Apa dia gila?

"Silakan tanda tangan Nona jika anda sudah paham dengan perjanjian ini," ujar Robi.

"Demi nenek aku harus kuat, aku harus bisa menjalani takdir ini. Aku harus membalas budi kebaikan nenek yang sudah membesar ku sampai sekarang."

Setelah mengambil napas dalam dan menghembuskan secara perlahan.

Tanganya terulur mengambil ballpoint yang ada di depannya lalu dengan mantap dan yakin dia membubuhkan tanda tangan di kertas yang akan membawanya ke kehidupan yang baru.

"Terimakasih Nona."

Dunia pernikahan akan segera menyambut Mei, dia harus bersiap hidup dengan pria yang menurutnya aneh dan menyebalkan.

Mei tidak tahu harus bahagia atau sedih saat ini, pikirannya masih menelaah apakah ini nyata atau hanya sebuah mimpi.

Dalam sekejap kehidupannya berubah seperti di dunia khayalan.

Dia harus menikah dengan anak pemilik perusahaan tempat dia bekerja? Sungguh mirip seperti yang ada di novel-novel.

Saat keluar dari ruangan Tuan Robert, tangan kurus Mei di tarik oleh seseorang.

"Mei, apa yang terjadi? Apa kamu membuat kesalahan? Aku khawatir banget," tanya Ratna bertubi-tubi tanpa sempat mengambil napas.

"Tenang Ratna, aku hanya di suruh membersihkan sesuatu di dalam sana," Mei berusaha mencari alasan yang masuk akal agar Ratna tidak curiga. Setidaknya untuk sekarang Ratna tidak boleh tahu tentang persoalan yang di hadapinya.

Ratna menghembuskan napasnya lega. "Aku kira ada apa soalnya Assisten Robi serius amat, syukur lah."

"Assisten Robi kan memang selalu tegang seperti itu, aku juga ngira ada apa-apa, sudahlah jangan di pikiran, lebih baik lanjut kerja."

Di tempat lain seseorang sedang mengamuk karena mendapat kabar yang sangat kurang menyenangkan.

Wajahnya sudah memerah karena menahan amarah yang seketika mencuat merasuki tubuhnya.

"Akhhh, pria tua itu selalu saja menggangu kehidupan ku," dia mengusap rambutnya dengan frustasi.

Dia baru mendapatkan fakta dari Assisten nya kalau mitra kerjanya selama ini adalah suruhan sang ayah dan sekarang ayahnya yang notabene adalah sang pemilik asli ingin menarik semua saham yang sudah di tanam di perusahan miliknya.

Jika itu sampai terjadi, perusahaannya akan mengalami masa krisis yang berkepanjangan bahkan mungkin saja akan mengalami kebangkrutan.

"Daniel kamu tenang dulu, ayahmu tidak akan menarik sahamnya jika kamu memenuhi syarat nya," Assisten Mile sekaligus sahabat dari Daniel berusaha menenangkan pria yang tengah tersulut emosi itu.

"Apa syarat nya?" ujar Daniel sambil membuka dasi yang sekarang terasa mencekik lehernya, dia sangat muak dengan tingkah laku ayahnya yang sekarang menjadi musuh terbesarnya.

"Anda harus siap di jodohkan oleh seorang gadis yang sudah di siapkan oleh Tuan Robert, anda juga harus kembali ke Mansion dan mengambil alih kembali Santosa Company."

"Sialan, dia menyuruh ku untuk menikah? apa si tua bangka itu sudah gila? Aku tidak mungkin bisa kembali ke kehidupan si tua bangka bersama istri ularnya itu." Marah Daniel yang semakin naik darah mendengar persyaratan dari sang ayah yang sudah selama 4 tahun ini dia abaikan.

"Apa kamu rela perusahaan yang sudah kita bangun selama 4 tahun hancur begitu saja? Pikirkan juga nasib para karyawan yang bergantung dan berharap ke kita, ayahmu juga sudah tua Daniel, kamu mau wanita ular dan anaknya itu menguasai kekayaan ayahmu? Kamu adalah pewaris perusahaan sesungguhnya, ayahmu sengaja memaksamu karena dia sadar kamu lah yang layak mewarisi perusahaan itu."

Mile berusaha memberikan pencerahan ke sahabatnya itu, dia tak mau Daniel hanya menjalankan amarah dan menyesal di kemudian hari.

"Aku tidak peduli dengan kekayaannya, aku tidak butuh dengan kekayaannya, yang aku inginkan hanyalah lepas dari kehidupan si tua itu, dia bukan ayahku lagi, dia adalah pembunuh."

Mata Daniel seketika memerah, rahangnya mengeras, urat tanganya menonjol dengan sempurna, dia kembali mengingat kematian sang ibu yang di sebabkan oleh kesalahan besar sang ayah.

"Aku mengerti kesakitan mu Daniel karena aku ada saat itu melihat mu terpuruk dan hancur tapi coba pikirkan baik-baik, dia juga ayah kandung mu sendiri, selama 4 tahun ini kamu tak tahu apa yang di lakukan wanita ular itu, bisa saja dia merencanakan hal jahat terhadap ayah mu, Dengan tinggal di Mansion kau bisa mengawasinya."

Daniel terdiam, dia meresapi baik-baik nasihat sabatnya.

Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya dia khawatir dengan sang ayah namun amarah yang lebih besar menguasai diri Daniel hingga membutakan mata hatinya.

Kesakitan yang Daniel alami membuat dia memiliki dendam kesumat kepada ayah dan ibu sambungan nya itu.

"Aku akan memikirkannya dulu," ujar Daniel.

Mile menepuk pundak pria yang tengah di landa kebimbangan itu. "Jalan kita sudah buntu Daniel, aku harap kamu mengambil keputusan yang terbaik untuk kita semua, jangan egois." Mile beranjak pergi setelah mengatakan itu.

"Ma, apa yang harus Daniel lakukan? aku tak mau hidup dengan kedua pembunuh itu tapi perusahan sedang terancam."

*

Seperti janji Tuan Robert, hari ini akan di langsung proses operasi pengangkatan sel kanker di dalam otak nenek Mirna oleh dokter terbaik di rumah sakit ini, Tuan Robert memberikan fasilitas yang terbaik untuk nenek Mirna.

"Nenek, semoga operasi ini berhasil dan kita bisa tertawa bersama seperti dulu lagi, aku janji akan jadi cucu yang terbaik untuk nenek."

Dengan tatapan kosong Mei melihat neneknya masuk ke ruang operasi hingga akhirnya pintu itu tertutup dan sang nenek hilang dari pandangannya.

Di tempat lain seorang perempuan yang masih muda, umurnya kira-kira sebaya dengan Daniel, dia terlihat duduk dengan manja di pangkuan suaminya yang sudah berumur.

Perlahan tanganya masuk ke jubah mandi yang di gunakan pria paruh baya itu lalu jemarinya yang lentik meraba halus dada suaminya secara perlahan seolah menggoda agar yang di bawah sana mau tergoda. "Sayang, kenapa kamu masih memaksa Daniel untuk kembali? kalau dia tidak mau ngapain di paksa, masih ada anak kita Arya yang akan melanjutkan perusahaan," ujar wanita cantik yang sering di panggil Rani itu.

Rani adalah ibu sambung dari Daniel sekaligus salah satu orang yang paling di benci oleh Daniel. Wanita inilah yang menghancurkan keluarga kaya yang awalnya begitu harmonis.

Wanita jalang yang mampu memporak-porandakan rumah tangga yang sudah terjalin dengan kuat selama 26 tahun lamanya, bahkan sampai memakan korban, satu nyawa harus melayang akibat kelakuan jalang yang di lakukan Rani.

"Umur ku sudah terus menua dan Arya masih kecil, Daniel adalah satu-satunya harapan untuk meneruskan bisnis ku, dia pewaris yang harus melanjutkannya."

"Jadi kamu meragukan keturunan ku Arya?" rengek Rani.

"Tidak seperti itu sayang, aku sudah menyiapkan aset lain juga untuk Arya, kelak dia akan membantu kakaknya."

"Aku ingin anak ku menjadi yang pertama bodoh, bukan orang yang membantu pemilik perusahaan." gumam Rani dalam hati, dia begitu kesal dengan sikap keras kepala suaminya yang terus mengharapkan Daniel kembali.

Happy reading guys ♥️♥️😘🥰🥰

I LOVE YOU 🥰😘♥️🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!