP 93. Kelakuan Random Laila Part Dua
94 JSP 94. Kabur Ke Wak Raden
95 JSP 95. Sehari Sebelum Pernikahan
96 JSP 96. Hari Pernikahan
97 Episode 97. Cobaan Pernikahan
98 JSP 98. Cobaan Pernikahan Part Dua
99 JSP 99. Sayonara Cinta Pertama
100 JSP 100. Selamat Datang, Istri
101 JSP 101. Selamat Datang, Istri Part Dua
102 JSP 102. Kisah Rumah Dan Tangga
103 JSP 103. Kisah Rumah Dan Tangga Part Dua
104 JSP 104. Drama Pernikahan
105 JSP 105. Pelajaran Pertama
106 JSP 106. Seiring Perjalanan
107 JSP 107. Akhir Yang Bahagia
108 Sesion II - Episode Satu
109 Sesion II - Episode Dua
110 Sesion II - Episode Tiga
111 Sesion II - Episode Empat
112 Sesion II - Episode Lima
113 Sesion II - Episode Enam
114 Sesion II - Episode Tujuh
115 Sesion II - Episode Delapan
116 Sesion II - Episode Sembilan
117 In Frame Drama Pernikahan - 1
118 In Frame Drama Pernikahan - 2
119 Pertemuan Yang Canggung
120 POV ANGGA SAPUTRA - 1
121 POV ANGGA SAPUTRA - 2
122 POV ANGGA SAPUTRA - 3
123 POV ANGGA SAPUTRA - 4
124 POV RUBY PERMATASARI
125 POV RUBY PERMATASARI - 2
126 POV RUBY PERMATASARI - 3
127 POV RUBY PERMATASARI - 4
128 In Frame Drama Pernikahan - Rafael Kabur
129 In Frame Drama Pernikahan - Rafael Ketemu
130 In Frame Drama Pernikahan Yang Indah
131 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 131 Episodes

1
JSP 1. Sambungan Telepon Sahabat Lama
2
JSP 2. Aku Dan Awal Pertemanan Dengan Rury Ruby
3
JSP 3. Perjanjian Pranikah
4
JSP 4. Akhir Pesta Yang Kacau
5
JSP 5. Amarah Dalam Jiwa
6
JSP 6. Tujuan Ruby Di Pagi Hari
7
JSP 7. Keributan Yang Membabi-buta
8
JSP 8. Ruby Yang Berubah
9
JSP 9. Kembali Jatuh Cinta Lagi
10
JSP 10. Tadi Baik Sekarang Kembali Galak
11
JSP 11. Papinya Ruby Dan Mamaku
12
JSP 12. Kebahagiaan Mama
13
JSP 13. Hubunganku Dengan Ruby
14
JSP 14. Pecah Keributan Lagi
15
JSP 15. Ruby Yang Kembali
16
JSP 16. Mencoba Berdamai Kembali
17
JSP 17. Malam Penuh Kesedihan
18
JSP 18. Hari Berkabung
19
JSP 19. Skenario Tuhan
20
JSP 20. Masa Lalu
21
JSP 21. Masa Lalu Part Dua
22
JSP 22. Kejadian Baru
23
JSP 23. Negosiasi
24
JSP 24. Hari Yang Berat
25
JSP 25. Ada Senang Ditengah Sedih
26
JSP 26. Menentukan Jalan
27
JSP 27. Wak Raden Dan Pekerjaannya
28
JSP 28. Tekad Yang Bulat
29
JSP 29. Menengok Ruby
30
JSP 30. Permainan Baru Dimulai
31
JSP 31. Permainan Mulai Menarik
32
JSP 32. Pertemuan Dua Perempuan
33
JSP 33. Tingkah Dua Perempuan
34
JSP 34. Kabur Sebentar
35
JSP 35. Kejadian Demi Kejadian
36
JSP 36. Sihir Peri Kecil Tinkerbell
37
JSP 37. Jadi Mimpi
38
JSP 38. Kecurigaan
39
JSP 39. Kecurigaan Yang Kian Besar
40
JSP 40. Mengamankan Laila
41
JSP 41. Masalah Melebar
42
JSP 42. Tantangan Yang Membagongkan
43
JSP 43. Cinta Yang Terlarang
44
JSP 44. Dendam Yang Makin Membara
45
JSP 45. Jalan Yang Ditempuh
46
JSP 46. Jalan Yang Ditempuh (Part Dua)
47
JSP 47. Masuk Ke Kandang Lawan
48
JSP 48. Ke Kediaman Hartono Abdi
49
JSP 49. Akhir Yang Menyesakkan Dada
50
JSP 50. Tato Kenangan Yang Jadi Masalah
51
JSP. 51 Menyusun Rencana
52
JSP 52. Masih Jadi Anak Baik
53
JSP 53. Hari Yang Menegangkan
54
JSP 54. Masih Jadi Anak Baik Part Dua
55
JSP 55. Satu Rahasia Terbuka
56
JSP 56. Pertemuan Pertama Dengan Selingkuhan Leo
57
JSP 57. Teman Baru
58
JSP 58. Hari Yang Tak Tertebak
59
JSP 59. Sesuatu Yang Mencurigakan
60
JSP 60. Hadiah Dari Mulan
61
JSP 61. Membawa Farah
62
JSP 62. Membawa Farah Part Dua
63
JSP 63. Rahasia Mulai Terkuak
64
JSP 64. Misi Yang Tertunda
65
JSP 65. Lanjutkan Misi
66
JSP 66. Misi Misi?
67
JSP 67. Part Selanjutnya
68
JSP 68. Apa Lagi Ini?
69
JSP 69. Berakhir Sudah
70
JSP 70. Ada Apa Lagi Ini???
71
JSP 71. Rahasia Besar
72
JSP 72. Aku Kembali
73
JSP 73. Aku Yang Sekarang Bukan Aku Yang Dulu
74
JSP 74. Berubah Menjadi Bajingan
75
JSP 75. Perubahan
76
JSP 76. Efek Jampi Pemikat
77
JSP 77. Bersama Mulan
78
JSP 78. Kesempatan Untuk Pulang
79
JSP 79. Kebahagiaan Versus Kesedihan
80
JSP 80. Hidupku Yang Mengambang
81
JSP 81. Langkah Selanjutnya
82
JSP 82. Rahasia Baru Lagi
83
JSP 83. Bergerak Perlahan
84
JSP 84. Terus Lanjutkan Rencana
85
JSP 85. Taktik Yang Berjalan
86
JSP 86. Hari Kesedihan
87
JSP 87. Terbuka Semua Aib
88
JSP 88. Hari Berkabung
89
JSP 89. Kisah Putri
90
JSP 90. Balaskan Dendam Untuk Putri
91
BAB 91. Akhir Kisah Mulan
92
JSP 92. Kelakuan Random Laila
93
JSP 93. Kelakuan Random Laila Part Dua
94
JSP 94. Kabur Ke Wak Raden
95
JSP 95. Sehari Sebelum Pernikahan
96
JSP 96. Hari Pernikahan
97
Episode 97. Cobaan Pernikahan
98
JSP 98. Cobaan Pernikahan Part Dua
99
JSP 99. Sayonara Cinta Pertama
100
JSP 100. Selamat Datang, Istri
101
JSP 101. Selamat Datang, Istri Part Dua
102
JSP 102. Kisah Rumah Dan Tangga
103
JSP 103. Kisah Rumah Dan Tangga Part Dua
104
JSP 104. Drama Pernikahan
105
JSP 105. Pelajaran Pertama
106
JSP 106. Seiring Perjalanan
107
JSP 107. Akhir Yang Bahagia
108
Sesion II - Episode Satu
109
Sesion II - Episode Dua
110
Sesion II - Episode Tiga
111
Sesion II - Episode Empat
112
Sesion II - Episode Lima
113
Sesion II - Episode Enam
114
Sesion II - Episode Tujuh
115
Sesion II - Episode Delapan
116
Sesion II - Episode Sembilan
117
In Frame Drama Pernikahan - 1
118
In Frame Drama Pernikahan - 2
119
Pertemuan Yang Canggung
120
POV ANGGA SAPUTRA - 1
121
POV ANGGA SAPUTRA - 2
122
POV ANGGA SAPUTRA - 3
123
POV ANGGA SAPUTRA - 4
124
POV RUBY PERMATASARI
125
POV RUBY PERMATASARI - 2
126
POV RUBY PERMATASARI - 3
127
POV RUBY PERMATASARI - 4
128
In Frame Drama Pernikahan - Rafael Kabur
129
In Frame Drama Pernikahan - Rafael Ketemu
130
In Frame Drama Pernikahan Yang Indah
131
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!