Dua minggu berlalu
Ini menjadi titik terlemah dalam rentang kehidupan Camellia, Pernah nakal pernah paling bandel, sering membantah, sering tidak jujur, backstreet, sering bolos kuliah, hingga berbohong tentang pembayaran uang sekolah hingga kuliah pun sering ia lakukan akan tetapi jika ibu tahu ibu tidak pernah semarah ini, Ibu tidak pernah sekesal ini.
Ini sudah dua minggu ibu benar-benar tidak menegur Camell, tidak ada senyuman, tidak ada sapaan apa lagi teriakan, Ibu pergi jika Camell datang dan masuk jika Camellia keluar.
Sejak Adam menghantarkan Camellia pulang kala itu sama sekali satu kata bahkan satu huruf pun tidak pernah keluar dari bibir ibu, ia menghindar kala di tatap menekuk jika di lihat.
Menerbitkan banyak pertanyaan di benak Bhumi dan Ayah. Berkali-kali mereka sudah bertanya namun sekalipun tidak ada jawaban dari Camellia atau pun ibu. Ayah masih cukup tenang sebab tidak ada hal yang apapun yang fatal ia lihat saat ini.
Seperti hari-hari biasa Camellia bergegas pagi-pagi sekali melirik pada jam di dinding sudah pukul 6 lewat ia sudah memakai pakaian kerjanya sedikit memoleh bedak tabur ke wajah dan kini menarik tas untuk segera berangkat ke kantor.
Tidak ada bekal, Ibu tidak lagi menyiapkan bekal apapun untuk Camellia hanya sarapan di meja makan yang sudah selalu tersedia, Ia pun berlari-lari menuruni tangga siap berpamitan untuk pergi.
โSelamat pagi beban keluarga?โSapa Bhumi yang sudah lebih dulu menghabiskan sarapannya.
Camellia acuh tidak lagi ingin berdebat dengan adiknya akhir-akhir ini, ia pun mengambil sepotong sandwich yang sudah ada di meja seraya mengeluarkan lembaran uang dari dalam tas nya, โNih, Buat kamu jajan, Sekalian buat traktir pacar kamu gak perlu modal bohong ayah lagi!โ
Bhumi menyeringai melampirkan tawa lebarnya, โKayak situ enggak pernah aja, anying.. Onta merah-merah, Serius nih?โ
โLima, tiga, duaโ
Bhumi pun langsung menarik kasar lembaran uang dari kakaknya,โHehhhh.. Karena di paksa!โ
Camellia menaikan ujung bibirnya,โDasar!โ Ia pun lalu bergegas keluar menuju tempat ayah dan ibunya berada seraya berjalan melahap sandwich di tangannya.
Camellia tidak lagi meminta ,benar-benar tidak lagi ingin menyusahkan kedua orang tuanya, padahal ini belum gajian namun entah dapat angin apa ibu Dewinda memberikan nya uang yang cukup banyak ini tips katanya padahal Camell hanya menemaninya ke sebuah acara kemarin.
Entahlah Ibu Dewinda tidak seseram yang Rosa katakan ia cukup baik dan banyak memberikan bimbingan sebagai atasan yang lebih mencengangkan Camel pun kemarin telat namun tidak diberlakukan sistem denda seperti yang di berlakukan olehnya kepada karyawan lain.
โYah, Camell berangkatโ Salim Camell ayahnya yang tampak memangkas daun bongsai di depan di temani ibu yang sedikit menyapu halaman sebelum berangkat ke toko.
Satu tangan Camellia menarik tangan ibu, ibu masih tampak begitu kesal dan memancarkan kilatan kekecewaan di netranya, ibu membiarkan Camellia mencium tangannya,ย Namun tidak ada kata-kata yang Camellia harapakan doa-doanya atau petuah-petuanya yang selalu ia keluarkan dulu.
Camellia menelan salivanya, Sedih,sakit terenyuh rasa nya ada yang hilang ada perasaan yang berbeda kala senyum itu tidak lagi ia lampirkan celotehan yang kadang pusing di dengarkan kini tidak lagi di suarakan.
โBuโ Netra Camellia berbinar ia sudah berkali-kali menjelaskan jika ini tidak seperti yang ibu fikirkan namun sedikitpun ibu tidak lagi percaya, Camellia tetap di anggap seperti dulu tidak pernah berubah.
โBu, Camellia pamitโ Ujar Camellia kala tangan ibu sudah berlalu dari pegangan Camellia. Rasanya mencelus sedih tapi ya mau gimana lagi.
Benar-benar dia yang sangat tidak di untungkan di sini, ya demi nyawa ayah dari sebuah keluarga ia menderita, Camellia menarik nafasnya berat siap melajukan motornya pergi.
Adam sudah sedikit lebih lega ayahnya kini sudah mau menjalani lagi pengobatannya di Australia di hantarkan oleh Moonela dan juga Mama, ia baru saja melakukan kemoterapi dan beberapa tahapan lain, walau kecil harapan tentang kondisi kanker getah bening stadium IV Pada tahap ini, dimana selย kankerย mulai menyebar ke satu atau lebih organ tubuh di luar sistem limfatik, seperti paru-paru, tulang, hati, dan sumsum tulang, Namun ini lah Adam apapun itu ia ingin berusaha melakukan dan memberikan yang terbaik untuk orang tuanya itu. Sosok yang selalu ada di belakangnya hingga menjadikannya seperti sekarang ini.
...โชโชโช...
ย
Langkah sang pemimpin perusahaan memasuki pintu utama gedung perusahaan sepatu mengkilapnya melangkah rapi berjalan beriringan dengan assistant pribadi yang membawa segala perlengkapannya.
Rambut klimis, stelan jas rapi begitu pas di tubuh, Aroma maskulin yang seakan menyeruak seiring langkahnya hanya sekilas menatap namun terlihay tegas dan membuat semua nyawa berdecak kagum dan memberikan hormat kepadanya.
โSelamat pagi pakโ
โSelamat pagi pak Adamโ
Langkah Camellia masuk dari pintu sampi namun tetap ia bertemu di titik lift yang sama,.
โHay Camellโ Panggil Rosa salah seorang karyawan yang kini mulai akrab dengan Camellia. Gadis itu seketika menutup mulutnya kala melihat Adam dan Asiaten nya ada di sana bersaman akan naik ke atas.
Seperti biasa lift karyawan masih harus menunggu antre dimana Camellia menunggu bersama dengan beberapa karyawan lain. Netranya melirik sekilas pada lelaki yang siap masuk ke dalam lift khusus itu dan membuat karywan di sana memberi hormat dan mundur.
โCih, gila hormat!โ Celetuk Camellia menatap jengah kala Adam dan Zayan masuk ke dalam lift.
Zayan mendengar jelas cercaan Camellia dan seketika ia melihat kepada Adam menunggu reaksinya, โPakโ
โLupakan dia, kerjakan saja yang saya perintahkan!โ Tegaskan Adam kalimatnya membuat Zayan mengangguk dan mempersilahkan bosnya itu keluar kala pintu besi itu terbuka.
Dia lagi dan lagi .. Terus dan terus tapi tdak di permasalahkan, Why??ย Zayan berkerut dahi mengangguk ya atas ucapan Adam yang masih terus membuat nya bertanya-tanya.
Camellia membuat beberapa karyawan lain mendengar itu begitupun Rosa, โKau gila Camell jika tadi dia dengar kau bisa mati secara tidak terhormat di sini!โ
โAku tidak suka , Kau lihat kita antre panjang apa salahnya mengajak masuk dan naik. Bersama lagi pula lift itu besar, bukan?โ
โYa semua kan sudah ada jalurnya masing-masing tidak ada yang complaint sih jika tentang itu kita mah, oke-oke aja!โ
โHemm, Kau sudah lama bekerja di sini, Rosa?โ
โSudah berjamur, 5 tahunan mungkin dulu pak Harley yang memegang semua pak Adam baru-baru saja bergabungโ
Ting
โBaiklah, Sampai jumpa makan siangโ Lambai Camellia kepada Rosa yang berbeda arah dengannya.
โBye.. โ
ย
Beberapa jam berlalu Camellia tampak sibuk di depan meja lipat nya mengerjakan banyak pekerjaan yang di berikan ibu Dewinda, Ya Camellia di limpahkan beberspa tugas wanita itu karena ia sedang sakit dan izin untuk tidak masuk hari ini, Sekarang bukan hal yang sulit untuk Camellia ia bisa mengerjakan semuanya dengan rapi dan benar sesuai yang di minta Dewinda.
Camellia sudah lebih menghargai dirinya ia yang selalu menganggap dia tidak berguna, kini sedikit menyangkal itu semua nya hanya belum di coba saja sebab itu kita tidak tahu dimana titik kemampuan kita.
ย
Tok
Tok
โMasuk!โ jawab Camellia menyahut tanpa menanyakan siapa yang mengetuk.
โPermisiโ Seseorang melangkah masuk membuat Camellia mengangkat kepalanya.
โYa, Ada apa, Bu Dewinda tidak masuk!โ
โBuk Dewinda di panggil pak Adamโ Ujar seorang wanita yang Camellia tahu ada salah seorang dari dua orang sekretaris Adam.
โEh, iya mbak nanti saya kesanaโ Sahut Camellia membuat wanita itu mengiyakan lalu keluar dari sana.
Hemmmm, Camellia tidak berkedip hingga wanita cantik itu keluar dari sana, โDari kekasihnya hingga para sekretarisnya kenapa bentuk nya sama semua ya, sama iya sama cantik-cantik, Apakah harus seperti itu ya mencari sekeliling yang kualifikasinya sama, Whateverโ Camellia mengendik acuh mulai merapikan berkas-berkas yang mungkin di butuhkan saat menemui Adam.
ย
Langakah kaki jenjang Camellia yang berbalut sepatu mahal pemberian Adam pun siap masuk ke dalam ruangan lelaki itu ya wanita cantik tadi membawakan Adam secangkir kopi dan membukakan Camellia pintu.
โPermisiโ Ujar Camellia memberikan anggukan kepada Adam, Membuat lelaki yang sedang duduk kursi kebesaran di dalam ruangan besarnya itu mengangkat kepalanya.
โMarsha! Saya panggil Dewinda, Bukan wanita ini!โTegaskan Adam suaranya.
โMa-maf pak, Bu Dewinda tidak masuk!โ Wanita yang meletakkan kopi Adam di meja sofa itu pun sedikit terlonjak.
Camellia mematung di tempat seakan mati kutu dengan sekakโan Adam, โBe-nar Pak Bu Dewinda sedang sakitโ Camellia menatap Adam ragu.
โSaya tidak berbicara dengan kamu!โ
Camellia mengangguk, ini bukan tempatnya untuk membalas pekikan Adam di dalam ruangannya ada sekretaris dan Zayan Asistennya itu. โBaiklah, Saya permisi pak!โAngguk Camellia lagi.
โDuduk!โ Perintah Adam tiba-tiba.
Membuat Camellia lagi-lagi mengangguk melangkah mendekat dan siap duduk di depan Adam, Kali ini Camellia tidak menampilkan wajah menantangnya ia tampak lebih sopan dan tenang menghadapi Adam.
โMana kesepakatan yang di buat Dewinda dengan WIKOgroup?โ
Camellia sudah menyiapkan itu ia pun segera menaikan ke atas berkas yang sudah di bawanya, Adam menarik itu dan memeriksanya, Kemudian Camellia pun menjelaskan pertanyaan-pertanyaam Adam tentang berkas itu, Camellia sangat lugas, Fasih dan menjelaskan dengan cukup baik, Adam pun tampak serius menangkap itu hingga pada kesempatan Camellia menangkap sosok serius Adam ia benar-benar pintarโCamellia menyeringai samar melanjutkan lagi pembahasan mereka.
Hingga sampai di titik temu wajah Camellia yang menunduk menunjukkan Gawai nya pada Adam seraya menjelaskan, Entah dasar apa Adam tiba-tiba melihat sosok gadis kecil berkepang dua pipi chubby merona berusia 5 ย di hadapannya. โKakak pangelanโ
Adam merasakan sebuah desiran yang melintas begitu saja, โEhemm.. Cukup, Saya tunggu Dewinda kembali bekerja saja, Silahkan kembali!โ
Camellia menggeram perlahan menarik pelan berkas-berkas dan Gawainya, โSaya berbicara dari tadi gunanya apa, jika tidak ada manfaatnya dan masih juga harus menunggu bu Dewinda?โTanya Camellia menatap tegas
โSaya hanya bertanya lalu kenapa?โ
Camellia yang menegas tiba-tiba melemah namun tatapan nya serius dengan netra yang mulai memerah, lelaki ini benar-benar membuat Camellia menumpukkan banyak timbunan kebencian, wajah nya yang membuat para kaum hawa terpesona tapi tidak sedikit saja untuk Camellia.
Rasa nya ia ingin menangis ia ingin berteriak melempari menghujami wajah lelaki di depannya ini, Sedih, marah, kecewa ia di diami ibunya, ia di pandang kotor ibunya ia kesal di buat semena-mena di tinggal seenaknya, di angkat seenaknya, di beri obat seenaknya hingga di buat sakit dan allergi lalu ia menghantarkan pulang dengan santainya.
โAPA? Kenapa kau melihat ku seperti itu!โ
Bugh, Camellia memukul meja Adam namun ia yang lemah seketika mengeluarkan bulir matanya tanpa bersuara sedetik kemudian ia membalikkan tubuhnya tanpa mengucapkan sepatah katapun dan segera keluar dari sana.
Buggghhhh Bantingan kuat pintu yang di buat Camel membuat Zayan dan Sekretaris Adam menoleh, melihat pada Camellia yang berlalu cepat tanpa meminta izin dan memberi hormat seperti karyawan lain.
Camellia semakin menangis sejadi-jadinya berlari-lari kecil masuk kembali keruangannya.
Adam menarik nafasnya berat melihat mendapati Camellia menangis, Kini melihat kesebelah pada orang-orang yang masih melihat kepada nya itu, โKenapa, Apa yang kalian lihat!โ
ย
Next >>
ย
ย
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lyana Gunawan
yg kuat camell
2022-11-22
0
Siti Masfi'ah
novel ini sudah tamat. tp knp aku nangis yaaa bacanya๐๐kasian camell
2022-04-02
0
Endang Prihatin
kita menanggung resiko yg pdhal tidak pernah kita lakukan itu, saaaakiiittttt๐ญ๐ญ๐ญ
2021-10-06
0