Wajah tangis Camellia lagi-lagi mendominasi di kepala Adam, Titik air mata dari ucapan tegas Camellia tanpa isakan cukup menjelaskan ia sakit, ia kesal, marah. Adam masih di dalam mobilnya bersiap akan menemui Alisha kini siap bergegas keluar dari kawasan perkantorannya.
Ia bersamaan keluar dengan Camellia yang mengendarai motor bebek merah mudanya, sepatu kerja berganti sandal jepit dengan jaket menutup pencil skirt selututnya. Camellia fokus mengendarai motornya tidak melihat Adam di sebelah yang terus memperharikannya bersiap keluar dari portal masuk mengantre dengan pengendara lain.
Beberapa menit kemudian Adam dan Camellia pun lepas dari sana bersamaan, Camellia mengendarai dengan kencang di jalanan yang tidak terlalu padat entah kenapa Adam seakan mengikutinya ia pun melaju dengan kencangnya mengikuti Camellia.
Benar-benar gadis pemberani ia menyalipi beberapa mobil dan pengendara lain tidak terlihat ia takut atau gentar di jalanan yang mulai padat yang Adam sendiri takut melihat cara Camellia mengendarai. โCih, Cari mati!โ Adam menatap ironi pada aktivitas Camellia di jalanan.
Masih dalam pantauan Adam tanpa Camellia pernah sadari di pemberhentian traffic light tubuh kecil Camellia menarik tangan-tangan meregangkan otot-ototnya, Sesekali ia menyentuh helm dan tampak menguap di sana.
Adam mengusap-usap hidungnya terus menatap pada Camellia sekelebat rasa kagum terbit di benaknya dia lemah tentang perasaan tapi kuat menapaki kehidupan,
Hingga lampu merah akhirnya berganti hijau, Camellia mulai mengendarai motor nya lagi tapi kini mereka berpisah di persimpangan, Camellia memilih jalur kanan dan Adam ke jalur lurus, Ada sesutu yang rasanya menyurut di dalam dadanya ia seakan tidak rela berpisah arah ingin terus mengikuti Camellia.
โTidak ada apa-apa, Hanya ingin mengetahui saja bagaimana Dia mengendarai di jalananโ
ย
Di sebuah pintu masuk sebuah hotel Alisha sudah menunggu di sana masih lengkap dengan outfit formalnya, Alisha bekerja di sana ia membantu ayahnya mengelola hotel yang mereka punya sebuah hotel yang sudah lumayan lama berdiri dan sudah berdiri di beberapa kota.
Alisha melangkah anggun memegangi handbags nya masuk ke dalam mobil Adam yang di buka oleh petugas hotel di sana.
โLama sekali aku sudah 10menit di bawah panas tauโKeluh Alisha menyandar pada kursi dengan tangan mengibas-ngibas ke lehernya.
โHanya 10menit, lihat lah mereka yang di panas-panasan berjam-jam di atas motor masih hidup dan baik-baik ajaโ Tunjuk Adam dengan dagunya pada pengendara di jalanan.
ย
โJadi aku harus seperti mereka gitu, Semua sudah ada jalannya kali, mereka terbiasa seperti itu dan aku terbiasa seperti ini, Coba deh emang kamu mau tuh coba naik motor panas-panasan di sana, Mana mungkin itu bukan Adam banget kan?โ
Adam mengendik acuh, Ya benar memang ia benar belum pernah melakukan itu. โLangsung pulang, Bukan?โ Alihkan Adam pembahasan mereka.
โAku mau ke butik , temenin yaโฆ yaโฆโ Alisha menempel-nempel Manja pada lengan Adam.
Adam melirik pada arlojinya, โAku ada keperluan lain Zayan akan menemuiku di rumahโ
โPenting ya?โ Alisha mengerucuti bibirnya melepaskan rangkulannya.
โMenurutmu, Apakah aku pernah melakukan hal yang tidak penting?โ
โHemmm, Lain kali janji, Aku tidak ingin penolakan!โ Naikan Alisha kelingkingnya.
โPromise!โ Dan di sambut Adam melampirkan senyuman tipisnya.
...โชโชโช...
ย
Adam baru saja tiba di rumah setelah menghantrakan Alisha kerumahnya, Ia pun bergegas masuk ke dalam rumah, Rumah besar itu tampak sepi beberapa hari ini tidak ada suara teriakan Mama, Papa apa lagi Moonela, hanya para pembantulah yang tampak di sana.
Adam merogoh sakunya kala mendapati ponselnya beberapa kali bergetar, sebuah nama contact atas nama Moonela muncup pada layar miliknya.
ย
Moonela
Kak, Jika kakak tidak sibuk pergi dong keluar ajak Camell keluar trus Vcall lihati ke Papa biar Papa seneng, Sekali-kali nyenengin Papa kak, Please.
ย
Permintaan yang rasanya berat Adam penuhi, Ia juga ada janji dengan Zayan mengerjakan pekerjaan lain, Tapi lagi-lagi jika sudah menyangkut kalimat membahagiakan orang tuanya apapun itu pasti ia tepiskan dan memprioritaskan orang tua nya dahulu.
โMengajak Camellia keluar? Akan kemana?โ
ย
Anda
Mau kemana? Kakak tidak tahu.
ย
Moonela
Ribet amat sih, Biasa sama Alisha kemana?ย Kalo bingung ajak aja ke Mall, Nonton, Makan atau apa gitu.
ย
Tidak menunggu lama Adam pun segera menunda pertemuan nya dengan Zayan. Dan lagi-lagi membuat Zayan kesal ia yang sudah sampai di pintu gerbang rumah Adam pun harus kembali pulang dengan alasan yang tidak bisa ia terima.
โSaya hanya menunda, Kau bersiap-siap saja, Jika selesai aku akan menghubungi mu lagiโ
โAdam Richard Harley, Kau tahu ini hari apa! Ini sabtu malam, Mana mungkin aku berkencan lalu datang ketika tiba-tiba kau minta!โ
ย
Adam pun bersiap-siap untuk segera mengajak Camellia pergi, Ia tampak antusias membersihkan diri, merapikan rambut-rambut pada rahangnya, menatap pada kaca visual dirinya yang ia lihat sudah lebih rapi kini.
Sekelebat rasa gugup terbit di dirinya, Seakan ia tidak pernah mengajak wanita pergi keluar, Adam memilih-milih beberapa outfit yang ia bingung harus menggunakan apa menyesuaikan dengan Camellia bukan Alisha yang semua nya harus Formal dan Super perfectionist mengkilap dari atas hingga bawah.
Moonela tertawa puas di sana, Akal-akalannya berjalan dengan baik, Ya hanya dengan menyebut orang tua mereka sudah pasti Adam akan melakulannya, Ia menjadi tidak sabar mendapati kabar kedekatan Adam dan Camellia semakin dalam dan jauh tidak sekedar paksaan dari Adam saja.
Next >>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Juliezaskia
good monel
2022-03-24
0
Ani Ernawati
monela kita 2 pendukungmu๐๐
2021-10-02
0
follow ig @liza2219md
monela..kamu pinter deh๐
2021-09-10
0