JSP 11. Papinya Ruby Dan Mamaku

Tok tok tok

Tok tok tok

"By, Ruby... Ini es kepal pesenan Elo. Buka pintunya! Mau ga? Kalo ga mau, biar gue sama bi Inah yang habisin semua."

Krieeet...

Wajah cantik itu muncul dari balik pintu depan bibir manyun ditekuk.

Matanya membulat melihat semangkuk es kepal mil+ yang kubuat dengan penuh hati-hati.

"Ini, beneran bikinan Elo?"

"Terus Lo pikir bikinan siapa? Bi Inah?"

"Waah! Beneran bagus visualnya!"

Ruby mengambil mangkuk es yang ada ditanganku. Sepertinya Ia lupa pada amarahnya seketika itu juga berganti kembali wajah cerianya.

Syukur deh. Dia udah kembali seperti semula.

"Enak!" pujinya setelah memakan dua sendok.

Aku tersenyum lebar. Senang sekali mendengar pujiannya yang terdengar tulus.

"Lo udah makan?" tanyanya sambil terus menyuap es ke dalam mulut.

"Hhh. Pake ditanya. Setiap hari gue telat makan begini, setahun nikah sama Elo bisa kurus kering gue kena maag akut."

"Hehehe... Makan gih. Gue ga nafsu. Ini udah cukup. Makasih, Ga!"

"Hm. Lo si gak makan no problem. Tapi janin dalam kandungan Lo, dia butuh asupan gizi. Makan, biarpun sedikit. Jangan sampe anak Lo lahir ga sempurna gara-gara Mamanya ngeyel banyak gaya. Dia bakalan jadi aset penting dalam hidup Lo nanti!"

"Hhh... Mual, Ga!"

"Nasi kepal mau?"

"Nasi kepal? Milo? Apaan lagi tuh?"

"Bukan. Gue buatin. Tapi Lo harus makan ya?"

"Semoga bisa masuk mulut kayak es kepal ini. Hehehe... Nih, habis. Enak banget!"

Aku hanya bisa menggelengkan kepala. Ruby tertawa kecil sambil mengacungkan dua jarinya.

Hari ini, aku berubah jadi pria kacung yang mencoba meluluhkan hati majikan agar nafsu makannya kembali baik.

Nasi kepal. Nasi andalanku di jaman dahulu.

Nasi panas yang dicampur garam. Diaduk-aduk, dimasukkan kedalam plastik. Ditekan-tekan hingga berbentuk kepalan tangan.

"Nih. Habiskan! Nih minumnya!"

Lagi-lagi pupil mata Ruby terlihat membulat indah.

Seperti melihat sesuatu yang baru. Ia memutar-mutar nasi yang berada dalam plastik ukuran seperempat kilogram.

"Makanlah, mumpung masih hangat. Kalo dingin rasanya kita enak."

Ruby mencobanya.

Dengan perasaan penuh layaknya seorang chef yang sedang menjadi juri, Ia bertingkah tengil sekali.

Mengunyah pelan, lalu merenung.

Matanya membulat, kemudian kembali mengunyah.

Hm. Beneran jadi bikin deg-degan.

"Ini nasi garam?" tanyanya setelah hampir habis nasi kepal nya.

"Iya."

"Enak ya?"

Aku hanya tersenyum.

Dia tak tahu kalau nasi kepal itu adalah sarapan pagiku selama ini. Hm.

Treet treet treet

Ponselku berdering.

Mama telepon.

"Hallo? Iya, Ma. Iya, aku akan pulang nanti. Kenapa?"

...[Mama sakit, Ga. Sendirian. Cuti kerja dua hari. Pulanglah, Nak. Kamu tidur di mana? Apa benar kamu udah nikah? Mama dapat kabar dari Laila. Kemarin dia kesini jenguk Mama. Dia katanya sudah nikah juga. Dinikahi oleh bapak calon bayinya katanya]...

Waduhh?! Mama tahu juga kalo gue udah nikah!

"Ntar Aku jelasin di rumah. Mama udah makan dan minum obat?"

...[Udah. Tapi tadi muntah lagi. Rasanya ga enak mulut. Pulang, Ga! Pulang!]...

"Iya. Kuusahakan segera pulang."

Klik.

Hhh...

"Mamamu lagi sakit? Pulanglah. Mau kutemani?"

Seketika jantungku berdegup kencang. Ternyata suara Mama di telepon terdengar telinga Ruby.

Ruby menawarkan diri untuk ikut mengantarku pulang. Lantas bagaimana aku bisa ceritakan pernikahan kontrak ini pada Mama? Hm. Mana bahasanya jadi lebih halus. Pakai Aku Kamu. Bingung jadinya.

Tok tok tok

"Nona, ada Tuan Besar..." Bi Inah mengetuk pintu kamar Ruby.

Tak sempat membuat kesepakatan, tiba-tiba pak Hartono Abdi merangsek masuk kamar dengan wajah tegang.

"Ruby!"

"Papi?!"

Aku terkejut bukan main. Pak Hartono Abdi menatapku tajam. Bahkan terlihat menyeramkan.

Grepp

Makin terkejut ketika tangannya menarik kerah kemejaku dan,

Bugg.

"Papi!!!" jerit Ruby.

Spontan kami berdua kaget melihat amarah pak Hartono Abdi, Papinya Ruby.

Terutama Aku. Kaget campur sakit. Pipiku kena bogem beliau. Walaupun tidak dengan tenaga yang besar karena usia, tapi rasanya lumayan ajib juga.

"Berani-beraninya kau memprovokasi putriku! Dari awal aku sudah curiga, kalau kau pasti bukan pria baik-baik. Sudah kutulis lengkap peraturannya di surat perjanjian ini. Tapi kau seolah tak pedulikan!"

Pria paruh baya itu mengeluarkan selembar kertas perjanjian tempo hari. Dan menjembrengnya dengan kesal tepat di depan wajahku.

"Papi! Ini bukan kesalahan Angga! Ini murni tindakan aku yang ingin datang ke Lapas!"

"Ruby! Kamu tahu, pernikahan Ryan dengan perempuan itu sebenarnya adalah rekayasa. Hanya untuk mengurangi masa tahanan Ryan saja. Tapi tiba-tiba kamu dan cecunguk ini menghancurkan semuanya. Untungnya semua bisa teratasi karena ada membacking!"

"Maksud Papi?"

"Ck."

Pak Hartono menoleh ke arahku. Dingin sekali tatapannya.

"Sudah kubilang, kamu hanya perlu menikah selama setahun. Setelah itu, Ryan akan kembali padamu, Sayang! Kalian akan hidup bahagia. Itu janji Papi, bukan?"

Ruby menatap Papinya tak berkedip.

"Tapi dia menikah,..."

"Itu sandiwara!"

"Ryan bilang,"

"Tentu saja dia harus terlihat seperti itu! Dia cuma akting biar aparat kepolisian percaya kalau dia mau bertanggung jawab!"

Hah? Hoho... Parah ini parah. Ternyata otak orang kaya ini licik sekali. Benar-benar berhati batu. Bisa-bisanya bilang pernikahan Laila ternyata sandiwara belaka. Yassalam...

"Ini pasti ulahmu, anak sialan!"

"Papi!!! Sudah kubilang itu inisiatif Aku! Justru Papi harusnya berterima kasih karena Angga sudah jadi bodiguard ku yang justru menjagaku agar tidak berbuat lebih onar lagi disana! Gara-gara Angga aku segera pergi tanpa berbuat apa-apa! Dan kini Papi justru memakinya! Hiks hiks..."

Ruby menangis.

"Maaf, maaf! Papi kesal, Pak Linggau Marapati meneriaki Papi lagi di telpon. Beliau bilang aku tidak bisa diajak kompromi. Maaf, Ruby-ku!"

"Papi lebih berempati pada mereka! Tapi tidak sama sekali padaku! Yang jelas-jelas disini aku lah yang dirugikan. Dan Papi juga! Harusnya Papi marah karena mereka melakukan hal yang memalukan. Itu kesalahan mereka, kenapa kita yang dicecar."

"Iya, maaf. Papi juga tidak mengerti. Ini semua diluar kendali Papi, Ruby. Papi kira pernikahan kalian akan berlangsung lancar. Ternyata..."

Aku hanya jadi penonton disitu.

Duduk diam dipojokkan melihat interaksi Bapak dan Anak yang penuh drama itu.

Hhh...

"Papi! Kenapa Papi hanya memberi Angga uang lima juta perbulan? Itu sedikit sekali. Harusnya bisa lebih besar dari itu!"

"Itu lebih dari cukup. Nanti dia juga akan dapatkan mobil dan rumah. Terlalu banyak hanya untuk sekedar jadi suami kontrak, Ruby!"

"Tapi Papi akan dapat lebih banyak dari Papanya Ryan setelah bayiku lahir. Iya kan?"

Pucat pasi wajah Hartono Abdi.

Aku hanya bisa tersenyum dalam hati.

Benar-benar terbaca sekali niat hatinya. Ck ck ck... Anak sendiri dijadikan tumbal untuk mendapatkan harta kekayaan. Sungguh terlalu!

"Baiklah. Papi tambah satu juta bulan depan. Ya sudah. Dan kau, jaga putriku. Jangan pernah berani berbuat onar apalagi sampai menyakiti hati Ruby-ku. Faham, kamu?"

Aku mengangguk pelan.

Begini rupanya rasa jadi 'kacung'. Tidak punya harga diri. Selalu dimaki-maki dan ditunjuk sana sini. Nasib, nasib.

Selepas Hartono Abdi pergi dari rumah putrinya, Ruby menyuruhku untuk pulang ke rumah Mama.

Apalagi kini Mamaku telah tahu kalau anak semata wayangnya ini sudah menikah dan tanpa bilang-bilang padanya.

"Aku saja sendiri. Lo cukup anter gue sampai depan gang aja!"

"Kenapa? Lo malu ya bilang sama Mama Lo kalo gue ini istri Lo?"

"Ga juga. Gue cuma ga mau nyokap gue banyak pertanyaan. Lo bisa langsung pergi setelah turunin gue di depan gang."

Ruby diam tak menjawab.

Tepat di depan gang, mobil yang kukendarai kuparkir.

"Aku besok pagi baru akan ke rumahmu."

Ruby mengangguk. Ia bergeser tempat duduk dan kini memegang kendali setir mobilnya.

"Angga? Kenapa... istrimu tidak diajak ke rumah? Apa karena rumah kita jelek?"

Mama?!?

Aku dan Ruby sama-sama terkejut.

Mama ternyata sudah ada di depan kami. Wajahnya pucat. Tubuhnya juga terlihat kurusan.

"Mama,"

Ruby segera turun dari mobil dan mencium punggung tangan Mama.

Hhh...

Aku tak banyak bicara. Hanya mata yang bicara.

"Mobilnya parkir di garasi Bu Kimlah saja, Nak! Biar Mama izin dulu."

"Ma, jangan!"

"Iya, Ma. Maaf jadi merepotkan!"

Aku mendelik pada Ruby. Tampak bibirnya tersenyum puas.

Dasar perempuan licik. Hm. Apel jatuh tak jauh dari pohonnya. Mirip Papinya.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

bagus thor alur ceritanya😁😁😁😁😁

2023-12-31

1

Sevtia Ganda

Sevtia Ganda

rasany kita enak? P mksud tu?

2023-10-23

1

ɳσҽɾ

ɳσҽɾ

ya kalau apel jatuh di bawah pohon mangga, pasti kalong yang bawa lah. serulah

2023-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 JSP 1. Sambungan Telepon Sahabat Lama
2 JSP 2. Aku Dan Awal Pertemanan Dengan Rury Ruby
3 JSP 3. Perjanjian Pranikah
4 JSP 4. Akhir Pesta Yang Kacau
5 JSP 5. Amarah Dalam Jiwa
6 JSP 6. Tujuan Ruby Di Pagi Hari
7 JSP 7. Keributan Yang Membabi-buta
8 JSP 8. Ruby Yang Berubah
9 JSP 9. Kembali Jatuh Cinta Lagi
10 JSP 10. Tadi Baik Sekarang Kembali Galak
11 JSP 11. Papinya Ruby Dan Mamaku
12 JSP 12. Kebahagiaan Mama
13 JSP 13. Hubunganku Dengan Ruby
14 JSP 14. Pecah Keributan Lagi
15 JSP 15. Ruby Yang Kembali
16 JSP 16. Mencoba Berdamai Kembali
17 JSP 17. Malam Penuh Kesedihan
18 JSP 18. Hari Berkabung
19 JSP 19. Skenario Tuhan
20 JSP 20. Masa Lalu
21 JSP 21. Masa Lalu Part Dua
22 JSP 22. Kejadian Baru
23 JSP 23. Negosiasi
24 JSP 24. Hari Yang Berat
25 JSP 25. Ada Senang Ditengah Sedih
26 JSP 26. Menentukan Jalan
27 JSP 27. Wak Raden Dan Pekerjaannya
28 JSP 28. Tekad Yang Bulat
29 JSP 29. Menengok Ruby
30 JSP 30. Permainan Baru Dimulai
31 JSP 31. Permainan Mulai Menarik
32 JSP 32. Pertemuan Dua Perempuan
33 JSP 33. Tingkah Dua Perempuan
34 JSP 34. Kabur Sebentar
35 JSP 35. Kejadian Demi Kejadian
36 JSP 36. Sihir Peri Kecil Tinkerbell
37 JSP 37. Jadi Mimpi
38 JSP 38. Kecurigaan
39 JSP 39. Kecurigaan Yang Kian Besar
40 JSP 40. Mengamankan Laila
41 JSP 41. Masalah Melebar
42 JSP 42. Tantangan Yang Membagongkan
43 JSP 43. Cinta Yang Terlarang
44 JSP 44. Dendam Yang Makin Membara
45 JSP 45. Jalan Yang Ditempuh
46 JSP 46. Jalan Yang Ditempuh (Part Dua)
47 JSP 47. Masuk Ke Kandang Lawan
48 JSP 48. Ke Kediaman Hartono Abdi
49 JSP 49. Akhir Yang Menyesakkan Dada
50 JSP 50. Tato Kenangan Yang Jadi Masalah
51 JSP. 51 Menyusun Rencana
52 JSP 52. Masih Jadi Anak Baik
53 JSP 53. Hari Yang Menegangkan
54 JSP 54. Masih Jadi Anak Baik Part Dua
55 JSP 55. Satu Rahasia Terbuka
56 JSP 56. Pertemuan Pertama Dengan Selingkuhan Leo
57 JSP 57. Teman Baru
58 JSP 58. Hari Yang Tak Tertebak
59 JSP 59. Sesuatu Yang Mencurigakan
60 JSP 60. Hadiah Dari Mulan
61 JSP 61. Membawa Farah
62 JSP 62. Membawa Farah Part Dua
63 JSP 63. Rahasia Mulai Terkuak
64 JSP 64. Misi Yang Tertunda
65 JSP 65. Lanjutkan Misi
66 JSP 66. Misi Misi?
67 JSP 67. Part Selanjutnya
68 JSP 68. Apa Lagi Ini?
69 JSP 69. Berakhir Sudah
70 JSP 70. Ada Apa Lagi Ini???
71 JSP 71. Rahasia Besar
72 JSP 72. Aku Kembali
73 JSP 73. Aku Yang Sekarang Bukan Aku Yang Dulu
74 JSP 74. Berubah Menjadi Bajingan
75 JSP 75. Perubahan
76 JSP 76. Efek Jampi Pemikat
77 JSP 77. Bersama Mulan
78 JSP 78. Kesempatan Untuk Pulang
79 JSP 79. Kebahagiaan Versus Kesedihan
80 JSP 80. Hidupku Yang Mengambang
81 JSP 81. Langkah Selanjutnya
82 JSP 82. Rahasia Baru Lagi
83 JSP 83. Bergerak Perlahan
84 JSP 84. Terus Lanjutkan Rencana
85 JSP 85. Taktik Yang Berjalan
86 JSP 86. Hari Kesedihan
87 JSP 87. Terbuka Semua Aib
88 JSP 88. Hari Berkabung
89 JSP 89. Kisah Putri
90 JSP 90. Balaskan Dendam Untuk Putri
91 BAB 91. Akhir Kisah Mulan
92 JSP 92. Kelakuan Random Laila
93 JSP 93. Kelakuan Random Laila Part Dua
94 JSP 94. Kabur Ke Wak Raden
95 JSP 95. Sehari Sebelum Pernikahan
96 JSP 96. Hari Pernikahan
97 Episode 97. Cobaan Pernikahan
98 JSP 98. Cobaan Pernikahan Part Dua
99 JSP 99. Sayonara Cinta Pertama
100 JSP 100. Selamat Datang, Istri
101 JSP 101. Selamat Datang, Istri Part Dua
102 JSP 102. Kisah Rumah Dan Tangga
103 JSP 103. Kisah Rumah Dan Tangga Part Dua
104 JSP 104. Drama Pernikahan
105 JSP 105. Pelajaran Pertama
106 JSP 106. Seiring Perjalanan
107 JSP 107. Akhir Yang Bahagia
108 Sesion II - Episode Satu
109 Sesion II - Episode Dua
110 Sesion II - Episode Tiga
111 Sesion II - Episode Empat
112 Sesion II - Episode Lima
113 Sesion II - Episode Enam
114 Sesion II - Episode Tujuh
115 Sesion II - Episode Delapan
116 Sesion II - Episode Sembilan
117 In Frame Drama Pernikahan - 1
118 In Frame Drama Pernikahan - 2
119 Pertemuan Yang Canggung
120 POV ANGGA SAPUTRA - 1
121 POV ANGGA SAPUTRA - 2
122 POV ANGGA SAPUTRA - 3
123 POV ANGGA SAPUTRA - 4
124 POV RUBY PERMATASARI
125 POV RUBY PERMATASARI - 2
126 POV RUBY PERMATASARI - 3
127 POV RUBY PERMATASARI - 4
128 In Frame Drama Pernikahan - Rafael Kabur
129 In Frame Drama Pernikahan - Rafael Ketemu
130 In Frame Drama Pernikahan Yang Indah
131 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 131 Episodes

1
JSP 1. Sambungan Telepon Sahabat Lama
2
JSP 2. Aku Dan Awal Pertemanan Dengan Rury Ruby
3
JSP 3. Perjanjian Pranikah
4
JSP 4. Akhir Pesta Yang Kacau
5
JSP 5. Amarah Dalam Jiwa
6
JSP 6. Tujuan Ruby Di Pagi Hari
7
JSP 7. Keributan Yang Membabi-buta
8
JSP 8. Ruby Yang Berubah
9
JSP 9. Kembali Jatuh Cinta Lagi
10
JSP 10. Tadi Baik Sekarang Kembali Galak
11
JSP 11. Papinya Ruby Dan Mamaku
12
JSP 12. Kebahagiaan Mama
13
JSP 13. Hubunganku Dengan Ruby
14
JSP 14. Pecah Keributan Lagi
15
JSP 15. Ruby Yang Kembali
16
JSP 16. Mencoba Berdamai Kembali
17
JSP 17. Malam Penuh Kesedihan
18
JSP 18. Hari Berkabung
19
JSP 19. Skenario Tuhan
20
JSP 20. Masa Lalu
21
JSP 21. Masa Lalu Part Dua
22
JSP 22. Kejadian Baru
23
JSP 23. Negosiasi
24
JSP 24. Hari Yang Berat
25
JSP 25. Ada Senang Ditengah Sedih
26
JSP 26. Menentukan Jalan
27
JSP 27. Wak Raden Dan Pekerjaannya
28
JSP 28. Tekad Yang Bulat
29
JSP 29. Menengok Ruby
30
JSP 30. Permainan Baru Dimulai
31
JSP 31. Permainan Mulai Menarik
32
JSP 32. Pertemuan Dua Perempuan
33
JSP 33. Tingkah Dua Perempuan
34
JSP 34. Kabur Sebentar
35
JSP 35. Kejadian Demi Kejadian
36
JSP 36. Sihir Peri Kecil Tinkerbell
37
JSP 37. Jadi Mimpi
38
JSP 38. Kecurigaan
39
JSP 39. Kecurigaan Yang Kian Besar
40
JSP 40. Mengamankan Laila
41
JSP 41. Masalah Melebar
42
JSP 42. Tantangan Yang Membagongkan
43
JSP 43. Cinta Yang Terlarang
44
JSP 44. Dendam Yang Makin Membara
45
JSP 45. Jalan Yang Ditempuh
46
JSP 46. Jalan Yang Ditempuh (Part Dua)
47
JSP 47. Masuk Ke Kandang Lawan
48
JSP 48. Ke Kediaman Hartono Abdi
49
JSP 49. Akhir Yang Menyesakkan Dada
50
JSP 50. Tato Kenangan Yang Jadi Masalah
51
JSP. 51 Menyusun Rencana
52
JSP 52. Masih Jadi Anak Baik
53
JSP 53. Hari Yang Menegangkan
54
JSP 54. Masih Jadi Anak Baik Part Dua
55
JSP 55. Satu Rahasia Terbuka
56
JSP 56. Pertemuan Pertama Dengan Selingkuhan Leo
57
JSP 57. Teman Baru
58
JSP 58. Hari Yang Tak Tertebak
59
JSP 59. Sesuatu Yang Mencurigakan
60
JSP 60. Hadiah Dari Mulan
61
JSP 61. Membawa Farah
62
JSP 62. Membawa Farah Part Dua
63
JSP 63. Rahasia Mulai Terkuak
64
JSP 64. Misi Yang Tertunda
65
JSP 65. Lanjutkan Misi
66
JSP 66. Misi Misi?
67
JSP 67. Part Selanjutnya
68
JSP 68. Apa Lagi Ini?
69
JSP 69. Berakhir Sudah
70
JSP 70. Ada Apa Lagi Ini???
71
JSP 71. Rahasia Besar
72
JSP 72. Aku Kembali
73
JSP 73. Aku Yang Sekarang Bukan Aku Yang Dulu
74
JSP 74. Berubah Menjadi Bajingan
75
JSP 75. Perubahan
76
JSP 76. Efek Jampi Pemikat
77
JSP 77. Bersama Mulan
78
JSP 78. Kesempatan Untuk Pulang
79
JSP 79. Kebahagiaan Versus Kesedihan
80
JSP 80. Hidupku Yang Mengambang
81
JSP 81. Langkah Selanjutnya
82
JSP 82. Rahasia Baru Lagi
83
JSP 83. Bergerak Perlahan
84
JSP 84. Terus Lanjutkan Rencana
85
JSP 85. Taktik Yang Berjalan
86
JSP 86. Hari Kesedihan
87
JSP 87. Terbuka Semua Aib
88
JSP 88. Hari Berkabung
89
JSP 89. Kisah Putri
90
JSP 90. Balaskan Dendam Untuk Putri
91
BAB 91. Akhir Kisah Mulan
92
JSP 92. Kelakuan Random Laila
93
JSP 93. Kelakuan Random Laila Part Dua
94
JSP 94. Kabur Ke Wak Raden
95
JSP 95. Sehari Sebelum Pernikahan
96
JSP 96. Hari Pernikahan
97
Episode 97. Cobaan Pernikahan
98
JSP 98. Cobaan Pernikahan Part Dua
99
JSP 99. Sayonara Cinta Pertama
100
JSP 100. Selamat Datang, Istri
101
JSP 101. Selamat Datang, Istri Part Dua
102
JSP 102. Kisah Rumah Dan Tangga
103
JSP 103. Kisah Rumah Dan Tangga Part Dua
104
JSP 104. Drama Pernikahan
105
JSP 105. Pelajaran Pertama
106
JSP 106. Seiring Perjalanan
107
JSP 107. Akhir Yang Bahagia
108
Sesion II - Episode Satu
109
Sesion II - Episode Dua
110
Sesion II - Episode Tiga
111
Sesion II - Episode Empat
112
Sesion II - Episode Lima
113
Sesion II - Episode Enam
114
Sesion II - Episode Tujuh
115
Sesion II - Episode Delapan
116
Sesion II - Episode Sembilan
117
In Frame Drama Pernikahan - 1
118
In Frame Drama Pernikahan - 2
119
Pertemuan Yang Canggung
120
POV ANGGA SAPUTRA - 1
121
POV ANGGA SAPUTRA - 2
122
POV ANGGA SAPUTRA - 3
123
POV ANGGA SAPUTRA - 4
124
POV RUBY PERMATASARI
125
POV RUBY PERMATASARI - 2
126
POV RUBY PERMATASARI - 3
127
POV RUBY PERMATASARI - 4
128
In Frame Drama Pernikahan - Rafael Kabur
129
In Frame Drama Pernikahan - Rafael Ketemu
130
In Frame Drama Pernikahan Yang Indah
131
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!